, Jakarta - Sebuah penelitian ilmiah mengungkapkan hal terbaru mengenai Planet Uranus. Penelitian menyebutkan, atmosfer Uranus memiliki bau menyerupai bau telur busuk.
Fakta tersebut diketahui berdasarkan pengamatan spektroskopi sensitif melalui teleskop Gemini North.
Dalam penelitian tersebut terungkap, bau busuk pada Planet Uranus berasal dari kandungan hidrogen sulfida, yakni gas beracun sejenis belerang yang memiliki karakter bau busuk.
Advertisement
Dikutip dari NY Daily News, Kamis (26/4/2018), temuan yang dimuat di jurnal Nature Astronomy itu merupakan hasil penelitian kolaborasi antara ilmuwan dari California Institute of Technology, University of Leicester, dan University of Oxford.
Para peneliti yang terlibat kemudian menganalisis pantulan matahari dari awan. Mereka kemudian menyimpulkan penelitian itu dengan menggunakan Medan Spektrometer Dekat berbasis sinar inframerah (NIFS).
"Kami mampu mendeteksi dengan jelas berkat kepekaan NIFS yang ada pada (teleskop) Gemini," ujar Patrick Irwin, seorang profesor fisika planet dari University of Oxford.
Ketika titik-titik pantul yang diteliti tidak segera mencapai tepian ruang deteksi, peneliti menduga ada ketidakteraturan komposisi gas pada atmosfer Uranus.
Teleskop Gemini North membantu peneliti mengamati ketidakteraturan tersebut, dan kemudian mengalkulasikannya secara kimia guna mengetahui kemungkinan kombinasi gas yang tercipta di lingkup atmosfernya.
Menurut Irwin, kombinasi gas tersebut tersusun atas gas hidrogen, helium, dan metana yang berisiko menaikkan suhu atmosfer Uranus hingga mencapai minus 200 derajat Celcius.
Jika manusia masuk ke kondisi ekstrem tersebut, maka kemungkinan besar akan mengalami gangguan napas, bahkan sebelum mencapai lapisan atmosfer utama Planet Uranus.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ekspedisi Uranus dan Neptunus Dimulai 2030
![Uranus](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/n_Wwf1ZvMgO6YlyhSha8wFdOrho=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1566004/original/090311000_1492077293-Screen_Shot_2017-04-13_at_16.44.08.jpg)
Setelah Mars, Jupiter, Saturnus, dan Pluto, NASA mulai fokus untuk menyiapkan proyek besar mengekspedisi Planet Uranus dan Neptunus.
Proyek yang sebetulnya sudah direncanakan sejak September 2015 itu baru bisa direalisasikan sekarang.
Bagaimanapun, NASA masih harus menggagas sejumlah inovasi teknologi mumpuni, agar pesawat luar angkasanya bisa terbang ke orbit planet berjuluk "Planet Kekasih" tersebut.
Jadi, jika dihitung-hitung, ekspedisi Uranus dan Neptunus baru bisa dimulai pada 2030. Itu juga baru Uranus. Sementara untuk Neptunus, kemungkinan besar dimulai pada pertengahan 2030 atau setelah 2040.
Menurut informasi yang Tekno kutip via laman BGR, tujuan utama ekspedisi dilakukan tak lain adalah untuk memantau ekosistem kedua planet.
Tak cuma itu, Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut juga ingin mencari tahu material planet terbuat dari apa, serta komposisi atmosfer yang melapisi planet.
Para ilmuwan NASA juga berharap, ekspedisi bisa meneliti iklim planet secara keseluruhan. Jika proses penelitian rampung, barulah mereka dapat menyimpulkan seperti apa bobot kontribusi kedua planet ini terhadap tata surya.
Advertisement
Probe untuk Uranus
![Ilustrasi hujan berlian Neptunus dan Uranus](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/907FQlUPgM07yFswDvtrifWlHYI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1687351/original/050335700_1503391102-diamondrains.jpg)
Secara mekanisme, NASA nantinya akan mengirim probe (pesawat kecil) untuk terjun ke dalam atmosfer planet dan mengambil sampel gas yang terkandung di dalamnya. Sama halnya dengan ekspedisi planet lain, probe akan mengirimkan data dari sampel yang diambil ke Bumi untuk diteliti secara mendalam.
Terkait kesiapan wahana ekspedisi, NASA kini tengah melakukan penelitian di Jet Propulsion Laboratory (JPL) untuk merancang pesawat antariksa Uranus dan Neptunus, yang juga akan rampung setidaknya pada 2030.
Salah satu kendala utama pembuatan pesawat antariksa anyar ini adalah besarnya dana penelitian dan pengembangan, yang diprediksi bisa mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun.
Dibanding dengan misi-misi NASA sebelumnya, seperti Discovery atau New Frontier, misi ekspedisi Uranus dan Neptunus ini justru memakan biaya yang lebih besar.
"Yang menjadi persoalan besar bagi kami agar dapat menjalankan misi ke Neptunus dan Uranus adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan," kata Jim Green, kepala divisi Planetary Science NASA.
Rencana NASA menerbangkan pesawat antariksa untuk mempelajari secara mendalam Planet Uranus dan Neptunus, sejatinya sudah direncanakan sejak 26 tahun lalu. Namun, hal tersebut baru bisa direalisasikan sekarang. Pasalnya, NASA terbentur banyak masalah dan menantikan dukungan pendanaan besar.
Selain persoalan dana, misi ekspedisi menuju duo planet es tersebut juga terhalang persoalan persediaan Plutonium yang menjadi bahan bakar baku pesawat antariksa.
"Penerbangan ke Uranus dan Neptunus akan bergantung ke alat baterai nuklir yang akan ditenagai plutonium," jelas Green.
Sampai saat ini, para ilmuwan hanya bisa berspekulasi bahwa Uranus dan Neptunus terdiri dari bebatuan, es, dan ammonia (kumpulan hidrogen dan nitrogen), sehingga kedua planet ini juga kerap mendapat julukan planet es raksasa.
Reporter: Merdeka
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bahkan dalam pesta pernikahannya seluruh pernak-pernik dibuat dengan tema galaksi.
Terkini Lainnya
Ekspedisi Uranus dan Neptunus Dimulai 2030
Probe untuk Uranus
Uranus
Atmosfer
Merdeka.com
merdeka
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
TIPS TEKNO
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Cara Bikin CV Anti Gagal dalam Hitungan Menit Pakai ChatGPT, Biar Gampang Cari Kerjaan
Populer
Apple Siap Hadirkan iPhone 16 dengan Baterai yang Bisa Diganti?
Kebocoran Data Instansi Pemerintah Mungkin Tak Terkait Serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara
Pakar: Hati-Hati Janji Manis Hacker Brain Cipher yang Akan Rilis Kunci Ransomware PDNS 2
Samsung Bakal Rilis Galaxy S24 FE dengan 5 Pilihan Warna, Apa Saja?
Model 'Bayar atau Izinkan Iklan' Facebook dan IG Dinilai Langgar Aturan Uni Eropa
Top 3 Tekno: Janji Manis Brain Cipher hingga Data Kominfo Diduga Bocor
Pakar: PDN di Dalam Negeri Tak Jadi Jaminan Keamanan Data Terjaga
10 Smartphone Paling Ngebut di Bulan Juni 2024, Apa Saja?
Samsung Gelar Galaxy Unpacked 10 Juli, Pre-Order Galaxy Z Terbaru Sudah Buka
3 Perangkat Pintar Samsung Ini Bisa Menjaga Udara Rumah Tetap Bersih meski Ada Anabul
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Resmikan Ekosistem Mobil Listrik di Karawang, Jokowi: Siapa Bisa Hadang Kita?
Inflasi AS Buat Kemajuan, Bos The Fed Masih Sabar Turunkan Suku Bunga
Maksimal Transfer BCA 2024 Terbaru, Lebih Fleksibel dalam Bertransaksi
Server PDN Diretas, Jokowi Minta Semua Data Nasional Di Back Up
8 Momen Apes Kendaraan Terjebak di Jalan Sempit Hingga Dicor Semen Ini Kocak
Top 3 Tekno: Janji Manis Brain Cipher hingga Data Kominfo Diduga Bocor
Superbank Kembali Dapat Suntikan Modal dari Grab, Singtel, dan KakaoBank, Nilainya Fantastis
Buya Yahya Menyebut Tahun Baru Hijriyah Bukan Hari Raya, Kenapa?
Thariq Halilintar Tersentuh dengan Perjuangan Ibunya yang Mengajaknya Naik Haji di Usia 2 Bulan
KPU DKI Jakarta Libatkan Kelompok Disabilitas dalam Pemutakhiran Data Pemilih
Bursa Incar IPO Perusahaan Mercusuar dengan Aset di Atas Rp 3 Triliun
Pesawat Garuda Indonesia Penjemput Jemaah Haji Tujuan Jeddah Putar Balik Kembali ke Bandara Adi Soemarmo
Debut Jepang, aespa Rilis 'Hot Mess' Hari Ini
Gibran soal Kondisi Prabowo: Beliau Sehat dan Siap Kembali Bekerja