, Garut - Bagi Anda pendaki sejati, ada trek baru nih di jalur Gunung Puncak Sagara di Garut, Jawa Barat yang perlu dicoba. Memiliki samudera awan yang terbilang abadi, serta view Talaga Bodas yang putih mempesona, siapa pun datang dijamin ketagian mencoba.
Berada di Kecamatan Sucinaraja, di bagian utara kabupaten Garut, memang bukan perkara sulit untuk mencapai puncak gunung setinggi 2.132 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL) tersebut.
"Paling sekitar satu jam dari pusat kota Garut ke sini,' ujar Engkos, salah satu tokoh warga sekitar, saat menyambangi rumahnya yang berdekatan dengan Base Camp pendakian, Minggu (13/9/2020).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, kehadiran Puncak Sagara mampu menambah daftar kawasan wisata alam terbuka di kota Intan Garut lebih lengkap.
"Jangan hanya ke Gunung Papandayan, Guntur dan Guntur saja, Puncak Sagara juga tak kalah indahnya," ujarnya sedikit menggoda dengan senyum ramahnya.
Memiliki pemandangan alam yang terbilang indah, mampu berpadu dengan kondisi lingkungan sekitar yang masih terbilang asri nan sejuk, jauh dari kebisingan kota.
"Silahkan coba dulu kopi Sagara-nya," ujar dia sambil menyorongkan beberapa termos penyimpan air hangat kepada para pendaki yang baru tiba.
Menurutnya, pamor Puncak Sagara terus menunjukan tajinya seiring meningkatnya jumlah kunjungan pendaki yang menikmati area itu.
"Kalau libur panjang bisa mencapai 100-an motor yang masuk ke sini," ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Ranu Pani
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Trek Menantang
![Dengan jalur yang terjal, trek pendakian Puncak Sagara, Garut, Jawa Barat, cukup menantang untuk ditaklukan para pendaki.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/jtBTQPJAqhwvx3bGrYByL-0u11M=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3237721/original/047436600_1600089301-puncak_sagara_3.jpg)
Ada dua rute yang bisa dilalui sebelum menikmati sensasi Puncak Sagara, yakni via Tajur dan Sagara. Namun khusus poin pertama, rute tajur mulai ditinggalkan pendaki, akibat terjal dan terbilang melelahkan.
"Kalau via Tajur bisa mencapai 4-5 jam, kalau Sagara rata-rata 3-4 jam sudah sampai puncak," ujar Dani Ramdani (29), salah seorang petugas jaga pos satu Puncak Sagara.
Namun, dengan mempertimbangkan jalur pendakian, akhirnya pengunjung lebih memilih via Sagara, meninggalkan rute Tajur yang dikenal sulit dan terjal.
"Bagi pemula yang belum mengenal kondisi, bisa membahayakan," kata dia mengingatkan.
Bagi anda yang telah menginjakan kaki di Base Camp, alangkah baiknya menggunakan jasa ojek warga sekitar menuju pos pertama.
"Kecuali jika berangkat pagi hari, bisa sambil menikmati perjalanan melintasi perkebunan warga," ujar dia.
Deretan kebun warga mulai tanaman holtikultura seperti tanaman tomat, cabe, engkol, sawi, sausin, hingga perkebunan kopi, teh dan jagung bakal mudah ditemui pendaki.
"Pernah juga pengunjung dari Perancis, Amerika Serikat, Cina dan Thaliand datang ke sini sambil menikmati perkebunan warga," katanya.
Advertisement
Jalur Pendakian
![Salahs seorang pengunjung Puncak Sagara, Garut, Jawa Barat, terlihat puas menikmati sensasi alam di ketinggian 2.132 MDPL.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/SUx_2k8P0o3y5kI2TFltNdvo9I8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3237722/original/059165200_1600089301-puncak_sagara_4.jpg)
Bagi Anda yang telah menginjakan kaki di pos 1, bersiaplah menikmati trek sesungguhnya, dengan kemiringan hampir 75 persen tanpa bantuan tali, dibutuhkan nyali dan kondisi prima.
"Gila, sungguh berat (treknya), tapi terbayar lunas dengan pemandangan alam saat di puncak Sagara," Ade Abdul Azis, salah seorang pengunjung asal Garut.
Dengan kondisi alam yang terbilang asri dan alami, trek pendakian Puncak Sagara memang terbilang berat. "Sebenarnya mirip dengan Cikuray, namun ini lebih terjal lagi," ujar Muhammad Alwi, pengunjung lainnya menegaskan.
Bahkan beberapa tumbuhan langka yang menunjukan keasrian gunung seperti Kantong Semar, dengan mudah ditemui pendaki, terutama sejak memasuki pos empat hingga Puncak Sagara.
Mengingat beratnya rute yang dilalui, alangkah baiknya selama di perjalanan, pastikan pasokan air yang cukup sejak pos I, sebab hanya di pos satu lah, seluruh pendaki bisa menyiapkan perbekalan, sebelum melanjutkan pendakian hingga ke Puncak Sagara.
Selain itu, atur ritme pendakian agar perjalanan anda menyenangkan. Capek sedikit lebih baik berhenti dan bensandar pada batang pohon yang menjalar hingga ke tanah.
Untuk mengatur strategi pendakian, terutama bagi pendaki pemula, berikut kami sajikan lama pendakian yang biasa ditempuh para pendaki.
Basecamp - Pos 1 sekitar 75 Menit, Pos 1 - Pos 2 sekitar 15 Menit, dari Pos 2 - Pos 3 sekitar 30 Menit, dari Pos 3 - Pos 4 sekitar 45 Menit, Pos 4 – area Camp sekitar 30 menit, area Camp - Puncak Sagara sekitar 5 minit. Total perjalanan 3 jam 20 menit.
View Samudera Awan
![Deretan samudera awan nampak begitu indah di sekitar Puncak Sagara, Garut, Jawa Barat.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/UjiTH04LFAI5ndarmJgvRJgE4HU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3237723/original/071306400_1600089301-puncak_sagara_6.jpg)
Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian, demikian pribahasa tepat menggambarkan pendakian berat yang menguras energi menuju Puncak Sagara.
Asep Mauludin, salah satu pendaki asal Garut mengaku senang sekaligus bangga, bisa menaklukan jalur terjal pendakian Puncak Sagara.
"Amazing lah, apalagi samudera awannya sangat indah," ujarnya.
Pendakian berat nan terjal sepanjang lima kilometer sejak pos pertama, terbayar lunas dengan indahnya view saat berada di Puncak Sagara.
"Di sini kita bisa menyaksikan Talaga Bogas, Tasikmalaya dan seluruh kota Garut," ujarnya.
Memang cukup beralasan, memiliki ketinggian 2.132 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL), posisi Puncak Sagara cukup menantang untuk ditaklukan, terutama pemula.
"Memang treknya berat, tapi sesuai dengan view alamnya," ujar dia.
Bahkan jika dibandingkan dengan puncak pendakian lainnya, kehadiran Talaga Bodas yang berada di bawahnya, menjadi ciri khas tersendiri.
"Di sini kita bisa menyaksikan sunrise (Matahari terbit) dan Sunset (terbenam), sama indahnya," ujarnya.
Dengan keberadaan Talaga Bodas plus samudera awan yang mengembang sempurna di sekitar Puncak Sagara, mampu menyajikan perpaduan alam yang eksotik.
Namun bagi pemula, perlu diperhatikan luasan Puncak Sagara yang terbilang sempit, mesti waspada selama di sana, salah melangkah nyawa taruhannya.
"Jangan sekali-kali melangkahi pagar pembatas, sebab langsung berhadapan dengan jurang," ujar Asep mengingatkan.
Advertisement
Mitos Warna Hijau
![Para pendaki tengah menikmati sensasi malam di Puncak Sagara, Garut, Jawa Barat.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/34cvETC867IMhcBvxi8cr164HTQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3237724/original/090613500_1600089301-puncak_sagara_2.jpg)
Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, pun demikian dengan etika dan budaya masyarakat sekitar Gunung Sagara. Ada satu larangan yang harus dihormati seluruh pengunung yang datang.
"Pendaki dilarang menggunakan warna hijau, terutama baju dan celana yang dipakai naik (mendaki)," ujar Dani menambahkan.
Sejak mulai ramai dikunjungi akhir tahun lalu, juru kunci pengelola kawasan wisata Puncak Sagara, meminta seluruh pengunjung untuk menghargai larangan itu.
"Kami bukan percaya takhayul, namun permintaannya demikian," ujar Dani mengingatkan.
Ia kemudian mencontohkan adanya pengunjung yang sasar jalur, hingga tidak mengetahui arah pulang setelah mengunakan setelan baju warna hijau. "Sekali lagi kami hanya mengingatkan," ujarnya.
Namun beruntung kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa, hingga akhirnya mitos larangan penggunaan baju atau celana warna hijau tersebut, menjadi cerita yang melegenda hingga kini.
"Kalau cerita aslinya saya sendiri tidak terlalu mengetahui kenapa begitu," ujar Dani.
Walhasil, sejak pertama kali berkumpul dan menyiapkan peralatan di area base camp, warga sekitar yang berada di sepanjang jalur treking, selalu mengingatkan pengunjung.
"Kadang sesama pengunjung juga biasanya saling mengingatkan, untuk keselamatan bersama saja," katanya.
Akses dan Biaya Akomodasi
![Para pendaki bersiap menjajal trek menantang jalur pendakian Puncak Sagara, Garut, Jawa Barat.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/n45nFw_RYjUCbyz3RuzFB08sWYE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3237725/original/003910700_1600089302-Puncak_sagara_7.jpg)
Untuk yang ingin menuju ke lokasi, tinggal arahkan rute wisata Anda ke wilayah Garut bagian utara. Kemudian cari petunjuk di google maps dengan tujuan kawasan puncak wisata puncak Sagara di Kecamatan Sucinaraja, Garut.
Sementara bagi anda yang menggunakan akses transportasi umum, cukup memilih angkutan kota (Angkot) 07 jurusan Garut – Sukawening, kemudian turun di sekitar pertigaan ojek Sucinaraja, atau tepatnya setelah Wisata Kolam renang Layung Sari.
Deretan tukang ojek yang biasa mangkal di sana, dengan senang hati siap mengantar anda hingga ke lokasi awal Base Camp pendakian, Sagara Camp, Kampung Sagara, Desa, Tenjonagara, Sucinaraja, Kabupaten Garut.
Bahkan bagi anda yang mengetahui sosok Cecep Arif Rahman, aktor silat Indonesia dan Hollywood, perjalanan anda akan melintasi Padepokan Panglipur Galih, milik aktor laga tersebut.
Setelah Base Campa, bagi anda yang ingin menikmati suasana warga kampung sekitar, bisa berjalan kaki sejauh 2 kilometer, hingga sampai pos pertama.
"Jika gak mau ribet, bisa juga menggunakan ojek warga kampung sekitar," ujar Engkos.
Selama menunggu di sekitar base camp, para pengunjung bisa menikmati nikmatnya sajian kopi Arabaika khas Sagara. Soal akomodasi, akses masuk Puncak Sagara terbilang murah.
Pengunjung hanya dikenakan biaya masuk Rp 10 ribu per orang, serta parkir motor sebesar Rp 15 ribu per malam. Selamat Menikmati.
Terkini Lainnya
Semua Destinasi Wisata Garut Resmi Dibuka Lagi, Bagaimana Papandayan?
Menanti Mentari Pagi di Wisata Migrasi Elang di Hutan Talaga Bodas Garut
Minim Pengamanan, Bupati Garut Tutup Wisata Pantai Cijeruk
Simak juga video pilihan berikut ini:
Trek Menantang
Jalur Pendakian
View Samudera Awan
Mitos Warna Hijau
Akses dan Biaya Akomodasi
Garut
Salam Pagi Garut
Puncak Sagara
Jalur Pendakian Puncak Sagara
Talaga Bodas
Samudera Awan Puncak Sagara
Salam Pagi
Rekomendasi
Sederet Wisata Air Terjun Populer di Lampung yang Wajib Dikunjungi, Recomended Banget
Menjelajah Indonesia, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata untuk Libur Hari Raya Waisak
Mengenal Wisata Wanagiri Hidden Hills, Menyimpan Pesona Alam Cantik di Bali
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Mengawali Empat Besar PLN Mobile Proliga 2024
PT KA Bandung Ubah Jadwal 3 Perjalanan Kereta Api Mulai Juli 2024
Maria Husnun Mendobrak Tradisi: Perpustakaan Kampus Bukan Tempat Eksklusif
Vonis Salman Raziq, Perekrut 12 Kurir Narkoba Jaringan Fredy Pratama Ditunda
Dewi Motik Tebarkan Motivasi untuk Pelaku UMKM Tangsel Agar Bisa Go International
Arief S Kartasasmita, Rektor Anyar Unpad Janji Ongkos Kuliah Bakal Terjangkau
Mengintip Pesona Sanghyang Heuleut, Wisata Alam Indah di Bandung Barat
Promosikan Situs Judi Online, Polisi Tangkap Konten Kreator di Sulawesi Selatan
Berbasis MicroPET/CT, BRIN Kembangkan Radiofarmaka Baru untuk Deteksi Dini Kanker
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Aktor Bollywood Raama Mehra Ditangkap Usai Selundupkan Hewan Dilindungi
Potret Cathy Sharon Ajak Anak Liburan di Amerika, Penampilan Curi Perhatian
Aturan Zulkifli Hasan Ini Diklaim Bikin Kabur Pembeli Barang Branded ke Malaysia
Kaesang Pangarep Blusukan di Tanjung Priok
Ngeri, Pria Ini Alami Gangguan Penglihatan Usai Disengat Lebah di Bola Mata
BNI Incar Pertumbuhan DPK 10% di 2024, Ini Caranya
Bersenggolan di Jalan, 2 Pengemudi Sedan Dikeroyok Rombongan Pengajian di Sukabumi
4 Cara Download Video CapCut No Watermark dengan Mudah, Begini Tahapannya
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
INSW Jadi Transformasi Digital Layanan Ekspor-Impor dan Logistik
Jangan Lakukan 4 Kemaksiatan Ini, Azab Kubur Menanti Anda!
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya