uefau17.com

Digelar Kemenkominfo, Webinar Makin Cakap Digital 2022 Angkat Tema Jangan Asal Copy-Paste untuk Hindari Plagiarisme - ShowBiz

, Jakarta Webinar Makin Cakap Digital 2022 dengan tema “Jangan Asal Copy-Paste, Yuk! Hindari Plagiarisme” baru saja diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Para guru dan pelajar di Jawa Tengah menjadi target webinar kali ini.

Menunjuk Wahyu Rintoko Aji sebagai moderator, webinar ini berlangsung pada Senin (22/8/2022) secara daring. Sementara maksud dan tujuannya agar membekali para pelajar untuk selalu siap menghadapi percepatan transformasi era digital serta tidak melakukan plagiarisme.

Mengintip data We are Social Hootsuite (2022), per Februari, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet yang setara dengan 73,7 persen dari populasi penduduk Indonesia. Angka tersebut meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya.

Meskipun Indonesia termasuk empat besar negara pengguna internet terbesar di dunia, Survei Badan Pusat Statistik tahun 2018 mengungkapkan bahwa keahlian berinternet masyarakat Indonesia memiliki skor paling rendah.

Dilatarbelakangi oleh hal itu, Kemenkominfo mengadakan kegiatan webinar ini dalam upaya mengedukasi masyarakat terkait pentingnya memanfaatkan internet secara wajar dan menghindari hal-hal yang membahayakan atau merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan membuka acara ini dengan memberi sambutan terkait pesatnya perkembangan digital di Indonesia yang perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni. Perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat sebagai pengguna media sosial untuk lebih produktif dalam memanfaatkan internet demi mewujudkan Indonesia makin cakap digital.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memilih Sumber Terpercaya dan Menghindari Plagiarisme

Narasumber pertama, Aulia Oktaviana selaku Social Media Enthusiast memberikan gambaran terkait pencarian sumber informasi yang dapat dipercaya di internet. Beliau memaparkan bahwa pengguna internet di Indonesia didominasi oleh masyarakat usia 13-18 tahun dan konten internet yang sering diakses yaitu aplikasi browsing, media sosial, dan media chat.

Dalam mengakses konten di internet, perlu dilakukan proses memilah dan memilih sumber yang terpercaya dan diakui kevalidannya. Salah satu cara menentukan sumber informasi yang valid adalah dengan melihat situs web yang tertera.

Apabila nama dari situs web terkesan aneh maka sebaiknya dihindari untuk mengonsumsi konten didalamnya. Beliau juga sedikit menyinggung perihal plagiarisme dengan menyarankan untuk menyertakan watermark (penanda) dalam setiap karya yang kita buat untuk menghargai hak cipta dari pemilik karya tersebut.

Pembahasan lebih lanjut terkait plagiarisme turut dipaparkan oleh narasumber kedua, Devi Purnamasari selaku Socal Media dan Digital Marketing Specialist. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia memiliki tantangan budaya digital seperti minimnya pemahaman hak digital, menghilangnya batas-batas privasi, pelanggaran hak cipta dan karya intelektual.

Perlu penerapan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam ruang digital. Terkait plagiarisme, ada beberapa cara yang bisa dilakukanagar masyarakat menjadi pribadi yang tidak sembarangan mengambil sumber dari internet.

Caranya dengan memohon izin apabila ingin menggunakan karya orang lain, membaca lebih banyak referensi terpercaya, mencantumkan sumber informasi, menerapkan teknik parafrase. Masyarakat diharapkan berhenti melakukan plagiarisme agar menjadi pemuda yang kreatif dan berkarya original.

 

3 dari 3 halaman

Cara Mengambil Bahan dari Internet

Selanjutnya, pemaparan materi dari Dewi Rieka seorang Penulis, Mentor, dan Blogger, melengkapi materi kedua narasumber sebelumnya dengan topik “Cara Mengambil Bahan dari Internet” di mana seseorang perlu melakukan parafrase (mengubah kata tanpa mengubah makna) salah satunya sebagai upaya menghindari plagiarisme.

Ia juga menyampaikan terkait pengambilan foto di internet yang mana boleh dilakukan jika memang foto tersebut termasuk kategori Lisensi Creative Commons (izin dari kreator kepada orang lain untuk menggunakan karyanya). Dengan mengetahui cara mengambil bahan di internet dengan baik, kita akan lebih aman dan nyaman dalam berinternet.

Acara ditutup dengan konklusi untuk menciptakan masyarakat yang cakap digital dengan cara menghargai karya orang lain, yaitu tidak melakukan plagiarisme karena semua karya memiliki hak cipta dan harus dilindungi.

Dukungan positif masyarakat menjadikan Kemenkominfo terus memberikan edukasi melalui program Indonesia Makin Cakap Digital yang berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan lainnya dapat diakses melalui: info.literasidigital.id atau media sosial Instagram, TikTok, Twitter, Facebook dan channel Youtube Siberkreasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat