uefau17.com

Alkindo Bidik Penjualan Tumbuh 30 Persen pada 2022 - Saham

, Jakarta - - PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia akan memulai proses commissioning mesin-mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang (recycled brown paper). 

Commissioning merupakan proses memastikan semua sistem dan komponen dari mesin baru tersebut sesuai dengan persyaratan operasional yang direncanakan. 

Setelah mesin-mesin baru tersebut beroperasi, kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang ALDO akan meningkat menjadi 220.000 ton per tahun dari kapasitas produksi saat ini yang sekitar 80.000 ton per tahun.

"Kami terus menjalankan rencana ekspansi dengan disiplin, sehingga target perkembangan bisa dicapai sesuai rencana. Semoga commissioning berjalan lancar, sehingga sebelum tahun 2022 ini berakhir,kapasitas produksi kita sudah meningkat menjadi 220.000 ton per tahun sesuai rencana, sehingga bisa mendukung upaya peningkatan pendapatan Perseroan,” kata Direktur Utama Alkindo Naratama, H. Sutanto dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (9/9/2022).

Oleh karena itu, Alkindo Naratama tetap menargetkan penjualan 2022 meningkat 30 persen secara tahunan. Seiring dengan kegiatan ekspansi yang berjalan sesuai rencana, ALDO optimis target pertumbuhan penjualan 2022 sebesar 30 persen akan dapat tercapai. Adapun untuk laba bersih, Perseroan membidik peningkatan sebesar 40 persen tahun ini. 

"Untuk mencapai target kenaikan laba bersih tersebut, selain meningkatkan upaya penjualan, ALDO juga melakukan berbagai langkah efisiensi seperti menekan beban biaya penjualan, biaya umum dan administrasi, serta beban biaya operasi lainnya,” ujar dia.

Alkindo Naratama menggunakan kertas daur ulang yang diproduksi anak perusahaan PT ECO Paper Indonesia untuk memproduksi berbagai macam produk kertas konversi dengan konsep ramah lingkungan. 

Inisiatif tersebut menjadikan kertas daur ulang menjadi bernilai untuk digunakan menjadi berbagai macam produk. Kertas coklat seperti kraft liner, eco board, dan core board adalah produk utama dari ECO yang menjadi bahan baku bagi industri kertas konversi.

 

   

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembagian Dividen

Sebelumnya, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) akan membagikan dividen sebesar Rp2,08 miliar yang berasal dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2021 sebesar Rp75,9 miliar.

Pembagian dividen itu setara Rp 1,6 per saham. Keputusan tersebut diperoleh berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Alkindo Naratama yang digelar pada 9 Juni 2022. 

Pembagian dividen ini merupakan upaya Alkindo Naratama untuk mengapresiasi para pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan selama ini ke perseroan. Adapun sisa laba bersih tahun 2021 sebesar Rp 73,77 miliar akan dicatat sebagai laba ditahan.

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen PT Alkindo Naratama Tbk:

1. Periode perdagangan saham yang mengandung hak dividen tunai (Cum Dividend)

- Pasar Reguler dan Negosiasi: 17 Juni 2022

- Pasar Tunai: 21 Juni 2022

2. Periode perdagangan saham yang tidak mengandung hak dividen tunai (Ex Dividend)

- Pasar Reguler dan Negosiasi: 20 Juni 2022

- Pasar Tunai: 22 Juni 2022

3. Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak Dividen (Recording Date): 21 Juni 2022

4. Tanggal pembayaran dividen tunai: 13 Juli 2022

Pada perdagangan Senin, 13 Juni 2022 pukul 14.24 WIB, saham ALDO melemah 6,9 persen ke posisi Rp 945 per saham. Saham ALDO dibuka stagnan Rp 1.015 per saham.

Saham ALDO berada di level tertinggi Rp 1.015 dan terendah Rp 945 per saham. Total frekuensi perdagangan 568 kali dengan volume perdagangan 28.947 saham. Nilai transaksi Rp 2,8 miliar.

Koreksi saham ALDO itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan.Pada pukul 14.29 WIB, IHSG melemah 1,7 persen ke posisi 6.965,52. IHSG berada di level tertinggi 6.996 dan terendah 6.924. Sebanyak 499 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 81 saham menguat dan 112 saham diam di tempat.

 

3 dari 4 halaman

Target 2022

Sebelumnya, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak pada bisnis kemasan kertas coklat dan bahan kimia yang terintegrasi, optimistis menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 30 persen dan laba bersih sebesar 40 persen pada 2022. 

Alkindo Naratama melihat peluang yang semakin besar pada bisnis kemasan ramah lingkungan  sehingga diharapkan melalui inovasi-inovasi yang dilakukan dapat turut mengerek pertumbuhan kinerja perseroan.

"Kami terus berupaya untuk menghasilkan kinerja yang terbaik, terlebih dengan prospek bisnis kemasan ramah lingkungan yang semakin cerah. ALDO terus berinovasi pada bisnis berkelanjutan untuk membuat produk-produk ramah lingkungan berkualitas. Misalnya produk terbaru kami ialah paper bag sebagai tas belanja dan paper box untuk wadah makanan, obat-obatan, kosmetik, dan sebagainya,” Presiden Direktur Alkindo Naratama, H. Sutanto  melalui keterangan resminya, Jumat, 10 Juni 2022.

Dia menambahkan, perseroan juga baru meluncurkan inovasi produk berkelanjutan Hexa Wrap yang pertama di Indonesia.

4 dari 4 halaman

Sektor Pendukung

Hexa Wrap dapat mengurangi  sampah plastik dalam industri e-commerce sebagai pengganti gelembung plastik (bubble wrap) yang terbuat dari kertas coklat (recycled paper) berbentuk  struktur sarang lebah.

 Ke depan, perseroan optimistis dapat meraih  kinerja yang maksimal dengan melihat potensi bisnis pada 2022. Terlebih pada sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), Food and Beverages (F&B), serta adanya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seiring dengan berkembangnya e-commerce.

"Melihat prospek bisnis ini diharapkan ALDO dapat memperoleh    pertumbuhan kinerja pada tahun 2022. Kami akan terus berinovasi dan melihat peluang yang ada untuk terus mengembangkan bisnis dengan terus  memperhatikan aspek berkelanjutan,” ujar Sutanto.

Selain itu, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 2,08 miliar yang diambil dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2021 sebesar Rp75,9 miliar. Keputusan ini diperoleh dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ALDO yang digelar pada 9 Juni 2022.

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat