uefau17.com

7 Fakta hingga Respons Sejumlah Pihak Terkait Anies Baswedan Dapat Ancaman Penembakan di Medsos - News

, Jakarta - Belum lama ini, Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan saat melakukan siaran langsung atau live di aplikasi media sosial (medsos) TikTok @aniesbaswedan.

Ancaman ke Anies Baswedan tersebut datang dari salah satu warganet dengan nama akun @rifanariansyah. Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu diancam hendak ditembak di kepala. Ancaman itu disampaikan @rifanariansyah melalui kolom komentar.

Dilihat , tangkapan layar komentar berisi ancaman ke Anies Baswedan itu beredar di media sosial. Tak terkecuali di media sosial X atau sebelumnya Twitter.

"Izin bapak, nembak kepala Anies hukumannya berapa lama ya?," demikian bunyi komentar tersebut, dikutip Jumat 12 Januari 2024.

Anies pun menanggapi ancaman penembakan yang viral tersebut. Dia berharap ancaman penembakan itu tidak benar-benar terjadi.

"Ya mudah-mudahan tidak kejadian," kata Anies kepada wartawan di sela-sela kampanye di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis 11 Januari 2024.

Tim Hukum Timnas AMIN masih menunggu koordinasi untuk mengambil langkah-langkah hukum lanjutan terkait dengan ancaman penembakan yang diterima Anies Baswedan.

"Kami akan proses hukum. Tentu saja setelah nanti dapat arahan dari pimpinan tim hukum untuk hal tersebut," kata anggota tim hukum Timnas AMIN, Aziz Yanuar saat dikonfirmasi.

Aparat kepolisian pun menyelidiki dugaan pengancaman yang diterima Anies Baswedan. Terduga pelakunya teridentifikasi menggunakan akun @rifanariansyah.

Kabid Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo memastikan akan mengusut kasus dugaan pengancaman tersebut.

"Kita masih dalami," kata Yusuf dalam keterangannya.

Berikut sederet fakta dan respons sejumlah pihak usai capres nomor urut 1 Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan saat melakukan siaran langsung atau live di aplikasi sosial media TikTok @aniesbaswedan dihimpun :

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Respons Anies Usai Viral Dapat Ancaman Penembakan

Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan saat melakukan siaran langsung atau live di aplikasi TikTok @aniesbaswedan. Ancaman ke Anies itu datang dari salah satu warganet dengan nama akun @rifanariansyah.

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu diancam hendak ditembak di kepala. Ancaman itu, disampaikan @rifanariansyah melalui kolom komentar.

Dilihat , tangkapan layar komentar berisi ancaman ke Anies Baswedan itu beredar di media sosial. Tak terkecuali di media sosial X atau sebelumnya Twitter.

"Izin bapak, nembak kepala Anies hukumannya berapa lama ya?," demikian bunyi komentar tersebut, dikutip Jumat 12 Januari 2024.

Anies pun menanggapi ancaman penembakan yang viral tersebut. Dia berharap ancaman penembakan itu tidak benar-benar terjadi.

"Ya mudah-mudahan tidak kejadian," kata Anies kepada wartawan di sela-sela kampanye di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis 11 Januari 2024.

Meski begitu, Anies berharap para aparat penegak hukum melakukan tindak lanjut apabila hal tersebut benar-benar bisa mengancam keselamatan dirinya.

"Kalau itu dianggap ancaman ya biar pihak penegak hukum bisa menindaklanjuti," ucap Anies Baswedan.

 

3 dari 8 halaman

2. Cak Imin Sebut Mau Lapor ke Presiden

Saat dimintai tanggapan terkait pasangannya capres nomor urut 1 Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan, calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menilai ancaman penembakan terhadap Anies adalah perbuatan orang iseng. Dia mengaku sudah tahu kabar itu sejak lama.

"Udah lama, yang lama itu. Biasa orang-orang iseng," jawab pria yang karib disapa Gus Imin saat ditemui di Surabaya, Jumat 12 Januari 2024.

Meski dilakukan oleh orang iseng, Cak Imin memastikan dirinya tidak akan tinggal diam. Tim hukum Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) sudah mencari bukti kuat. Bila bukti sudah kuat, maka Gus Imin bakal melaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

"Serius. Kita akan proses. Kalau nanti buktinya kuat, saya lapor Presiden," kata Cak Imin.

 

4 dari 8 halaman

3. Tim Hukum AMIN Akan Proses Hukum

Tim Hukum Timnas AMIN masih menunggu koordinasi untuk mengambil langkah-langkah hukum lanjutan terkait dengan ancaman penembakan yang diterima Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan oleh seorang netizen di media sosial.

"Kami akan proses hukum. Tentu saja setelah nanti dapat arahan dari pimpinan tim hukum untuk hal tersebut," kata anggota tim hukum Timnas AMIN Aziz Yanuar saat dikonfirmasi, Jumat 12 Januari 2024.

Menurut Aziz, apa yang dituliskan akun tersebut sudah keterlaluan. Meskipun, ia meyakini ucapan seperti itu biasanya dilakukan oleh orang yang sekedar ingin mencari sensasi semata.

"Kami menantang anda jangan banyak teori, lakukan jika berani. Biasanya orang yang kebanyakan teori itu sesungguhnya para pengecut sejati. Jangankan mau menembak, ketemu saja saya yakin takut setengah mati," jelas Aziz.

 

5 dari 8 halaman

4. Sahroni NasDem Minta Polri Usut Tuntas

Capres nomor urut satu Anies Baswedan, mendapat ancaman saat melakukan siaran langsung atau live di aplikasi TikTok @aniesbaswedan.

Terkait hal itu, Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni meminta Polri tidak menanggap remeh berbagai ancaman keamanan bagi capres manapun.

"Saya minta pihak kepolisian dengan cepat mengusut ancaman ini. Karena ini ngeri sekali. Faktanya kita lihat insiden penembakan terhadap pemimpin negara itu bisa benar-benar terjadi, seperti di Jepang dan Amerika Serikat misalnya. Jadi tetap polisi harus memastikan keamanan para capres-cawapres, khususnya di musim-musim kampanye yang mulai memanas seperti saat ini," ujar Sahroni dalam keterangannya, Jumat 12 Januari 2024.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI berharap agar kepolisian menyisir segala bentuk ancaman dan provokasi, kepada setiap capres-cawapres di dunia maya.

Karena menurutnya, jika dibiarkan, akan dapat merusak dan memperkeruh suasana menjelang hari pemilihan nanti.

"Jadi yang bernada ancaman dan provokasi serius terhadap capres-cawapres di medsos, agar segera ditindak satu per satu. Karena ini sudah membahayakan nyawa para paslon. Kalau sekedar kritik pedas, ada sedikit hujat menghujat, dibuat meme, atau yang lainnya, itu masih sangat kita bisa pahami sebagai bagian dari demokrasi, apalagi ini memang sedang momentum pemilu. Tapi kalau sudah mengancami, ini harus benar-benar diusut," ungkap Sahroni.

Menurut dia, dengan sikap tegas ini, bisa membawa suasana lebih kondusif menjelang hari pemilihan pada 14 Februari 2024. Untuk itu, aparat penegak hukum khususnya Polri, harus bantu untuk mewujudkannya.

"Harus saling jaga, saling menahan diri, dan bersuaralah dalam batasan yang ada. Agar situasi dan kondisi menjelang hari pemilihan bisa kita pastikan kondusif," tandas Sahroni.

 

6 dari 8 halaman

5. Kata Ganjar Pranowo: Jangan Ngancem Gitu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mendapat ancaman pembunuhan di media sosial. Pengancam menuliskan akan menembak kepala Anies Baswedan.

Menanggapi adanya ancaman tersebut, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan tidak boleh ada ancam-mengancam dalam pemilu. Ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.

"Ya kalau kita sudah punya demokrasi, jangan ngancem gitu. Biarkan rakyat bisa memilih dengan baik," kata Ganjar Pranowo usai berziarah ke makam Gus Dur, Jombang, Jawa Timur.

Ganjar menyebut, apabila ancaman terjadi akibat debat capres beberapa waktu lalu, ia menyayangkan hal tersebut. Sebab, menurut Ganjar, perbedaan argumen adalah hal wajar dan harus terjadi selama debat.

"Jadi kita mesti menjaga kalau mau demokratis. Jagalah nilai-nilai demokrasi yang ada. Debat boleh-boleh saja tidak setuju pada kebijakan," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, dalam debat sah-sah saja melakukan serangan lewat negative campaign (kampanye negatif), selama itu bukan black campaign (kampanye hitam).

"Tidak boleh black campaign, tapi negative campaign boleh. Itulah proses perdebatan," pungkas Ganjar.

 

7 dari 8 halaman

6. Polisi Cari Pemilik Akun

Polisi selidiki dugaan pengancaman yang diterima calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan. Ancaman penembakan diterima Anies saat melakukan siaran langsung atau live di aplikasi TikTok @aniesbaswedan. Terduga pelakunya teridentifikasi menggunakan akun @rifanariansyah.

Terkait hal ini, Kabid Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo memastikan akan mengusut kasus dugaan pengancaman tersebut.

"Kita masih dalami," kata Yusuf dalam keterangannya.

Yusuf mengatakan, proses penyelidikan sedang berjalan, termasuk saat ini sedang menelusuri sosok pemilik akun.

"Iya Polda Kaltim sedang memprofiling pemilik akun tersebut walaupun akun tersebut sekarang sudah hilang," ucap dia.

Disisi lain, Polda Kaltim juga menunggu pihak yang menjadi korban untuk membuat laporan polisi (LP).

"Kita masih menunggu siapa yang merasa menjadi korban pengancaman atau yang keberatan," tandas Yusuf.

Mabes Polri pun turut turun tangan untuk mendalami terkait ancaman dari sebuah akun media sosial yang bakal menembak Capres nomor urut 1 Anies Baswedan.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kalau sampai saat ini belum ada laporan terkait ancaman itu. Namun, pihaknya tetap mendalami akun yang memberikan ancaman kepada Anies.

"Sejauh ini belum ada laporannya, namun Polri telah melakukan proses pendalaman terhadap akun tersebut," kata Trunoyudo saat dikonfirmasi.

Namun demikian, Jenderal Bintang Satu tersebut mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga perdamaian. Dengan tidak menyebarkan pesan-pesan yang bisa merusak persatuan.

"Polri mengimbau kepada seluruh masyarakat bahwa mari kita wujudkan Pemilu yang aman, damai untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," jelas Trunoyudo.

 

8 dari 8 halaman

7. Polisi Tangkap Pelaku

Polisi telah menangkap pelaku yang mengancam membunuh calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan. Ancaman pembunuhan itu dilontarkan lewat komentar di media sosial saat Anies live TikTok.

"Iya Benar (sudah ditangkap)," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi, Sabtu (13/1/2024).

Namun Trunoyudo belum merinci perihal penangkapan tersebut karena akan disampaikan langsung oleh Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat