, Jakarta - Setiap transportasi membutuhkan perawatan terhadap mesinnya. Hal ini penting dilakukan, untuk keamanan dan kenyamanan pengguna transportasi itu sendiri.
Begitu pula dengan kereta api. Ada kalanya transportasi dengan badan panjang ini diperiksa dan diperbaiki. Bengkel khusus kereta api disebut dengan Balai Yasa.
Balai Yasa (BY) merupakan tempat yang dipakai untuk perawatan besar sarana perkeretaapian. Di sinilah, transportasi kereta api memperoleh semi perawatan akhir (SPA), pemeliharaan akhir (PA) hingga modifikasi.
Advertisement
Baca Juga
Istilah "Balai Yasa" pertama kali muncul pada 1959 untuk Balai Yasa Yogyakarta. Kini di Jawa telah ada lima Balai Yasa, salah satunya di Surabaya.
Balai yasa yang ada di Surabaya adalah Balai Yasa Surabaya Gubeng (SGU). Balai yasa ini terletak di Jalan Tampak Siring, Surabaya, tak jauh dari Stasiun Gubeng.
Melansir informasi dari situs resmi heritage.kai.id, Balai Yasa SGU dibangun pada 1912 oleh Pemerintahan Belanda, Staatspoorwegen, perusahaan kereta api milik Hindia Belanda. Pada masa itu,perusahaan kereta api tersebut memelihara lokomotif uap atau listrik serta kereta yang terbuat dari kayu.
Di sini banyak kereta diperbaiki. Setiap satu kereta dibutuhkan kurang lebih lima hari untuk perbaikan. Sedangkan untuk perbaikan besar, misalnya pada kereta api kecelakaan, dibutuhkan waktu paling lama sekitar dua minggu.
Selain di Surabaya, Balai Yasa juga terdapat di beberapa kota lain. Di Yogyakarta terdapat Balai Yasa Pengok yang dibangun pada 1914. Tugas pokok balai yasa ini adalah melaksanakan overhaul lokomotif.
Kota lain yang terdapat balai yasa adalah Tegal. Di Balai Yasa Tegal perawatan dan perbaikan kereta api dikhususkan untuk gerbong barang dan kereta penumpang.
(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perjalanan Gedung Bersejarah Siola Kini Jadi Museum Surabaya
Sebelumnya, mungkin tak banyak yang tahu mengenai apa dan bagaimana Gedung Siola itu. Gedung Siola merupakan salah satu aset bersejarah yang dimiliki oleh Surabaya, Jawa Timur.
Bangunan yang berada di area Jalan Tunjungan ini dahulunya adalah bekas dari berbagai jenis bangunan yang dialihfungsikan. Akan tetapi Pemerintah kota (PemKot) Surabaya kini sudah menetapkan fungsinya sebagai Museum Surabaya.
Mengutip dari berbagai sumber, kisah mengenai Gedung Siola bermula pada 1877, yaitu ketika investor berkebangsaan Inggris bernama Robert Laidlaw membangun gedung tersebut untuk dijadikan tempat bisnisnya. Saat itu, ia menamakan pusat perkulakan di gedung itu Het Engelsche Warenhuis. Ia bahkan sempat menjadi pengusaha tekstil terbesar saat itu dan memiliki usaha bernama Whiteaway Laidlaw.
Masa kejayaan keluarga Laidlaw berakhir di sektor perdagangan pada 1935.Ini terjadi setelah pemiliknya meninggal. Setelah Jepang masuk, gedung tersebut dibeli oleh pengusaha asal Jepang. Pengusaha itu mengubah nama gedung menjadi ’Toko Chiyoda’. Di toko itu, banyak yang menjual aneka tas dan juga koper. Saat itu, tas dan koper populer sehingga mendorong orang-orang untuk menjual barang tersebut.
Setelah Sekutu datang ke tanah Surabaya, Jepang tunduk kalah kepada Sekutu, lantas gedung menjadi kosong tak berpenghuni. Pada 1945, bangunan ini menjadi gedung pertahanan masyarakat Surabaya untuk menghindari serangan Sekutu yang datang dari utara, sehingga pantas disebut gedung perjuangan pemuda Surabaya.
Pertempuran yang dahsyat tersebut membuat pejuang membumihanguskan gedung itu. Selanjutnya, pada 1960 yaitu ketika masa kemerdekaan telah diraih, gedung itu direnovasi dan namanya diganti menjadi toko Siola.
Nama tersebut diambil dari singkatan nama kongsi pemiliknya antara lain Soemitro-Ing Wibisono-Ong-Liem-Ang. Ketika itu, Toko Siola mulai dibuka dan menjadi salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya.
Jadi, bisa dikatakan kalau Siola adalah mal pertama yang ada di Surabaya. Singkat cerita, pada 1998 Gedung Siola ditutup lantaran tidak mampu bersaing dengan tempat perbelanjaan modern saat itu seperti Pasar Atum, Pasar Turi, Plaza Surabaya, dan Tunjungan Plaza.
Akan tetapi, setelah gedung tersebut mengalami perubahan fungsi, nama, dan juga sering gagal dijadikan tempat bisnis, akhirnya gedung itu dikembalikan kepada Pemkot Surabaya.
Pada 2015, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) beserta jajarannya menjadikan gedung tersebut sebagai museum yang bernama Museum Surabaya.
Museum Kota Surabaya ini berisi 1.000-an benda-benda bersejarah dalam kaitan perjalanan Surabaya yang berada di lantai I Gedung Siola. Koleksi di museum ini mulai dari arsip kependudukan sejak 1837, baju Dinas Pemadam Kebakaran sejak zaman Belanda, alat transportasi seperti dua becak yang berwarna biru dan putih.
Kisah mengenai Gedung Siola ternyata panjang dan rumit ya, serta sangat mempunyai nilai historynya yang tinggi.
(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)
Terkini Lainnya
Menengok Ribuan Koleksi Benda Bersejarah di Museum Mpu Tantular
Pemprov DKI Buka Lowongan Dewan Transportasi Kota, Cek Syaratnya
Menhub Beberkan Rencana Jokowi Soal Integrasi Moda Transportasi
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perjalanan Gedung Bersejarah Siola Kini Jadi Museum Surabaya
Surabaya
Info Surabaya
Kereta Api
Balai Yasa
Bengkel Kereta Api
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Populer
4 Fakta Menarik di Balik Pengungkapan Pabrik Narkoba di Kota Malang
Unair: Pencopotan Dekan FK Kebijakan Internal untuk Penguatan Kelembagaan
Pabrik Narkoba di Malang Impor Prekursor dari Tiongkok untuk Bahan Baku, Manipulasi Dokumen
Jakarta Tertinggi dan Jateng Terendah, Daftar Lengkap UMP 2024 di 38 Provinsi di Indonesia
Sita Ganja Sintetis 1,2 Ton, Polisi Sebut Pabrik Narkoba di Kota Malang Terbesar se-Indonesia
Jatim Digoyang 564 Gempa Sepanjang Juni 2024, Didominasi Magnitudo Kecil
Gapasdap: Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Butuh 10 Dermaga Cegah Kemacetan
Disebut Intervensi Kasus Pemecatan Dekan FK Unair, Menkes: Saya Tidak Ada Kontak Apapun dengan Unair
Jokowi Pastikan Pilkada Berjalan Lancar Usai Ketua KPU Diberhentika Dewan Kehoermatan
Profil Budi Santoso, Dekan Unair yang Dicopot karena Menolak Program Dokter Asing di Indonesia
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Hujan Masih Bertahan di Tengah Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Alasannya
Pasar Tablet Ramai Bikin Poco Tergiur Boyong Poco Pad ke Indonesia
Top 3: Upah Minimum UMP dan UMK Berbeda Bikin Penasaran
Ini Alasan KY Pantau Sidang Pra Peradilan Pegi Setiawan
Top 3 Islami: Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan yang Bikin Takjub Gurunya, Doa Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Bikin Iblis Terbakar
Asal-usul Pecel Lele, Makanan Favorit Naufal Hafidz Si Jenius dari ITB
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti
Kasus Korupsi BTS 4G, Mantan Komisaris Ini Divonis Hukuman 5 Tahun Penjara
Pertamina Klaim Bisa Produksi Biodiesel B100, Tapi Harganya Belum Murah
Respons BEI Terkait Saham Emiten Baru Banyak yang Loyo
Mengintip Pesona Sanghyang Heuleut, Wisata Alam Indah di Bandung Barat
Wali Kota Depok Sudah Serahkan Rancangan Perda Pertanggungjawaban APBD 2023
Perusahaan Kripto di AS Wajib Lapor Pajak pada 2026
Sudah Ditaksir Manchester United 2 Tahun, Bintang Euro 2024 Malah Lebih Tertarik Gabung Real Madrid