, Purbalingga - Akhir-akhir ini, industri bulu mata palsu Purbalingga goncang. Pasar untuk industri yang menyerap puluhan ribu tenaga kerja ini lesu akibat serbuan produk China atau Tiongkok.
Sebanyak 1.500-an karyawan pabrik bulu mata di Purbalingga terpaksa dirumahkan sembari menunggu situasi membaik. Namun, dirumahkan berarti ada risiko diberhentikan total alias PHK.
Gejolak industri bulu mata juga berdampak pada ribuan tenaga kerja di plasma-plasma bulu mata yang bahkan menjangkau para perempuan hingga luar Kabupaten Purbalingga, seperti Banyumas dan Cilacap. Ribuan orang terlibat dalam pekerjaan rumit tanpa perjanjian industrial atau ketenagakerjaan ini.
Advertisement
Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Agus Purhadi Satya, mengatakan industri bulu mata palsu mengalami goncangan hebat menyusul banyaknya produk sejenis dari Tiongkok di pasaran dunia.
Baca Juga
Saat ini, terdapat 22 perusahaan bulu mata palsu Purbalingga. Sebagian besar adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Di pabrik-pabrik tersebut, sebanyak 45 ribu tenaga kerja terserap.
"Ya, di pasaran kita memang punya kompetitor yang sangat gigih. Itu dari luar negeri, dari China," katanya, Rabu, 20 Maret 2019.
Produk Tiongkok mulai membanjiri pasar di Asia, Eropa, dan Amerika lantaran mereka unggul dalam skala produksi. Di Tiongkok, produsen menggunakan tenaga mesin. Adapun di Indonesia, khususnya Purbalingga, industri bulu mata masih menggunakan tenaga manusia atau hand made.
Oleh sebab itu, secara kuantitas, produk bulu mata palsu asal Tiongkok sudah mulai berimbang dengan produk Indonesia hanya dalam jangka dua tahun terakhir. Varian produknya pun lebih banyak.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Berharap dari Keunggulan Kualitas
![Selain karyawan pabrik, lesunya pemasaran bulu mata palsu juga menghantam pekerja dalam siste plasma. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/KvwyJhqBpHtRuF7Mb2BOPhcBXiA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2756788/original/006794000_1553097365-PLASMA_BULU_MATA_PALSU_2-Ridlo.jpg)
"China itu dengan berbagai inovasinya itu mampu mengeluarkan produk. Dengan teknologi yang lumayan canggih, dia inovasinya produknya lebih banyak, variannya. Dengan harga cukup murah, kita kalah dari harga itu," dia menjelaskan.
Semakin banyaknya saingan di pasar global itu menyebabkan serapan bulu mata palsu asal Purbalingga mulai terbatas. Selain itu, harga bulu mata di tingkat dunia pun mulai turun. Akibatnya, pabrik mulai mengurangi jumlah karyawan dan plasmanya.
"Kemarin juga, dari teman-teman industri bulu mata, ada yang mengikuti pameran di Italia. Dia merasakan bahwa produk China memang sedang booming di sana," dia mengungkapkan.
Meski secara kuantitas produk Tiongkok sudah nyaris menyamai produk Indonesia, akan tetapi secara kualitas, produk Indonesia masih unggul. Sebab, industri di Indonesia masih mengandalkan tenaga manusia atau hand made, yang sangat menentukan kualitas produk.
Menurut dia, itu adalah keunggulan produk bulu mata Purbalingga. Makanya, pelaku usaha mesti meningkatkan kualitas produk sebagai pembeda kelas antara produk mesin dengan hasil karya tangan-tangan terampil manusia.
Menurut dia, modernisasi industri memang tak bisa dicegah dan pasti akan menjadi keniscayaan. Karenanya, ia meminta agar pelaku usaha terus meningkatkan kualitas agar tetap memiliki keunggulan komparatif dibanding pesaing dari Tiongkok.
Ia masih optimistis produk Purbalingga akan kembali menguasai pasar bulu mata dunia setelah booming produk Tiongkok berakhir. Hanya saja, ia tak bisa memperkirakan kapan saat itu tiba.
"Kita masih unggul di kualitas. Karena sebenarnya pasar dunia lebih menyukai yang hand made," ujarnya.
Advertisement
Antisipasi Sengketa Industrial
![Selain bulu mata, industri wig atau rambut palsu juga berkembang pesat di Purbalingga dan menyerap puluhan ribu tenaga kerja. (Foto: /Dinkominfo/Muhamad Ridlo)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Pemkab Purbalingga juga membuka kemungkinan untuk mendorong terciptanya lapangan pekerjaan baru dari industri yang berpotensi ekspor. Di antaranya, industri sapu glagah dan batik khas Purbalingga.
"Kita kemarin juga ada sertifikasi perajin batik," dia menambahkan.
Dirumahkannya seribuan lebih karyawan juga menjadi perhatian Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Purbalingga. Mulyono, pengurus SPSI yang juga Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Purbalingga, mengatakan sudah ada sekitar 300 karyawan yang dirumahkan.
Namun, ia belum secara detail mendata perusahaan yang merumahkan karyawannya. Hanya saja, ia ingin memastikan bahwa meski dirumahkan, karyawan tetap memperoleh hak-haknya.
Dia menerangkan, sesuai regulasi, karyawan yang dirumahkan mestinya tetap memperoleh gaji pokok. Gaji pokok itu diatur secara detail dalam perjanjian kerja antara perusahaan dengan karyawan.
"Ada yang 50 persen dari gaji, ada yang 30 atau 40 persen, tergantung perjanjian kerjanya," kata Mulyono.
Tetapi, Mulyono juga meminta agar pelaku industri atau karyawan tak panik. Ia menyebut, fluktuasi pemasaran bulu mata palsu di pasar dunia memang selalu terjadi.
Ia yakin, situasi akan membaik saat rekanan di negara tujuan sudah kembali membuka keran impornya. Pesanan masuk, produksi pun akan kembali normal.
Meski begitu, Mulyono pun tak memungkiri bahwa gempuran produk Tiongkok bisa berdampak jangka panjang. Karenanya, Serikat Pekerja Purbalingga telah berkomunikasi dengan perusahaan-perusahaan lain yang bisa menampung para pekerja dari industri bulu mata.
Salah satunya adalah perusahaan wig atau rambut palsu. Sama seperti industri bulu mata, rambut palsu Purbalingga juga menyerap puluhan ribu pekerja.
"Nanti ada pelatihannya juga. Karena kan teknologinya berbeda," ucap dia.
Simak video pilihan berikut ini:
Keributan terjadi di sebuah jalanan di Kota Purbalingga. Seekor kuda penarik delman mengamuk dan gigit lengan warga.
Terkini Lainnya
Gempuran Tiongkok Bikin Industri Bulu Mata Palsu Purbalingga Tergoncang
Ketika Turunan Serdadu Belanda Bernostalgia di Purbalingga
Fakta-Fakta Penganiayaan Bocah 7 Tahun oleh Ibu Tiri di Purbalingga
Berharap dari Keunggulan Kualitas
Antisipasi Sengketa Industrial
Bulu mata palsu
Produk China
tiongkok
Purbalingga
RAMBUT PALSU
Idul Adha
Polda Metro Jaya Tak Berlakukan Ganjil Genap Selasa 18 Juni 2024
Bolehkah Menjual Daging Kurban, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
ASDP Sebar 20 Ekor Sapi dan 100 Ekor Kambing Kurban di Idul Adha 1445 H
Bolehkah Menyembelih Hewan Kurban di Halaman Masjid, Bagaimana Hukumnya?
Krakatau Steel Sebar 211 Hewan Kurban di Cilegon
Bolehkah Pekurban Mengonsumsi Daging Kurbannya? Berapa Batasan yang Dianjurkan?
Piala Eropa 2024
Sebentar Lagi, Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Prancis: Kylian Mbappe Berapa Gol?
Bintang Persib Bandung Sebut 3 Jagoan Juara Euro 2024, Siapa Saja?
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Belgia vs Slovakia 17 Juni 2024, Segera Dimulai
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hasil Euro 2024 Rumania vs Ukraina: Nicolae Stanciu Cetak Gol Spektakuler, Tricolorii Ciptakan Kejutan Pertama
Kate Middleton
Ahli Bahasa Tubuh Ungkap Interaksi Viral Kate Middleton dan Pangeran William Saat Trooping the Colour 2024
Pesan Mengharukan Anak-Anak Kate Middleton untuk Pangeran William di Father's Day, Banjir Pujian Netizen
Top 3: Pembaca Gerak Bibir Ungkap Larangan Tegas Kate Middleton pada Anaknya
Pesan Singkat tapi Menyentuh Ketiga Anak Pangeran William di Hari Ayah Sedunia: Kami Mencintaimu Papa
Ahli Baca Bibir Ungkap Larangan Tegas Kate Middleton pada Anaknya, Pangeran Louis
Potret Kate Middleton di Trooping the Colour 2024, Penampilan Perdana Usai Diagnosis Kanker
Haji 2024
PPIH Imbau Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi hingga Lanjut Usia Badal Lontar Jumrah
Puan: DPR Akan Bentuk Pansus untuk Evaluasi Ibadah Haji 2024
Raffi Ahmad Sebut Momen Haji Jadi Perjalanan Doa Terpanjang Seumur Hidupnya
Cak Imin Terima Laporan Jemaah soal Tenda Haji, AC Tak Berfungsi hingga Melebihi Kapasitas
Video Viral Tenda Jemaah Korea Selatan di Mina Serasa Glamping, Berapa Biaya Hajinya?
Puncak Haji, Kemenag Imbau Jemaah Patuhi Waktu Lontar Jumrah Demi Keselamatan
TOPIK POPULER
Populer
Survei SMRC: Warga Ingin Dhito Kembali Jadi Bupati Kediri, Elektabilitas Tak Terkejar
PAN Tunjuk Arfi Rafnialdi untuk Maju di Pilwalkot Bandung 2024
Geger Sapi Kurban Mengamuk di Bandung, Masuk Parit hingga Ditolong Damkar
BABYMONSTER Akan Rilis Proyek Baru 1 Juli 2024
Rumah Penampungan Benih Lobster di Lampung Jaringan Internasional
Universitas ST Bhinneka Pakai Sistem Digital untuk Menjadi Perguruan Tinggi Terdepan
Kominfo Mau Blokir X, Apa Penyebabnya?
Gibran Bareng Jan Ethes Salat Idul Adha di Halaman Balai Kota Surakarta
236 UMKM Terlibat di Pasar Kreatif Bandung, Prediksi Omzet Lebih dari Rp8 M
Euro 2024
Sebentar Lagi, Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Prancis: Kylian Mbappe Berapa Gol?
Hasil Euro 2024 Belgia vs Slovakia: 2 Gol Romelu Lukaku Dianulir, Red Devils Terjungkal di Laga Pertama
Bintang Persib Bandung Sebut 3 Jagoan Juara Euro 2024, Siapa Saja?
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Belgia vs Slovakia 17 Juni 2024, Segera Dimulai
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 18 Juni 2024
Pj Ketum PBB Ungkap Alasan Dicopotnya Afriansyah Noor dari Jabatan Sekjen
Menkop Teten Yakin Sidat Bisa Dongkrak Ekonomi Sukabumi
Kasus Vina Cirebon, Benarkah Arwah Bisa Gentayangan dan Ungkap Pembunuhan? Ini Kata Buya Yahya
Sebentar Lagi, Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Prancis: Kylian Mbappe Berapa Gol?
Ide Desain Rumah Ukuran 8x10 dengan 2 Lantai Beserta Denah dan Tampak Depan
Polda Metro Jaya Tak Berlakukan Ganjil Genap Selasa 18 Juni 2024
Ejekan Ketua DPRD Garut ke Pendemo soal PPPK Memantik Kemarahan Warga
4 Fakta Menarik Haumea, Satu-satunya Planet Katai Punya Cincin
Hasil Euro 2024 Belgia vs Slovakia: 2 Gol Romelu Lukaku Dianulir, Red Devils Terjungkal di Laga Pertama
Ide Desain Rumah Minimalis Ukuran 8x10 dengan 1 Lantai Bergaya Modern
Festival Multikultur Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 Dumai
10 Desain Rumah Modern Ukuran 7x9 Tampak Depan yang Minimalis dan Elegan
8 Contoh Desain Rumah Kontemporer Beserta Karakteristiknya, Nyaman dengan Gaya yang Khas
Bolehkah Menjual Daging Kurban, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?