uefau17.com

Ubisoft Hentikan Sementara Iklan di X Twitter Usai Ramai Isu Antisemitisme - Tekno

, Jakarta - Ubisoft, perusahaan induk dari waralaba game Assassin's Creed, menyatakan menghentikan sementara iklan mereka di X alias Twitter.

Keputusan Ubisoft ini menyusul ramainya perdebatan tentang antisemitisme yang terjadi di platform media sosial tersebut beberapa hari terakhir.

Ubisoft pun menyusul sejumlah perusahaan lain seperti Apple, Disney, dan Warner Bros Discovery, yang menghentikan sementara iklan mereka di X.

Dalam pernyataannya kepada Axios, Ubisoft mengonfirmasi mereka mematikan iklan Assassin's Creed Nexus VR, sebuah gim spin-off Assassin's Creed, yang digarap untuk perangkat headset virtual reality.

"Kami memang sedang menjalankan kampanye," kata juru bicara Ubisoft seperti dikutip dari Eurogamer, Kamis (23/11/2023). "Kami telah menghentikan sementara iklan di X."

Meski begitu, mereka tidak mengungkapkan lebih rinci alasan di balik penghentian iklan mereka di platform milik Elon Musk tersebut.

Berdasarkan metrik publik di X, iklan Ubisoft sudah dilihat 10 juta kali di platform tersebut, sebelum dinonaktifkan.

Perusahaan-perusahaan telah menarik iklan di Twitter X, Media Matters for America menyebut postingan-postingan brand besar, ditampilkan di samping pesan yang mempromosikan penyangkalan Nazisme dan Holocaust.

CEO Linda Yaccarino telah membantahnya. Ia juga mengeluarkan seruan bagi pengguna dan pengiklan untuk "mendukung X."

Dia pun menyatakan "tidak ada satu pun pengguna asli di (situs web) yang melihat iklan IBM, Comcast, atau Oracle di samping konten artikel Media Matters."

Setelah itu, Yaccarino menyebut X juga sudah mengambil langkah dengan menggugat Media Matters for America, yang disebutnya telah memanipulasi data.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

X Gugat Media Matters

Media Matters juga disebut "secara sadar dan jahat memproduksi gambar-gambar berdampingan yang menggambarkan postingan pengiklan di platform media sosial X Corp. di samping Neo-Nazi dan kulit putih."

Mengutip Engadget, X menjelaskan bahwa Media Matters telah mengatur situasi tertentu.

X juga menyebut Media Matters telah mengikuti akun yang memposting konten mendekati Neo-Nazi dan nasionalis kulit putih, agar dapat melihat iklan tepat di samping postingan antisemit.

Sementara sang pemilik X, Elon Musk, menegaskan dirinya bukan antisemit. Hal ini menyusul kritik atas postingannya yang dianggap teori konspirasi, yang secara luas dianggap antisemit, lalu kemudian dia beri label "kebenaran sebenarnya."

Perdebatan mengenai antisemitisme ini meningkat di X, tak lama usai terjadi perang antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina, beberapa waktu yang lalu.

3 dari 4 halaman

Pengiklan Ramai-Ramai Tinggalkan X

Sebelumnya, para pengiklan di aplikasi X alias Twitter berbondong-bondong meninggalkan platform media sosial tersebut.

Para pengiklan yang di antaranya meliputi Disney, IBM, Lionsgate, dan sebagainya, khawatir iklan mereka muncul di samping konten pro-Nazi dan ujaran kebencian di X.

Ditambah lagi, baru-baru ini Elon Musk menambah ketegangan dengan membuat postingan yang mendukung teori konspirasi antisemit, seperti yang diwartakan AP News, Senin (20/11/2023).

Sebuah laporan dari kelompok advokasi liberal Media Matters mengatakan, iklan dari Apple dan Oracle ditempatkan di samping postingan antisemit tersebut.

Tidak hanya itu, mereka juga menemukan iklan dari Amazon, NBA Mexico, NBCUniversal dan lainnya di samping tagar nasionalis kulit putih.

Berkaitan dengan ini, IBM, NBCUniversal dan perusahaan induknya Comcast mengatakan minggu ini berhenti beriklan di aplikasi X setelah sebuah laporan mengatakan iklan mereka muncul bersamaan dengan materi yang memuji Nazi.

"IBM tidak menoleransi ujaran kebencian dan diskriminasi dan kami segera menangguhkan semua iklan di X sementara kami menyelidiki situasi yang sepenuhnya tidak dapat diterima ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Comcast dan NBCUniversal juga telah mengkonfirmasi pada Sabtu (18/11/2023) bahwa perusahaan tersebut telah “menjeda” iklan mereka di X.

Sementara itu, cabang eksekutif Uni Eropa mengatakan secara terpisah pada Jumat (17/11/2023) bahwa mereka menghentikan sementara iklan di X dan platform media sosial lainnya, sebagian karena meningkatnya ujaran kebencian.

 

4 dari 4 halaman

CEO X Bantah Tudingan Media Matters

 

Pada hari yang sama, Disney, Lionsgate dan Paramount Global juga mengatakan mereka menangguhkan atau menghentikan sementara iklan di X.

Meski beberapa perusahaan telah mengambil tindakan, sejauh ini Apple, Oracle dan Amazon tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait persoalan ini.

Elon Musk telah menghadapi tuduhan menoleransi pesan-pesan antisemit di platform tersebut sejak membelinya tahun 2022 lalu. Dan konten-konten di aplikasi X semakin mendapat perhatian sejak terjadinya perang antara Israel dan Hamas.

Terkait postingan Musk, juru bicara Gedung Putih Andrew Bates mengungkapkan, "kami sangat mengutuk promosi kebencian antisemit dan rasis yang menjijikkan ini, yang bertentangan dengan nilai-nilai inti kami sebagai orang Amerika."

CEO X sekaligus mantan eksekutif NBCUniversal Linda Yaccarino mengatakan bahwa "pandangan X selalu sangat jelas bahwa diskriminasi oleh semua orang harus dihentikan secara menyeluruh."

"Dalam hal ini, sangat jelas upaya kami untuk memerangi antisemitisme dan diskriminasi. Tidak ada tempat untuk hal tersebut di mana pun di dunia ini — hal ini jelek dan salah," kata Yaccarino.

Kini, akun-akun yang ditemukan oleh Media Matters memposting materi antisemit tidak lagi dapat dimonetisasi dan postingan tertentu akan diberi label "media sensitif," menurut pernyataan dari X.

Namun, Musk mengecam Media Matters sebagai "organisasi jahat."

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat