, Jakarta - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya. Salah satunya mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menurun jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Sebelum pandemi, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 70 persen, sementara saat ini hanya 58 persen.
Baca Juga
Temuan ini berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan sejak tanggal 17 sampai 21 September 2021.
Advertisement
"Kalau sebelum pandemi itu sekitar 72, 70 persen yang puas terhadap kinerja Presiden. Jadi trennya masih turun," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Minggu 26 September 2021.
Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, tingkat kepercayaan masyarakat pada lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menurun.
Diketahui, survei tersebut dilakukan pada tanggal 17 sampai 21 September 2021. Sampel survei sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan pada Maret 2018 hingga Juni 2021.
Dari 1.200 responden, margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan survei dilakukan dengan menggunakan wawancara telepon.
Burhanuddin menuturkan, kini posisinya di peringkat keempat, setelah TNI, Presiden dan Polri.
Berikut 6 hasil survei Indikator Politik Indonesia terkini dihimpun :
Ternyata mayoritas responden tidak setuju penggunaan isu agama untuk menyerang dan menjatuhkan lawan. Demikian salah satu temuan survei Indikator Politik Indonesia yang digelar 12-14 April dan baru saja dirilis ke publik.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Kepuasan Publik Atas Kinerja Jokowi Hadapi Covid-19 Tak Berubah
![Presiden Joko Widodo (Jokowi)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Cb4j-GX-7R5nkpe9nIiHhXP6pr4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3344564/original/004739600_1610180407-jkw7.jpg)
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, tidak ada perubahan kepuasan mayarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19 dalam dua bulan terakhir.
"Mayoritas masyarakat puas atau cukup puas dengen kinerja presiden menangani wabah Covid-19 61,8 persen. Kepuasan tidak berubah dalam dua bulan terakhir," kata dia dalam keterangan pers, Minggu 26 September 2021.
Burhanuddin menyebut, pada survei sebelumnya atau pada Juli 2021 menunjukkan angka kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi sekitar 60,5 persen.
Dia pun menyinggung pelaksanaan PPKM darurat dalam penanganan Covid-19, sebanyak 91,8 persen mengaku mengetahuinya.
"Hampir semua warga mengetahui pelaksanaan PPKM darurat dan sikap publik terbelah antara setuju atau tidak setuju PPKM darurat dikeluarkan pemerintah. Sekitar 51 persen setuju dan 45 persen kurang setuju," ucap Burhanuddin.
Sementara, kata dia, sebanyak 64,9 persen percaya pelaksanaan PPKM darurat dapat menurunkan kasus positif Covid-19. Sedangkan sebanyak 61,6 persen percaya PPKM darurat dapat menurunkan tingkat kematian.
"Mayoritas percaya pelaksanaan PPKM darurat mengurangi angka penularan dan angka kematian akibat pandemi," terang dia.
Advertisement
2. Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Turun Dibanding Sebelum Pandemi
![Presiden Joko Widodo (Jokowi)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/GJANdEC40FhmdV4KNPiMg6P2FLo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3344562/original/097279200_1610180328-jkw5.jpg)
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi menurun jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Sebelum pandemi, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 70 persen, sementara saat ini hanya 58 persen.
Temuan ini berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan sejak tanggal 17 sampai 21 September 2021.
"Kalau sebelum pandemi itu sekitar 72, 70 persen yang puas terhadap kinerja Presiden. Jadi trennya masih turun," papar Burhanuddin.
Jika dilihat dari sisi demografi, semakin tua usia masyarakat maka kepuasan terhadap kinerja Jokowi meningkat. Namun, semakin tinggi pendidikan masyarakat, kepuasan terhadap kinerja Jokowi menurun.
"Kalau dilihat dari sisi pendapatan, semakin rendah pendapatan tingkat kepuasan terhadap Presiden makin meningkat. Sementara pendapatan yang di atas Rp 4 juta, kepuasannya hanya 53,6 persen," papar Burhanuddin.
Dia juga mencatat, pendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019 cenderung lebih puas terhadap kinerja Presiden, angkanya mencapai 66,5 persen. Sementara pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada 2019 yang puas terhadap kinerja Jokowi hanya 50,9 persen.
3. Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Sistem Demokrasi Menurun
![Rapat Koordinasi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/sL_tsmiuWl4qc2gQwN6f_JLOQaE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3442499/original/044837600_1619615463-1619599083147.jpeg)
Kemudian Burhanuddin mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya, bahwa masyarakat yang tidak puas akan demokrasi mencapai 44,1 persen.
Sedangkan yang merasa puas mencapai 47,6 persen. Meski demikian, angka ini tak mencerminkan masyarakat ingin menggantikan dengan sistem yang lain.
"Yang tidak puas bukan berarti mengidealkan sistem lain di luar demokrasi tapi mereka punya kritik terhadap bagaimana mekanisme demokrasi dijalankan," kata Burhanuddin.
Lanjut dia, angka kepuasan terhadap berjalannya demokrasi itu juga menunjukan adanya penurunan dari yang sebelumnya mencapai 60,7 persen.
Selain itu untuk angka ketidakpuasan mengalami peningkatan dari 32 persen menjadi 44 persen.
Burhanuddin menilai, penurunan kepuasan tersebut juga dampak dari penangkapan peternak di Jawa Timur, Suroto yang menyuarakan harga jagung saat adanya kunjungan Presiden Jokowi.
"Pak Jokowi mengundang (Suroto) ke Istana kemudian memberikan teguran kepada Kapolri yang dianggap terlalu berlebihan dalam menangani aksi atau demo. Ini saya kira penting untuk disampaikan supaya aspirasi publik bisa ditangkap oleh policy makers," terang dia.
Sementara itu, Burhanuddin mengatakan sebanyak 44,1 persen menganggap ekonomi nasional itu buruk. Yakni angka tersebut akumulasi dari 36,7 persen menganggap buruk dan 7,4 persen masyarakat menilai kondisi ekonomi sangat buruk.
"Jadi lebih banyak yang mengatakan kondisi ekonomi nasional buruk ketimbang baik. Kita bisa cek siapa mereka yang mengatakan buruk umumnya adalah mereka yang tidak memiliki fix income di sektor informal," jelas dia.
Advertisement
4. Masyarakat Tak Setuju Adanya Vaksin Covid-19 Berbayar
![FOTO: Pekerja Swasta Ikuti Program Vaksinasi Gotong Royong](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/UygUJ4QafyDCIC7XsANYIGoKg0Q=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3459503/original/019831700_1621407341-20210519-Sentra-Vaksinasi-Gotong-Royong-1.jpg)
Burhanuddin mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dirilisnya, sebanyak 58 persen masyarakat menolak adanya vaksin Covid-19 berbayar.
Adapun hanya 31 persen masyarakat setuju adanya vaksin Covid-19 berbayar.
"Lalu, kami tanya, apakah setuju vaksin berbayar bagi warga yang mampu? Sebagian besar tidak setuju," kata Burhanuddin.
Selain itu, dia menyatakan 54 persen masyarakat mengaku tidak bersedia adanya vaksinasi Covid-19 ketiga atau booster dengan berbayar.
Hanya 34 persen yang mengaku setuju bila vaksin booster berbayar.
5. Percaya PPKM Mengurangi Angka Penularan
![FOTO: PPKM Mikro Mulai Diterapkan di 7 Provinsi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Cp2Tp3HPHIQlOtUYaPWyAw1NVhQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3372606/original/051665600_1612870262-20210209-PPKM-MIKRO-5.jpg)
Sementara, Burhanuddin menuturkan, untuk pelaksanaan PPKM darurat dalam penanganan Covid-19, sebanyak 91,8 persen mengaku mengetahuinya.
"Hampir semua warga mengetahui pelaksanaan PPKM darurat dan sikap publik terbelah antara setuju atau tidak setuju PPKM darurat dikeluarkan pemerintah. Sekitar 51 persen setuju dan 45 persen kurang setuju," kata dia.
Kendati begitu, menurut Burhanuddin, sebanyak 64,9 persen percaya pelaksanaan PPKM darurat dapat menurunkan kasus positif Covid-19.
Sedangkan sebanyak 61,6 persen percaya PPKM darurat dapat menurunkan tingkat kematian.
"Mayoritas percaya pelaksanaan PPKM darurat mengurangi angka penularan dan angka kematian akibat pandemi," ucap dia.
Advertisement
6. Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada KPK Turun
![Ilustrasi KPK](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/tgrhMSxSLjxthqF-4hcp0wJj6ck=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2913255/original/082272300_1568693472-WhatsApp_Image_2019-09-17_at_10.55.32_AM.jpeg)
Terakhir, Burhanuddin mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, tingkat kepercayaan masyarakat pada lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menurun.
Dia menuturkan, kini posisinya di peringkat keempat, setelah TNI, Presiden dan Polri.
"Biasanya KPK kalau enggak nomor 2, nomor 1, mungkin hanya kalah dengan TNI biasanya. Tetapi sekarang sudah melorot ke angka 4 dilihat dari tingkat trust," kata Burhanuddin.
Posisi KPK kini berada di atas Kejaksaan, MPR, DPD, DPR dan partai politik.
"Kalau DPR dan partai politik saya tidak heran karena trustnya paling rendah, dari dulu tidak naik kelas. Tapi kalau KPK turun menurut saya itu berita baru meskipun buat masyarakat sipil bukan hal mengagetkan," sambungnya.
Khusus TNI dan Polri, mayoritas masyarakat menilai kompak. Penilaiannya mencapai 83,3 persen. Sementara masyarakat yang menganggap kurang kompak 7,9 persen, tidak kompak sama sekali 0,6 persen dan masyarakat tidak tahu atau tidak menjawab 8,2 persen.
"Polri dan TNI secara umum masyarakat menilai kompak," jelas Burhanuddin.
Terkini Lainnya
Survei Indikator, Nama Ahmad Ali Menguat di Pilkada Sulteng 2024
Survei Indikator: Publik Sebut Kinerja Polri Sangat Membantu Pemudik Lebaran 2024
1. Kepuasan Publik Atas Kinerja Jokowi Hadapi Covid-19 Tak Berubah
2. Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Turun Dibanding Sebelum Pandemi
3. Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Sistem Demokrasi Menurun
4. Masyarakat Tak Setuju Adanya Vaksin Covid-19 Berbayar
5. Percaya PPKM Mengurangi Angka Penularan
6. Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada KPK Turun
COVID-19
Jokowi
Indikator Politik Indonesia
Survei
hasil survei
Rekomendasi
Survei Indikator: Publik Sebut Kinerja Polri Sangat Membantu Pemudik Lebaran 2024
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Hasil Copa America 2024: Miguel Araujo Diusir Wasit, Kanada Bungkam Perlawanan Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina di Indosiar dan Vidio, Rabu 26 Juni Pukul 08.00 WIB
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Chile vs Argentina: Tim Tango Mengincar Tiket 8 Besar
Profil Endrick Penyerang Muda Brasil, Klub, Riwayat Karier, Usia, dan Status Transfer di Real Madrid
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
Kapolda Metro: Kalau Tak Ada yang Pasang, Mati Sendiri Judi Online Itu
Polri masih Koordinasikan soal Rencana Ribuan Rekening Judi Online Masuk Kas Negara
Menko PMK: Kalau Orang Pinjam Nama atau Nomor Rekening Tolak, Itu untuk Judi Online
164 Wartawan Terlibat Judi Online Rp 1,4 Miliar, Nama-namanya Lengkap
5 Provinsi dengan Penjudi Online Terbanyak, Nomor 1 Jabar dengan Nilai Transaksi Rp3,8 Triliun
BPK Dorong Polri Gelar Kampanye Pencegahan Kejahatan Siber, Khususnya Judi Online
Haji 2024
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
Tangis Haru Warnai Kedatangan Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Lampung di Rajabasa
TOPIK POPULER
Populer
Polri Terus Usut Kasus Peretasan Pusat Data Nasional
Tim Siber TNI Dalami Dugaan Peretasan Data BAIS
BPK Dorong Polri Gelar Kampanye Pencegahan Kejahatan Siber, Khususnya Judi Online
Gerindra: Prabowo Tak Punya Halangan Bertemu Siapapun, Termasuk Anies
Kemendagri Sabet Penghargaan Lembaga Peduli Penyiaran dari KPI
Tawarkan Kader, PKS Buka Peluang Dukung Ridwan Kamil Maju Pilgub 2024
Sahroni DPR Sebut Digitalisasi Perizinan Event Bakal Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Manuver PKS Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta
Kuasa Hukum: Firli Bahuri Masih di Jakarta, Masih Olahraga Bulutangkis
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Laga Euro 2024 Inggris Vs Slovenia Berakhir Dengan Skor Kacamata
Hasil Prancis Vs Timnas Polandia: Les Bleus Gagal Menang
Hasil Euro 2024: Beri Kejutan Besar, Austria Buat Belanda Kalang Kabut
Hasil Euro 2024: Ditahan Imbang Serbia 0-0, Denmark Berhasil Lolos 16 Besar
Berita Terkini
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
Sambut Libur Sekolah, Biaya Naik Kereta Api Wisata Didiskon hingga 15 Persen
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Harga Emas Tumbang Dihantam Penguatan Dolar AS
Atta Halilintar Tak Dipanggil Pak Haji Diprotes Ayahnya, Ini Kata UAH dan Buya Yahya
Kominfo Beberkan Jadwal Lelang Spektrum 700 MHz dan 2,6 GHz untuk Dukung Implementasi AI Makin Masif
IHSG Rawan Koreksi, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 26 Juni 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
KPK Cium Bau Anyir Putusan Hakim PN Tipikor yang Bebaskan Gazalba Saleh
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Sidang Sengketa Hasil Verifikasi Calon Jalur Perseorangan Pilkada Kota Malang Mulai Digelar
Hasil Copa America 2024: Miguel Araujo Diusir Wasit, Kanada Bungkam Perlawanan Peru
PKS: 2 Poros di Pilkada Jakarta Lebih Menarik, Peluang Menangnya Besar
Laga Euro 2024 Inggris Vs Slovenia Berakhir Dengan Skor Kacamata
4 Zodiak yang Bisa Memberikan Nasihat Baik Kepada Orang Lain, Dikenal Bijaksana