, Garut - Keheningan pagi di situs Kabuyutan Ciburuy, Pamalayan, Bayongbong, Garut, Jawa Barat pecah dengan suara alu dan celoteh warga. Masyarakat di sekitar situs Ciburuy sedang sibuk mempersiapkan acara Seba Muharam saat itu.
Acara Seba Muharam berisi ritual memandikan benda pusaka peninggalan Kerajaan Pajajaran sekaligus membuka naskah kuno yang berisi nasihat etika yang tertulis di daun lontar. Naskah kuno itu masih dalam kondisi terawat.
Juru pelihara situs Kabuyutan atau pemangku adat Situs Ciburuy, Nana Suryana (35) mengatakan ritual itu merupakan bentuk penghormatan masyarakat atas jasa leluhur mereka dari Pajajaran, terutama Prabu Kiang Santang yang telah menyebarkan agama Islam di wilayah itu.
Advertisement
"Istilahnya perayaan ulang tahun buat leluhur," ujar Ujang, panggilan akrab Nana yang biasa disematkan warga Kampung Pamalayan, saat membuka pembicaraan dengan , Jumat, 20 Oktober 2017.
Ujang mengatakan acara Seba Muharam terbilang sakral bagi warga Kabuyutan Ciburuy. Selain hanya dikhususkan pada waktu tertentu, juga dibutuhkan ritual khusus selama acara berlangsung.
"Prosesinya dimulai pada Rabu malam setelah Isya, dan diakhiri sampai malam Jumat pada akhir Muharam," kata dia.
Baca Juga
Setiap akhir Muharam, sekelompok warga Sunda Wiwitan atau sunda buhun (sunda lama) di sekitar Kampung Pamalayan yang berada di lereng Gunung Cikuray ini, rutin melaksanakan ritual adat yang sudah membudaya secara turun-temurun itu.
Warga secara telaten menyiapkan seluruh rangkaian acara, dimulai dengan persiapan 'parabot' atau sesajen seperti makanan dan sarana penyiraman menggunakan air doa dengan air tujuh bunga warna, hingga prosesi mengeluarkan dan membersihkan benda pusaka seraya berharap mendapat berkah.
"Setelah menyiapkan 'parabot', acara pertama adalah penyiraman benda pusaka yang dilakukan bada duhur, kemudian, persiapan buat ritual sekitar pukul 17.00 petang yang dimulai pemasangan janur hingga magrib tiba," tutur dia.
Setelah prosesi awal itu selesai dilakukan, Ujang mengatakan ritual dilanjutkan dengan prosesi 'bubuka' atau permohonan atau pembukaan yang dilakukan setelah waktu Isya di bumi adat petamon.
"Acara ini dimaksudkan untuk memanjatkan doa sebelum masuk ke bumi padalaman di mana naskah kuno dan senjata disimpan," kata dia.
Kemudian, ritual berlanjut dengan membawa sesajen ke dalam bumi padalan. Biasanya, sajian yang dibawa berupa makanan dalam wajan yang telah disedikan dengan ciri khas makanan utama beras ketan, ladu, dan wajit.
"Itu kan intinya buat masyarakat juga setelah kita sajikan. Kita minta berkahnya nanti makanan itu kembali dinikmati warga," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Petilasan Siliwangi dan Kiansantang
![Ritual Pagi yang Sibuk di Situs Keramat Kabuyutan Ciburuy](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/tfiG12ok5Fg_rrOFTPMQeUCRM4k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1748287/original/072457100_1508756567-IMG_20171018_211551.jpg)
Situs Kabuyutan Ciburuy diyakini merupakan salah satu petilasan dari Prabu Siliwangi dan Prabu Kian Santang. Area seluas 1 hektare itu konon merupakan bekas arena pertarungan para jawara (jagoan) di Pulau Jawa, sekaligus menggambarkan kesaktian Prabu Kiangsantang dengan ilmu bela dirinya yang tidak tertandingi.
Hal itu diperkuat dengan berdirinya beberapa bangunan semi permanen dari anyaman bambu tempat menyimpan perkakas benda pusaka mulai keris, trisula, dan lainnya hingga naskah jawa kuno yang ditulis langsung Prabu Kiang Santang di atas daun nipah dan daun lontar.
Menurut Ujang, tidak ada paksaan pada warga untuk menggelar ritual itu. Warga yang merasa terpanggil secara sukarela bahu membahu mengolah bahan makanan untuk kelangsungan acara itu. "Bahan biasanya kan sudah ada di lumbung padi, hasil sumbangan penduduk sekitar setelah mereka panen," kata dia.
Saat berada di dalam bumi adat Padaleman, seluruh warga yang hadir di rumah semi permanen ukuran 10x10 meter persegi itu, akan menyaksikan secara langsung bagaimana kuncen membuka dan mengeluarkan benda-benda pusaka dari tempatnya.
Wangi dupa dan bunga yang dibawa sang juru kunci langsung menyeruak ke seluruh ruangan, tak ayal aroma mistik pun mulai terasa dalam prosesi pembukaan naskah dan benda pusaka yang dilangsungkan hingga tengah malam itu.
"Selama di dalam, warga diberikan kesempatan melihat, meraba, terhadap naskah kuno dan benda-benda pusaka di dalam bumi adat Padaleman," ujarnya.
Ujang menegaskan seluruh prosesi adat yang dilangsungkan tidak merusak keyakinan warga. Menurutnya, ritual itu hanya sebagai bentuk penghormatan yang dilakukan leluhur dalam penyebaran agama Islam tempo dulu.
"Kita bukan minta pada benda pusaka, namun langsung kepada Allah, cuma tempatnya saja dalam bumi Padaleman," kata dia.
Setelah prosesi membuka naskah kuno selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan pembersihan benda pusaka menggunakan air doa yang telah ditaburi bunga tujuh warna. "Biasanya acaranya setelah subuh dan selesai sampai pagi hari," kata dia.
Ujang menambahkan, meskipun pembersihan benda pusaka dan pembukaan naskah kuno selesai, prosesi Seba Muharam Situs Ciburuy belum usai jika belum menggelar jamuan makan bersama dengan membagikan sesaji kepada warga. "Banyak warga yang mengharapkan keberkahannya baik buat usaha dan lainnya," kata dia.
Aun (60), salah satu warga sekitar situs Ciburuy mengakui sejak lama telah mengikuti ritual acara tersebut. Menurutnya, hal itu bermanfaat untuk melestarikan kebudayaan masyarakat sekaligus bentuk penghormatan kepada jasa leluhur. "Kalau bukan kita yang melestarikan siapa lagi," kata dia.
Selain diikuti warga setempat, Seba Muharam juga didatangi warga luar. Salah satunya Dasep Badrusalam. "Ini kan ada situs sejarah, mungkin Pemda Garut bisa menata kegiatan ini menjadi lebih meriah," kata dia.
Advertisement
Naskah Kuno Abad 15
![Ritual Pagi yang Sibuk di Situs Keramat Kabuyutan Ciburuy](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/43Ej5tYoctZgwjZXIXeIKmLT690=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1748288/original/006852800_1508756568-IMG_20171018_112547.jpg)
Situs Kabuyutan Ciburuy merupakan situs peninggalan Prabu Siliwangi yang kemudian dilanjutkan oleh putranya yaitu Prabu Kian Santang. Dalam area itu terdapat naskah Jawa kuno yang disusun pada abad 15 Masehi.
Diperkirakan naskah kuno ini ditemukan pada 1483 Masehi dan umurnya diperkirakan jauh lebih tua. Naskah yang berisi nasihat mengenai etika dan budi pekerti Sunda lama itu masih terpelihara dengan baik.
Bahkan, beberapa waktu lalu mendapatkan penghargaan dari Perpustakaan Nasional RI yakni Penghargaan Nugraha Jasadharma Pustaloka dengan kategori pelestari naskah kuno terbaik.
Jumlah naskah yang tersimpan di Kabuyutan Ciburuy saat ini sebanyak 27 keropak yang tersimpan dalam tiga peti. Setiap keropak jumlahnya bervariasi, antara 15 sampai dengan 30 lempir (lembar).
Selain itu terdapat pula beberapa benda pusaka yang masih terjaga hingga kini antara lain keris, bende (lonceng yang terbuat dari perunggu), kujang (senjata khas Prabu Siliwangi), trisula, tombak. Ada pula seperangkat gamelan yang disebut goong renteng yang merupakan cikal bakal dari kesenian degung yang ada saat ini.
Selain benda pusaka, terdapat lima rumah adat semi parmanen di area situs Ciburuy, yakni:
Pertama, Bumi Padaleman, untuk menyimpan benda-benda pusaka yang berupa naskah kuno daun lontar dan nipah, juga terdapat kujang, untuk menyimpan benda yang berupa senjata tajam seperti keris, kujang, trisula, dan alat-alat kesenian yaitu Goong Renteng.
Kedua, Bumi Patamon, adalah sebuah tempat yang digunakan untuk menerima tamu dari luar juga untuk tinggal juru kunci, jadi bisa disebut juga rumah dinas juru kunci.
Ketiga, Lumbung padi, yang berfungsi untuk menyimpan padi dan hasil bumi dari sumbangan penduduk sekitar sertelah mereka panen.
Keempat, tempat pangsujudan, yaitu berupa batu besar menyerupai persegi empat tempat bertapa dan bermunajat K.H Mustofa yang disebut sebagai nama lain dari Prabu Kian Santang.
Kelima, saung lisung yang sering digunakan sebagai tempat untuk menumbuk padi oleh penduduk sekitar. "Kelima bangunan itu simbol kerukunan antar umat beragama, berbangsa dan bernegara," ujar dia.
Selain lima bangunan tadi, ada pula Pangalihan, tempat untuk menyimpan pagar. Maksudnya, pada bulan muharam, pagar yang mengelilingi bumi padaleman harus diganti sebelum diganti pagar itu terlebih dahulu harus disimpan di bumi pangalihan terlebih dahulu.
Bagi anda yang berminat mendatangi situs ini, disarankan di luar hari Selasa dan Jumat. Menurut Ujang, kedua hari itu merupakan hari saat para leluhur melakukan kegiatan suci sehingga tidak boleh ada keributan dan aktivitas apapun di area situs keramat Ciburuy ini.
Terkini Lainnya
Situ Ciburuy Ramai Pengunjung
Guru SMK Makassar yang Dianiaya Orangtua Siswa Tewas Kecelakaan
Anjing-Anjing Mahal Polda Kaltim
Petilasan Siliwangi dan Kiansantang
Naskah Kuno Abad 15
Garut
Salam Pagi
Ciburuy
Situs Keramat
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Dua Tahun Rudapaksa Anak Tiri, Pelaku Akhirnya Diringkus Personel Polres Serang
BPS Catat Ada 3,85 Juta Penduduk Miskin di Jabar
Harga Komoditas Pangan di Gorontalo Tidak Stabil, Ini Penyebabnya
Pingwen Handcraft, Kisah Sukses Usaha Rajut Ramah Lingkungan
Korupsi Dana APBK Rp394 Juta, Mantan Kepala Kampung di Way Kanan Ditangkap Polisi
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Pesawat Garuda Indonesia Penjemput Jemaah Haji Tujuan Jeddah Putar Balik Kembali ke Bandara Adi Soemarmo
Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Paguyuban Pedagang Madura: Bukti Pemerintah Tak Peka
Bupati Bandung Bertemu Ipar Raffi Ahmad, Ada Kerja Sama Politik?
Ketika ODGJ Larikan Mobil Keluarga di Pekanbaru, Begini Jadinya
Euro 2024
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Minimal Saldo Mandiri Cukup Rendah dan Bervariasi, Mulai dari 5 Ribu Rupiah
Proyek Jalan Trans Papua Hubungkan Mamberamo-Elelim Dimulai, Cita-Cita Pemerintah Era Soeharto Terwujud
Dealer Ini Sumbang 30 Persen Penjualan MG di Indonesia
Studi: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
6.947 Warga Situbondo Terancam Buta Akibat Katarak, Pengobatan Terkendala Jumlah Dokter yang Terbatas
4 Resep Bumbu Bali Rumahan yang Kaya Rempah dan Mudah Dibuat
Geser China dan Indonesia, Filipina jadi Negara Paling Ketergantungan Batu Bara
Jurus Citra Tubindo Kerek Pendapatan dan Laba pada 2024
Perubahan Strategi, Apple Bakal Pakai Chip yang Sama untuk 4 Model iPhone 16
7 Tips agar Lebih Rutin Berolahraga, Termasuk Jangan Ngoyo di Awal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Cerita Pedagang Kain Banting Setir dan Sukses Berjualan Kerupuk di Gorontalo
Jin BTS Dikonfirmasi Jadi Salah Satu Pembawa Obor Olimpiade 2024, Begini Kisi-Kisi dari Agensi
Komisi II DPR: Pergantian Ketua KPU Tak Perlu Seleksi Ulang, Otomatis Nomor Urut Berikutnya
Berkat Inovasi, Kopra by Mandiri Jadi Market Leader di Bisnis Solusi Korporasi