, Sukabumi - Kasus perundungan alias bullying kembali terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Kali ini, korban yang masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar (SD) di Kota Sukabumi menderita patah tulang di lengan kanan. NCS (10) diduga didorong dan dijegal oleh teman sekelasnya hingga akhirnya korban terjatuh dan mengalami patah tulang.
Ayah korban DS (43) menuturkan kejadian tersebut terjadi pada Febuari 2023 lalu. Bahkan, pihak sekolah dan dirinya telah melakukan mediasi, tetapi gagal karena tidak menemukan titik terang dalam permasalahan anaknya.
Baca Juga
Kasus Siswa SMP Dibully, Pemkab Banyuwangi Kumpulkan Pelaku, Korban dan Orangtua
Pj Gubernur Jabar Datangi Keluarga Siswi SMK Korban Bullying: Jangan Sampai Terulang Lagi
Siswi SMK Meninggal Dibully Teman Sekolah
"Kejadian ini berawal di Febuari 2023 lalu. Kalau menurut pengakuan anak saya dan sudah diverifikasi di psikolog di dinas perlindungan anak, bahkan kita membuat video untuk reka ulang agar mudah mengerti untuk kita koordinasikan ke kepolisian bahwa menyatakan kenyataannya itu didorong menurut versi anak saya oleh dua orang," kata DS saat dikonfirmasi, Rabu (1/11/2023).
Advertisement
Dari keterangan DS, awalnya keluarga merasa pasrah dengan kronologis yang diceritakan oleh anaknya NCS. Kronologisnya yaitu, NCS datang dari toilet masuk ke kelas lalu melihat teman-teman saling tarik-tarikan di kelas, NCS coba menolong satu temannya, tangannya dilepas dan temannya terjatuh hingga NCS tersandung dan ikut jatuh lalu tangannya patah. Namun, kronologi tersebut hanya rekayasa yang dibuat oleh guru kelasnya.
NCS akhirnya baru berani menceritakan kejadian sebenarnya setelah beberapa kali DS curiga dengan kronologis yang diceritakan putranya itu, hingga pengakuan sebenarnya diungkapkan sang anak dan membuat syok.
DS sempat mendatangi sekolah swasta di mana NCS menimba ilmu, tetapi hasil mediasi tersebut tak membuahkan hasil hingga akhirnya pada 16 Oktober 2023, DS secara resmi melaporkan apa yang menimpa anaknya ke kepolisian.
"Hati kita itu hancur sekeluarga, saat tahu awalnya itu kecelakaan, tapi akhirnya diketahui bahwa ini kesengajaan, sayang sekali intimidasinya itu bukan hanya dari anak-anak tetapi juga dari guru dan kepala sekolahnya," ungkapnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Korban Diminta Bungkam oleh Guru dan Kepala Sekolah
Ayah korban menceritakan, sebelum anaknya dibawa ke rumah sakit, NCS diminta untuk menceritakan kronologi dugaan perundungan itu yang sesuai dengan versi yang diceritakan oleh guru dan kepala sekolah.
Saat itu pula, dugaan initimidasi kepada murid kelas 3 SD itu dilakukan oleh pihak sekolah. Di mana korban diminta untuk bungkam agar tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi menimpa dirinya.
"Bahwa pada saat anak saya dalam kondisi trauma berat, tangannya patah dan patahnya bukan hanya patah biasa hingga tulangnya terbalik, dibawa ke ruangan UKS bersama pelaku dan temannya itu dan gurunya mengintimidasi dengan cara memberitahu apa yang harus dilakukan dengan berbohong. Jadi gurunya bilang, kamu jangan berkata sebenarnya yah," jelas DS.
DS menuturkan, anaknya dirawat sekitar satu bulanan di sebuah rumah sakit swasta di Kota Sukabumi hingga akhirnya sembuh dan kembali ke sekolah. Intimidasi pun terus lanjut ketika anaknya telah sembuh dan kembali masuk sekolah.
Hampir setiap hari jika bertemu guru dan kepala sekolah, NCS selalu ditanya mengenai rahasia yang tersimpan antara NCS dan gurunya yang merekayasa kejadian tersebut.
"Adapun selama sehari-hari di sekolah anak saya, guru-guru dan kepala sekolah anak saya itu mengintimidasi dengan cara memastikan bahwa anak saya tidak bersuara (kejadian sebenarnya)," tuturnya.
Advertisement
Kasus Perundungan dan Intimidasi Dilaporkan ke Polisi
Meski sudah mencoba jalur mediasi, DS merasa tak puas dengan penanganan dan perhatian dari Dinas Pendidikan ataupun pihak sekolah hingga akhirnya dirinya membuat laporan kepolisian terhadap perundungan dan intimidasi yang menimpa anaknya.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Yanto Sudiarto membenarkan laporan yang dilakukan oleh keluarga korban terhadap peristiwa itu dan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut.
"Terkait kekerasan yang kita terima laporannya dari pihak keluarga korban, kami dari Sat Reskrim Sukabumi Kota telah menerima laporan polisi pada tgl 16 oktober dan sekarang sedang kita tangani dalam proses penyelidikan," ujar Yanto.
Satreskrim Polres Sukabumi Kota telah melakukan pemeriksaan kepada beberapa saksi mulai dari saksi korban dan pihak sekolah serta teman-teman korban. Dirinya pun mengungkapkan hasil penyelidikan sementara dari kepolisian sebelum menaikan statusnya menjadi penyidikan.
"Sudah memeriksa beberapa orang saksi, baik dari korban atau pihak sekolah maupun dari teman korban menurut hasil penyelidikan dan informasi dari pihak korban yaitu kejadiannya pada bulan Februari 2023 di sekolah," terang dia.
Terkini Lainnya
Kasus Siswa SMP Dibully, Pemkab Banyuwangi Kumpulkan Pelaku, Korban dan Orangtua
Pj Gubernur Jabar Datangi Keluarga Siswi SMK Korban Bullying: Jangan Sampai Terulang Lagi
Siswi SMK Meninggal Dibully Teman Sekolah
Korban Diminta Bungkam oleh Guru dan Kepala Sekolah
Kasus Perundungan dan Intimidasi Dilaporkan ke Polisi
Sukabumi
perundungan
Bullying
Rekomendasi
Pj Gubernur Jabar Datangi Keluarga Siswi SMK Korban Bullying: Jangan Sampai Terulang Lagi
Siswa SMK di Bandung Barat Alami Perundungan di Sekolah, Alami Depresi hingga Meninggal Dunia
Wakili Bali, Siswi SMA Singaraja Akan Bawa Isu Perundungan di Sekolah Pada Simulasi Sidang PBB
29 Saksi Diperiksa dalam Kasus Bullying Siswa SD di Sukabumi, Polisi Pastikan Penanganan Sesuai Prosedur
Kabar Kasus Bullying Anak SD di Sukabumi, Korban Alami Perdarahan Otak dan Ketergantungan Obat
Polisi Jelaskan Alasan Tak Tahan 2 Pelaku Dugaan Perundungan di Citayam Depok
Amankan 2 Tersangka Perundungan Siswi SMP di Depok, Polisi: Ada Permasalahan Asmara
Viral Aksi Bullying Siswa SMP di Tanah Merah Depok, Polisi Turun Tangan
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Pilkada 2024
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
TOPIK POPULER
Populer
Ribuan Warga Bolmong Terdampak Banjir, BNPB Salurkan Bantuan Kebutuhan Pokok
Mantan Mahasiswi UIN Lampung Kembali Viral, Dilabrak Istri Sah saat Berduaan dengan Suami Orang di Dalam Mobil
Melihat Kegiatan Sertifikasi Tembak Reaksi Jupiter Shooting Club di Yogyakarta
Mandiri Jogja Marathon 2024 Didominasi Pelari Kenya
Tari Kain, Tari Tradisi Kabupaten Pesisir Selatan yang Berawal dari Silek
Jangan Ragu, Begini Cara Menghadapi Rasa Minder
Kuatkan Kolaborasi Pariwisata dan Pertambangan, Pendorong Ekonomi di Kutai Barat
Pegiat Sepak Bola Sebut Adi Saputra Sosok Visioner untuk Cawagub Sumut
Profil Taiki Matsuno, Pengisi Suara Karakter Laffitte One Piece Meninggal Dunia di Usia 56 Tahun
Bertabur Bintang, Intip Deretan Drakor Romantis Terbaru Netflix
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
CSR PT Surya Citra Media Tbk Menerima Penghargaan CSR Award 2024
Puluhan WNA Terdampar di Pantai Keusikurug Kabupaten Sukabumi
Server PDN Diretas, Romo Benny: Ada Celah Besar dalam Sistem Keamanan Data Nasional
Besaran Tarif Listrik PLN 2024 yang Tak Naik Periode Juli sampai September
Kenaikan Cukai Rokok Jegal Pertumbuhan Industri Hasil Tembakau
Membaca Peluang Hadirnya 3 Poros di Pilgub Jakarta 2024
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
BPS Catat Deflasi 0,08% di Juni 2024, Deflasi kedua Tahun Ini
Top 3 Tekno: Spesifikasi Oppo Reno12 F hingga Klaim Hacker Bobol Data 4 Lembaga di Indonesia
Kapan Tahun Baru Islam 1446 H? Ini 12 Amalan Muharram yang Jangan Dilewatkan
Cara Membuat Daging Empuk dengan Daun Pepaya yang Benar, Perhatikan Durasinya
Lirik Lagu Belum Mulai dari Insomniacks dan Nabila Taqiyyah Trending Nomor 6, Ya Ampun Galau Banget!
Kemendikbudristek: Data KIP Kuliah dan Pencairan Tidak Terganggu Meski PDN Bermasalah