, Garut - Pamor kopi dalam negeri yang terus menanjak dalam beberapa tahun ini mendorong komunitas paguyuban kopi ‘Sunda Hejo’, Garut, Jawa Barat, turun gunung memberikan pemahanan dan informasi yang benar seputar salah satu tanaman penghasil kafein tersebut.
Bagi anda penyuka kopi, tak ada salahnya mengunjungi salah satu kampus alam kopi, yang sengaja memberikan informasi soal kopi, dengan mengedepankan potensi kearifan lokal tiap daerah di Indonesia.
Berada di persimpangan Jalan Raya Rancasalak, Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Anda akan mendapatkan informasi menyeluruh mengenai kopi, mulai budidaya, proses panen, pengolahan biji kopi, hingga cara menyeduh dan menyajikan kopi yang baik.
Advertisement
Hamzah Fauzi Nur Amin, pengelola sekaligus pemilik paguyuban kopi Sunda Hejo Garut mengatakan, ide awal munculnya pelatihan kopi, berasal dari masih minimnya pengetahuan warga mengenai kopi.
“Padahal, potensi kopi di Garut, di Jawa Barat, bahkan Indonesia itu sangat besar sekali,” ujar dia, dalam obrolan hangatnya dengan , di kafé Sunda Hejo, Sabtu (6/7/2019) malam.
Baca Juga
Kala itu dia mendamping beberapa siswa calon barista dari Desa Ajaubaki, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan First Crack Indonesia dari Jakarta. Robert, panggilan akrab Hamzah di kalangan barista dan petani kopi Tanah Air, tampak melek menjelaskan silsilah kopi.
Menurutnya, sebagai salah satu dari lima produsen kopi terbesar di dunia, komoditas kopi tanah air yang didominasi Arabika, memiliki ragam keunggulan rasa dan keunikan tersendiri, dibanding dengan kopi dari belahan dunia mana pun.
“Makanya kenapa Indonesia masih impor kopi Arabika dari Vietnam, padahal negara lain malah mati-matian mencari kopi Arabika dari Indonesia,” ujar dia sedikit menyentil pemerintah.
Menggunakan kaus oblong hitam kesukaannya, Robert begitu leluasa menjelaskan dengan rinci pelbagai keunggulan kopi Indonesia, terutama kopi Arabika Preanger, yang banyak ditanam di wilayah Priangan, Jawa Barat, bagian selatan.
“Kenapa Preanger? Sebab jika melihat sejarah, termasuk salah satu komoditas kopi unggulan di dunia,” papar dia bangga.
Robert mengatakan, sebagai salah satu produsen sekaligus konsumen kopi besar dunia, sudah saatnya masyarakat memahami dengan baik, potensi kopi yang cukup melimpah saat ini. “Kami memiliki seluruh sampel kopi Indonesia untuk dipelajari,” kata dia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kongko Sambil Belajar Kopi
![Salah seorang barista cafe Sunda Hejo tengah melayani pesanan kopi para pengunjung](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/py5nYcrGg16DTdemckqoDaz82Ao=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2846518/original/041419000_1562467370-IMG_20190706_174254.jpg)
Berlama-lama di kafé sunda kopi punya banyak manfaat. Selain merasakan sensasi minum ragam kopi Tanah Air secara langsung, juga bisa mendapatkan ilmu mengenai kopi secara utuh dari pakarnya."
"Pengunjung juga bisa secara langsung mencoba me-roasting kopi, silakan jika mau," ujar Robert.
Nama Sunda yang dipakai bukanlah suku sunda yang dimaksud, namun busur sunda, yang merupakan struktur geologi sangat aktif yang menjadi pembatas dua lempeng. Sementara Hejo, merupakan anonim dari hijau yang memiliki semangat bersama alam, dengan tujuan menjaga kehijauan dan kelesatrian alam sekitar.
Putri, salah satu pengunjung asal Garut, mengaku senang menikmati sajian kopi Sunda Hejo. Selain varietas kopi yang lebih lengkap, juga suasana kafe mendukung untuk nongkrong. "Tempatnya cukup unik juga," kata dia.
Menggunakan sebagian besar barang bekas aksesoris kendaraan dan pesawat terbang, penampilan kafé memang lumayan nyentrik, sehingga mampu menarik minat pengunjung datang. "Ternyata barang bekas jika otimalkan masih bisa bermanfaat," ujarnya.
Selain sajian kopi yang nikmat, alunan musik pengiring yang disediakan pengelola, mampu menambah kenikmatan tongkrongan anda.
Robert menambahkan, penggunaan barang bekas dalam ornamen kafé Sunda Hejo, sengaja ditampilkan untuk menggugah masyarakat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. "Jangan asal rusak buang, tapi masih bisa diperbaiki," kata dia.
Dengan penataan seperti itu, para pengunjung yang datang bisa menjadi duta kampanye dalam mengoptimalkan barang bekas di wilayahnya.
Advertisement
Pola Pengajaran
![Nampak pengunjung kaula muda tengah menikmati sajian kopi sambil mempelajari ragam kekayaan kopi tanah air di cafe Sunda Hejo, Kadungora, Garut](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/0qzr4e-HOy7vbvSc_v0RC_OCVxQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2846519/original/096382900_1562467370-IMG_20190706_174333.jpg)
Dalam praktiknya, pola pengajaran kopi yang diberikan kampus alam Sunda Hejo, lebih banyak dilakukan melalui materi dan praktik di lapangan. "Kita bawa langsung ke perkebunan kopi binaan," ujar Robert.
Selama di perkebunan, Robert bakal menjelaskan seluruh informasi mengenai budi daya kopi secara lengkap kepada mereka. "Bahkan, bagaimana cara memetik biji yang baik pun kita berikan, termasuk lainnya," papar dia.
Menurut dia, tanah vulkanis Indonesia sangat baik ditanami kopi, baik robusta maupun arabika, sehingga keduanya bisa tumbuh dengan baik.
"Jika robusta lebih banyak di tanam di daerah dataran rendah, maka arabika lebih cocok ditanam di dataran tinggi," ujar dia menjelaskan.
Saat ini, potensi kopi arabika Indonesia cukup melimpah. Sebut saja kopi Gayo dari Aceh, Enrekang dari Sulawesi, Sawah Lunto dari Sumatera, Kintamani dari Bali, Waerebo dari Flores, hingga Arabika Preanger dari wilayah Jawa Barat, menjadi komoditas unggulan Indonesia.
"Belum kopi lainnya seperti Papua New Guinea, NTT dan lainnya banyak sekali," kata dia.
Aranci Amerita Kaseh, salah satu pengunjung yang tengah mempelajari kopi dari Desa Ajaubaki, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku puas dengan informasi yang diberikan.
“Potensi kopi di kami sangat melimpah, tapi masih berbasis kopi hutan belum dibudidaya secara resmi,” ujar dia.
Menurut dia, pola budi daya kopi yang berlangsung di Desa Ajaubaki masih tradisional tanpa bantuan teknologi sedikit pun. “Istilahnya jadi ya kami bersyukur, kalau pun tidak, tidak masalah,” kata dia dia.
Saat ini produk utama perkebunan masyarakat Timor Tengah Selatan masih berkutat pada produksi jeruk kapok, sehingga keberadaan potensi kopi belum banyak dilirik.
“Setahu kami kopi ya dipanen, dikeringkan, diolah, diseduh ya sudah,” kata dia menjelaskan tradisi masyarakat setempat dalam mengoptimalkan kopi.
Namun, seiring banyaknya informasi selama menimba ilmu di Sunda Hijau, banyak sekali muatan yang bisa dikembangkan untuk mengoptimalkan potensi kopi NTT.
“Jelas sangat berguna, saya tentu sangat berterima kasih sekali,” kata dia.
Hal senada disampaikan Octa Thio dari First Crak Indonesia. Menurut dia, pola penyampaian informasi kopi yang disampaikan Sunda Hejo cukup efektif, sehingga mampu menggugah rasa penasaran pengunjung.
“Mereka diajari bagaimana budi daya, mengolah, hingga menyeduh, termasuk tata niaga kopi yang baik, jadi cukup lengkap,” ujarnya.
Berbasis Kearifan Lokal
![Dengan mengusung tema kearifan lokal, paguyuban Sunda Hejo berharap seluruh potensi kopi tanah air bisa berkembang sesuai dengan potensi kearifan lokal masyarakat sekitar](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/-s0HUg7xSZWhuvUBb2Qw2Ud0lck=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2846520/original/049136100_1562467371-IMG_20190706_174230.jpg)
Selain mengajarkan budidaya kopi secara lengkap, Robert berharap informasi yang disampaikan mampu menarik minat masyarakat Indonesia, membangkan potensi kopi secara optimal.
“Setiap daerah itu memiliki ciri khas dan kearifan lokal masing-masing,” kata dia.
Dampaknya bisa dilihat, kopi yang dihasilkan lebih beragam untuk menambah khasanah cita rasa produk kopi Indonesia. “Soal arabika kita berani adu dengan kopi mana pun di dunia,” ujar dia.
Robert mengaku, saat ini sudah ada tiga gelombang yang berhasil dididik dari kampus alam kopi Sunda Hejo, mereka sudah menyebar di beberapa tempat, dengan kemahiran utama mengolah kopi.
“Generasi pertama kebanyakan buka usaha sendiri kopi, generasi kedua menjadi barista, generasi ketiga menguasai bagaimana budidaya dan tradisi kopi di Indonesia,” kata dia.
Bahkan untuk menarik minat pengunjung dan calon siswa yang datang, lembaganya ujar dia, mulai mengenalkan potensi kebudayaan tiap daerah, yang berhubungan dengan potensi kopi yang dihasilkan.
“Kalau untuk masyarakat sunda kita berikan kesenian kacapi, silat, upacara adat dan lainnya,” kata dia.
Dengan upaya itu, mereka tidak hanya bangga dengan produk kopi, tapi tidak melupakan akar rumpun budaya masyarakat setempat.
“Yang lain tergantung keragaman dan budaya daerahnya masing-masing,” ujar dia.
Advertisement
Membantu Konservasi
![Paguyuban Sunda Hejo di Rancasalak, Garut, Jawa Barat mampu menyajikan informasi yang lengkap soal kopi, termasuk tempat tongkrongan yang enak di Garut](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/PnBOY158TG9kqcBHXxX33ZjCn7k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2846521/original/001352900_1562467372-IMG_20190706_174217.jpg)
Selain transformasi informasi mengenai kopi, keberadaan sunda hejo, diharapkan mampu menyadarkan masyarakat pentingnya menanam kopi, dalam menjaga kelestarian alam sekitar.
“Salah satu pohon konservasi yang paling menguntungkan dalam usia relatif singkat ya tanaman kopi,” ujar dia.
Sesuai dengan moto sunda hejo, ‘Kopi menyelamatkan hutan, hutan menyelamatkan manusia, dan manusia menyelamatkan kopi,’ diharapkan menjadi pijakan paguyuban dalam mengembangkan kopi ke depan.
“Kami tidak hanya berbisnis, tapi ada pesan pentingnya kelestarian alam yang harus disampaikan,” kata dia.
Saat ini jutaan hektare lahan gambut, belum mampu digarap dengan optimal, dalam menjaga kelestarian alam. “Coba berikan bagi kami untuk ditanami kopi, betapa besar pendapatan negara dari komoditas kopi,” kata dia.
Dengan pasokan cukup melimpah, serta potensi lahan yang terbentang luas dari Sabang hingga Merauke, Robert berharap semakin banyak potensi kopi berkualitas yang bisa dihasilkan. “Kopi Indonesia itu memiliki kenageragaman rasa paling banyak di dunia,” kata dia.
Khusus Sunda Hejo, saat ini pasukan biji kopi yang berhasil diekspor ke luar negeri sudah mencapai 540 ton per bulan, dengan tujuan utama Amerika Serikat, Eropa dan Asia terutama Jepang.
Namun bagi anda yang menyenangi tongkrongan lengkap berbahan kopi, tidak ada salahnya menikmati ragam sajian kopi ‘Klasik Beans Sunda Hejo Coffee’, di beberapa coffe shop Tanah Air saat ini.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Sebuah mesin sangrai kopi lokal dilelang. Barang tersebut laku seharga Rp20 juta. Mesin kopi edisi khsusus itu juga bertanda tangan Ridwan Kamil.
Terkini Lainnya
Sambut Pagi Ceria dengan Secangkir Kopi Arabika Khas Tasikmalaya
3 Kopi Unggulan Dunia Berpadu di Kopi Curug Orok Garut
Cerita Penduduk Kampung Buta Huruf di Garut Ciptakan Kopi Varietas Baru
Kongko Sambil Belajar Kopi
Pola Pengajaran
Berbasis Kearifan Lokal
Membantu Konservasi
Garut
Sunda Hejo Kopi
Kopi Arabika
Arabika Preanger
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Debut Jepang, aespa Rilis 'Hot Mess' Hari Ini
Mengatasi Kecemasan dalam Pribadi Introvert
Peristiwa Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Polda Sumut Bentuk Posko Pengaduan
Raih Microsoft Partner of the Year 2024, Kreatif Jaga Komitmen Layanan Teknologi
Bupati Bandung Bertemu Ipar Raffi Ahmad, Ada Kerja Sama Politik?
Bagaimana Menangkal Paparan HIV? Lakukan 11 Cara Pencegahannya
Dihadiri Ribuan Peserta, PERDOSKI Pecahkan Rekor MURI Pemeriksaan dan Pengobatan Scabies
Dukungan untuk Ekonomi Kreatif di Indonesia lewat Kolaborasi UNESCO dan Swasta
Emosi Pinjaman Berbunga 5 Kali Lipat, Tersangka Bunuh dan Cor Karyawan Koperasi di Palembang
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Digital Universities Asia 2024 yang Digelar di Bali
7 Potret Pembangunan Rumah di Dalam Mall Arief Muhammad, Dikebut Cuma 5 Hari
Bos Hyundai Puji Jokowi, Ini Alasannya
7 Pemotretan Keluarga Nycta Gina Pakai Kimono, Anak Sulungnya Bak Warga Lokal
Polisi Ungkap Motif Paman Habisi Nyawa Siswi SMK di Mesuji
Nonton Film Animasi Smurfs The Lost Village di Vidio, Menemukan Desa Tersembunyi di Hutan Ajaib
Pandji Pragiwaksono Buka Suara, Marshel Widianto Ngga Pantes Jadi Wakil Wali Kota
Polisi Tegaskan Tak Ada Kendala dalam Kasus Dugaan Pemerasan yang Seret Firli Bahuri
120 Quotes Wedding dalam Bahasa Inggris dan Artinya yang Berkesan dan Penuh Doa Baik
Pendapatan Real Estate Lippo Karawaci Naik 50% di Kuartal I 2024
Pelindo Sudah Lunasi Utang Rp 11 Triliun Sejak Oktober 2021 sampai Sekarang
Akhir Pelarian Herman Pembunuh Siswi SMK di Lampung, Terungkap dari Rekaman CCTV
Jadwal Lengkap MSC 2024: Cara Nonton, Hasil, dan Format Kompetisi MLBB di Riyadh
Aktris Lee Yoo Young Umumkan Pernikahan dan Akan Melahirkan pada September 2024