uefau17.com

Putra Ganjar Pranowo Muhammad Alam Ungkap Perasaannya Sering Dampingi Sang Ayah ke Berbagai Acara Politik - Lifestyle

, Jakarta - Menjelang Pilpres 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi, kegiatan para calon presiden dan calon wakil presiden akan sangat padat. Begitu pula dengan capres yang diusung PDIP dan partai koalisinya, Ganjar Pranowo.

Ganjar bersama cawapres Mahfud MD baru saja resmi mendeklarasikan diri di Gedung Arsip Nasional, Jakarta pada Rabu malam, 18 Oktober 2023, sebelum resmi mendaftar sebagai capres dan cawapres di KPU pada Kamis (19/10/2023). Di acara Rabu malam, keduanya terlihat didampingi istri dan anak mereka.

Ganjar mendapat dukungan penuh dari sang istri, Siti Atiqoh Supriyanti, dan putra semata wayang mereka, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Sebagai anak, Alam Ganjar sudah sering ikut menemani ayahnya di berbagai agenda, termasuk acara politik.

Di usia 21 tahun, Alam sudah sering mendapat perhatian publik, termasuk saat ayahnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode. Meski masih berusia muda, Alam sudah dipercaya PDIP jadi juru kampanye untuk sang ayah yang dideklarasikan sebagai capres.

Ia dipercaya punya kemampuan untuk berkomunikasi dengan Gen Z. Lalu, bagaimana perasaan Alam harus sering hadir di sejumlah acara untuk menemani ayahnya?

Pria kelahiran tahun 2001 ini menyebut keluarga adalah sebuah ekosistem. Setiap unsur di dalamnya harus saling mendukung dan membutuhkan satu sama lainnya.

"Sebagai keluarga, (saya) akan mendukung penuh bapak sebagai bentuk support. Keluarga itu tempat saya bersandar, saling butuh satu sama lain. Makanya diperlukan timbal balik untuk saling menguatkan setiap anggota keluarga," kata si juru kampanye Ganjar dikutip dari akun YouTube Ganjar Pranowo, Kamis (19/10/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ganjar dan Alam Seperti Teman

Menurut Alam, contoh dukungan untuk ayahnya adalah berdiskusi dan bertukar pikiran. Alam menilai, hubungannya dengan Ganjar bukan sekadar bapak dan anak, tapi juga seperti teman yang saling bertukar pikiran satu sama lain.

Alam mengaku, salah satu yang kerap mereka diskusikan adalah masalah anak muda. Misalnya, terkait isu kesehatan mental yang saat ini jadi salah satu kendala anak muda.

"Saya sedikit banyak tahu lah isu-isu yang ada, jadi bisa saya sampaikan ke bapak dan bisa memberi insight ke Bapak juga. Kemarin saya lihat aspirasi-aspirasi yang masuk via DM (direct message) dan saya diskusikan dengan bapak," ungkapnya.

"Bapak tidak ragu mendengar pendapat saya tentang solusi bagi kesehatan mental anak muda," lanjutnya. Alam juga mengaku kerap bertukar koleksi bacaan dengan Ganjar.

Ia banyak mendapat referensi buku-buku politik dan kepemimpinan dari Ganjar. "Salah satu referensi buku politik dari bapak untuk saya adalah World Order karya Henry Kissinger (mantan Menteri Luar Negeri AS),” terangnya.

 

3 dari 4 halaman

Ganjar Tak Ingin Istimewakan Anaknya di Politik

Di sisi lain, saat acara deklarasi bakal capres dan cawapres di Gedung Arsip Nasional di Jakarta, Ganjar Pranowo menyebut tidak ingin putranya mendapat karpet merah atau "hak istimewa" dalam mencapai suatu hal, hanya karena anak seorang kepala negara.

Menurut Ganjar, semua masyarakat harus memiliki hak yang sama dan berkompetisi secara adil. Ganjar menyebut ini sebagai jawaban pertanyaan seorang seniman bernama Kadri yang bertanya apakah dirinya akan memberi karpet merah ke anaknya apabila terpilih jadi presiden.

"Saya mungkin hanya akan kasih baju merah saja ke dia (Alam Ganjar)," ucap Ganjar Pranowo di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2023. "Buat saya sebenarnya yang paling penting adalah bagaimana semua punya kompetensi dan bisa berkompetisi dengan sehat."

Ia menyadari bahwa kekuasaan merupakan suatu hal yang menggoda. Untuk itu, Ganjar menekankan semua pemimpin harus memiliki kontrol diri agar tidak memanfaatkan kekuasaan yang dimiliki.

4 dari 4 halaman

Ganjar Butuh Kritik dan Kontrol

"Yang saya sadari, kekuasaan itu ada batasnya dan kekuasaan itu menggoda. Maka, kita harus punya kontrol diri dan tahu diri," ujar pria berusia 54 tahun ini.

Ganjar menuturkan dirinya ingin semua masyarakat Indonesia dapat meraih cita-citanya dengan cara atau jalur yang adil. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu tak mau anak dari masyarakat biasa kalah dengan anak-anak pejabat yang memiliki keuasaan.

"Saya tidak mau kelak anaknya mas Kadri akan kalah dengan Alam karena anak presiden. Saya tidak mau anaknya mas Kadri kalah dengan anak bupati, saya tidak mau anak mas Kadri akan kalah dengan anak gubernur atau siapa pun," jelas dia.

"Karena itulah, penting teman-teman hadir untuk kemudian memberi saya saran, kritik, kontrol, karena semua butuh proses," tutup Ganjar.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat