uefau17.com

Sejarah Singkat Gereja Santo Antonius Purbayan, Gereja Katolik Pertama dan Tertua di Solo - Regional

, Solo - Gereja Katolik St. Antonius Purbayan berlokasi di Jalan Arifin, Solo. Gereja ini adalah gereja Katolik tertua di Kota Solo.

Meskipun telah berusia ratusan tahun, bangunan gereja ini masih berfungsi dengan baik hingga sekarang. Mengutip dari surakarta.go.id, Gereja Katolik St. Antonius Purbayan didirikan pada 1905.

Bentuk arsitekturnya menggunakan gaya arsitektur barat. Tak hanya menjadi gereja tertua, Gereja Santo Antonius Purbayan juga merupakan gereja Katolik pertama di Solo.

Konon, keberadaan gereja ini menjadi saksi sejarah hadirnya agama Katolik di Solo, termasuk di beberapa daerah lainnya di Pulau Jawa. Sebelum didirikan pada 1905, sudah ada aktivitas gereja yang dilayani langsung dari Semarang.

Adapun orang Surakarta pertama yang dibaptis adalah Anna Catharina Weynschenk, tepatnya pada 14 November 1812. Setahun setelahnya pada 24 November 1813 giliran Georgius Weynschenk.

Pada 1859, stasi atau wilayah keuskupan Ambarawa didirikan, meliputi Ambarawa, Solo, dan Madiun. Pada 1986-1988, gereja ini pernah mengalami pemugaran dan pelebaran pada sisi dalam, tetapi tetap mengedepankan nilai sejarah dan fungsi bangunannya.

Selain menggunakan arsitektur barat, gereja ini juga memiliki arsitektur unik elemen tradisional Jawa. Hal itu menampilkan sisi menarik pada arsitektur gereja ini yang menghadirkan gabungan elemen tradisional Jawa dengan arsitektur kolonial Belanda.

Adapun ciri khas bangunan gereja ini berupa atap joglo yang merupakan karakteristik arsitektur Jawa. Pada bagian jendela dan pintu memiliki bentuk ala elemen arsitektur gothic yang mencerminkan integrasi antara budaya lokal dengan pengaruh Eropa.

Hingga kini, Gereja Katolik St. Antonius Purbayan masih berfungsi sebagaimana mestinya. Gereja ini menjadi pusat banyak kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial.

Gereja Katolik Solo St. Antonius Purbayan juga bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Hal itu juga sebagai upaya mengembangkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

(Resla)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat