, Jakarta - Pernahkah Anda merasa tidak menghasilkan apapun? Padahal, setiap hari sudah berusaha keras untuk mewujudkan impian atau bekerja keras demi karier. Namun, kadang hasilnya tidak terlihat.
Tidak jarang Anda pun kemudian membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang menurut Anda sudah berhasil. Rasa bersalah pun datang akhirnya memacu diri untuk bekerja lebih keras lagi. Kerja keras ini tanpa memperdulikan kondisi badan yang sebenarnya sudah harus istirahat.
Familiar? Anda tengah mengalaminya? Fenomena ini sering dialami akhir-akhir ini, terutama di kalangan anak muda. Akhirnya, muncul istilah hustle culture alias pantang istirahat sebelum sukses.
Advertisement
Apa itu Hustle Culture?
Dikutip dari Swara, Rabu (9/9/2020), hustle culture adalah sebuah gaya hidup yang mendorong seseorang untuk bekerja terus menerus, kapan pun dan di mana pun. Singkatnya, sering juga disebut “gila kerja”.
Hustle culture ini menggambarkan keadaan seseorang yang harus selalu bekerja untuk sukses, sehingga seringkali tidak punya waktu lagi buat diri sendiri dan beristirahat, seperti liburan, kurang tidur, dan tidak ada me time. Bahkan kita cenderung mengabaikan kesehatan merasa harus selalu bekerja.
Kebanyakan orang-orang yang mengidolakan budaya ini beranggapan bahwa semakin lama Anda bekerja maka akan semakin sukses. Padahal kenyataanya, hanya sebagian orang yang merasakan sukses dalam hal finansial.
Fenomena ini tentunya tidak bagus buat life balance, karena tidak adanya keseimbangan dalam aspek kehidupan, seperti aspek kesehatan, pekerjaan, dan kesejahteraan emosional.
Sering kali seseorang merasa bangga bahwa ia bekerja sampai pagi, seperti pekerjaan yang menumpuk dan mengakibatkan hanya tidur 4 jam.
Tentunya dengan kebanyakan bekerja dan mengabaikan kesehatan akan membawa pengaruh yang buruk bagi kesehatan. Seperti waktu tidur menjadi terganggu yang akan memicu banyak masalah lainnya dan berdampak bagi kesehatan tubuh.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Munculnya Hustle Culture
![Orang Produktif Kerja Cerdas, Orang Sibuk Kerja Keras](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/hto9PDmtElbUpDC2wr7LzAkfc98=/0x17:626x370/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3179279/original/032513200_1594714559-young-business-typing-netbook-keyboard-listening-music_8353-5973.jpg)
Pertama kali fenomena gila kerja atau workaholism ditemukan pada tahun 1971. Fenomena ini semakin menyebar dengan cepat, terutama di kalangan milenial. Alhasil saat ini sering ditemukan yang lembur sampai tengah malam untuk belajar atau bekerja, dan menganggap sepele jam tidur.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, juga lahirnya banyak pengusaha yang mencapai kesuksesan di usia muda, membuat orang-orang semakin terdorong untuk bisa sukses di usia muda. Tidak heran jika banyak yang terobsesi ingin seperti Mark zuckerberg, Elon Musk dan Steve job.
Elon musk pernah men-tweet kata-kata mutiara seperti “No one ever changed the world on 40 hours a week,” and who recommends reaching an 80 hours/week threshold, possibly “peaking at 100.” Oleh karena itu, banyak yang ingin berlomba-lomba untuk bekerja non-stop. Alasannya, mereka percaya dengan bekerja terus maka akan sukses di usia muda. Di samping itu, banyak juga yang menantang dirinya dan meyakinkan orang bahwa bekerja keras adalah satu-satunya tindakan yang benar-benar penting.
Begitu juga dengan generasi millenial khususnya, seperti lulusan baru banyak tertarik dengan budaya gila kerja. Hal ini merujuk pada seberapa sibuk mereka, juga tentang seberapa banyak yang telah mereka kerjakan. Oleh karena itu, banyak orang tertarik dengan budaya “gila kerja atau workaholism”. Mereka beranggapan, semakin keras bekerja maka akan semakin sukses. Budaya ini telah menjadi standar bagi banyak orang untuk mengukur tingkat produktivitas dan kinerja seseorang.
Fenomena ini membuat seseorang percaya bahwa aspek kehidupan paling penting adalah mencapai tujuan profesional dengan bekerja keras tanpa henti (non-stop). Sayangnya, jika dilakukan terus-menerus, hal ini akan menyebabkan seseorang kelelahan dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Advertisement
Dampak
![5 Tips Jitu untuk Anda yang Bekerja Sambil Merintis Usaha](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/riN5fULSP2KDAm1XzbNTbD2ARlk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1322191/original/089191300_1471602254-5_Hal_yang_Sangat_Membantu_Jika_kamu_Bekerja_Sambil_Merintis_Usaha.jpg)
Bagi kamu yang mengidolakan budaya hustle akan merasa termotivasi untuk bekerja terus menerus. Kamu pun termotivasi untuk terus mengejar mimpi dan ingin sukses dalam hal finansial. Di samping itu, budaya hustle dapat menginspirasi sebagian orang untuk selalu bekerja dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Ketika budaya hustle mendorong kamu dalam bekerja, tentunya tanpa disadari kamu akan menjadi seseorang yang rela disuruh-suruh atau disebut dengan “budak korporat”, mulai dari tekanan internal maupun eksternal. Hal ini dikarenakan adanya tuntutan pekerjaan, bisa jadi kamu ingin menyenangkan teman ataupun orang-orang terdekat. Secara tidak langsung kamu diajak untuk menjadi multitasking, mengerjakan segalanya dan ketika deadline mendekat kamu dilanda panik sehingga menjadi khawatir. Tekanan eksternal dan internal ini menjadi bumerang buat kamu karena secara perlahan melemahkan kemampuanmu, dan menimbulkan stres dan akhirnya membuat tubuhmu kelelahan.
Berbahayakah?
![20161229-tips menata ruang kerja agar konsentrasi-rumahcom-boy](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/N-xSboOWmQ_GZ2b-SH28Lc34qaQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1449462/original/033860200_1482989767-tips_buat_ruang_kerja_di_rumah.jpg)
Jika ditelusuri lebih dalam lagi, pada akhirnya budaya hustle ini lebih banyak memberikan dampak negatif. Seperti, seorang siswa yang selalu termotivasi untuk belajar non-stop sehingga tidak ada waktu untuk istirahat. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya.
Dengan bekerja terus-menerus akan mengakibatkan kelelahan. Lebih jauh lagi, bisa mengakibatkan stres karena terlalu menekan tingkat produktivitas. Sehingga, dapat memicu kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis, tekanan darah tinggi, kelelahan, dan depresi.
Terlalu banyak pekerjaan juga akan mengakibatkan stres jangka panjang yang akan merusak sistem kekebalan tubuh seseorang seperti, penumpukan kolesterol di arteri, menyebabkan bisul, dan penyakit jantung. Apalagi jika kamu lupa makan atau pola makan menjadi berantakan karena banyaknya pekerjaan yang menumpuk, maka akan meningkatkan risiko diabetes.
Oleh karena itu, buat kamu yang memang mengidolakan budaya ini bisa saja, perlu diketahui bahwa daya tahan tubuh setiap orang berbeda. Maka dari itu, pertimbangakan kembali jam kerja kamu per hari, dan jangan lupa untuk istirahat. Termotivasi untuk bekerja keras memang tidak salah, tapi jika terus-menerus tanpa henti akan menjadi toxic bagi dirimu, terutama bagi kesehatanmu. Ingat, kamu juga perlu untuk istirahat, meluangkan waktu dengan keluarga dan menjaga kesehatan fisik dan mental.
Sudah saatnya kamu meluangkan waktu buat diri sendiri agar tidak merasa tertekan karena pekerjaan yang begitu banyak. Juga, berhentilah untuk mengasumsikan bahwa sibuk adalah hal yang baik. Karena hal ini dapat menguras energimu dan tentunya hal ini tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Terkini Lainnya
Munculnya Hustle Culture
Dampak
Berbahayakah?
Swara
Swara Tunaiku
Hustle Culture
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Populer
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Luhut: Kebijakan Tarif Impor 200 Persen Demi Kepentingan Nasional
Top! Bank Mandiri Borong 8 Penghargaan di Asian Banking & Finance Awards 2024
Cerita Unik Atlet Pencak Silat Banting Stir jadi AO PNM Mekaar
Dibangun Sejak 2018, Terminal Bus Demak Akhirnya Bisa Selesai Tahun Depan
Mendag Izinkan China Tarik Bea Masuk Tambahan dari Produk Ekspor RI
Transformasi Yayasan BUMN, Erick Thohir Langsung Gandeng Temasek Foundation
Sulap Sampah jadi Bahan Bakar PLTU, 2 Masalah Ini Teratasi Sekaligus
Jepang Bakal Kekurangan 1 Juta Pekerja Asing pada 2040
Impor Ilegal Produk China Diduga Sentuh Rp 22,8 Triliun
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Berita Terkini
UAH Kisahkan Nabi Ayub AS yang Menolak Mengeluh saat Diuji Allah, Ini Hikmahnya
6 Hewan yang Berkaitan dengan Dewa-Dewi Mesir Kuno, Bahkan Menjadi Simbol
KRI Dewaruci Bersama Laskar Rempah Singgah di Tanjung Uban, Kepri
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
3 Bek yang Ingin Direkrut Manchester United di Musim Panas 2024: Ada Eks Pinjaman Setan Merah
Menara Pandang Banjarmasin, Spot Wisata Komplet untuk Nikmati Pesona Kota Seribu Sungai
HEADLINE: Bursa Pilgub Sumut 2024 Kian Sengit, Bobby Nasution Bakal Lawan Edy Rahmayadi Atau Ahok?
Geger Kasus Pemecatan Dekan FK Unair, Rektor: Tidak Ada Komentar Dulu
10 Hiu Laut Dalam yang Jarang Dilihat Manusia, Monster Mengerikan Paling Ditakuti
Link Streaming ONE Championship: ONE Fight Night 23 di Vidio, Sabtu 6 Juli 2024
10 Sektor 'Lahan Basah' Investasi Kota Bandung: Ada Pariwisata, Fesyen, dan Infrastruktur
Pasca Serangan Siber ke PDNS, Menko Polhukam Sebut Layanan Masyarakat Sudah Berjalan Normal