, Jakarta - Pemerintah Uni Emirates Arab (UEA) akan segera bertandang ke Indonesia. Kunjungannya kali ini adalah untuk menindaklanjuti komitmen perjanjian Indonesia dengan UEA dalam pengembangan industri kesehatan, utamanya terkait covid-19.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan kerjasama Indonesia melalui Kimia Farma dan Indofarma dengan UEA melalui G42 Healthcare untuk vaksin covid-19. Namun tak hanya itu, Menlu juga menyebutkan beberapa kerjasama untuk program jangka panjang industri kesehatan dalam negeri.
Baca Juga
“Kami berdua (dengan Menteri BUMN, Erick Thohir) tidak hanya membahas kerjasama yang berjalan saat ini. Namun juga kerjasama yang lebih strategis untuk jangka panjang misalnya penelitian bersama dengan menggunakan artificial intelligence tidak hanya untuk mendeteksi covid-19, namun juga penyakit lainnya kemudian kerjasama untuk distribusi produk farmasi indonesia di pasar-pasar Timur Tengah, Afrika dan wilayah lainnya. Dan pihak G42 menanggapi secara positif usulan-usulan tersebut dan akan melanjutkan komunikasi dan bahkan akan berkunjung ke Indonesia sesegera mungkin,” beber dia.
Advertisement
sebagai hasil pertemuan, Menlu bersama Menteri BUMN menyaksikan pertukaran dokumen kerjasama yang telah ditandatangani. Pertama, nota kesepahaman antara PT Kimia Farma dengan G42 Health Care tentang kerjasama pengembangan produk-produk vaksin.
“Dengan cakupan kerjasama di bidang produk farmasi, layanan kesehatan, riser dan pengembangan serta uji klinis serta produksi vaksin serta pemasaran dan distribusinya,” kata Menlu.
Kedua, yakni nota kesepahaman antara PT Indofarma dengan G42 tentang kerjasama kesehatan dengan cakupan kerjasama di bidang penelitian, pengembangan, produksi dan distribusi teknologi berbasis laser artificial intelligence untuk screening covid-19.
“Hasil lain yang kita peroleh dengan G42 adalah komitmen untuk penyediaan awal vaksin sebesar 10 juta dosis untuk tahun 2020,” sebut Menlu.
“Akan ada pembicaraan lanjutan antara kimia farma dengan G42 mengenai hal hal yang lebih rinci terkait dengan komitmen tersebut,” sambung dia.
Sebagai informasi, Menlu menambahkan terkait dengan kerjasama vaksin, Indonesia juga mengirimkan 1 tim untuk melakukan pemantauan dari dekat dalam pelaksanaan uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin hasil kerjasama G42 dengan Sinovac.
“Kedepannya , kerjasama segitiga antara Indonesia G42 Sinovac juga secara prinsip disepakati. Kerjasama pemantauan tahap ketiga ini sangat penting artinya bagi pengembangan vaksin ke depan,” tukas dia.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Brasil mulai melakukan uji coba klinis tahap III vaksin buatan perusahaan farmasi Sinovac asal China. Diharapkan hasil dari vaksin akan terlihat pada 90 hari ke depan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tangani Covid-19, Indonesia Bakal Terima 10 Juta Dosis Vaksin dari UEA
![Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/XVYfKaAXaw1UDxRc6oDj6Go7gcA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3073138/original/065997200_1583841670-Vaksin_1.jpg)
Dalam rangka pengembangan vaksin covid-19, Indonesia akan menerima 10 juta dosis vaksin dari Uni Emirates Arab (UEA). Hal ini sebagai bentuk kerjasama Indonesia melalui Kimia Farma dan Indofarma dengan UEA melalui G42 Healthcare.
“Saat ini G42 telah menjalin kerjasama dengan Kimia Farma untuk vaksin dan juga dengan Indofarma terkait test kit menggunakan teknologi laser dan artificial intelligence untuk mendeteksi virus covid-19," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam video konferensi, Sabtu (22/8/2020).
"Teknologi ini kita nilai akan dapat membantu tracing secara lebih cepat dan tentunya akan membantu mendukung kegiatan ekonomi yang aman,” lanjut dia.
Tak hanya itu, Retno juga menyebutkan adanya kerjasama jangka panjang dengan UEA.
“Misalnya penelitian bersama dengan menggunakan artificial intelligence. Tidak hanya untuk mendeteksi covid-19 namun juga penyakit lainnya. Kemudian kerjasama untuk distribusi produk farmasi indonesia di pasar-pasar Timur Tengah, Afrika dan wilayah lainnya. Dan pihak G42 menanggapi secara positif usulan-usulan tersebut dan akan melanjutkan komunikasi dan bahkan akan berkunjung ke Indonesia sesegera mungkin,” beber dia.
Advertisement
Sabar, Vaksin Covid-19 dari Sinovac Masih Perlu Diolah Sebelum Diedarkan
![Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gZ8-aIrUQJLY95ArFEF5-QxhzNs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3146484/original/075137300_1591595810-vaksin.jpg)
Kementerian BUMN menegaskan vaksin yang diterima dari Sinovac masih berupa bahan baku konsentrat, dan bukan produk jadi. Dalam hal ini, Bio Farma kemudian bertindak sebagai pengolah hingga vaksin siap edar.
“Jadi bio farma itu mendapatkan bahan baku dari Sinovac, bahan baku ini akan diformulasikan di Bio Farma kemudian di-filling di Bio Farma dan packaging di Bio Farma,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga dalam keterangan yang diterima , Sabtu (22/8/2020).
Arya pun mengibaratkan proses formulasi vaksin Covid-19 ini seperti membuat rendang. Meski bahan bakunya berasal dari Sinovac, namun yang meracik vaksin tersebut tetap produsen farmasi dalam negeri yaitu Bio Farma.
"Nah, formulasi itu seperti ini loh, seperti orang kalau bikin rendang padang. Kalau rendang padang itu kan bahan bakunya daging nih. Nah di situ dipotong pooting kecil, kemudian dikasih bumbu, dikasih santan, dikasih kelapa, dikasih kunyit, dikasih cabe, dikasih garam, baru tuh dimsuk kuali, dipanasin sampai kering, jadilah rendang. Jadi bahan bakunya doang yang dari Sinovac. Untuk membuat rendangnya itu ya Bio Farma," jelas dia.
"Kemudian di-filling ini bentuknya seperti vaksin dalam ampule, udah masuk dalam ini ya. Kayak rendang dimasukin dalam piring kecil apa semua. Kemudian packaging, nah di-packaging baru diedarkan," lanjut dia.
Dengan demikian, Arya kembali menegaskan bahwa tahapan-tahapan tersebut harus terlebih dahulu dilakukan oleh Bio Farma sebelum diedarkan di masyarakat.
“Formulasinya itu Bio Farma dapat dalam bentuk bulk, bahan bakunya bentuknya bulk, kemudian diformulasikan,” tegas dia.
Sebelumnya, PT Bio Farma dan perusahaan farmasi Cina, Sinovac menandatangani perjanjian Preliminary Agreement of Purchase dan Supply of Bulk Product of Covid 19 Vaccine tentang komitmen ketersediaan suplai bulk vaksin hingga 40 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021.
Penandatanganan itu disaksikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L Marsudi dan Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir di Sanya, China, 20 Agustus 2020.
Terkini Lainnya
Imbas Cuaca Panas Ekstrem, UEA Perintahkan Durasi Shalat Jumat Dibatasi Maksimal 10 Menit
UEA Bangun Pusat Penelitian Mangrove Mohamed bin Zayed-Joko Widodo di Indonesia
Prabowo Jadi Pemimpin RI Pertama Penerima Zayed Medal, Ini Kata Pakar
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tangani Covid-19, Indonesia Bakal Terima 10 Juta Dosis Vaksin dari UEA
Sabar, Vaksin Covid-19 dari Sinovac Masih Perlu Diolah Sebelum Diedarkan
vaksin
COVID-19
Vaksin Corona COVID-19
vaksin corona
Uni Emirat Arab
UEA
Rekomendasi
UEA Bangun Pusat Penelitian Mangrove Mohamed bin Zayed-Joko Widodo di Indonesia
Prabowo Jadi Pemimpin RI Pertama Penerima Zayed Medal, Ini Kata Pakar
Prabowo jadi Orang Indonesia Pertama Penerima Zayed Medal, Sejajar dengan Putin dan Ratu Elizabeth II
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Soal Pilkada Banten, AHY Ragu dengan Kader Sendiri?
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Populer
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kini Digitalisasi Jadi Peluang Emas bagi Pengusaha Ultra Mikro
Harga Emas Dunia Hari Ini Makin Mahal, Tembus Level Segini
Kartu Prakerja Gelombang 70 Dibuka! Ini Cara dan Link Daftarnya
Mau Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik Dunia, Indonesia Perlu Perkuat Pasar Domestik
Asosiasi Sebut Zonasi Penjualan Rokok Potensi Gerus Pendapatan 9 Juta Pedagang
Erick Thohir Bakal Sikat Oknum Koruptor Kasus Indofarma, Siapa Dia?
Top! Bank Mandiri Borong 8 Penghargaan di Asian Banking & Finance Awards 2024
Transformasi Yayasan BUMN, Erick Thohir Langsung Gandeng Temasek Foundation
Cerita Unik Atlet Pencak Silat Banting Stir jadi AO PNM Mekaar
Telan Biaya Rp 3,33 Triliun, Investasi di Proyek Jalan Trans Papua Dijamin Kemenkeu
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Delegasi Biro Komite Palestina PBB ke Indonesia, Bahas Upaya Tingkatkan Dukungan untuk Negaranya
Jangan Lewatkan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Cerita Transformasi BKI: Dari Serba Manual, Kini Serba Digital
Mantan Manajer Selebgram Fuji Gelapkan Uang Rp1,3 Miliar
Hina Agama Islam dan Rasis, Petinju Ryan Garcia Dipecat WBC
Erick Thohir Buru Koruptor BUMN, Bakal Gandeng KPK
Kekayaan Merosot, Elon Musk jadi Miliarder Dunia Paling Boncos di Semester I 2024
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Bukan Bentrokan, Pendeta Paulus Tegaskan Insiden di GPIB Taman Harapan Adalah Penyerangan
Bakal Calon Gubernur Jateng, Kaesang Pangarep Dinilai Punya Peluang Besar
6 Potret Rafathar Menuju ABG Disebut Mulai Tampil Gaya, Raffi Ahmad Curhat Susah Peluk Anak Sendiri
TKN: Pemecatan Hasyim Asy’ari Jadi Bukti Tak Ada Backup Penguasa di KPU
Apa Saja Manfaat Sertifikat Tanah Elektronik?
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Ganjar hingga Ahok Jadi Pengurus DPP PDIP, Ini Kata Puan Maharani