, Maluku - Sejarawan dan juga wartawan senior, Peter A. Rohi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) menginvestigasi pembunuhan 400 orang di Sungai Tiwi, Emplawas Babar, kepulauan Maluku, Kabupaten Maluku Barat Daya, Propinsi Maluku tahun 1944. Jepang melucuti penduduk setempat karena mempertahankan hak-hak adat.
Investigasi yang menggemparkan dunia dan Tokyo ini telah dimuat di koran Sinar Harapan. Kisah itu ditulisnya berjudul 'Perjalanan Jurnalistik ke Desa Emplawas, Pulau Babar, Gegerkan Tokyo'. Tulisan itu juga diunggah di akun Facebook milik Peter A. Rohi pada 4 Agustus 2017. Berikut cuplikan tulisannya;
Kemarin, tiba-tiba saya menemukan buku catatan saya tentang perjalanan ke Desa Emplawas. Saya menuju ke desa itu bukan suatu tujuan ketika mulai berlayar dari Surabaya, tepat Hari Pers Nasional I, Februari 1985 untuk melakukan suatu perjalanan berarti, yaitu menuju wilayah-wilayah terpencil. Tentu dengan biaya sendiri, karena tanpa memberi tahu redaksi, saya melakukan tugas floating saya.
Advertisement
Kadang-kadang Redaktur Sinar Harapan, Daud Sinyal mengingatkan bagian keuangan untuk mengganti biaya perjalanan saya, tetapi tidak selalu apalagi saya sering naik perahu, naik kuda, bahkan berjalan kaki berhari-hari.
Akomodasi pun tentu tidak di hotel standar atau berbintang. Sering di rumah penduduk atau di Saung. Makan pun mencari sendiri, tangkap ikan atau udang yang “menghampiri” di negeri kolam susu ini. Banyak yang tidak memiliki bukti sah seperti kuitansi untuk bukti pengeluaran uang.
Pagi ini, menyusul saya menemukan laporan perjalanan ke Desa Emplawas itu untuk Sinar Harapan dan juga surat-surat untuk sahabat Agil H. Ali (alm) yang saya tulis selama pelayaran.
Saya mengenal nama Desa Emplawas dari Pak Buce Uniwally, purnawirawan Polisi di Tual, saat menginap di rumahnya dalam perjalanan pulang ke Surabaya. Tetapi mendengar kisah dari Pak Buce, saya menyimpulkan desa ini menyimpan rahasia sejarah Perang Pasific (Perang Dunia II) yang tidak pernah diungkapkan: Pembunuhan massal tentara Jepang pada penduduk desa itu, perempuan, laki-laki, dan anak-anak pada 5 Oktober 1944. Maka saya pun memutuskan untuk menunda pulang dan menanti pelayaran lain menuju Pulau Babar.
Kapal Perintis Niaga XV yang semula saya tumpangi mengelilingi puluhan pulau di sini, kebetulan rusak dan harus naik dock di Surabaya. Saya pun menumpang kapal pengganti yang tentu lebih kecil, dan berlabuhnya jauh dari pantai.
Saya tidak sempat masuk ke Kota Tepa, karena sebuah perahu motor kecil malam itu akan menuju Letwurung. Saya sejak dari Tual ditemani Pak Conie Uniwally, pensiunan perawat, juga tidak sempat berlama di rumahnya di Tepa.
Pagi hari kami meneruskan perjalanan ke Emplawas.
Sore menjelang maghrib terdengar dari ujung Desa Marinyo John de Fretes menyambut kami dengan menabuh gong kecil berjalan sepanjang jalan desa mengumumkan kedatangan saya. Beruntung sekali, saya masih bisa bertemu dengan 15 orang tua yang mengalami penembakan massal di Sungai Tiwi. Ketika itu mereka masih anak-anak dan selamat karena dilindungi orangtua mereka.
Setelah Jepang pergi mereka menyembul keluar dari dalam air meninggalkan mayat ratusan orang tua dan saudara-saudara mereka di Sungai Tiwi yang berubah merah itu.
Pagi itu, 12 Maret 1985 saya dan penduduk dan murid-murid bergerak ke Sungai Tiwi, lokasi pembunuhan massal itu terjadi. Selesai acara tabur bunga di sebuah tugu yang mereka dirikan kami mencoba masuk ke air.
Tulang paha dan tengkorak masih menyembul dari pasir. Banyak yang meneteskan air mata.
Baca Juga
“Setiap ke sini air mata saya tak bisa dibendung,” kata Daud Peloili, pejabat Kepala Desa yang berbadan kekar. Tulang belulang masih saja muncul, pada hal dulu sudah kami pindahkan ke kuburan massal di lokasi tugu,” ucapnya.
Di situ saya merasa kecil, merasa belum apa-apa. Perjalanan 42 hari, dan belum sempat beristirahat bukan apa-apa dibanding 400 jiwa yang tewas di sungai itu karena harus mempertahankan harga diri mereka, hak-hak mereka, adat istiadat mereka yang diinjak-injak Jepang.
Ketika saya kembali lewat laut memutar dari selatan, dari Lautan Hindia saya tatap Tugu kecil tegak kukuh walau senantiasa diterpa angin laut samudera. Sayup-sayup terngiang ucapan Christofel Leklora yang saya wawancarai semalam:
"Di bawah pohon beringin abang saya sudah tidak kuat lagi berjalan kehabisan darah. Saat itu saya berumur 6 tahun. Abang menyuruh saya berjalan terus meninggalkan dia. Saya tidak beranjak dari situ sampai dia tidak lagi bernafas,” tulisannya.
Ada sebuah lagu yang menyayat hati, yang mereka gubah untuk mengenang peristiwa itu. Hampir semua kita menangis hanyut oleh lagu itu. Gelombang samudera tiba-tiba menghempas membuat saya sadar bahwa perahu kecil yang didorong mesin Johnson 20 PK tidak seimbang berlayar di tepi laut yang sangat luas itu.
"Tulisan saya membuat Tokyo gempar. Saya diundang Kedubes Jepang di Jakarta makan siang di Restoran Korea di Gedung Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta," kisahnya kepada , Senin, 14 Agustus 2017.
Terkini Lainnya
Misteri Bayangan Hitam di Rumah Pengasingan Bung Karno
Kisah Mistis Manusia Belang di Kaki Gunung Bulu Pao
3 Tempat Paling Angker di Pulau Kematian Nusakambangan
Pembantaian Massal
Sungai Tiwi
maluku
Rekomendasi
Gempa Hari Ini Selasa 2 Juli 2024 Getarkan Kepulauan Tanimbar Maluku
6 Fakta Menarik Gunung Batusibela, Bagian Cagar Alam Gunung Sibela di Maluku
6 Fakta Menarik Gunung Kie Matubu, Titik Tertinggi di Maluku Utara
Nelayan Maluku Utara Ngeluh Rugi Jual Ikan Tuna di Pasar
Demokrat Usung Murad Ismail-Michael Wattimena di Pilgub Maluku 2024
Bulog Maluku Imbau Masyarakat Waspadai Penipuan
Rasanya Memang Asam Luar Biasa, Belimbing Wuluh Bisa Jadi Solusi untuk Turunkan Darah Tinggi dan Kolesterol
Pilkada 2024, PDIP Maluku dan Papua Barat Daya: Kekuasaan Pusat Jangan Intervensi
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
Bobby Nasution Terima Pinangan PKB Jadi Bakal Cagub di Pilkada Sumut 2024, Cari Cawagub Perempuan
TOPIK POPULER
Populer
3 Faktor Pemicu Kekerasan Seksual: Insting, Relasi Gender, dan Kuasa
Pemeran Drakor Dare To Love Me, Lee Yoo Young Umumkan Pernikahan dan Kehamilan Anak Pertama
Kualat Bawa Kabur Motor Ustaz, TNI Gadungan di Lampung Dicokok Polisi
50 Anggota DPRD Makassar Bakal Diberi Pin Emas, Total Harga Capai Rp2 Miliar
Kemenkumham Gorontalo Minta Masyarakat Waspadai Notaris Nakal
Duga Penyidik Tak Profesional, Petani Lapor Propam Polda Kalteng
3.43 Hektare Terumbu Karang Dirusak Reklamasi di Anambas
Hasil Jajak Pendapat Sanrio, Karakter Hello Kitty Ternyata Kalah Pamor, Siapa Unggulannya?
Usai Periksa Mantan Pj Wali Kota, Polisi Terus Gali Bukti SPPD Fiktif di DPRD Riau
Gibran Rakabuming Raka Blusukan 'Belanja Masalah' Bareng Raffi Ahmad di Jakarta
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Karen Agustiawan Pernah Menang Kasasi Lawan Kejagung, KPK Tak Mau Kecolongan
Ayu Ting Ting Putus Pertunangan, Bagaimana Hukum Batal Nikah setelah Lamaran dalam Islam?
Tergiur Emas Milik Korban Ternyata Imitasi, Sepasang Kekasih jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Wanita di Sukabumi
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Polisi Buru 2 DPO Terkait 45 Kg Sabu yang Disimpan dalam Mobil di Parkiran RS Fatmawati
Mau Cepat Kaya? Coba Amalkan Ini Tiap Jumat dari Guru Sekumpul, Rezeki Datang Tak Terduga
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ambung Gila, Permainan Mistis yang Libatkan Roh
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Dahlan Iskan Dicecar KPK soal Perannya Sebagai Kuasa Pemegang Saham PT Pertamina di Kasus Korupsi LNG
Duga Penyidik Tak Profesional, Petani Lapor Propam Polda Kalteng
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Mengawali Empat Besar PLN Mobile Proliga 2024
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini