, Kupang - Otoritas Taman Nasional Komodo (TNK) bekerja sama dengan Polda Nusa Tenggara Timur membangun dua pos pengamanan di Pulau Padar untuk mengamankan kawasan wisata yang menjadi habitat satwa purba komodo itu.
"Untuk pengamanan di kawasan Komodo ini, kami melibatkan Polair dari Polda NTT untuk membangun dua pos pengamanan di Padar utara dan selatan," kata Sudiyono kepada , Senin, 15 Januari 2018.
Ia mengatakan, penandatanganan kerja sama pengamanan itu telah dilakukan di Bali pada akhir Desember 2017 lalu, sedangkan pembangunan posnya akan direalisasikan dalam tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, katanya, pihaknya juga telah mendapat informasi dari pihak pos TNI-AL Manggarai Barat yang telah naik status menjadi Lanal berencana akan mendirikan satu pos pengamanan di Pulau Komodo. "Kemudian juga akan mendirikan pos pemantau di sekitar daerah rawan dalam kawasan TNK," katanya.
Sudiyono menjelaskan, pembentukan sejumlah pos itu untuk mengamankan kawasan dari munculnya pelanggaran seperti perburuan liar maupun pelanggaran yang terjadi di perairan sekitar TNK, maupun menjaga keamanan wisatawan yang datang ke daerah setempat.
Menurutnya, pengamanan kawasan TNK juga akan melibatkan pihak swasta, yaitu komunitas operator selam yang beroperasi di daerah setempat. "Kerja sama dengan operator dive ini dengan cara kami menitipkan petugas kami di kapal-kapal wisata untuk melakukan pemantauan secara tersembunyi," katanya.
Sudiyono mengatakan, pihaknya terus memprioritaskan aspek keamanan di kawasan wisata itu untuk menjamin kelancaran arus kunjungan wisatawan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kunjungan Turis Bakal Dibatasi
Sudiyono menyebutkan, arus wisatawan ke Pulau Komodo selama 2017 telah meningkat drastis mencapai lebih dari 120.000 orang. Sebanyak 65 persen di antaranya merupakan wisatawan mancanegara.
"Kami berharap agar seiring penataan keamanan di kawasan ini arus wisatawan ke TNK terus meningkat ke depannya, karena tidak hanya dari aspek safety-nya. Namun, kami juga mulai membenahi aspek kenyamanan dengan menertibkan sampah-sampah dalam kawasan TNK," kata Sudiyono.
Sementara itu, Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (Association of the Tours and Travel Agencies / ASITA) Nusa Tenggara Timur mengkhawatirkan kondisi satwa purba Komodo di Pulau Komodo, Flores Barat, terganggu akibat kunjungan wisatawan yang terus meningkat.
"Kami khawatirkan Pulau Komodo akan penuh yang berdampak pada kondisi satwa Komodo itu sendiri karena arus wisatawan dari waktu ke waktu terus meningkat," kata Ketua ASITA NTT Abed Frans kepada , Sabtu (13/1/2018).
Ia mengatakan, meskipun belum mendapatkan data perbandingan jumlah kunjungan wisatawan dalam tahun ini dengan sebelumnya, sebagai agen operator tour pihaknya mengetahui kondisi arus kunjungan wisatawan saat ini jauh lebih banyak.
Sejauh ini, menurut Sudiyono, Balai TNK masih menginventarisasi atau mengolah data terkait jumlah populasi tersebut yang berada di sejumlah pulau, seperti Pulau Padar, Pulau Gili Motang, Pulau Nusa Kode, Pulau Komodo, dan Pulau Rinca.
"Namun, kemungkinan populasi mengalami kenaikan karena adanya peningkatan jumlah, terutama di Pulau Gili Motang dan Pulau Nusa Kode yang dahulunya kurang," katanya.
Sudiyono menjelaskan, populasi komodo yang masih stabil itu artinya bisa mengalami penurunan akibat usia dewasa yang berada di ambang kematian maupun bertambah akibat perkembangbiakan komodo berusia produktif.
Advertisement
Sistem Kloter
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Ardu Marius Jelamu secara terpisah mengaku pihaknya juga mengkhawatirkan membeludaknya kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo sewaktu-waktu bisa mengusik keberadaan habitat satwa purba itu.
"Jangan sampai kehadiran wisatawan dalam jumlah banyak membuat satwa komodo terganggu dan bereaksi balik terhadap rangsangan dari luar. Ini yang penting kita jaga," ujarnya.
Untuk itu, perlu ada penelitian dari kementerian dengan menggandeng perguruan tinggi atau lembaga-lembaga penelitian terkait sejauh mana sensitivitas komodo terhadap rangsangan suara atau kegaduhan, warna-warna, dan gerak-gerik.
Jika ada hasil penelitian ilmiah terkait hal itu, ujarnya, dapat diantisipasi manakala kehadiran wisatawan dalam jumlah banyak membuat satwa komodo mengalami stres, jatuh sakit, dan berusia pendek.
"Kalau kehadiran banyak sekali orang membuat komodo terganggu, maka perlu diatur. Misalnya dengan sistem kloter, jadi berapa jumlah pengunjung dalam beberapa jam, kemudian diganti kloter pengunjung lainnya, dan seterusnya," ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Terkini Lainnya
Perlukah Kunjungan ke Pulau Komodo Dibatasi?
Jasad Orangutan Kalimantan Tanpa Kepala Mengambang di Sungai
Mitos Asap Putih Makam Keramat Jadi Isyarat Gunung di Ternate
Kunjungan Turis Bakal Dibatasi
Sistem Kloter
kupang
Pulau Komodo
Komodo
Rekomendasi
Mengenal Kampung Oben, Desa Inklusif yang Berdayakan Penyandang Disabilitas
Siswa SMAN 3 Kupang Timur Jadi Agen Pengendali Perubahan Iklim Lewat Game GENERAKSI
Disdikbud Kabupaten Kupang: Ada Peningkatan Angka Literasi pada Siswa Sekolah
Mengenal Sekolah Perempuan di NTT: Mama-mama Belajar Berani Bersuara Lawan Kekerasan Terhadap Wanita dan Anak
Pejuang Literasi di NTT, Mama Yane: Anak Saya Christian Sudah Bisa Baca, Besar Nanti Ia Ingin Jadi Polisi
Cerita Mama-mama di Tanah Putih Kupang Wujudkan Mimpi Jadi Desa Tangguh Bencana
Viral Pj Bupati Kupang Alexon Lumba Semprot 2 Pegawai PPPK, Asyik Selfie Saat yang Lain Berdoa
Akhir Pelarian WN Bangladesh Buron Kasus Penyelundupan Manusia ke Australia
Cerita Mahasiswa yang Selamat usai Hilang di Gunung Fatuleu
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
TOPIK POPULER
Populer
Menara Pandang Banjarmasin, Spot Wisata Komplet untuk Nikmati Pesona Kota Seribu Sungai
Gaya Baru Kimia Farma di PRJ 2024
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Periode September 2022-Maret 2023, Pemerintah Klaim Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Barat Turun
Kemuliaan Tahun Baru Islam, Menyingkap Rahasia Muharam
Perbedaan Mendaki dari Jalur Karangan dengan Rute Angin-Angin di Gunung Latimojong Sulsel
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Berbasis MicroPET/CT, BRIN Kembangkan Radiofarmaka Baru untuk Deteksi Dini Kanker
Menyelami Sakralnya Makna Malam 1 Suro ala Keraton Yogyakarta dan Surakarta
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Nikita Mirzani Sebut Bukan Ayu Ting Ting yang Salah Perkara Putus dari Muhammad Fardhana
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Puluhan Tahun Fokus Bangun Kualitas, Universitas Terbuka Kini Sandang Predikat Akreditasi A
Kereta Cepat Whoosh Angkut 2,6 Juta Penumpang pada Semester I 2024
Diduga Tersengat Listrik, Remaja Tewas di Cakung
Seru, Pengunjung Bisa Interaksi Langsung dengan Hewan-hewan di Holidaze Animal Xperience Delipark Mall
Sepenggal Cerita Gula Aren Sukabumi, dari Lokal Go Internasional
Pohon Tumbang di Jakarta Barat Imbas Hujan dan Angin Kencang
7 Momen Prilly Latuconsina Jadi Pengurus Yayasan BUMN, Bakal Jadi Mentor
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Juventus Beri Angin Segar Buat Manchester United, Bisa Tampung Pemain Buangan Musim Panas Ini
Kronologi Aktor Bollywood Ditangkap Bea Cukai, Kok Bisa?