, Medan Kota Medan memiliki banyak objek wisata sejarah yang dapat dilintasi sekali jalan, karena letaknya berdekatan di pusat kota. Dalam sehari, wisatawan dapat menikmati bangunan bersejarah peninggalan masa lalu yang menyimpan banyak kisah.
Potensi tersebut terus dikembangkan Pemerintah Kota (Pemko) Medan dengan semangat kolaborasi yang digelorakan Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Baca Juga
Berbagai upaya dilakukan. Selain Revitalisasi Kawasan Kota Lama Kesawan yang saat ini tengah berproses, Bobby Nasution juga gencar mempromosikan berbagai objek wisata bangunan bersejarah.
Advertisement
Di samping itu, pembenahan infrastruktur dan perhelatan-perhelatan yang meningkatkan citra Medan sebagai kota yang pantas dikunjungi wisatawan turut digelar.
Bobby Nasution beberapa waktu lalu mengatakan, membuat pariwisata atau menjadikan Kota Medan sebagai tujuan favorit wisatawan tentunya tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Diperlukan promosi yang intens dan inovatif untuk memajukan pariwisata di Medan.
"Tapi kami mohon waktu kepada seluruh masyarakat untuk mencoba terus mengembangkan wisata di Kota Medan melalui pembangunan infrastruktur dan fisik," kata Bobby Nasution
Berikut Bangunan Bersejarah yang Terletak di Pusat Kota Medan:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Nominasi Indonesia "Ombilin Coal Heritage of Sawahlunto" berhasil ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO, pada Sesi ke-43 Pertemuan Komite Warisan Dunia (World Heritage Committee/WHC) UNESCO di Baku, Azerbaijan (6/7).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kawasan Istana Maimun
![Istana Maimun](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/V_d7sAnl2MEKieCmQQ1W7p_Y1yw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3079691/original/097805500_1584517009-mai.jpg)
Pertama-tama, perjalanan wisata dapat dimulai dari Istana Maimun yang berada di Jalan Brigjen Katamso. Istana ini di bangun tahun 1888 oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Makmun Al Rasyid memerintah dari tahun 1873-1924.
Arsitek Istana Maimun adalah T. H Van Erp yang bekerja sebagai tentara KNIL. Rancangannya melambangkan bangunan tradisional Melayu dan India Muslim. Sedangkan gaya arsitekturnya perpaduan antara Indonesia, Persia dan Eropa.
Bagian halaman Istana Maimun terdapat meriam puntung yang merupakan bagian dari legenda Istana Maimun. Di dalam Istana Maimun juga banyak barang-barang antik peninggalan sultan, hadiah kerajaan, hingga perhiasan mewah.
Lalu, tidak jauh dari Istana Maimun terdapat Masjid Raya Al Mashun. Lokasinya di Jalan Sisingamangaraja. Masjid ini juga menjadi saksi sejarah kebesaran Kesultanan Deli pada kepemimpinan Sultan ke-9, Sultan Ma'mun Al Rashid.
Masjid Raya Al Mashun dibangun sejak 1906 dengan bahan bangunan yang diimpor langsung dari negara penghasil terbaiknya, seperti marmer dari Italia dan Jerman, kaca patri dari Cina, dan lampu gantung dari Prancis.
Campuran desain arsitektur Maroko, Eropa, Melayu dan Timur Tengah sukses menyulap Masjid Raya Al Mashun menjadi sangat menarik dan artistik.
Berseberangan dengan Masjid bersejarah ini terdapat Taman Sri Deli yang dibangun pada 1925. Taman ini dulu dinamakan Derikanpark, tempat bersantai keluarga Kesultanan Deli.
Masih di kawasan Sisingamangara, terdapat pula sebuah Menara Air Tirtanadi. Menara air yang merupakan peninggalan Belanda ini dibangun pada 1905. Pada waktu itu, menara air ini memberikan asupan air bagi kalangan menengah ke atas.
Advertisement
Kawasan Kesawan
![Akhyar meninjau Gedung Warenhuis di Jalan Hindu, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Sh6YWa_tyS1G88O6Jf1E-YS2ZXk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3070862/original/002678300_1583600215-WhatsApp_Image_2020-03-06_at_11.53.02.jpeg)
Kembali dari titik Istana Maimun, wisatawan dapat berjalan ke Lapangan Merdeka. Sepanjang jalan ini, dapat dilihat bangunan-bangunan sejarah yang bentuk aslinya relatif masih terjaga. Tiba di Jalan A Yani yang termasuk kawasan kota lama Kesawan ini, terdapat bangunan rumah Tjong A Fie. Bangunan ini bergaya arsitektur Tiongkok kuno yang sangat fantastis dan di bangun pada tahun 1900.
Tjong A Fie merupakan jutawan pertama di Sumatera yang ada terkenal sampai sekarang, walaupun dia sudah wafat pada tahun 1921. Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau di Belanda. Di dalam rumah ini juga terdapat perabotan lama dan antik yang tertata rapi.
Di Jalan A Yani ini juga terdapat Restoran Tip Top. Di tempat ini, wisatawan dapat menikmati kuliner lezat sekali suasana 1930-an saat restoran ini didirikan. Waktu itu, Restoran Tip Top yang berarti Sempurna ini menjadi tempat bersantainya orang-orang Belanda.
Tidak jauh dari Restoran ini, terdapat gedung Lonsum. Gedung ini dibangun 1906. Arsitektur yang unik menjadikan gedung ini magnet bagi warga untuk berswafoto. Tidak jarang pula, gedung ini menjadi latar bagi foto prewedding.
Masih di kawasan Kesawan ini pula, terdapat gedung Warenhuis yang berada di Jalan Hindu. Ini merupakan supermarket pertama di Medan yang berdiri pada 1919. Selain sandang, makanan, supermarket ini juga menyediakan barang-barang elektronik.
Kawasan Balai Kota
![Kantor Pos Medan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Ph7hYMxsmm_LFR0Z1FZZ4H6CauM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3993115/original/032478600_1649752084-WhatsApp_Image_2022-04-12_at_15.17.42.jpeg)
Kembali ke Jalan A Yani, lalu lurus menuju Lapangan Merdeka, tepatnya di Jalan Balai Kota terdapat Gedung Balai Kota. Dulunya bangunan ini bernama Gemeentehuis, yakni kantor Wali Kota Medan pertama yaitu Baron Daniel Mackay pada masa pemerintahan Hindia- Belanda. Dibangun tahun 1908 oleh biro arsitek Hulswit.
Pada tahun 1913 direnovasi dan ditambahkan jam dinding besar pada bagian atas bangunan yang merupakan sumbangan dari Tjong A Fie. Jam dinding yang merupakan buatan Firma Van Bergen di Hialigerlee (Belanda) ini dulu mengeluarkan bunyi di setiap jamnya.
Tepat di sebelah gedung Balai Kota, terdapat bangunan Kantor Bank Indonesia (BI) Medan yang merupakan gedung peninggalan kolonialis Belanda pada masa penjajahan. Bangunan itu didirikan pada tahun 1906 dan pembangunannya ditangani oleh perusahaan arsitek asal Belanda, namun berkantor di Batavia.
Arsitek yang merancang bangunan BI adalah Hulswit, Fermost, dan Cuypers. Pembangunannya selesai dalam waktu satu tahun. Tepat di tahun 1907 bangunan yang digunakan sebagai pusat perbankan Belanda dengan nama De Javasche.
Di seberangnya terdapat pula bangunan Kantor Pos Medan yang bersejarah dan indah. Kantor pos yang terletak berseberangan dengan Lapangan Merdeka ini mulai dibangun pada tahun 1909 dan selesai tahun 1911. Bangunan ini merupakan proyek utama dikerjakan oleh Snuyf, seorang arsitektur yang menjadi kepala pekerjaan umum Belanda untuk Indonesia.
Advertisement
Monumen Kereta Api
![PT KAI Divre I Sumut](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/bahoj9ZgHdUqE83I1nm-1riiUjc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3458849/original/084309000_1621338661-ka1.jpg)
Tidak jauh dari Kantor Pos terdapat Monumen Kereta Api. Monumen yang berlokasi di Stasiun Kereta Api Medan, Jalan Stasiun ini merupakan lokomotif pertama di Medan. Dibuat pada tahun 1914 dengan nama Deli Spoorweg Maatschappij atau disingkat (DSM) 38 Kota Medan. Dulu, lokomotif ini digunakan untuk menarik gerbong barang bermuatan sawit atau karet dari daerah Tebing Tinggi atau Kisaran.
Adanya kereta api telah mendorong pertumbuhan di sektor perkebunan dan pertumbuhan ekonomi di sektor lain. Kemudian pada akhirnya membuat Deli (Medan) menjadi daerah yang maju dan berkembang pesat. Lokomotif ini juga telah dilengkapi dengan rem tangan dan rem vakum. Tangki air berada di samping boiler. Kabin cukup luas dan didesain untuk daerah tropis serta dilengkapi dengan atap ganda dan jendela berada di samping.
Setelah menikmati monumen, wisatawan dapat berjalan terus ke depan melewati Stasiun Kereta Api, Titi Gantung, dan akan mendapatkan Pajak Ikan Lama. Tempat ini merupakan bagian dari sejarah Kota Medan. Pajak Ikan Lama dibuka tahun 1890 oleh konglomerat Medan keturunan Tionghoa, Tjong A Fie, atas permintaan Pemerintah Belanda.
Tempat itu mulanya, menjadi pusat perdagangan ikan, sayur-mayur, dan aneka daging. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, menyusul putusnya hubungan transportasi nelayan dari Belawan ke Medan karena Sungai Deli tak mungkin lagi dilayari, Pasar Ikan Lama akhirnya berubah fungsi menjadi pusat penjualan kain dan pakaian murah.
Terkini Lainnya
Pemuda Muhammadiyah Pekanbaru Tak Menyangka Dapat Umrah Gratis dari Bobby Nasution
Colorful Medan Carnival 2024 Rayakan HUT ke-434, Bolu Ultah Terbesar Pertama Kali Dihadirkan Bolu Stim Menara
Aulia Rachman Siap Maju Pilwalkot Medan: Insya Allah, Siap Juga 'Ganti Baju'
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kawasan Istana Maimun
Kawasan Kesawan
Kawasan Balai Kota
Monumen Kereta Api
Wisata
medan
Bangunan Bersejarah
istana Maimun
Kantor Pos Medan
objek wisata sejarah
Wisatawan
Tjong A Fie
Rekomendasi
Colorful Medan Carnival 2024 Rayakan HUT ke-434, Bolu Ultah Terbesar Pertama Kali Dihadirkan Bolu Stim Menara
Aulia Rachman Siap Maju Pilwalkot Medan: Insya Allah, Siap Juga 'Ganti Baju'
Bobby Nasution: Titip Medan, Jaga Kota Ini
Kejagung Usut Terus Korupsi Proyek Jalur Kereta Api Medan, Kerugian Negara Capai Rp1,1 Triliun
Hujan Rintik Tak Halangi Warga Medan Nikmati Semarak Colorful Medan Carnaval
Pegiat Sepak Bola Sebut Adi Saputra Sosok Visioner untuk Cawagub Sumut
Dapat Pinjaman Rp 1,8 Triliun dari Bank Dunia, Menhub Minta Medan Benahi Transportasi Perkotaan
Menhub Budi Karya Dorong Optimalisasi Transportasi Massal Perkotaan di Medan
Menhub Budi Karya Tinjau Terminal Amplas Medan, Evaluasi Pinjaman World Bank Rp 1,8 Triliun
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Copa America 2024
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
Populer
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Nonhalal di Solo Kembali Dibuka
3.43 Hektare Terumbu Karang Dirusak Reklamasi di Anambas
Lautan 'Rongsokan Bertuan' Roda Dua di Halaman Mapolres Garut, Kapan Diambil ?
Gunung Ibu Meletus Lagi Kamis Malam 4 Juli 2024, Semburkan Abu Vulkanik 3.000 Meter
Kebakaran Hanguskan Ruko Beserta Mobil di Kotarih Sergai, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Ada SBY di Line Up Konser Pestapora 2024, Segini Daftar Harga Tiketnya
Hasil Jajak Pendapat Sanrio, Karakter Hello Kitty Ternyata Kalah Pamor, Siapa Unggulannya?
Tekad Pustakawan Lolitasari Ingin Perpusnya Membaca Dunia dan Dibaca Dunia
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Kode Proxy Whatsapp Indonesia, Begini Cara Settingnya
Banyak Pendatang Masuk DKI, Heru Budi Sebut Jakarta Bakal Terus Kekurangan Sekolah
Ada Peran Bahlil soal Berdirinya Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara
Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia Iri
Google Pixel 9 Tinggalkan Sensor Lama, Beralih ke Sensor Sidik Jari Canggih ala Galaxy S24 Ultra!
Harga Emas Antam Hari Ini 1 Gram Berapa? Cek Rinciannya
Joki Strava yang Viral di Medsos, Jadi Bukti Teknologi Bisa Dimanipulasi
IHSG Dibuka Menguat Pagi Ini Sentuh 7.248
Jodoh Sudah Ditentukan, kalau Belum Bertemu Bagaimana? Lakukan Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Ayah Angger Dimas Kecewa Berat Tak Diberi Info Sidang Kasus Kematian Dante Cucunya
Wapres Ma’ruf: Pemerintah Komitmen Evaluasi dan Tingkatkan Pendanaan Industri Siber
7 Potret Julia Prastini Lahiran Anak Ketiga, Ditemani Na Dae Hoon dan Buah Hati
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Emotional Intimacy atau Physical Intimacy: Kenapa Anda Membutuhkan Keduanya dalam Pernikahan