, Bandung - Jumlah kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencapai total 21.533 periode 1 Januari-26 April 2024.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jabar, Vini Adiani Dewi, sedangkan pasien yang meninggal dunia sebanyak 177 orang.
Baca Juga
VIDEO: Kunjungi Unida Bogor, Adakan Talkshow Literasi dan Tutorial Cek Fakta
Mulai Berangkat 12 Mei 2024, Bagaimana Kesiapan Asrama Haji Indramayu dan Bandara Kertajati?
VIDEO: Pengemis yang Sering Memaksa dan Marah-marah Diciduk Satpol PP Bogor
"Nanti akan ada gerakan bersama di seluruh Jawa Barat. Dimana seluruh elemen masyarakat itu dilibatkan dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSM). Karena kasus DBD ini tergantung kepada berapa banyak nyamuk penularnya. Ketika perkembangbiakan nyamuknya menurun maka otomatis kasus DBD akan menurun," ujar Vini.
Advertisement
Vini berharap dengan adanya gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) bersama seluruh kelompok masyarakat Provinsi Jabar ini dapat menekan pertumbuhan perkembangbiakan nyamuk.
Vini mengatakan program ini bertujuan agar menjadi budaya di masyarakat guna menekan jumlah kasus penyakit DBD setiap tahunnya.
"Salah satunya ketika kita jadikan seluruh masyarakat itu jadi agen perubahan perilaku pemantauan jentik nyamuk, PSM dengan bergotong royong menjadi kawajiban seluruh masyarakat. Dan juga dilakukan secara rutin," kata Vini.
Vini menuturkan program PSM dengan masyarakat sebagai agen perubahannya akan dimulai pada pertengahan Mei 2024 mendatang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Optimalisasi Fogging Nyamuk DBD
Sebelumnya pada 1 April 2024, Vini menerangkan dalam mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah dengan metode fogging (pengasapan), tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan 3M Plus
Menurut Vini cara yang paling efektif dalam mencegah demam berdarah dengue (DBD) yaitu dengan memastikan lingkungan agar tidak ada tempat hidup untuk nyamuk.
"Fogging itu tidak akan efektif ketika kita tidak menjalankan gerakan 3M Plus. Karena fogging itu berjalan maksimal hanya dua jam dan yang terkena itu hanya nyamuk yang beterbangan saja. Jentik-jentiknya masih ada di tempat perindukannya," ujar Vini dicuplik dari kanal Youtube Jabarprov TV.
Advertisement
Vini mengatakan fogging akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan tata cara yang ketat. Tindakan pengasapan ini dilakukan usai adanya temuan atau laporan kasus DBD di suatu daerah.
Vini menegaskan gerakan 3M Plus merupakan upaya yang dianggap efektif dalam mencegah penyebaran nyamuk DBD dengan menguras dan menutup penyimpanan air serta membersihkan barang bekas yang bernilai ekonomis.
"Jangan sampai ada genangan air bersih yang berpotensi jadi tempat kembang biak nyamuk, contohnya di bagian bawah dispenser yang tidak sadari mungkin akan jadi tempat kembang biak nyamuk, itu harus kita bersihkan secara berkala minimal seminggu sekali," kata Vini.
Vini menuturkan setitik air yang menggenang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk untuk bertelur.
Vini berpesan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan yang dilakukan setiap hari di rumah, lingkungan sekitar, dan tempat kerja saat peralihan musim kemarau ke penghujan saat ini.
Vini menjelaskan, sebenarnya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk itu setiap tahun terjadi tapi yang paling tinggi kasusnya pada peralihan musim.
"Waspada ketika terjadi pergantian musim kemarau ke musim hujan pasti terjadi peningkatan DBD. Seperti contoh sekarang, biasanya yang agak meningkat itu sekitar Agustus, September, Oktober. Pada bulan (akhiran) 'ber' berhenti (kenaikannya), nanti kalau sudah selesai bulan 'ber' naik lagi di Februari, Maret dan April. Terus begitu antara musim kemarau dan musim hujan," jelas Vini.
Vini mengatakan pada masa peralihan musim kemarau ke penghujan, banyak barang yang berpotensi menampung genangan air seperti bekas kemasan makanan dan minuman.
Genangan air hujan yang turun sesaat ini sebut Vini, menjadi tempat kembang biak nyamuk. Sehingga populasi nyamuk yang menjadi media penularan banyak.
"Beda halnya saat musim hujan. Pada musim hujan air yang turun terus terusan mengalir sehingga tidak ada tempat untuk nyamuk demam berdarah untuk berkembang biak. Tempat kembang biak nyamuk ini cukup dengan sedikit genangan air," sebut Vini.
Vini menegaskan pencegahan DBD harus dilakukan setiap hari karena masuk dalam kategori penyakit sepanjang tahun.
Salah satu contohnya adalah menutup tempat air, menguras dan melakukan daur ulang benda bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk.
"Itu harus dilakukan sepanjang tahun terutama tadi saat perubahan musim kemarau ke musim hujan antisipasinya harus lebih giat," sebut Vini.
Terkini Lainnya
VIDEO: Kunjungi Unida Bogor, Liputan6.com Adakan Talkshow Literasi dan Tutorial Cek Fakta
Mulai Berangkat 12 Mei 2024, Bagaimana Kesiapan Asrama Haji Indramayu dan Bandara Kertajati?
VIDEO: Pengemis yang Sering Memaksa dan Marah-marah Diciduk Satpol PP Bogor
Optimalisasi Fogging Nyamuk DBD
Demam Berdarah Dengue
DBD
Bandung
Jawa Barat
Rekomendasi
Pj Gubernur Bey Minta Pelaksanaan Operasional BRT Dievaluasi, Ada Apa?
Berangkat Mei 2024, Calon Haji Kota Bandung Dibagi Menjadi 7 Kloter
Gempa Guncang Jabar Selatan, Ini Perintah Sekda Herman
10 Daerah Terdampak Gempa Garut M6,2, Ini Rekomendasi PVMBG untuk Wilayah Jabar Selatan
BNPB Umumkan Update Parameter Gempa Garut, dari 6.5 Magnitudo jadi 6.2 Magnitudo
Update Gempa Garut: 53 Bangunan Rusak di Jabar, Ini Wilayah Sebarannya
Gempa Garut Terasa sampai Subang, Rumah Warga Dilaporkan Rusak
Gara-Gara Gempa Garut Kereta Api Daop 2 Bandung Sempat Berhenti Luar Biasa
Timnas Indonesia U-23
Jokowi Beri Semangat ke Timnas U-23: Masih Ada Harapan Juara 3 dan Masuk Olimpiade
Kalah dari Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir Tetap Puas dengan Kinerja Timnas Indonesia
Pengakuan Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia U-23 Digilas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024
Dihajar Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, STY Tetap Pede Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2024
Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23, Tiket Olimpiade Paris 2024 Masih Terbuka
Gempa Garut
Kerugian Gempa Garut Magnitudo 6,5 Capai Rp5,8 Miliar
Top 3 Islami: Gempa Garut dan Hadis Lindu sebagai Tanda Kiamat dalam Hadis
Kisah Rasulullah Tenangkan Gunung Uhud yang Bergetar karena Gempa Bumi
Gempa Garut: Sains dan Perspektif Islam, Benarkah Tanda Kiamat Sudah Dekat?
Dampak Gempa Magnitudo 6,2 di Garut: 113 Rumah Rusak dan Enam Korban Luka-Luka
Thomas Cup
3 Kolektor Trofi Piala Thomas Terbanyak Sepanjang Sejarah: Indonesia Urutan Berapa?
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Tersandung, Indonesia Tetap Hajar Thailand
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
Jadwal dan Link Siaran Langsung BWF Thomas & Uber Cup 2024 di Vidio
PP PBSI Rilis Skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2024, Ada Kejutan di Tim Putri
BRI Liga 1
Happy Ending Akhiri Kompetisi Kalahkan Persik, Persebaya Siapkan Kerangka Tim untuk Musim Depan
Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23 2024, PT LIB Susun 3 Opsi Jadwal Championship Series BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Klasemen BRI Liga 1: Persaingan Tiket Championship Series dan Degradasi Menuju Klimaks
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
TOPIK POPULER
Populer
Ribuan Warga Solo Bakal Nobar Indonesia U23 Vs Uzbekistan U23 di Depan Kantor Gibran
Resep Brioche, Roti Prancis nan Lembut dan Kaya Rasa
Serba-serbi Hari Pendidikan Nasional 2024
Tak Hanya Stunting, Obesitas Juga Jadi Masalah Gizi Serius pada Anak, Berikut Ciri-ciri dan Pencegahannya
Luar Biasa, Peternak Kambing Banjarnegara Ubah Kotoran Kambing Menjadi Energi Alternatif
Hujan Lebat Diprediksi Guyur Sulut, Warga 6 Daerah Ini Diimbau Waspada
Kisah Cinta Manusia dan Pocong, Ini Sinopsis Film Do You See What I See yang Diadaptasi dari Podcast Horor Spotify
Tekan Angka Pengangguran, Disnaker Sulbar Beri Pengalaman Kerja 179 Peserta Magang
Piala Asia U-23 2024
Profil Sivakorn Pu-udom, Wasit VAR yang Rugikan Timnas Indonesia U-23 di Semifinal Piala Asia U-23 2024
Kalah dari Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir Tetap Puas dengan Kinerja Timnas Indonesia
Kesal dengan Keputusan Wasit di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Warganet Kecam Shen Yinhao
Pengakuan Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia U-23 Digilas Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024
Profil Shen Yinhao, Wasit Kontroversial Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024
Dihajar Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, STY Tetap Pede Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2024
Berita Terkini
105 Kata-Kata untuk Diri Sendiri Memotivasi dan Inspiratif, Jadi Pegangan Hidup
Tenaga Kerja dalam Negeri Langka, Jerman Targetkan Mahasiswa dari India
Profil Sivakorn Pu-udom, Wasit VAR yang Rugikan Timnas Indonesia U-23 di Semifinal Piala Asia U-23 2024
Caleg Gerindra Curhat Tak Mampu Bayar Pengacara di Sidang MK: Babak Belur Sudah 3 Kali Kalah Pileg
3.174 Personel Gabungan TNI-Polri Siap Amankan Peringatan Hari Buruh di Surabaya
KPK Geledah Kantor Setjen DPR Terkait Korupsi Pengadaan Rumah Dinas
PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Projo Ingatkan Sikap Gelora
Wuling Cloud EV Sudah Bisa Dipesan di PEVS 2024, Siapkan Dana Segini
Mengungkap Kepribadian Seseorang yang Senang Memakai Aksesoris
Fokus : Dua Penambang Batu Bara di Lebak Banten Tertimbun Longsor
Deretan Hoaks Bangunan Roboh, Simak Faktanya
Allianz Syariah Rilis Produk Buat Sandwich Generation Siapkan Warisan Sejak Dini
Indonesia Gondol 13 Medali dari Kejuaraan Dunia Kempo 2024
Istri Babe Cabita Lelang Motor Kesayangan Mendiang Suami, Sumbangkan Hasilnya untuk Masjid dan Pesantren