uefau17.com

Perkuat Penjualan Ekspor, Astra Otoparts Perluas Pasar Asia - Saham

, Jakarta PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) berkomitmen untuk terus menggenjot ekspor ke negara-negara baru. Ini mengingat, Perseroan sempat mengalami penurunan penjualan ekspor hingga kuartal III 2023. 

Direktur Astra Otoparts Tujuh Martogi Siahaan menuturkan, penurunan penjualan ekspor ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya, kondisi perekonomian beberapa negara tujuan ekspor masih belum pulih dari pandemi Covid-19. 

Selain itu, beberapa negara lainnya menghadapi inflasi dan suku bunga tinggi. Tidak hanya itu, nilai tukar mata uang negara tujuan ekspor ada yang mengalami pelemahan dihadapan dolar AS (USD). 

“Beberapa negara inflasi dan suku bunga tinggi, dan pelemahan nilai tukar mereka terhadap dolar,” kata dia dalam paparan publik secara virtual, Rabu (15/11/2023).

Ia melanjutkan, saat ini ada tren perubahan di beberapa negara untuk melihat peluang di kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Hal itu pun menimbulkan persaingan yang ketat bagi Perseroan. 

“Kami terus cari negara-negara ekspor, khususnya di Asia yang masih prospek besar dan pangsa pasar kita di Asia besar,” imbuhnya. 

Adapun ekspor yang dilakukan Astra Otoparts telah menjangkau lebih dari 50 negara. Bila dirinci, kawasan Asia mencakup 54,9 persen, Timur Tengah sebesar 25,7 persen, Afrika sebesar 10,6 persen, Amerika Selatan sebesar 5,1 persen dan Eropa sebesar 3,7 persen. 

Asal tahu saja, sampai kuartal III 2023, AUTO meraih kinerja yang cukup meyakinkan. Pendapatan AUTO tumbuh 4,4 persen year on year (YoY) menjadi Rp 14,08 triliun. Pada saat yang sama, laba bersih AUTO melesat 57,7 persen YoY menjadi Rp 1,31 triliun.      

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jurus Astra Otoparts Hadapi Tahun Politik

Astra Otoparts mengklaim sudah mengantisipasi berbagai risiko bisnis komponen dan suku cadang kendaraan bermotor ketika Indonesia memasuki tahun politik.

Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim menuturkan, pendapatan AUTO datang dari bisnis komponen dan suku cadang baik untuk Original Equipment Manufacturer (OEM) maupun Original Equipment Services (OES). Kinerja bisnis AUTO pun dipengaruhi oleh dinamika permintaan kendaraan bermotor.

Berdasarkan data yang diterima Manajemen AUTO, terlihat ada sedikit penurunan permintaan kendaraan pada kuartal IV 2023. 

“Mungkin ini karena adanya sikap wait and see konsumen terkait tahun politik dan lain-lain,” kata Hamdhani dalam paparan publik secara virtual, Rabu (15/11/2023).

Terlepas dari itu, pihak AUTO sudah melakukan mitigasi terhadap risiko-risiko yang muncul saat tahun politik. Salah satu upaya yang gencar dilakukan AUTO adalah meningkatkan pendapatan dari segmen aftermarket.

“Sebab, pasar aftermarket relatif tidak terlalu bergantung pada faktor eksternal,” kata dia.

AUTO juga berusaha menyeimbangkan porsi penjualan komponen untuk sepeda motor dengan mobil. Menurut ia, tahun ini penjualan kendaraan roda empat meningkat signifikan. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh AUTO untuk menjual komponen atau suku cadang sepeda motor.

“Peningkatan penjualan sepeda motor dapat mengkompensasi penurunan yang terjadi pada segmen mobil,” imbuhnya.

Beberapa upaya tadi diharapkan dapat membantu AUTO untuk mengatasi risiko-risiko bisnis pada sisa tahun ini maupun tahun mendatang.

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat