uefau17.com

IHSG Kembali Anjlok 1% Tinggalkan 7.100, Sektor Saham Keuangan Pimpin Koreksi - Saham

, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali lanjutkan koreksi pada perdagangan Kamis (30/5/2024). Koreksi IHSG mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,13 persen ke posisi 7.064. Indeks LQ45 tergelincir 1,78 persen ke posisi 870. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.140,77 dan terendah 7.043,44. Sebanyak 293 saham tertekan sehingga bebani IHSG. 127 saham menguat. 177 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 255.467 kali dengan volume perdagangan 4,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.244.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham kesehatan naik 0,39 persen. Sektor saham energi susut 0,39 persen, sektor saham basic merosot 0,91 persen, sektor saham industri terpangkas 1,08 persen, dan sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,56 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal anjlok 0,64 persen, sektor saham keuangan tersungkur 1,43 persen, sektor saham properti melemah 0,35 persen. Selanjutnya sektor saham teknologi merosot 0,46 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,69 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,81 persen.

Pada awal sesi perdagangan, harga saham BBRI melemah 1,36 persen ke posisi Rp 4.350 per saham. Harga saham BBRI dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 4.400 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.400 dan terendah Rp 4.340 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.141 kali dengan volume perdagangan 923.912 saham. Nilai transaksi Rp 403,7 miliar.

Mengutip riset Ashmore Asset Management, IHSG turun 1,6 persen pada perdagangan Rabu, 29 Mei 2024 didorong aksi jual saham. Investor asing melakukan aksi jual saham USD 102 juta, terbesar dalam dua minggu.

Selain itu, logam dasar melanjutkan kinerja yang lebih baik. Saham MBMA naik 0,7 persen, saham INCO bertambah 2 persen dan saham ANTM menguat 0,7 persen seiring kenaikan harga nikel.

Saham layanan kesehatan juga menguat yang didorong fundamental yang kuat. Saham MIKA naik 1 persen dan saham SILO bertambah 1,2 persen.

Adapun rupiah melemah ke level terendah dalam empat tahun. Saham perbankan masih berada di bawah tekanan, sedangkan saham-saham konsumen membalikkan sebagian kenaikannya baru-baru ini.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham CHEM melonjak 16,28 persen
  • Saham NICL melonjak 10,53 persen
  • Saham MOLI melonjak 8,57 persen
  • Saham MREI melonjak 8,2 persen
  • Saham MGLV melonjak 7,69 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham MHKI merosot 22,65 persen
  • Saham OLIV merosot 20 persen
  • Saham PSSI merosot 11,43 persen
  • Saham ISAP merosot 11,11 persen
  • Saham PTPS merosot 10,14 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBRI tercatat 26.835 kali
  • Saham BBCA tercatat 18.063 kali
  • Saham ATLA tercatat 14.733 kali
  • Saham NICL tercatat 10.517 kali
  • Saham TLKM tercatat 8.774 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 458 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 399,2 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 382,3 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 238,1 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 221,3 miliar
3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi bergerak koreksi terbatas pada Kamis, 30 Mei 2024 karena menunggu data Core PCE US di Jumat nanti dan efek dr penurunan bursa US kemarin.

“Level support IHSG di 7.080-7.120, sedangkan level resist berada di 7.180-7.240,” ujar dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (30/5/2024):

1. BUMI: Spec Buy

Beli di 90, cutloss jika break di bawah 88.

Jika tidak break di bawah 88, potensi naik ke 94-97 short term.

 

2. PSAB: Spec Buy

Beli di 149, cutloss jika break di bawah 143.

Jika tidak break di bawah 143, potensi naik ke 156-160 short term.

 

3. AMMN: Buy on Weakness

Beli di 12900, cutloss jika break di bawah 12700.

Jika tidak break di bawah 12700, potensi naik ke 13400-13900 short term

 

4. TPIA: Buy on Weakness

Beli di 8825, cutloss jika break di bawah 8600.

Jika tidak break di bawah 8600, potensi naik ke 9275-9500 short term.

 

5. CUAN: Buy on Weakness

Beli di 8825, cutloss jika break di bawah 8600.

Jika tidak break di bawah 8600, potensi naik ke 9275-9500 short term.

 

6. AMRT: Spec Buy

Beli di 2800, cutloss jika break di bawah 2750.

Jika tidak break di bawah 2750, potensi naik ke 2840-2890 short term.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melanjutkan koreksi pada perdagangan Kamis, (30/5/2024) mengikuti pergerakan wall street menjelang serangkaian data ekonomi dari wilayah tersebut pada Jumat, 31 Mei 2024.

Mengutip CNBC, indeks Nikkei Jepang anjlok lebih dari 2 persen. Sedangkan indeks Topix tergelincir 1,4 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Kospi di Korea Selatan turun hampir 1 persen dan indeks Kosdaq terpangkas 0,6 persen.

Jepang dan Korea Selatan akan merilis angka produksi industri pada Jumat pekan ini. China juga akan merilis indeks purchasing managers pada Mei. Jepang juga akan merilis data inflasi Tokyo.

Indeks ASX 200 di Australia memperpanjang koreksi dari sesi sebelumnya dan turun 0,7 persen. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 18.409, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya di 18.477,01.

Di wall street, tiga indeks acuan tertekan seiring kenaikan imbal hasil treasury. Imbal hasil surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun menguat di atas 4,6 persen pada hari kedua perdagangan.

Imbal hasil yang lebih tinggi dapat menurunkan jumlah investor yang bersedia membayar untuk membeli saham, menaikkan biaya pinjaman dan menekan belanja konsumen dan membuat pasar uang serta obligasi lebih menarik.

Indeks Dow Jones anjlok 1,06 persen. Indeks S&P 500 tergelincir 0,74 persen. Indeks Nasdaq melemah 0,58 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat