uefau17.com

Polisi Pastikan Kasus Penganiayaan Pemicu Bentrok di Jogja Sudah Diselesaikan - Regional

, Yogyakarta - Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan angkat bicara soal bentrok dua kelompok warga yang diduga dari perguruan silat PSHT dan supporter sepakbola Brajamusti di Kota Yogyakarta, Minggu malam (4/6/2023). Meski situasi kondusif saat ini, Polda DIY terus lakukan pengaman di seluruh wilayah.

Suwondo mengatakan, keributan bermula terjadi di Jalan Kenari Kota Yogyakarta yang kemudian dapat diantisipasi jajaran Polsek Umbulharjo beserta jajaran lainnya. Namun setelah mereda, kembali terjadi bentrok di Jalan Taman Siswa yang melibatkan dua kelompok yang sama.

"Mendapat laporan saya datang ke lokasi, dan mendatangi kedua kelompok itu. Saya bernegosiasi agar tenang dan untuk kembali ke rumah," kata Suwondo.

Usai bernegosiasi dan situasi sudah tenang, Polda DIY kemudian mengevakuasi kelompok perguruan silat yang terjebak di Jalan Taman Siswa karena telah dikepung warga. Polda DIY menerjunkan 16 kendaraan Polisi untuk dibawa ke Mapolda DIY.

"Ada ratusan orang kelompok perguruan silat untuk kami evakuasi ke Mapolda DIY dibantu pengamanan dari seluruh jajaran," ujarnya.

Suwondo juga menyebut, bentrok dua kelompok itu merupakan diduga buntut kasus penganiayaan yang terjadi di Pantai Parangtritis beberapa waktu lalu. Padahal kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian Polda DIY.

Dalam kasus yang menimpa salah satu anggota PSHT di Bantul, Kapolda menuturkan bahwa pihaknya telah menetapkan tiga orang tersangka. Ketiganya akan dilimpahkan ke kejaksaan untuk disidangkan.

"Kalau kasus di Bantul itu sudah ada tersangkanya dan sudah lengkap berkas tinggal disidangkan," terangnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Terprovokasi

Untuk kasus bentrok ini, Kapolda Suwondo mengimbau kepada seluruh warga masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan isu atau ajakan yang mengarah pada Tindakan kriminal. Hal tersebut dilakukan agar tidak menambah situasi keamanan semakin memanas.

"Agar masyarakat baik yang di Jogja maupun diluar Jogja agar tidak mudah terprovokasi ajakan atau isu yang mengakibatkan gangguan keamanan," katanya.

Sebelumnya, Kota Yogyakarta pada Minggu malam (4/6/2023) sempat mecekam, pasalnya terjadi bentrok antardua kelompok bermula di area balai kota dan menyebar ke beberapa titik. Kejadian keributan tersebut diduga adalah buntut dari keributan pekan lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat