, Jambi Komplek percandian apa yang terluas di Asia Tenggara? Umumnya orang akan menyebut Borobudur di Magelang, Jawa Tengah atau Angkor Wat di Kamboja.
Komplek percandian terluas di Asia Tenggara ternyata ada di Provinsi Jambi. Kawasan tersebut bernama komplek Candi Muarojambi. Selain luas dan penuh misteri, komplek ini dikenal sebagai situs kota kuno di daratan Sumatra.
Berdasarkan beberapa catatan di Museum Jambi, luas kawasan Candi Muarojambi mencapai 12 kilometer persegi. Luasan ini diperkirakan bisa bertambah karena hingga saat ini masih dilakukan penelitian yang melibatkan berbagai arkeolog dari sejumlah universitas ternama di Indonesia.
Advertisement
Seiring pesatnya pembangunan, kini situs Candi Muarojambi amat mudah dijangkau. Sejak dibangunnya Jembatan Batanghari II, hanya butuh 20 menit menggunakan jalur darat dari pusat Kota Jambi. Candi ini berlokasi di Kecamatan Muarasebo, Kabupaten Muarojambi yang tepat berbatasan dengan wilayah Kota Jambi.
Baca Juga
Didukung akses jalan yang bagus, situs percandian ini hanya berjarak kurang lebih 15 kilometer dari Kota Jambi. Pemandangan menuju lokasi candi lumayan memanjakan mata. Pengunjung bisa melihat indahnya sungai terpanjang di Sumatera, yakni sungai Batanghari. Di kiri dan kanan jalan disuguhi rumah-rumah penduduk khas Melayu Jambi dengan gaya rumah panggung.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat sejumlah kebun warga yang lebat ditumbuhi sejumlah tanaman tua warisan nenek moyang warga Jambi, yakni pohon durian dan duku. Bila beruntung, saat musim durian atau duku tiba, pengunjung bisa menikmati manisnya duku atau durian dengan murah meriah langsung dari pohonnya.
Untuk masuk kawasan Candi Muarojambi, pengunjung diwajibkan membayar biaya Rp 10 ribu perorang. Itu sudah termasuk kendaraan. Di dalam komplek candi, pengunjung bisa berkeliling menikmati indahnya komplek candi dengan menggunakan sepeda onthel.
Di kawasan ini banyak warga setempat membuka usaha sewa sepeda. Beberapa warga juga membuka usaha lain seperti menjual aksesoris, baju, makanan khas Jambi hingga jasa home stay.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Warisan Peradaban Dunia
![Candi Muarojambi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/8LEFYlA-rc0PA_i1ezP0k37snyY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1440330/original/026819700_1482192212-Candi_Kembar_Batu_di_Komplek_Percandian_Muarojambi.jpg)
Salah seorang budayawan Jambi, Junaidi T. Noor mengatakan, Candi Muarojambi adalah sebuah komplek percandian Hindu-Buddha. Tentang sejarah candi ini juga masih diselimuti perdebatan. Dimana kemungkinan besar Candi Muarojambi merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu.
"Sudah sejak 2009 komplek Candi Muarojambi diajukan ke UNESCO sebagai situs warisan dunia," ujar Junaidi September 2016 lalu.
Dari beberapa catatan sejarah Jambi, Candi Muarojambi diperkirakan berasal dari abad ke-11 Masehi. Komplek percandian ini pertamakali dilaporkan pada tahun 1824 oleh seorang letnan Inggris bernama S.C. Crooke yang melakukan pemetaan daerah aliran sungai untuk kepentingan militer. Baru pada tahun 1975, pemerintah Indonesia mulai melakukan pemugaran yang serius yang dipimpin R. Soekmono.
Dari catatan itu, pakar epigrafi, Boechari menyimpulkan peninggalan di Candi Muarojambi berkisar dari abad ke-9-12 Masehi. Di situs ini sudah 9 bangunan yang telah dipugar, kesemuanya bercorak Buddhisme. Kesembilan candi tersebut adalah Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano.
Beberapa arkeolog juga menyimpulkan, komplek Candi Muarojambi dahulu banyak dihuni dan menjadi tempat bertemu berbagai budaya. Ada manik-manik yang berasal dari Persia, China dan India. Agama Buddha Mahayana Tantrayana diduga menjadi agama mayoritas dengan diketemukannya lempeng-lempeng bertuliskan "wajra" pada beberapa candi yang membentuk mandala.
Advertisement
Situs Kota Kuno
![Candi Muarojambi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/OpjLjEgBjZZXKvVnW_6w3ItelO4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1440332/original/035523400_1482192212-peta_Candi_Muarojambi.jpg)
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga(Disbudpora) Provinsi Jambi, Edi Erizon mengatakan, komplek Candi Muarojambi bisa dibilang adalah situs kota kuno. Sebab, selain luas, di situs tersebut tak hanya terdapat candi. Namun juga sejumlah kanal-kanal kuno yang digunakan sebagai sarana transportasi masyarakat lampau.
Kanal-kanal tersebut saling sambung menyambung dan terhubung langsung dengan sungai Batanghari yang tak jauh dari lokasi komplek candi.
Dengan luas 12 kilometer persegi, komplek Candi Muarojambi adalah 12 kali luas Candi Borobudur atau dua kali luas Angkor Wat.
Situs ini berisi 82 candi yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah atau batu bata(menapo) yang belum dikupas (diokupasi). Dalam kompleks percandian ini terdapat juga beberapa bangunan berpengaruh agama Hindu.
Di dalam komplek juga terdapat kolam kuno yang diberi nama Telago Rajo. Oleh warga setempat, konon telaga tersebut adalah tempat pemandian para bangsawan atau keluarga kerajaan.
"Memang komplek Candi Muarojambi masih penuh misteri dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut," ucap Edi.
Untuk lebih mengenalkan wisata Jambi khususnya Candi Muarojambi, Pemprov Jambi melalui Disbudpora menggelar Festival Candi Muarojambi secara rutin yakni setiap bulan Mei.
Dalam festival tersebut ditampilkan berbagai ragam budaya Melayu Jambi mulai dari tarian kolosal, lomba seloko adat Melayu, bazar, jalan sehat berkeliling Candi Muarojambi dan lain sebagainya.
Menurut Edi, kunjungan wisatawan ke Candi Muarojambi mengalami peningkatan setiap tahun. Peningkatan tersebut rata-rata mencapai 20 ribu setiap tahun. "Dari tahun 2014 untuk kunjungan wisatawan asing juga terus meningkat," kata Edi mengakhiri.
Terancam Rusak
![Candi Muarojambi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Bm7SAoQGyi9xltp2iskVs4fhE9g=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1440333/original/040791500_1482192212-Kolam_Telago_Rajo_di_Komplek_Percandian_Muarojambi.jpg)
Meski terbilang asri, komplek Candi Muarojambi bukan tanpa ancaman. Aktivitas sejumlah perusahaan tambang yang menggunakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari yang dekat dengan komplek percandian dinilai bisa merusak situs candi.
Direktur Swarnadvipa Institute M. Husnul Abid, yang juga salah satu pemerhati Candi Muarojambi mengatakan, maraknya kegiatan perusahaan tambang itu bisa juga menggagalkan upaya usulan Candi Muarojambi sebagai warisan dunia ke UNESCO.
"Sebab, UNESCO sangat tidak mentolelir aktivitas yang bisa merusak kawasan situs," kata pria yang biasa disapa Abid ini.
Untuk itu, Abid meminta agar pemerintah daerah juga tegas tidak memberikan izin pembukaan aktivitas perusahaan di sekitar komplek Candi Muarojambi.
Sebelum ini, Svarnadvipa Institute bersama sejumlah lembaga lain seperti Dewan Kesenian Jambi (DKJ), Sekolah Alam Muarajambi (Saramuja), Komunitas Seni Inner Jambi, Jambi Corps Grinder, Dwarapalamuja, Jambi Guitar Community dan kelompok masyarakat peduli Candi Muarojambi lainnya, pernah membuat petisi untuk pelestarian situs percandian Muarojambi.
Terkini Lainnya
Aksi-Aksi Gajah yang Lucu dan Mengganggu
Wali Kota Ini Membasuh Kaki Ibunya
Burung-Burung Laut di Selat Sunda
Warisan Peradaban Dunia
Situs Kota Kuno
Terancam Rusak
Regional Jambi
Candi Muarojambi
Situs Candi Muarojambi
Kota Kuno
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
PT KA Bandung Ubah Jadwal 3 Perjalanan Kereta Api Mulai Juli 2024
Langgar Aturan Domisili, 262 Siswa Dianulir dari PPDB Jabar 2024
Jurus Taktis Bapas Pangkalpinang Awasi 1.638 WBP, Bimbingan hingga Pendampingan
10 Sektor 'Lahan Basah' Investasi Kota Bandung: Ada Pariwisata, Fesyen, dan Infrastruktur
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai Pacaran 2 Tahun
Bukan Cuma Joget-Joget, TikTok Juga Bisa Bangun Minat Baca Masyarakat
Ambung Gila, Permainan Mistis yang Libatkan Roh
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Nonhalal di Solo Kembali Dibuka
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang
UAH Kisahkan Nabi Ayub AS yang Menolak Mengeluh saat Diuji Allah, Ini Hikmahnya
6 Hewan yang Berkaitan dengan Dewa-Dewi Mesir Kuno, Bahkan Menjadi Simbol
KRI Dewaruci Bersama Laskar Rempah Singgah di Tanjung Uban, Kepri
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Mengenal Sumur Thor, Lubang Raksasa Misterius di Tepi Laut