uefau17.com

Merdeka Copper Gold Rugi Setara Rp 247,21 Miliar pada Kuartal I 2024 - Saham

, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan kinerja kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan dari sisi pendapatan.

Namun, seiring beban yang ikut naik, rugi bersih yang dicatatkan pada kuartal I 2024 ikut bengkak menjadi USD 15,23 juta atau sekitar Rp 247,21 miliar (kurs Rp 16.233,40 per USD). Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (4/6/2024), perseroan membukukan pendapatan USd 541,05 juta atau sekitar Rp 8,78 triliun pada kuartal I 2024.

Pendapatan itu naik 152,57 persen dibandingkan pendapatan pada kuartal I 2023 yang tercatat sebesar USD 214,21 juta. Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan pada kuartal I 2024 naik menjadi USD 207,76 juta dari USD 182,67 juta pada kuartal I 2023. Meski begitu, laba kotor perseroan masih naik menjadi USD 33,29 juta dibanding USD 31,54 juta pada kuartal I 2023.

Pada kuartal I tahun ini, perseroan membukukan beban usaha sebesar USD 12,76 juta, turun dibanding beban usaha pada kuartal I 2023 yang sebesar USD 13,55 juta. Pendapatan keuangan pada kuartal I 2024 naik menjadi USD 3,9 juta dari USD 3,59 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Bersamaan dengan itu, beban keuangan naik menjadi USD 26,74 juta dari USD 22,77 juta yang dicatatkan pada kuartal I 2023. Perseroan juga mencatatkan beban lain-lain sebesar SUD 5,84 juta, padahal pada periode yang sama tahun lalu perseroan masih membukukan pendapatan lain-lain sebesar USD 6,52 juta.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 15,23 juta. Rugi ini naik sekitar tiga kali lipat dibandingkan rugi pada kuartal I 2023 yang tercatat sebesar USD 3,11 juta.

Aset perseroan sampai dengan kuartal I 2024 turun tipis menjadi USD 4,92 miliar dari USD 4,96 miliar pada akhir tahun lalu. Liabilitas hingga Maret 2024 turun menjadi USd 1,09 miliar dari USD 2,2 miliar pada Desember 2023. Sementara ekuitas naik menjadi USd 2,83 miliar pada akhir Maret 2024 dibanding USD 2,76 miliar yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Merdeka Copper Gold Lunasi Obligasi Rp 963,55 Miliar

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk melunasi pokok serta pembayaran bunga ke-12 dari obligasi berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2021 seri B.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (27/2/2024), PT Merdeka Copper Gold Tbk memiliki obligasi yang jatuh tempo pada 26 Maret 2024 terdiri dari pokok obligasi sebesar Rp 940,40 miliar dan bunga ke-12 senilai Rp 23,15 miliar.

“Jumlah pelunasan pokok dan pembayaran bunga ke-12 obligasi sebesar Rp 963,55 miliar serta telah dibayarkan pada 26 Maret 2024 kepada pemegang obligasi oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen pembayaran yang telah ditunjuk oleh Perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, Adi Adriansyah Sjoekri.

Perseroan melunasi pokok dan membayar bunga ke-12 obligasi berasal dari dana yang diperoleh Perseroan dari hasil penerbitan obligasi berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap V tahun 2024 dan kas internal Perseroan.

“Tujuan dilaksanakannya transaksi tersebut adalah agar Perseroan dapat melakukan pelunasan pokok serta pembayaran bunga ke-12 dari obligasi yang telah jatuh tempo tersebut,” tulis dia.

Perseroan menyatakan dengan dilakukan pelunasan atas pokok dan pembayaran bunga ke-12 obligasi itu seluruh kewajiban Perseroan atas obligasi tersebut telah berakhir.

“Selanjutnya tidak ada dampak material lain atas pelunasan pokok dan bunga kedua belas obligasi terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan,” ujar Adi.

 

3 dari 4 halaman

Private Placement Merdeka Copper Gold

Sebelumnya diberitakan, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) tahap I atau private placement.

Pada aksi tersebut, Merdeka Copper Gold menerbitkan saham biasa sebanyak- banyaknya 362.133.000 saham. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2024), rencana aksi ini telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 10 Juni 2022.

Penerbitan saham tambahan PMTHMETD tahap I dijadwalkan pada 26 Maret 2024. Kemudian pada 27 Maret 2024 dijadwalkan untuk pencatatan saham tambahan hasil PMTHMETD tahap I. Pada hari yang sama, akan diumumkan hasil pelaksanaan PMTHMETD tahap I.

Sebelumnya, pada 10 Juni 2022, pemegang saham menyetujui rencana private placement atas sebanyak-banyaknya 2,29 miliar lembar saham atau maksimal 10 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan atau disetor perseroan. Persetujuan private placement ini bertujuan memberikan fleksibilitas pendanaan untuk perseroan dalam pengembangan kegiatan usaha dan mendukung potensi ekspansi.

RUPS saat itu juga menyetujui rencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal 0,5 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor MDKA dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp 600 miliar. Pada 2023, MDKA mencatat peningkatan produksi emas menjadi 138.666 ounce (oz), naik 11 persen secara tahunan.

4 dari 4 halaman

Harga Rata-Rata Penjualan Emas

Sementara harga rata-rata penjualan emas juga meningkat 8 persen yoy di level USD 1,939/oz. Produksi tembaga turun 35 persen yoy menjadi 12.706 ton akibat adanya penundaan sementara dalam pengiriman bahan peledak.

Produksi tembaga sudah menunjukkan pemulihan pada kuartal IV 2023. Pada komoditas nikel, tahun 2023 produksi nikel matte mencapai 30.333 ton sementara produksi NPI meningkat 68 persen yoy menjadi 65.117 ton sebagai dampak dari mulai beroperasinya smelter PT Zhao Hui Nickel (ZHN).

Tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) akan memasok sekitar setengah dari kebutuhan bijih nikel dari smelter yang dimiliki MBMA pada 2024, sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi harga nikel dunia. Pengiriman bijih Tambang SCM melonjak dari 43.989 ton pada kuartal III 2023 menjadi 2,9 juta ton pada kuartal 4 2023. SCM menargetkan penjualan bijih nikel sebesar 15 juta ton pada tahun 2024 (4 juta ton saprolit dan 11 juta ton limonit)

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat