, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya berupaya mengatasi polusi udara yang beberapa hari terakhir meningkat di Jakarta.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) ini mengatakan, telah meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta untuk melakukan rekayasa cuaca.
Baca Juga
"Jadi BPBD saya minta untuk bisa melakukan beberapa rekayasa cuaca supaya bisa menurunkan masalah situasi kondisi Jakarta saat ini," kata Heru di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/6/2024).
Advertisement
Selain itu, dia juga berharap agar seluruh pihak dapat bekerja sama mengatasi masalah polusi udara di Jakarta. Sehingga, ujarnya kualitas udara Jakarta bisa bersih.
"Semuanya kita mengatasi dengan ya supaya udara Jakarta bersih ya," ujarnya.
Sebelumnya, Kualitas udara Jakarta pada Rabu 19 Juni 2024 pagi menjadi yang terburuk ketiga di dunia. Penilaian ini berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir.
Berdasarkan pantauan pada pukul 05.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 177 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5, yang berarti masuk kategori tidak sehat.
Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta menunjukkan bahwa kualitas udara Jakarta berada pada kategori tidak sehat.
Kategori kualitas udara tersebut berarti tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang terpantau antara lain, Bundaran HI (106), Kelapa Gading (116), Jagakarsa (127), Kebon Jeruk (136) dan Lubang Buaya (106).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebab Polusi Udara Jakarta yang Sesungguhnya
![Jakarta Juara Dunia Polusi Udara saat Diguyur Hujan Lebat](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/T2UaLtuJ3VnhIkyXYqjDiAq3rfw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4469313/original/074557400_1686911735-Polusi-Udara-di-Jakarta-Faizal-2.jpg)
Beberapa waktu belakangan, Jakarta telah menjadi sorotan nasional dan global karena kualitas udaranya yang buruk, mengarah pada kategori tidak sehat dan tak layak hidup. Hal ini telah memicu kekhawatiran banyak orang yang ingin memahami penyebab polusi udara yang mengancam kesehatan dan lingkungan di kota Jakarta dan sekitarnya.
Meskipun banyak yang menyalahkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara sebagai penyebab utama dari buruknya kualitas udara di ibu kota, namun fakta-fakta yang diungkapkan menunjukkan hal lain. Menurut paparan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, yang disampaikan dalam Rapat Terbatas Kabinet di Istana Negara, sektor transportasi sebenarnya menjadi kontributor terbesar terhadap polusi udara di Jakarta.
Data yang dikutip menunjukkan bahwa sektor transportasi berkontribusi sebesar 44% dari penggunaan bahan bakar di Jakarta. Sementara itu, industri energi menyumbang 31%, manufaktur industri 10%, sektor perumahan 14%, dan komersial 1%. Dari sisi penghasil emisi karbon monoksida (CO), sektor transportasi menyumbang 96,36% dari total emisi CO di Jakarta, diikuti oleh pembangkit listrik (1,76%) dan industri (1,25%).
Perlu dicatat bahwa sepeda motor merupakan penyumbang utama emisi karbon monoksida per penumpang yang paling tinggi, meskipun jumlahnya hanya mencapai 78% dari total kendaraan bermotor di DKI Jakarta. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah sepeda motor per tahun juga berkontribusi pada peningkatan emisi CO di kota tersebut.
Sementara itu, dari sisi emisi Sulfur Dioksida (SO2), sektor industri manufaktur menjadi penyumbang utama dengan 61,9% dari total emisi SO2 di Jakarta. Industri energi menyumbang 25,17%, sementara kendaraan bermotor hanya 11%.
Laporan ini juga membantah kabar bahwa polusi udara di Jakarta disebabkan oleh PLTU Suralaya di Cilegon, Provinsi Banten. Analisis pemantauan tahun 2019 menunjukkan bahwa pergerakan pencemaran tidak mengarah ke Jakarta, tetapi ke Selat Sunda.
Advertisement
Tips Mengurangi Dampak Polusi Udara Jakarta
![Polusi Udara Jakarta](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Fpkm3HD9DKcdlSZGQI9H_kP5AxI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4516753/original/082794300_1690458364-Polusi-Udara-Jakarta-6.jpg)
Dalam era di mana polusi udara menjadi perhatian global, langkah-langkah untuk mengurangi dampak buruknya menjadi semakin penting.
Berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat membantu kita dalam meminimalkan kontribusi terhadap polusi udara, menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi dampak buruk polusi udara:
- Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan: Pilihlah transportasi publik, bersepeda, atau berjalan kaki saat memungkinkan. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang menggunakan bahan bakar fosil dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Menggunakan Kendaraan Ramah Lingkungan: Jika memungkinkan, pilihlah kendaraan listrik atau hibrida yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dan emisi.
- Penggunaan Bahan Bakar Bersih: Pastikan kendaraan Anda menggunakan bahan bakar yang lebih bersih seperti bensin tanpa timbal atau solar.
- Perawatan Kendaraan Rutin: Melakukan perawatan kendaraan secara rutin dapat membantu mengoptimalkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi yang tidak sehat.
- Mengurangi Pembakaran Sampah: Hindari membakar sampah di halaman rumah atau di tempat umum. Gunakan sistem pengolahan sampah yang ramah lingkungan seperti daur ulang atau kompos.
- Promosikan Pohon dan Tanaman: Tanaman dan pepohonan dapat membantu menyaring udara dan mengurangi polusi udara. Tanam pohon di sekitar lingkungan rumah Anda atau dukung program penghijauan di area publik.
- Penggunaan Energi Hijau: Gunakan sumber energi terbarukan seperti panel surya atau angin untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang berkontribusi pada polusi udara.
- Kurangi Konsumsi Barang Konsumen: Produksi barang konsumen seringkali melibatkan proses industri yang menghasilkan polusi. Dengan mengurangi konsumsi barang yang tidak diperlukan, Anda dapat membantu mengurangi dampak buruk polusi udara.
- Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Tingkatkan kesadaran lingkungan di komunitas Anda dengan mengedukasi tentang pentingnya menjaga udara bersih dan mengurangi perilaku yang menyebabkan polusi.
- Dukung Kebijakan Lingkungan: Dukung kebijakan pemerintah yang mempromosikan penggunaan energi bersih, transportasi ramah lingkungan, dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Dengan menerapkan tips-tips di atas secara konsisten, kita dapat berkontribusi dalam mengurangi dampak buruk polusi udara dan menjaga kualitas udara yang lebih baik untuk kesehatan dan lingkungan.
Terkini Lainnya
Jakarta Darurat Judi Online, Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Kepolisian
Heru Budi Sebut 3 Pelaku Penjarahan Rusun Marunda Sudah Diproses Hukum
Heru Budi soal Peluang Maju Pilgub Jakarta: Biar Alam Semesta yang Menjawab
Penyebab Polusi Udara Jakarta yang Sesungguhnya
Tips Mengurangi Dampak Polusi Udara Jakarta
Heru Budi Hartono
Jakarta
Pj Gubernur Jakarta
Polusi Udara
BPBD
Rekomendasi
Heru Budi Sebut 3 Pelaku Penjarahan Rusun Marunda Sudah Diproses Hukum
Heru Budi soal Peluang Maju Pilgub Jakarta: Biar Alam Semesta yang Menjawab
Heru Budi: JAKIM 2024 Berlangsung Sukses, Diikuti 15 Ribuan Peserta
Puncak HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Kaos hingga Sepeda di Monas
Heru Budi Ungkap Alasan Absen Hadiri Malam Perayaan HUT ke-497 Jakarta di Jakarta Fair
Heru Budi Ajak Warga Jakarta Gunakan Hak Pilih di Pilkada Serentak 2024
Upacara HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi: Perayaan Terakhir Sandang Status Ibu Kota Negara
Di Hadapan Anies Baswedan, Pengunjung Soraki Heru Budi yang Absen Pesta Kembang Api Jakarta Fair 2024
Heru Budi Absen, Anies Pimpin Hitung Mundur Pesta Kembang Api di Jakarta Fair Kemayoran
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Gol Lautaro Martinez Pastikan Argentina Lolos ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Gol Martinez Pastikan Kemenangan Argentina atas Chile
Erik ten Hag Membuat Permintaan Khusus pada Manchester United Buat Rekrut Pemain Ini
Hasil Copa America 2024: Kanada Unggul Tipis Atas Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
OPINI: 3 Skenario Pemberantasan Judi Online di Indonesia
Data Terkini, Polda Metro Jaya Tangkap 56 Pelaku Judi Online
Berantas Judi Online, Polda Metro Jaya Bakal Kejar Bandar sampai ke Taiwan
Promosi Judi Online di Medsos, Selebgram Bogor Diringkus
Transaksi Judi Online Terus Melonjak, Nilainya Segini pada Kuartal I 2024
Haji 2024
Bacaan Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang Diajarkan Nabi
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
TOPIK POPULER
Populer
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Cawe-cawe ke Pemerintah Daerah
Pemkot Tangsel Berikan Bantuan Biaya Pendidikan untuk 5 Ribu Siswa
Kasus Dugaan Korupsi PT Telkom, KPK Sebut Kerugian Negara Tembus Lebih Rp200 Miliar
Mantan Sestama Basarnas Max Ruland Boseke Terima Suap Rp2,5 Miliar, KPK: Untuk Beli Ikan Hias
Kakek dan Paman yang Cabuli 2 Bocah Terancam 15 Tahun Penjara
SYL Kembalikan Rp 2 Miliar Hasil Urunan, KPK: Ada Pihak yang Ketakutan
Logo HUT RI yang ke-79 Resmi Dirilis, Simak Makna, Tema, hingga Link Download
Kompolnas Usulkan Semua Anggota Polisi Dipasangi Body Camera saat Berdinas
Gerindra: Prabowo Tak Punya Halangan Bertemu Siapapun, Termasuk Anies
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Tekuk Portugal 2-0, Georgia Bikin Sejarah Lolos 16 Besar
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Georgia vs Portugal, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Republik Ceko vs Turki, Sebentar Lagi Kick-off
Hasil Euro 2024: Imbang 1-1 Lawan Slovakia, Rumania Rebut Puncak Klasemen Grup E
Hasil Euro 2024: Belgia Segel Tiket 16 Besar Meski Imbang 0-0 Lawan Ukraina
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Berita Terkini
Hasil Euro 2024: Tekuk Portugal 2-0, Georgia Bikin Sejarah Lolos 16 Besar
Polisi Periksa Ojol Viral yang Pecahkan Kaca Rumah Konsumen Gegara Susah Cari Alamat
Kisah Awal Mula Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Digelari Sulthonul Auliya atau Rajanya Para Wali
Lulus Cumlaude dari UGM, Mahasiswi Malah Pilih Kerja Jadi Pembersih Toilet
5 Fakta Menarik NBA Draft 2024: Format Baru Bikin Mendebarkan
Fakta Mobil Pelat Dinas TNI dan Sosok Pemilik Vila di Sukabumi yang Jadi Tempat Simpan Mesin Uang Palsu Rp22 Miliar
Astronom Temukan Titan Alami Erosi Serupa Bumi
Kapolri Rotasi Jabatan Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 27 Juni 2024
Pj Gubernur Jabar Tolak Keluarkan Obligasi Daerah: Tidak Mau Mewariskan Utang
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Georgia vs Portugal, Segera Dimulai
Banyak yang Salah Kaprah dengan Sedekah Subuh, Begini Penjelasan Buya Yahya
Link Live Streaming Euro 2024 Republik Ceko vs Turki, Sebentar Lagi Kick-off
Kakek dan Paman yang Cabuli 2 Bocah Terancam 15 Tahun Penjara
Mengenal Rengkong, Alat untuk Memanggul Beras yang Jadi Kesenian Tradisional