, Jakarta - Imbal hasil atau yield treasury (obligasi) AS tenor 10 tahun melonjak pada perdagangan Kamis, 18 Maret 2021 usai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) mengumumkan untuk menahan suku bunga acuan pada level 0-0,25 persen. Kebijakan suku bunga rendah ini diambil untuk mendukung pemulihan ekonomi AS.
Dilansir dari CNBC, Sabtu (20/3/2021), yield treasury 10 tahun naik menjadi 1,7 persen, dan merupakan level tertinggi dalam 14 bulan. Pada Kamis, 18 Maret 2021, yield obligasi bertenor 30 tahun juga naik menjadi 2,4 persen.
Penguatan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun kembali berlanjut pada Jumat, 19 Maret 2021. Bahkan mendekati level tertinggi dalam 14 bulan. Hal ini setelah bank sentral AS menolak untuk memperpanjang relaksasi syarat modal bank yang sebelumnya diterapkan saat pandemi COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun berada di kisaran 1,732 persen. Sedangkan imbal hasil obligasi AS bertenor 30 tahun di kisaran 2,451 persen.
Pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harga obligasi. Ketika harga naik, yield obligasi turun dan sebaliknya harga obligasi turun, maka yield naik.
"Kita berbicara tentang kenaikan imbal hasil dari level yang sangat rendah sehingga setahun yang lalu tidak terbayangkan bahwa imbal hasil treasury AS benar-benar bisa turun begitu rendah, tapi sayangnya, pasar ekuitas tidak suka imbal hasil naik sangat cepat dan karenanya kita telah melihat kegelisahan ini di seluruh papan, ”kata direktur asosiasi penelitian di WisdomTree, Mobeen Tahir.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mengenal Investasi Obligasi
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penjelasan Mantan Bos BEJ Terkait Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
![obligasi-131001b.jpg](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/jQ8f3__p7oexF8BdqO94k3osmCo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1572/original/obligasi-131001b.jpg)
Sebelumnya, Mantan Direktur Utama Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode 1991-1996 Hasan Zein menyampaikan pandangannya mengenai kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).
Saat ini, imbal hasil obligasi AS menjadi perhatian seiring meningkatkan kekhawatiran inflasi dan suku bunga seiring pemulihan ekonomi. Hal itu membuat imbal hasil obligasi meningkat. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun di kisaran 1,73 persen.
Hasan menuturkan, seluruh kebijakan - fiskal dan moneter - di Amerika Serikat, nampaknya difokuskan pada upaya perbaikan ekonomi dan kesempatan kerja.
Hasan mengatakan, hal tersebut menyusul paket jumbo, USD 1,9 triliun, paket terbesar sepanjang sejarah AS - yang lolos beberapa waktu lalu. Di sisi lain, sidang FOMC The Fed pada 16-17 Maret 2021 menunjukkan sikap yang sangat dovish.
The Fed menyatakan dengan tegas tidak akan menaikkan tingkat bunga hingga 2023. Hasan menilai, otoritas moneter AS, akan membiarkan saja inflasi naik di atas target 2 persen. Bank Sentral AS juga akan menunggu perbaikan signifikan di pasar tenaga kerja, sebelum mempertimbangkan kenaikan tingkat bunga.
"Akibatnya, yield treasury terus merambat naik. Pada saat celoteh ini diketik - pukul 19:45 - Yield 10 year bertengger di angka 1, 747 persen. kenaikan lebih dari 10 persen dari penutupan pasar kemarin (17 Maret 2021-red),” ujar dia, dikutip dari catatannya, ditulis Sabtu, 20 Maret 2021.
Hasan mengatakan, yield akan mengikuti angka inflasi. "Ketika inflasi 2 persen, siapa sudi membeli dan memiliki surat utang dengan imbal hasil di bawah itu? Negative real rate,"kata dia.
Hasan mengatakan, kenaikan yield akan memukul pasar saham. Pertama, Angka 1,747 persen itu sudah lebih tinggi dari rata rata dividend yield saham saham yang tergolong dalam S&P 500. Kedua, akan terjadi rotasi portfolio dari growth oriented stocks ke more defensive stocks. Saham saham teknologi akan terpukul. Ketiga, naiknya yield akan jadi pupuk penguatan dolar Amerika Serikat.
"Di dalam negeri kita harus mewaspadai dampak yang tidak menyenangkan. Pertama pelemahan rupiah. Kedua, pelemahan rupiah memicu capital outflows. Pull back dalam jumlah signifikan akan memperngaruhi harga saham. Ketiga, biaya dana dalam valas akan naik,” ujar dia.
Meski demikian, Hasan menilai, ada potensi aliran dana asing masuk seiring jarak lebar antara imbal hasil obligasi AS dan surat utang negara (SUN) bertenor 10 tahun.
“Pada tingkat imbal hasil SUN 10 tahun saat ini, sekitar 6,9 persen, sebenarnya differential interest rate secara nominal masih cukup lebar. Lebih dari 5 persen. Tapi spread yang lebar itu - yang menjadi daya tarik masuknya dana asing, inflows - akan segera lenyap tergerus pelemahan rupiah,” ujar dia.
"Ada yang bertanya, kepada saya: "Masa sih pak kenaikan 10 basis points saja sudah berdampak begitu besar?" Sebagai investor kita musti sadar bahwa kenaikan yield 10 persen itu, artinya surat utang pemerintah Federal AS itu bisa dibeli pada harga 10 persen lebih mura,” ia menambahkan.
Hasan mengatakan, yang membawa kembali dolar Amerika Serikat ke dalam negerinya bukan imbal hasil 1,747 persen per tahun. "Akan tetapi, capital gain yang akan diperoleh saat pelunasan obligasi. Atau saat harga obligasi tersebut naik kembali bila yield kembali ke tingkat semula,” ujar dia.
Terkini Lainnya
Wall Street Beragam, Imbal Hasil Obligasi AS Tekan Saham Teknologi
Imbal Hasil Obligasi AS Bikin Investor Deg-degan
Potensi Imbal Hasil Obligasi AS Naik Bikin IHSG Tertekan
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penjelasan Mantan Bos BEJ Terkait Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Saham
obligasi
The Fed
Imbal Hasil Obligasi
Imbal Hasil Obligasi AS
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Lumat Kosta Rika, Kolombia Makin Dekat dengan Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil di Indosiar dan Vidio, Sabtu 29 Juni Pukul 08.00 WIB
4 Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Copa America, Plus Era Keemasan dan Pemain Legenda yang Menentukan Prestasi
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro: Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya
Infografis PPATK Kuak 1.000 Orang di DPR dan DPRD Main Judi Online
MUI Ajak Masyarakat Dukung Polri Berantas Judi Online dan Pinjol
Soal Bandar Judi Online Terdeteksi di Indonesia, Kapolri: Penelusuran Sampai Titik Puncak
HEADLINE: PPATK Membongkar Ada 1.000 Anggota DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, Siap Buka Data?
Pilkada 2024
Buka Mukerwil DPW PPP Kepri, Mardiono Sebut Akan Siapkan Calon Terbaik di Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
Pengamat Nilai Program Pro Rakyat Sekda Majalengka Eman Suherman Bisa Raih Dukungan di Pilkada 2024
Jelang Pilkada Indramayu, Kelompok Petani Milenial Akui Kinerja Nina Agustina
Pj Gubernur Kalbar Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Indofood Sukses Makmur Bakal Tebar Dividen 2023 Rp 267 per Saham
Peduli Sesama, Lippo Cikarang Bareng PMI Gelar Donor Darah
GMFI Raih Laba Bersih USD 2,4 Juta pada Kuartal I 2024
Carsurin Mau Bagi Dividen Rp 6,79 Miliar, Simak Jadwalnya di Sini
Rupiah Tertekan, Bagaimana Dampaknya terhadap Garuda Maintenance Facility Aero Asia?
Produsen Sari Roti Bakal Buyback Saham, Segini Nilainya
Lotte Chemical Titan Rombak Jajaran Direksi
Indofood CBP Bakal Sebar Dividen 2023 Rp 200 per Saham
Mitra Investindo Sebar Dividen Rp 10,62 Miliar, Simak Tanggal Pembagiannya
Lotte Chemical Titan Sebut Pasar Petrokimia Masih Lesu, Ini Faktor Penyebabnya
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Jerman vs Denmark: Tim Panser Ogah Menanggung Malu
Prediksi Euro 2024 Swiss vs Italia: Tidak Mudah Singkirkan Juara Bertahan
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Lolos dari Jalur Neraka di Babak Gugur Euro 2024, Bek Timnas Inggris Pantang Anggap Remeh Lawan
Meriahkan UEFA Euro 2024, EA Sports FC Mobile Gelar Exhibition dan Turnamen Seru di Sarinah
Berita Terkini
Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro: Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Praktisi IT Berbagi Ilmu Cara Amankan Data dari Serangan Ransomware
Carsurin Mau Bagi Dividen Rp 6,79 Miliar, Simak Jadwalnya di Sini
Cara Sederhana Pria Muslim Memuliakan Wanita, Menurut Buya Yahya
Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya
Penuh Misteri, 5 Tempat Rahasia di Dunia Ini Jarang Diketahui Orang
Ada Aksi Hemat Energi, Berikut Lokasi Pemadaman Lampu 60 Menit di Jakarta Malam Ini
Belajar Ilmu Parenting dan Berburu Diskon Kebutuhan Ibu dan Anak di Ajang Mommy N Me
Begini Cara Menikmati Sensasi Turbo pada Yamaha NMax Gen 3
Yuk Ketemu Abang L dan Keluarga Lesti Kejora di Mentari Fest Ceria 2024, Live Non Stop di VIDIO
Poin Penting Debat Capres AS Joe Biden Vs Donald Trump Soal Inflasi, Aborsi dan Perang Rusia Ukraina
KPK Tidak Akan Banding untuk Bebani Uang Pengganti Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
Infografis PPATK Kuak 1.000 Orang di DPR dan DPRD Main Judi Online
Steam Summer Sale 2024 Dimulai! Ratusan Game Populer Didiskon Besar-besaran
Mengenal Penyakit Hepatitis A hingga E dan Peluang Kesembuhannya