uefau17.com

Pemandi Jenazah dari Gresik Nekat Pergi Haji Naik Motor Disambung Kapal Laut, Tak Jadi Rombongan Jemaah Haji Indonesia - Lifestyle

, Jakarta - Seorang pemuda asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, nekat pergi haji dengan mengendarai sepeda motor disusul kapal laut. Meski tak masuk rombongan haji Indonesia tahun ini, pemuda yang berprofesi sebagai pemandi jenazah ini bisa menunaikan ibadah haji bersama jutaan umat Muslim dari berbagai belahan dunia.

Dengan motor kesayangannya, pemuda bernama Ahmad Muhbitin ini nekat berangkat haji ke Arab Saudi. Muhbitin memang tidak menempuh haji dengan cara yang biasa. Ia tak mendaftar ke Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) sebagai jemaah haji, sebagaimana masyarakat Indonesia pada umumnya.

Alasannya cukup sederhana, yakni ia tak mau antre lama dan menghemat uang. Dimulai dengan perjalanan darat bersama motor kesayangannya, ia nekat melaju sendirian ke Arab Saudi. Perjalanannya dimulai dengan berpamitan pada keluarga dan para tetangga di kampung halamannya pada Mei 2023.

Mengutip laman merdeka.com, Senin, 26 Juni 2023, negara pertama yang dilewatinya adalah Malaysia. Merasa perjalanannya cukup memakan waktu lama, ia memperkirakan tak akan sampai tepat waktu saat puncak haji nantinya.

Dengan terpaksa, pria yang juga berprofesi sebagai penjual madu itu mengaku terpaksa meninggalkan motor kesayangannya di Malaysia untuk dilanjutkan dengan transportasi darat dan laut, yaitu bus, disusul kapal laut.

"Motor saya tinggal di Malaysia karena Myanmar tutup, dan enggak cukup waktu kalau muter lewat China, jadi langsung perjalanan ke Mekkah dulu buat ngejar Wukuf di Arafah," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pakai Paspor Turis Bukan untuk Haji

Selama perjalanan, Muhbitin mengaku menyempatkan singgah dan beristirahat di beberapa negara. Ia mulai mengabadikan momen perjalanan hingga mengurus beberapa dokumen yang dibutuhkan, seperti STNK Internasional dan paspor, agar sampai ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima.

"Menempuh jalur darat dan kapal melewati Malaysia, Thailand, Qatar, dan Arab Saudi. Lewat gunung-gunung jam 12 malam," katanya. Menurut Muhbitin, perjalanannya hingga tiba di Kota Mekkah membutuhkan perjuangan sangat besar.

Itu karena dirinya hanya mengantongi dokumen paspor turis, bukan paspor untuk keperluan haji maupun umrah. "Masuk Mekkah penuh perjuangan, karena visaku turis, jadi tidak boleh masuk Mekkah waktu musim haji, dan dijaga ketat," terangnya.

Mengenai uang saku yang dimilikinya, Muhbitin tidak mau menyebut jumlah pastinya. Namun, ia menyiratkan uang sakunya hanya cukup untuk perjalanan berangkat saja. Ia pun masih harus mencari cara untuk bisa pulang ke Indonesia atau ke Malaysia lebih dulu untuk mengambil motornya.

"Durung tuku tiket balik (belum beli tiket pylang), embuh wes pokok'e Hajian sik, pikir keri (tidak tahu lah, pokoknya menunaikan haji dulu. Dipikir belakangan)," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Jemaah Haji Indonesia Ditolak

Ahmad Muhbitin jelas lebih beruntung dibandingkan lima calon jemaah haji Indonesia yang ditolak masuk ke Arab Saudi lantaran pernah dideportasi. Lima jemaah tersebut terpaksa dipulangkan kembali ke Indonesia setelah sempat mendarat di Arab Saudi.

"Dalam catatan kita ada lima calon jemaah yang terpaksa dipulangkan ke Tanah Air begitu tiba di bandara," ujar Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Jeddah Eko Hartono usai menyambut kedatangan jemaah haji kloter terakhir di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu, 24 Juni 2023, melansir kanal Islami .

Menurut dia, kelima calon jemaah haji Indonesia itu sebelumnya pernah dideportasi pemerintah Arab Saudi karena berbagai sebab. Sementara, dalam ketentuan pemerintah Arab Saudi, seseorang yang pernah dideportasi tidak boleh masuk ke negara tersebut hingga 10 tahun.

"Nah, ini kita sudah sampaikan jauh hari sebelum musim haji. Mungkin yang bersangkutan kurang memperhatikan, jadi terpaksa setelah sampai sini mereka harus kembali ke Tanah Air," ucap Eko.

Oleh karena itu, dia kembali mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia calon jemaah haji yang pernah dideportasi dari Arab Saudi untuk memperhatikan masa sanksinya tersebut.

4 dari 4 halaman

Kloter Terakhir Jemaah Haji

Konjen RI Jeddah berkata, "Jika belum 10 tahun sejak masa deportasi jangan coba-coba masuk ke sini. Karena sayang uang dan tenaganya. Karena kemarin ada yang dideportasi, yang bersangkutan juga membawa orangtuanya (jemaah lansia), ini kan kasihan. Mudah-mudahan tidak terulang."

Sebelumnya diberitakan, fase kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang dua ke Tanah Suci telah berakhir. Hal ini ditandai dengan kedatangan jemaah haji kuota tambahan yang tergabung dalam Kelompok terbang (Kloter) 34 Embarkasi Batam (BTH-34).

Kloter terakhir jemaah haji Indonesia ini mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu (24/6/2023) sekitar pukul 03.46 Waktu Arab Saudi (WAS).Kedatangan 165 jemaah Kloter BTH-34 ini disambut langsung oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Jeddah, Eko Hartono didampingi Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi, Haryanto dan jajaran.

Hingga closing date, total ada 558 kloter dengan jumlah 209.782 jemaah haji reguler yang telah tiba di Tanah Suci. Adapun rinciannya 276 kloter dengan 103.809 jemaah mendarat di Bandara Madinah, sementara 282 kloter dengan 105.973 jemaah mendarat di Bandara Jeddah.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat