uefau17.com

Sopir Mengantuk Menjadi Penyebab Kecelakaan Syabda Perkasa, Kenali Gejala Microsleep yang Bisa Menyerang Setiap Saat - Otomotif

, Jakarta - Kecelakaan maut yang terjadi tol Pemalang, Jawa Tengah memakan korban meninggal dunia, yaitu pebulutangkis Syabda Perkasa Belawa (22). Kejadian tersebut, terjadi di Tol kilometer 315+200.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Al Qudussy mengungkap kecelakaan maut yang menyebabkan atlet bulu tangkis Indonesia Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia lantaran sopir mengantuk.

"Diduga pengendara dalam kondisi mengantuk sehingga membentur kendaraan bermotor truk Nopol AG 8711 V yang melaju searah di depannya,” ujar Iqbal kepada di Jakarta, Senin (20/3/2023).

Mengantuk memang menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas terbanyak, terlebih jika pengemudi melakukan perjalanan jauh atau berkendara pada malam hari atau dini hari, yakni microsleep yang memang harus dipahami semua pengemudi.

Microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk, umumnya microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh.

Jika dibiarkan, walaupun sebentar microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan.

Beberapa penyebab microsleep, di antaranya:

  1. Kurangnya waktu tidur akibat begadang.
  2. Obesitas.
  3. Efek samping dari obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
  4. Pengaruh dari penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
  5. Menurunnya kualitas tidur, misalnya akibat insomnia dan sleep apnea.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Mengatasi Gejala Microsleep yang Bisa Menyerang Setiap Saat

Menurut Kementerian Kesehatan, beberapa cara mencegah terjadinya microsleep saat berkendara, yaitu:

1. Sebelum berkendara, pastikan sudah beristirahat atau tidur yang cukup.

Tubuh biasanya sudah menyesuaikan dengan pola tidur yang kurang lebih sama setiap harinya. Dikarenakan tubuh ikut beristirahat setelah melakukan berbagai aktivitas sebelumnya. Oleh karena itu, pastikan beristirahat atau tidur selama 7 hingga 9 jam dan tidak berkendara mendekati atau saat waktu tidur serta mengatur perencanaan perjalanan yang baik.

Seperti mengatur waktu untuk berkendara dan juga menyisipkan waktu beristirahat beberapa menit di rest area yang dilewati. Gunanya selain sampai tujuan sesuai jadwal, ini juga dapat membantu mencegah rasa kantuk untuk pengendara dengan mendapatkan istirahat yang pas dan cukup untuk berkendara dengan aman.

2. Mendengarkan musik agar tetap terjaga.

Musik dapat membangun mood pendengarnya. Saat berkendara, musik dapat menjadi teman perjalanan agar tetap terjaga. Selain untuk mengusir rasa penat atau pun rasa kantuk selama perjalanan juga untuk menghilangkan rasa sepi di dalam kabin.

Namun perlu diingat, mendengarkan musik dengan volume berlebihan dapat menganggu konsentrasi, sehingga pastikan volume musik dalam keadaan cukup untuk membantu menghilangkan rasa kantuk.

3. Segera menepi dan beristirahat sejenak apabila mengantuk.

Jika rasa lelah dan kantuk sudah mulai dirasakan atau tidak tertahankan, beristirahatlah di rest area terdekat selama beberapa waktu dan beristirahat sejenak.

4. Mengobrol dengan teman semobil

Menyetir sendiri akan menciptakan rasa kantuk yang berlebihan yang kemungkinan dipicu oleh rasa bosan. Sehingga ketika berencana untuk menempuh perjalanan yang jauh, Anda dapat mengajak teman dan keluarga untuk mendampingi selama perjalanan.

Adanya kehadiran orang lain di dalam mobil akan menjadi Anda lebih terjaga karena Anda dapat lebih aktif mengobrol atau mendengarkan. Dan ketika tanda-tanda microsleep muncul, teman perjalanan dapat dan menyarankan untuk menepi atau dapat bergantian untuk sementara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat