, Palu - Strategi untuk penangkapan buaya berkalung ban oleh tim penyelamatan dengan cara memasang perangkap masih belum membuahkan hasil. Pada Minggu, 28 Januari 2018, perangkap yang sudah disediakan dengan memasang umpan satu ekor bebek hidup tak kunjung membuat buaya itu tertangkap.
"Belum masuk perangkap, tadi buaya hanya berada tepat di samping perangkap, dia mondar-mandir seperti mengejek," ujar Hartono warga sekitar yang menyaksikan proses pemasangan perangkap.
Baca Juga
Upaya penyelamatan buaya oleh Panji Petualang diinisiasi oleh Jawa Pos Group. Rencananya, strategi baru akan terus diterapkan untuk menangkap buaya berkalung ban tersebut.
Advertisement
Dari pantauan , terhitung buaya tersebut hanya melewati perangkap 4 sampai 5 kali. Bahkan sesekali posisi buaya hampir masuk dalam mulut perangkap. Namun, lagi-lagi urung.
Perangkap itu merupakan hasil pinjaman dari Dinas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng. Perangkap yang berbentuk hampir mirip perangkap tikus itu memiliki cara kerja persis perangkap tikus.
"Jadi cara kerja perangkap buaya berkalung ban itu sama dengan perangkap tikus. Kalau buayanya bisa masuk dalam perangkap dan memakan umpan bebeknya, maka otomatis pintu perangkap akan tertutup akibat tarikan buaya pada umpan itu," tutur Haruna dari BKSDA Sulteng kepada , Senin (29/1/2018).
Sedangkan Panji mempertimbangkan, posisi perangkap akan diubah dari sebelumnya yang berada di darat agar bisa terapung di air.
"Untuk memudahkan buaya itu masuk ke perangkap," ujarnya.
Hingga kini Tim Jawa Pos yang dibantu Pol Airud Polda Sulteng terus memantau pergerakan buaya di sekitar tempat reklamasi. Mereka optimistis, beberapa waktu ke depan buaya berkalung ban tersebut akan masuk ke dalam perangkap dengan sendirinya, sehingga tim penyelamat bisa segera melepaskan ban dari leher sang buaya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sayembara Buaya Berkalung Ban
Upaya Penyelamatan buaya berkalung ban di muara Sungai Palu terus dilakukan. Segala cara mulai dari ritual adat pemanggilan buaya hingga mengundang pawang hewan buas Panji Sang Petualang sudah dilakukan, tetapi masih belum berhasil.
Hal itulah yang menyebabkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah membuat sayembara bagi masyarakat yang bisa melepas jeratan ban yang ada di leher sang karnivora.
"Kami sudah menyiapkan imbalan khusus, bagi warga yang berhasil menangkap Buaya yang berkalung ban itu," kata Haruna selaku Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Pangi BKSDA Sulteng kepada .
Haruna mengaku, hadiah disiapkan untuk menarik minat warga yang berhasil menolong buaya malang itu. Menurutnya, perkembangan buaya di sungai Palu bisa menjadi bom waktu, sama halnya dengan pertumbuhan penduduk di Kota Palu.
Ia juga mengatakan, BKSDA sejauh ini sudah mengimbau agar masyarakat tidak banyak beraktivitas di seputar sungai yang merupakan habitat hewan yang memiliki nama Latin Crocodylus porosus itu.
"Kalau soal penangkaran, kita BKSDA tidak bisa mengadakan itu. Tapi kalau ada warga yang ingin membuat penangkaran, silakan," katanya.
Advertisement
Selain Buaya Berkalung Ban, Ada 100 Buaya Lain di Teluk
Setelah heboh dengan buaya berkalung ban, masyarakat Palu kini dihebohkan dengan terungkapnya fakta mengenai keberadaan reptil tersebut. Hal itu diketahui oleh Panji dan timnya setelah terjun dalam upaya pencarian buaya berkalung ban.
Panji menyebutkan, ada ratusan buaya yang berhabitat di sungai dan Teluk Palu.
"Jumlah buaya di Teluk Palu, dalam pengamatan saya dan tim lakukan ada lebih dari 100 ekor buaya di Sungai Palu saat ini, mulai dari terkecil 1m hingga terbesar kurang lebih 7m," tulis Panji di akun Instagram-nya, @Panjipetualang_real, Jumat, 26 Januari 2018.
Ia menilai, keberadaan ratusan buaya itu bisa menjadi bom waktu bila tidak mendapat perhatian khusus. Menurutnya, populasi buaya yang akan terus bertambah itu nantinya tidak akan sebanding dengan jumlah makanan yang tersedia.
Jika itu terjadi, manusia bisa saja menjadi mangsa buaya. Unggahan itu langsung banjir komentar warga, terutama masyarakat Kota Palu yang berharap agar pemerintah bisa segera mengantisipasi hal ini.
Sementara itu, pihak BKSDA Sulteng mengungkapkan bahwa data BKSDA terdapat 21 ekor buaya dewasa. "Itu didapatkan saat melakukan identifikasi di lapangan, itu pun hanya yang berukuran besar," kata Haruna.
Haruna juga mengundang masyarakat, terutama kalangan pengusaha, untuk membuat suatu penangkaran buaya di Kota Palu.
"Kalau ada misalnya yang tertarik kami sangat mendukung langkah ini. Sebetulnya ini peluang usaha, dengan buaya yang banyak beraktivitas di sungai Palu," ucap Haruna.
Pada Jumat, 26 Januari 2018, Panji beserta tim maupun pihak BKSDA Sulteng berkolaborasi untuk menangkap aktor utama si buaya berkalung ban. "Kami bersama Panji sudah memasang perangkap. Namun lagi-lagi belum berjodoh," kata Haruna.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terkini Lainnya
Sapi Limosin Asal Parigi Moutong jadi Hewan Kurban Jokowi di Kota Palu
6 Fakta Menarik Gunung Sidole di Palu yang Dikenal Sebagai Puncak Semen
Waspada, Pakar Geospasial Sebut Manado dan Sekitarnya Berpotensi Alami Likuifaksi
Sayembara Buaya Berkalung Ban
Selain Buaya Berkalung Ban, Ada 100 Buaya Lain di Teluk
Palu
Buaya Berkalung Ban
Panji Sang Petualang
Penyelamatan Buaya
Rekomendasi
6 Fakta Menarik Gunung Sidole di Palu yang Dikenal Sebagai Puncak Semen
Waspada, Pakar Geospasial Sebut Manado dan Sekitarnya Berpotensi Alami Likuifaksi
6 Fakta Menarik Gunung Bulu Nti di Palu yang Dekat dengan Kawasan Wisata Air Terjun
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Jurus Taktis Bapas Pangkalpinang Awasi 1.638 WBP, Bimbingan hingga Pendampingan
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai Pacaran 2 Tahun
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Non-Halal di Solo Kembali Dibuka
Gempa Magnitudo 4,8 Terasa di Sinabang Aceh
Berbasis MicroPET/CT, BRIN Kembangkan Radiofarmaka Baru untuk Deteksi Dini Kanker
Cerita Perjuangan Tunardi, Pustakawan Sukoharjo yang Berkawan dengan Kemajuan Teknologi
Langgar Aturan Domisili, 262 Siswa Dianulir dari PPDB Jabar 2024
Bersenggolan di Jalan, 2 Pengemudi Sedan Dikeroyok Rombongan Pengajian di Sukabumi
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Satgas Judi Online Sudah Serahkan Nama Diduga Terlibat Judol ke Masing-masing Kementerian Hingga Pemda
Kemuliaan Tahun Baru Islam, Menyingkap Rahasia Muharam
Uber di Eropa Kini Bisa Sewa Kapal hingga Perahu Limousine untuk Wisata, Berapa Tarifnya?
30 Ucapan Tahun Baru Islam 1446 H dalam Bahasa Arab, Penuh Doa dan Harapan
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh