, Yogyakarta- Penggiat astronomi dan sains antariksa asal Yogyakarta, Venzha Christ, memaparkan penjelasan ilmiah perihal alasan Planet Mars tidak layak dihuni manusia. Bukan tanpa alasan ia menjabarkan alasannya.
Venzha Christ merupakan orang pertama dan satu-satunya dari Indonesia yang mengikuti proyek simulasi hidup di Planet Mars. Tepatnya, di Mars Desert Research Station (MDRS) Utah, Amerika pada 2018.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya itu, ia juga terlibat dalam proyek Simulation of Human Isolation Research for Antarctica-based Space Engineering (SHIRASE) Jepang pada 2019. Proyek ini untuk mempelajari dan mengetahui secara rinci tantangan dan kendala yang akan dihadapi manusia jika ingin menginvasi Planet Mars.
“Saya tidak setuju dengan proyek besar dari peradaban manusia bumi saat ini untuk menjadikan Mars sebagai Bumi kedua, apalagi dengan rencana membuat koloni manusia di sana, akan tetapi saya sangat mendukung untuk membangun sebuah laboratorium raksasa untuk kepentingan dan kemajuan sains antariksa bagi kelangsungan peradaban manusia bumi, jadi itu sebabnya saya mengiyakan tawaran MARS Society saat itu,” ujar Venzha Christ dalam siaran persnya di Yogyakarta, Senin (17/8/2020).
Dengan pengalaman dan eksplorasi pada kedua proyek tersebut, Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS) ini membagi ke dalam enam alasan ilmiah yang menyatakan Mars tidak layak untuk proyek mengkoloni manusia.
1. Lapisan udara yang sangat tipis dan beracun
Lapisan atmosfer di planet Bumi terdiri dari 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan satu persen kumpulan gas. Sementara, Planet Mars memiliki kandungan karbondioksida sebanyak 96 persen yang artinya kandungan tersebut sangat beracun bagi entitas manusia. Terlebih, sisa lapisan atmosfernya memiliki kandungan lain seperti, kumpulan gas argon, nitrogen, dan gas berbahaya lainnya.
“Selain itu perbandingan lapisan atmosfer Bumi 100 kali lebih padat daripada lapisan atmosfer Mars yang akan menjadikan manusia akan sangat kesulitan untuk bernafas dengan baik dan akan mengalami kematian dengan cepat bila tidak dilengkapi dengan peralatan yang memadai serta akan berpengaruh pada organ-organ dalam manusia jika terjadi kebocoran pada cadangan oksigen yang dibawa dari Bumi,” ucap Venzha Christ.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Di hari perayaannya yang ke-50, NASA mengumumkan akan melakukan misi untuk pergi ke bulan dan setelah itu menuju Mars pada tahun 2024. Telah ada 11 astronot terpilih yang akan menjalankan misi tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Alasan Temperatur Suhu dan Bakteri Berbahaya
![Venzha Christ](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/4lXHn3HqOO1FG7FsUYtORmS_5hA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3211227/original/060284700_1597654388-venzha_christ_MDRS_...jpg)
2. Temperatur suhu yang sangat ekstrem
Temperatur suhu di Planet Mars berada di kisaran minus 81 derajat Fahrenheit atau sekitar minus 63 derajat Celsius. Pada suhu rata-rata ini tubuh entitas manusia akan mengalami hypothermia dan yang akan terjadi adalah pembuluh darah anda di tangan, kaki, dan lengan serta tungkai akan menyempit. Sudah bisa dipastikan, kematian adalah ancaman yang serius.
Pada saat musim dingin, suhu di dekat kutub Mars bisa turun hingga minus 195 derajat Fahrenheit atau minus 125 derajat Celsius. Ini juga akan menjadikan kondisi yang sangat mustahil untuk manusia untuk bertaha hidup tanpa adanya teknologi perlindungan diri yang cukup canggih.
Sementara, dengan suhu rata-rata sebesar 15 derajat Celsius atau 59 derajat Fahrenheit, Bumi sebenarnya telah lebih panas 33 derajat Celsius atau 59 derajat Fahrenheit dari suhu semula. Jika tidak ada efek rumah kaca suhu Bumi hanya minus 18 derajat Celsius, sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Di sini jelas tampak perbedaan yang sangat mendasar antara Planet Bumi dan Mars.
3. Terdapat Jenis Bakteri yang berbahaya
Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) akan mengirim penjelajah Mars 2020 pada tahun ini yang akan membawa tanah Mars ke Bumi untuk diteliti. Namun kandungan tanah itu tidak diketahui dan berpotensi mengandung bakteri berbahaya yang dapat menginfeksi manusia di dunia.
Misi Mars Sample-Return (MSR) adalah misi luar angkasa untuk mengumpulkan sampel batuan dan debu di Mars dan kemudian mengembalikannya ke Bumi untuk diteliti dan memungkinkan untuk mendeteksi adanya tanda-tanda kehidupan.
“Tapi hal ini juga akan sangat beresiko tinggi dengan asumsi bahwa akan ada materi berbahaya yang akan merugikan populasi manusia di kemudian hari,” tutur Venzha.
Para ilmuwan beranggapan bahwa adanya Space GERMS yang terdapat di Mars yang bisa hidup dan bertahan pada kondisi cuaca dan suhu yang sangat ekstrem cukup berbahaya bagi manusia yang akan menuju ke Planet Merah tersebut.
Meskipun demikian itu tidak menampik, ada sesuatu yang bermanfaat terkait bakteri ini. Ada bukti bakteri bernama Cyanobacteria atau biasa disebut Blue Green Algae yang dipercaya bisa hidup di Mars dan bahkan mampu berfotosintensis bersamaan dengan organisme lain.
“Jika mereka dibawa ke Mars, nantinya bakteri ini akan disimpan di dalam biosphere dan menciptakan oksigen. Bakteri ini bukan yang berasal dari Mars tapi kita bisa membawa bakteri ini ke Mars untuk terraforming Mars,” kata Venzha.
Advertisement
Radiasi yang Kuat
![Venzha Christ](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ECO0jw6QtWjYNr9BXMWwuX3Am9k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3211230/original/062768100_1597654488-venzha_christ_MDRS.jpg)
4. Radiasi yang jauh lebih kuat ketimbang yang ada di Bumi.
Sebagai perbandingan, astronaut yang berada di International Space Station (ISS) yang kondisinya terkontrol saja bisa terkena radiasi hingga 200 kali lebih banyak daripada manusia di Bumi. Para ilmuwan menyimpulkan astronaut dalam misi menuju MARS bisa terkena radiasi hingga 700 kali lebih besar daripada di Bumi.
“Coba kita bayangkan akan seperti apa tubuh manusia jika mendapatkan dan menerima terjangan radiasi sedemikian keras dan kuatnya. Dan jika terakumulasi terus-menerus, paparan radiasi pada akhirnya akan mempengaruhi fungsi kognitif para astronaut,” ujarnya.
Terdapat dua kandungan radiasi berbahaya di Mars, di antaranya ada Solar Energetic Particles (SEPs) dan Galactic Cosmic Rays (GCRs).Radiasi kosmik terbentuk dari partikel-partikel kecil yang bergerak sangat cepat (hampir menyerupai kecepatan cahaya) ang sulit untuk ditangani oleh tubuh manusia. Hasil tersebut didapat berdasarkan data dari ExoMars Trace Gas Orbiter, pesawat luar angkasa milik European Space Agency (ESA) yang telah mengelilingi Planet Merah sejak 2016.
Ia mengungkapkan ada sedikit kabar gembira bahwa penelitian saat ini menemukan lithium yang efektif dalam melindungi material biologis dari paparan radiasi berbahaya. Apabila manusia mencoba untuk hidup di Planet Mars selama 180 hari, maka mereka akan mengalami peningkatan radiasi sebanyak 15 kali.
Gravitasi di Mars
![Venzha Christ](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/cXhQjbqZlchB4qhlBh4EUZ37PZE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3211232/original/001738500_1597654539-venzha_MDRS...jpg)
5. Gravitasi Mars sepertiga Bumi
Harus diketahui pula, bahwa tingkat gravitasi di Mars hanya sebesar 38 persen sehingga masih bisa memungkinkan bagi para manusia untuk dapat berjalan di Mars. Masih memungkinkan manusia untuk berjalan dan berlari sebenarnya, namun tubuh kita akan terasa lebih ringan dan ini jelas akan banyak mempengaruhi metabolisme dan kerja sel tubuh.
Selain itu, dampak dari gravitasi ini juga akan menyebabkan kerangka akan menyerap kalsium dan massa tulang. Manusia Bumi sudah sangat beradaptasi dengan perilaku dan kondisi gravitasi Planet Bumi yang telah membantu sistem metabolisme tubuh, artinya diperlukan waktu yang relatif lama untuk kemudian bisa beradaptasi dengan gravitasi Mars.
“Tampaknya rekayasa genetika juga akan diperlukan di masa depan sehingga kondisi dan perilaku dari DNA kita bisa pelan-pelan mampu beradaptasi di sana,” ucapnya.
Ada satu kendala juga yaitu, waktu kita sedang dalam perjalanan menuju planet Mars, gravitasi akan nol, artinya sangat bisa menimbulkan efek yang signifikan jika jarak tempuh menuju Mars masih sangat lama. Saat ini diperlukan 7 sampai 8 bulan untuk menuju ke sana.
Menurut Venzha, para peneliti dan ilmuwan sedang mempertimbangkan cara untuk mengatasi dampak perjalanan ke Mars terhadap tubuh manusia. Salah satunya adalah dengan mempercepat waktu tempuh ke Planet Mars.
Advertisement
Keterbatasan Teknologi
![Venzha Christ](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/pRMA2bBMhcYJKQyfZqBzFRcBP-M=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3211234/original/040408900_1597654620-venzha_christ_SHIRASE_..jpg)
6. Teknologi pendukung yang masih terbatas
Fakta menunjukkan bahwa ada tiga syarat penting yang harus dipenuhi jika suatu planet bisa dihuni oleh manusia yaitu oksigen, air, dan kondisi fisik manusia. Kondisi alam dan fisik ini akan mutlak diperlukan untuk membangun koloni di Planet Mars.
“Nah, bagaimana cara kita bisa menyediakan itu di sana? Tentunya dibutuhkan kemampuan dan infrastruktur teknologi yang maju dan sangat canggih agar manusia tidak binasa di Mars,” kata Venzha.
Ia berpendapat, teknologi manusia di Bumi saat ini dinilai masih belum mampu, minimal butuh waktu sekitar 10 sampai 20 tahun untuk bisa membuat dan memproduksi semua material dan capaian teknologi yang akan dibawa ke Mars sebagai pendukung kehidupan entitas yang bernama manusia ini.
“Dengan adanya teknologi yang diciptakan sekarang, saya rasa sulit untuk melindungi para astronot jika mereka kelak pergi ke Mars,” tuturnya.
Menurut Venzha, apapun alasan Mars tidak bisa dihuni manusia untuk saat ini justru akan mendorong umat manusia untuk mengatasi hal-hal yang dianggap mustahil dan melampaui batas. Aspek dasar keingintahuan serta petualangan ini akan menjadi dasar bagi ilmu pengetahuan untuk terus berkembang, dan tanpa batas.
Terkini Lainnya
Benarkah Ada UFO Hampir Menabrak Satelit SpaceX?
Mengenal IUN, Jawaban untuk Rasa Penasaran Soal UFO dan Sains Antariksa di Indonesia
Menelusuri Jejak Terbentuknya Indonesia UFO Day
Saksikan video pilihan berikut ini:
Alasan Temperatur Suhu dan Bakteri Berbahaya
Radiasi yang Kuat
Gravitasi di Mars
Keterbatasan Teknologi
Yogyakarta
venzha christ
ISSS
space science
sains antariksa
IUN
Mars
bumi
VMARS
Rekomendasi
ISSS Bakal Gelar Festival UFO Terbesar di Asia Tenggara Sepanjang Juli 2024, Cek Detailnya
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Populer
Pengalaman Jadi Pustakawan Bawa Eko Kurniawan Berinovasi Kembangkan Dunia Pustaka dan Teknologi
Hari Kelautan Nasional Diperingati Setiap 2 Juli, Berikut Sejarah dan Cara Merayakannya
Ketika ODGJ Larikan Mobil Keluarga di Pekanbaru, Begini Jadinya
Peta Politik Pilgub Banten 2024, Airin-Andra Semakin Seru
Bupati Bandung Bertemu Ipar Raffi Ahmad, Ada Kerja Sama Politik?
Bobby Nasution: Titip Medan, Jaga Kota Ini
Pendaftaran Beasiswa Unggulan Kemdikbud 2024 Telah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
Simak, Cara Efektif Membangun Kemampuan Sosialisasi yang Baik
Diana Ross Bagikan Daftar Lagu Favoritnya, Ada 'Standing Next to You' Milik Jungkook BTS
Inkubator Literasi, Cara Edi Wiyono Temukan Bakat Penulis-Penulis Hebat di Daerah
Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Berita Terkini
Kemenhub Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Cara Mencairkan Daging Sapi yang Masih Membeku, Jangan Cuma Cepat tapi Harus Aman
IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Saham TINS Menghijau
Gelar Unpacked 2024 di Paris, Ini Deretan Gadget yang bakal Dirilis Samsung
Top 3: Data PDN Dibobol Hacker, 1.479 Permohonan Izin Usaha Lumpuh
Top 3 Islami: Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Juli 2024: Muharram, Tasu'a, Asyura, Ayyamul Bidh Lengkap Niat dan Tata Caranya
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Cuaca Hari Ini Rabu 3 Juli 2024: Langit Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat