uefau17.com

Japfa Sebar Dividen 2021 Rp 60 per Saham - Saham

, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar 60 per saham.

Dengan jumlah saham beredar sebanyak 11.726.575.201 lembar, total dividen tunai yang akan dibagikan sekitar Rp 703,6 miliar.

“Sebesar Rp 60 per saham dibagikan kepada para pemegang saham perseroan sebagai dividen tunai,” mengutip hasil RUPS pada laman resmi perseroan, Rabu (6/4/2022).

Adapun untuk tahun buku 2021, perseroan berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,02 triliun. Selain untuk dividen, sebesar Rp 20 miliar disisihkan sebagai dana cadangan perseroan.

Sementara sisanya dicatat sebagai saldo laba ditahan. Selain menyetujui pembagian dividen tunai, pemegang saham juga mengangkat Bambang Budi Hendarto sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.

Dengan demikian, susunan teranyar Dewan Direksi dan Komisaris PT Japfa Comfeed Tbk menjadi sebagai berikut:

Komisaris

Komisaris Utama: Syamsir Siregar

Wakil Komisaris Utama/Independen: Bambang Budi Hendarto

Komisaris Independen: Itp Sumardi Djuni Sanyoto

Komisaris: Hendrick Kolonas

Direksi

Direktur Utama: Handojo Santosa

Wakil Direktur Utama: Tan Yong Nang

Direktur: Antonius Harwanto

Direktur: Leo Handoko Laksono

Direktur: Rachmat Indrajaya

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Buyback Saham Mulai 7 April 2022

PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) akan membeli kembali (buyback) saham mulai 7 April 2022-31 Maret 2023 dari sebelumnya 18 bulan. Perseroan siapkan dana Rp 350 miliar untuk buyback saham. Jumlah maksimal buyback 1,5 persen dari keseluruhan saham yang telah dikeluarkan.

"Buyback akan dilakukan baik melalui Bursa maupun di luar Bursa. Dalam hal Buyback akan dilaksanakan melalui Bursa, Perseroan akan menunjuk perantara pedagang efek yang terdaftar di Bursa,” tulis manajemen perseroan.

Alasan untuk Perseroan melakukan buyback antara lain:

1. Dalam mengelola usaha Perseroan, manajemen selalu berupaya untuk meningkatkan nilai Pemegang Saham, antara lain dengan meningkatkan ROE Perseroan. Selain pertumbuhan dan perluasan usaha, Buyback dapat dianggap sebagai salah satu cara, melalui mana ROE Perseroan dapat ditingkatkan;

2. Mandat untuk melaksanakan Buyback akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi Perseroan dalam mengelola modal dan memaksimalkan pengembalian kepada Pemegang Saham.

Sepanjang Perseroan memiliki modal dan dana lebih, dibanding kebutuhan keuangan Perseroan, dan dengan mempertimbangkan pertumbuhan serta rencana ekspansi, mandat Buyback akan memfasilitasi pengembalian kelebihan kas dan dana bagi Pemegang Saham dengan cara menguntungkan, efektif dan efisien;

 3. Mandat Buyback akan memberi Perseroan fleksibilitas untuk melakukan Buyback setiap saat, tergantung pada kondisi pasar, selama periode Mandat Buyback; dan

 4. Saham yang dibeli kembali oleh Perseroan berdasarkan mandat Buyback dan disimpan dalam treasury dapat digunakan, sepanjang diizinkan oleh hukum yang berlaku, antara lain, dialihkan untuk tujuan atau sesuai dengan skema saham yang dilaksanakan oleh Perseroan, termasuk PT Japfa Performance Share Plan.

Penggunaan saham treasury sebagai pengganti penerbitan saham baru, antara lain akan mengurangi dampak dilusi terhadap Pemegang Saham yang ada atas penghargaan saham berdasarkan PT Japfa Performance Share Plan tersebut.

3 dari 3 halaman

Anak Usaha Catat Kenaikan Ekspor

Sebelumnya, PT Suri Tani Pemuka (STP), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA/JPFA) yang fokus pada integrasi budidaya perairan mencatatkan kenaikan ekspor sebesar 30 persen menjadi sebesar Rp 524,6 miliar pada 2021 dari periode 2020.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Suri Tani Pemuka Ardi Budiono melalui siaran persnya yang diterima , Rabu, 2 Februari 2022. Anak usaha Japfa Comfeed ini, Suri Tani Pemuka (STP) berdiri sejak 1987. Perseroan memiliki pabrik pakan udang dan ikan, pembenihan dan pembesaran udang dan ikan serta pabrik pengolahan makanan laut.

Rangkaian produk olahan perseroan seperti tilapia, udang, dan sidat berhasil menembus pasar internasional berkat konsistensi STP dalam mempertahankan kualitas produk perikanannya.

Hal tersebut dibuktikan dengan permintaan yang tidak pernah putus dari Amerika Serikat, Kanada, serta berbagai negara lainnya di Asia dan Eropa.

"Sejalan dengan rencana strategis  perusahaan untuk terus memperluas pangsa pasar, ekspor juga merupakan salah satu bentuk dukungan STP terhadap pemerintah dalam mendongkrak pendapatan negara melalui akselerasi volume ekspor nasional, terutama dalam bidang budidaya perikanan," kata Ardi.

Head of Tilapia Operations & Seafood Further Processed Jenny Budiati mengatakan STP berkomitmen menjaga kualitas mutu produk budidaya perikanan untuk dapat selalu memenuhi kebutuhan nasional dan internasional.

Japfa Comfeed Indonesiamengutamakan produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta selalu melaksanakan pengawasan ketat dalam pemilihan bahan baku agar dapat menghasilkan produk perikanan berkualitas tinggi yang memberikan manfaat  bagi konsumen Indonesia maupun mancanegara.

"Sebagai contoh, karena kualitasnya, salah satu produk budidaya perikanan STP, yaitu ikan nila (tilapia) yang dibudidaya langsung di Danau Toba telah menjadi salah satu primadona produk perikanan yang sangat diminati di pasar Internasional,” kata Jenny.

 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat