uefau17.com

Tarif Parkir Masjid Sheikh Zayed Solo Dikeluhkan Mahal, Gibran Rakabuming Minta Warga Jangan Bayar Bila Tak Sesuai Aturan - Lifestyle

, Jakarta - Tarif parkir Masjid Sheikh Zayed dilaporkan mahal, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta publik tidak membayar bila harganya tidak sesuai aturan. Melalui utas di akun Twitter-nya, Rabu, 3 Mei 2023, ia memaparkan tarif parkir resmi di masjid yang diresmikan pada 14 November 2022 itu.

Gibran menulis, "Pemberitahuan tarif parkir resmi pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed @mrszs_solo. 1. Sepeda motor: Rp3.000; 2. Mobil: Rp5.000; 3. Elf/Minibus: Rp10.000 (Disertai karcis resmi milik Pemkot Solo)."

Ia mejelaskan tarif parkir bus maupun kendaraan roda empat di Perumda Pedaringan. "1. Kendaraan roda 4: Rp5.500 l 2. Bus: Rp19.800 (Tarif parkir per 24 jam)," katanya. Kemudian, tarif parkir bus maupun kendaraan roda empat di Terminal Tirtonadi, yakni:

  1. Kendaraan roda 4 Rp3.000
  2. Bus: sementara GRATIS (menunggu proses ketetapan aturan).

"Apabila masih ditemukan pelanggaran parkir secara valid, akan ditindak Satgas Saber Pungli. Silakan laporkan dengan format: 1. Atas nama pelapor 2. Kronologi lengkap kejadian 3. Foto/video oknum Jukir 4. Lokasi tempat parkir," sambungnya.

Pengaduan tersebut, kata Gibran, dikirim melalui WhatsApp call center perparkiran di nomor 0811-2910-999 atau WhatsApp call center Dishub melalui nomor 08112654322. "Tarif tidak sesuai aturan, JANGAN DIBAYAR!" tutupnya.

Sebelum ini, Gibran dilaporkan memakirkan mobil dinasnya di sekitar area proyek pelebaran jalan Viaduk Gilingan pada 26 April 2023. Ia meninggalkan mobil dengan pelat nomor AD 1 A itu karena kawasan tersebut dijadikan parkir liar untuk wisata Masjid Sheikh Zayed, lapor kanal Regional .

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadi Lokasi Parkir Liar Saat Libur Lebaran Idul Fitri

Berdasarkan pantauan di lapangan, mobil dinas Gibran yang berkelir putih itu diparkir di sebelah barat proyek pelebaran jalan Viaduk Gilingan, Banjarsari, Solo. Mobil itu ditinggalkan Gibran di Jalan A Yani sisi dan menghadap ke arah timur.

Sebelumnya, jalan di sepanjang kawasan tersebut sempat dijadikan area parkir liar untuk kendaraan pengunjung Masjid Raya Sheikh Zayed selama libur Lebaran Idul Fitri. Padahal, akses jalan menuju viaduk dari arah barat ditutup lantaran ada proyek pembangunan jalan.

Hingga Kamis pagi, 27 April 2023, mobil dinas Gibran yang ditempeli stiker Solo Safari itu masih terparkir di lokasi yang sama. Dua petugas Linmas Kelurahan Gilingan dan satu personel TNI tampak berjaga di sebelah mobil Toyota Innova itu. Sedangkan, akses menuju jalan tersebut dijaga petugas Denpom IV/4 Surakarta.

Salah satu petugas Linmas Kelurahan Gilingan, Aryanto, mengatakan bahwa mobil mulai diparkir di sebelah barat Viaduk Gilingan itu pada 26 April 2023. Saat diparkir di lokasi itu, Gibran berada di lokasi bersama dengan sopir dan ajudannya.

3 dari 4 halaman

Diklaim Steril dari Parkir Liar

Kepala Dinas Perhubungan Solo Taufiq Muhammad mengatakan, setelah Wali Kota Solo meninggalkan mobil dinasnya di lokasi tersebut, kini di sepanjang jalan dekat proyek pelebaran jalan di viaduk itu telah steril dari parkir liar. "Sini (lokasi ini) enggak ada izinnya untuk parkir. Ini area steril karena ada proyek viaduk," jelasnya.

Masjid Raya Sheikh Zayed merupakan simbol persahabatan antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA). Masjid yang dibangun PT Waskita Karya (Persero) Tbk. ini memiliki ornamen bangunan khas Timur Tengah yang dipadukan dengan sentuhan budaya asli Indonesia.

Pengerjaan masjid ini membutuhkan waktu kurang lebih 19 bulan, tepatnya dimulai pada 27 Mei 2021 hingga 31 Oktober 2022. Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk., Destiawan Soewardjono, menyebut bahwa masjid ini memiliki dua lantai dan mampu menampung empat ribu jamaah di bangunan intinya.

Ia juga mengatakan, secara keseluruhan, masjid ini bisa menampung 10 ribu jamaah. "Masjid ini juga dilengkapi perpustakaan yang berisikan buku-buku agama Islam. Ada pula tempat wudhu bagi pria dan  wanita, lalu penyandang disabilitas," katanya.

4 dari 4 halaman

Mirip dengan Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi

Lebih lanjut Destiawan berkata, "Ada ruang VIP, ruang laktasi. Masjid ini juga (punya) taman yang cukup luas, serta kolam-kolam kecil di sekelilingnya dan tentunya lahan parkir."

Secara visual, masjid ini terlihat seperti replika Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi. Masjid Raya Sheikh Zayed Solo memiliki empat menara yang menjulang tinggi, serta tiang masjid yang dihias mosaik berwarna emas, mirip dengan Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi. 

Arsitektur Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo juga didominasi warna putih dengan kubah utama dan kubah-kubah kecil berwarna senada. Hal itu selaras dengan Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi yang bergaya arsitektur Mughal dan Morris yang semuanya dihias batu pualam putih.

Akan tetapi, terdapat perbedaan Masjid Sheikh Zayed di Solo dan Abu Dhabi. Destiawan mengatakan, perbedaan tersebut terlihat dari luas masjid.

"Kalau di Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi itu luasnya itu 22.412 meter persegi, sementara di Solo luasnya itu 8.400 meter persegi. Kemudian di masjid ini, Waskita menunjukkan ciri khas Indonesia khususnya Kota Solo, karena terdapat ukiran-ukiran batik Kawung khas Solo. Karpet pun kami menggunakan karpet dari dalam negeri," jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat