, Jakarta - Indonesia merupakan negara maritim dengan lebih dari 17.000 pulau. Luas wilayah laut hampir dua pertiga dari luas area laut. Dengan demikian lebih dari tiga juta kilometer persegi luas laut tersedia sebagai habitat untuk fauna dan flora laut yang salah satunya adalah jenis burung laut.
Burung laut menghabiskan waktunya lebih banyak di laut, pun saat mencari makan atau beristirahat pada kayu atau benda-benda yang mengapung di laut. Beberapa jenis memiliki ciri khas unik, yaitu memiliki paruh seperti hidung pipa dan berkait pada bagian ujungnya, serta hidung terbuka seperti pipa ganda pada paruh atas.
Hidung ini sangat berperan besar dalam penciuman saat burung mencari ikan di laut. Jenis burung laut lebih banyak mencari makan dengan mengambil pakannya berupa ikan, cumi-cumi, plankton, krustase dengan menyelam atau di permukaan air.
Advertisement
Baca Juga
Indonesia menjadi salah satu jalur di Asia Timur Australia, digunakan burung laut dalam bermigrasi. Burung laut kebanyakan berbiak di pulau-pulau Antartika, Pasifik, Jepang, Korea, Cina dan pada saat tidak berbiak akan melakukan perjalanan ke perairan Indonesia.
Beberapa lokasi migrasi burung, antara lain di perairan Selat Sunda, Teluk Jakarta, Yogyakarta, Cilacap, Bali. Perairan-perairan terkadang terdapat pulau atau karang dapat dijadikan sebagai lokasi istirahat untuk burung laut.
Berdasarkan informasi atau literatur yang ada saat ini, terdapat 58 jenis burung laut yang tersebar di perairan Indonesia. Namun informasi terbaru mengenai jenis burung laut, lokasi perjumpaan, perilaku di Indonesia tidak banyak diketahui dikarenakan tidak adanya lembaga yang khusus mempelajari mengenai jenis ini.
Peran Penting Burung Laut
Mengapa penting untuk mempelajari burung laut? Burung laut dapat menjadi salah satu indikator lingkungan laut. Karena burung laut mewakili top predator di laut, maka berkurangnya makanan berupa ikan, plankton dan jenis lainnya dapat mempengaruhi jumlah populasi burung laut di alam.
Keberadaan burung laut sangat dipengaruhi oleh tekanan antropogenik seperti eksploitasi besar-besaran sumber daya yang berupa makanan dan tercemarnya akibat polusi pembuangan limbah yang dapat mengancam habitat burung laut.
Komunitas Pengamat Burung Laut
Saat ini pengamat burung di Indonesia telah banyak membantu dalam perkembangan kehidupan burung liar di Indonesia, namun tidak banyak mengamati jenis burung laut karena mahalnya biaya dalam mengamati burung laut, pengamat harus menggunakan kapal ke tengah laut bila ingin mengamati jenis burung laut yang unik.
Burung Laut Indonesia (BLI) adalah komunitas yang terdiri dari pengamat burung dengan bidang khusus mempelajari burung laut di Indonesia. BLI terbentuk pada 2009 dengan lokasi pengamatan pada Selat Sunda dan Teluk Jakarta.
Kegiatan yang telah dilakukan dari tahun 2009 hingga 2016 yaitu mengumpulkan informasi mengenai jenis burung laut di Indonesia baik langsung terjun ke lapangan atau kumpulan informasi dari pengamat burung, bekerja sama dengan pemerintah dalam mendukung rencana aksi nasional dalam konservasi burung laut di Indonesia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hasil Pemantauan di Selat Sunda
![Burung Laut](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/YFZMEcYDBFP71YloqNolG-oVMW4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1440174/original/091701900_1482153795-burung_laut_dara_laut.jpg)
Kegiatan yang baru dilakukan monitoring keberadaan jenis burung laut di Selat Sunda yang diadakan pada 28 hingga 30 November 2016 lalu, didanai oleh Pasific Seabird Group (PSG). Lima orang pengamat burung laut yang berasal dari Jakarta dan Purwokerto mendata jenis dan jumlah burung laut sepanjang kurang lebih 200 km dengan menggunakan kapal melintasi Tanjung Binuangeun hingga Tanjung Lesung Banten.
Setiap pagi hingga menjelang sore pengamat mengamati keberadaan burung laut di perairan Selat Sunda, bila terlihat melalui teropong sekumpulan atau individu burung laut maka pengamat burung mengarahkan kapten kapal untuk mendekati burung tersebut untuk diidentifikasi dan diabadikan.
Selama tiga hari pengamat mengidentifikasi 15 jenis burung, antara lain; Cikalang Kecil, Cikalang Besar, Cikalang Christmas, Dara-laut Kecil, Dara-laut Biasa, Dara-laut Aleutian, Dara-laut Jambul, Dara-laut Benggala.
Ada juga Penggunting-laut Belang, Penggunting-laut Pasifik, Petrel-badai Coklat, Petrel-badai Swinhoe, Angsa-batu Coklat, Camar-kejar Arktika, dan Camar-angguk coklat. Dijumpai juga beberapa jenis yang termasuk jenis yang terancam karena jumlah populasi di dunia semakin menurun seiring ancaman yang berupa tertangkap tidak sengaja tali pancing.
Jenis tersebut antara lain Cikalang Christmas (Fregata andrewsi) yang termasuk jenis yang kritis (Critically Endangered; CR), Penggunting-laut Belang (Calonectris leucomelas) yang termasuk jenis hampir terancam (Near Threatened; NT)
Kegiatan ini sangat penting untuk diteruskan untuk melihat tren populasi dan perjumpaan burung laut di perairan Indonesia. Kerja sama multi pihak menjadi prioritas ke depan agar perlindungan burung laut di perairan Indonesia semakin terjaga.
(Fransisca Noni Tirtaningtyas, Khaleb Yordan, Boas Emannuel / Tim Burung Laut Indonesia)
Terkini Lainnya
Terbang Lintas Benua, Burung Migran Berakhir di Penggorengan
Ribuan Burung dari Siberia 'Serbu' Kampung Zumi Zola
Tolong, Gajah-Gajah Bandel Ganggu Petani
Hasil Pemantauan di Selat Sunda
Burung Laut
Pengamatan Burung
Komunitas Pengamat Burung
Burung Laut Indonesia
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Cerita Napi Lapas Pohuwato Pamerkan Karya Lukisan dari Balik Jeruji Besi
Polisi Selidiki Asal Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Senin Pagi 8 Juli 2024
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Dipertimbangkan Puan Maju Pilkada, Kaesang: Jateng Butuh Pemimpin yang Bisa Rampungkan Semua Masalah
Penyanyi Ash Island dan Chanmina Umumkan Pernikahan dan Hamil Anak Pertama
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Aniaya Warga Hingga Babak Belur di Kantor Polisi, Kanit Reskrim di Bone Dimutasi
Pegi Setiawan Bebas, Kuasa Hukum Vina: Memang Terbukti Ada Kecerobohan Polisi
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah