, Jakarta - Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman (Germany's Federal Criminal Police Office/BKA) menangkap seorang mahasiswa berusia 22 tahun.
Ia dicurigai sebagai administrator 'Deutschland im Deep Web' (DiDW), salah satu pasar dark web terbesar di negara tersebut.
Platform ilegal itu telah offline pada Maret 2022, dengan 16.000 pengguna terdaftar, 28.000 posting, dan 72 penjual barang terlarang, termasuk senjata dan obat-obatan. Demikian sebagaimana dikutip dari Bleeping Computer, Senin (31/10/2022).
Advertisement
Tersangka kini harus menghadapi tuntutan pidana karena mengoperasikan platform perdagangan gelap, yang diancam hukuman penjara hingga sepuluh tahun.
Platform DiDW yang diluncurkan pada 2013 mulanya dikenal sebagai forum untuk membahas keamanan dan anonimisasi TI. Pada puncaknya di tahun 2017, situs web itu mengantongi 23.000 pengguna terdaftar dan 6 juta hit bulanan.
Namun, situs tersebut juga digunakan untuk menjual barang-barang ilegal seperti senjata dan obat-obatan, juga menggunakan sistem escrow untuk pembayaran guna melindungi anggota dari daftar penipuan. Inilah yang membuat DiDW menjadi pasar darknet berkedok forum.
Pengumuman penangkapan BKA menyebutkan contoh karakteristik penembak Munich pada 2016 yang menggunakan platform untuk mendapatkan senjata dan amunisi untuk melakukan pembunuhan.
Pada 2017, segera setelah kejadian itu, situs web ditutup oleh penegak hukum. Operatornya ditangkap dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.
Dalam beberapa pekan terakhir, aksi peretas atau hacker Bjorka yang terus-menerus menyerang pemerintah Indonesia menghebohkan jagat internet di Tanah Air. Bagaimana tidak? Bjorka mengeklaim membocorkan informasi pelanggan Indihome, Komisi Pemilihan U...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Versi Baru Bermunculan
![Ilustrasi Hacker](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Azit8qX7n5_gdNpp9KQ0UueNHXc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3926892/original/067786700_1644288929-white-notebook-black-data-firewall.jpg)
Pada tahun 2018, dua versi baru platform muncul di web gelap, menggunakan moto "Tidak ada kontrol, semuanya diizinkan"--menyiratkan bahwa operator tidak lagi peduli dalam menutupi aktivitas ilegal di situs.
Iterasi kedua DiDW ini lalu ditutup pada 2019 tanpa memberikan alasan apa pun. Sepuluh hari kemudian, versi ketiga situs tersebut muncul sebagai penerus resmi merek pasar darknet.
Akhirnya, setelah lima tahun penyelidikan, polisi federal berhasil mengidentifikasi dugaan admin versi ketiga DiDW, menangkapnya pada 25 Oktober 2022.
Mengidentifikasi operator platform darknet yang telah mati selama beberapa tahun bukanlah hal yang aneh, karena penyelidik kejahatan dunia maya bekerja pada kasus ini dalam waktu lama.
Sebelumnya, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mendakwa seorang peretas berusia 34 tahun yang dicurigai mengoperasikan pasar darknet 'The Real Deal,' yang ditutup kembali pada November 2016.
Advertisement
Penjahat Siber Jual Akses Data Perusahaan Mulai Rp 30 Juta di Dark Web
![Ilustrasi hacker. Clint Patterson/Unsplash](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/gKrZVn_6f3RNeYQsHJTBFLcXwbM=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3363106/original/087286500_1611910974-New_Project__7_.jpg)
Di sisi lain, riset Kaspersky mengungkap permintaan tinggi di dark web tidak hanya untuk data hasil peretasan dan serangan siber. Permintaan di dark web juga meliputi data dan layanan yang diperlukan untuk melakukan serangan.
Setelah penjahat siber mendapatkan akses ke infrastruktur perusahaan, mereka bisa menjual akses tersebut ke penjahat siber lain. Salah satunya ke pelaku ransomware.
Serangan ransomware ini bisa menimbulkan kerugian finansial yang signifikan, jatuhnya nama perusahaan yang jadi sasaran serangan, dan mengakibatkan terhentinya proses bisnis. UMKM dan perusahaan besar bisa menjadi target serangan ini.
Para peneliti Kaspersky menganalisa lebih dari 200 unggahan di dark web yang menawarkan informasi akses awal di forum perusahaan. Tujuannya untuk menentukan jenis data perusahaan yang dijual dan kriteria apa yang digunakan penjahat siber untuk menentukan harga data yang dicuri dari perusahaan.
Mengutip keterangan Kaspersky, Rabu (29/6/2022), 75 persen unggahan di dark web menjual akses remote desktop (RDP).
Para penjahat siber ini menyediakan akses ke desktop atau aplikasi dengan host jarak jauh yang memungkinkan penjahat siber menghubungkan, mengakses, mengendalikan data dan sumber daya perusahaan melalui host jarak jauh.
Hal ini membuat seolah karyawan perusahaanlah mengendalikan data secara lokal atau dari dalam perusahaan.
Untuk melindungi infrastruktur perusahaan dari serangan menggunakan layanan akses kendali jarak jauh, Kaspersky menyarankan koneksi dilakukan dengan aman, dengan cara berikut.
- Gunakan akses terhadap layanan, misalnya RDP hanya melalui VPN
- Gunakan password yang kuat dan Network Level Authentication (NLA)
- Gunakan autentikasi dua faktor untuk semua layanan
- Selalu pantau bila ada kebocoran akses data.
Harga Data Akses Perusahaan di Dark Web
![Cyber Crime Skimming](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/aNwMb8N-Jabf6t-TyDOSkqRaTwI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1717977/original/007902900_1506078588-1.jpg)
Kaspersky menyebut, harga untuk informasi akses awal bervariasi, mulai dari beberapa ratus dolar hingga ratusan ribu dolar.
Adapun penentu tingginya harga adalah pendapatan dari target serangan.
Maksudnya, bila pendapatan perusahaan yang menjadi target besar, harga akses pun akan makin mahal. Harga juga bisa berbeda, tergantung dari industri dan wilayah operasi perusahaan.
Data akses untuk infrastruktur perusahaan besar biasanya berkisar Rp 30-60 jutaan dan ini terbilang cukup murah. Namun, sebenarnya, tidak ada batasan dari harga yang ditawarkan.
Data perusahaan dengan pendapatan USD 465 juta, bisa ditawarkan seharga Rp 741 juta.
Salah satu komponen terpenting dalam menentukan harga akses adalah jumlah uang yang bisa didapat dari pelaku serangan siber menggunakan akses tersebut.
Alasan pelaku serangan ransomware mau membayar jutaan hingga ratusan juta adalah perusahaan yang menjadi sasaran bisa menderita kerugian hingga jutaan dolar AS.
Tahun lalu, pelaku ransomware paling aktif diperkirakan menerima transfer dana USD 2,5 miliar dalam tiga tahun terakhir.
Selain mengenkripsi data perusahaan, penjahat siber juga mencuri data tersebut. Mereka pun akan mengunggah data tersebut di blog mereka dan mengancam mengunggah lebih banyak data, jika perusahaan tidak membayar tebusan dalamm waktu tertentu.
Pakar keamanan Kaspersky Sergey Shcherbel menyebut, komunitas penjahat siber telah berevolusi tidak hanya dari sisi teknis tetetapi juga dari sudut pandang organisasi mereka.
"Kelompok ransomware saat ini lebih terlihat seperti industri yang menjual layanan dan produk. Kami terus memonitor forum darknet untuk mendeteksi tren dan taktik terbaru penjahat siber bawah tanah," kata Sergey.
Advertisement
Sumber Data di Dark Web
![Cyber Crime atau Kejahatan Siber](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/sZqB_nDVhKY4g3mPEjrr1tmoR74=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3103624/original/086859000_1587013171-person-wearing-scream-mask-and-black-dress-shirt-while-218413.jpg)
Ia mengatakan, Kaspersky melihat peningkatan pasar akan data yang dibutuhkan untuk melakukan serangan.
"Mampu melihat berbagai sumber data di dark web menjadi penting bagi perusahaan yang ingin memperkaya intelijen ancaman," katanya.
Ia menambahkan, informasi cepat terkait serangan yang direncanakan, diskusi seputar kerentanan, dan kejadian kebocoran data akan membantu mengurangi attack surface dan mengambil langkah yang cepat.
Kaspersky sendiri memiliki pencarian dark web yang diperkenalkan di portal Kaspersky Threat Intelligence.
Pencarian ini memberikan akses atas insight dari berbagai sumber terpercaya di seluruh dunia yang memungkinkan perusahaan memitigasi dampak serangan siber, dan mengidentifikasi potensi ancaman sebelum menjadi kenyataan.
Infografis Kejahatan Siber (/Abdillah)
![Beragam Model Kejahatan Siber](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/giWRWYNATwvfvxxofJR8E8bMJag=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1717639/original/094974700_1506068129-170920_Terpuruk_di_Era_Digital02.jpg)
Terkini Lainnya
Hacker Klaim Bobol Data Institusi Keamanan RI, Nama Personel hingga Dokumen Rahasia Bocor
Versi Baru Bermunculan
Penjahat Siber Jual Akses Data Perusahaan Mulai Rp 30 Juta di Dark Web
Harga Data Akses Perusahaan di Dark Web
Sumber Data di Dark Web
Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)
Jerman
Dark Web
Darknet
mahasiswa
Hacker
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Cara Bikin CV Anti Gagal dalam Hitungan Menit Pakai ChatGPT, Biar Gampang Cari Kerjaan
Populer
Ini Strategi Kominfo dan ASIOTI untuk Dorong Inovasi IoT di Indonesia
Model 'Bayar atau Izinkan Iklan' Facebook dan IG Dinilai Langgar Aturan Uni Eropa
3 Perangkat Pintar Samsung Ini Bisa Menjaga Udara Rumah Tetap Bersih meski Ada Anabul
Waspada Pilah Informasi, Konten Deepfake di Media Sosial Dapat Timbulkan Kerugian
Kebocoran Data Instansi Pemerintah Mungkin Tak Terkait Serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara
Data Diduga Milik Kominfo Bocor, Dijual Rp 1,9 Miliar di BreachForums
Sambut Peluncuran Zenless Zone Zero, HoYoverse Rilis Lagu Bareng DJ Tiesto
12 HP Samsung Galaxy bakal Dapat Update Android 15 untuk Terakhir Kalinya
SnackVideo Gaet Kreator Konten Daerah untuk Menginspirasi Orang Indonesia
Assassin's Creed Mirage di iPhone 15 Pro Max: Seperti Apa Pengalaman Main Game Konsol di Genggaman?
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum