, Jakarta - Museum MACAN meluncurkan buku ‘Pressure and Pleasure’ yang melibatkan enam penulis ternama untuk mengulas karya seniman lokal, Agus Suwage. Para penulis itu adalah Erni Aladjai, Eka Kurniawan, Goenawan Mohamad, Laksmi Pamuntjak, Mahfud Ikhwan, dan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie.
Buku ini merupakan antologi kontemporer yang terinspirasi dari karya Agus Suwage “The Theater of Me” yang sempat dipamerkan pada Juni hingga Oktober 2022. Dian Ina, Head od Exhibitions Museum MACAN menyebut total karya milik Agus Suwage yang dipamerkan saat itu berjumlah 82 koleksi.
Advertisement
Baca Juga
"Dari 82 itu, kami highlight berapa belas untuk diberikan para penulis agar mereka bisa memilih untuk diinterpretasikan dalam bentuk tulisan," katanya di Central Park, Jakarta Barat pada Jumat, 10 Februari 2023.
Pemilik karya, Agus Suwage mengaku turut senang dalam peluncuran buku ini yang dibuat sebagai respon terhadap karya-karyanya. "Saya senang karena buat saya ini suatu kesegaran. Cara penyampaian yang baru ini, saya suka dengan pendekatan tidak konvensional," tuturnya pada Book Talk.
Antologi ini mengeksplorasi pengaruh generasi perupa dan pemikir kritis pada masanya terhadap karya dan ide sang perupa. Aaron Seto sebagai Direktur Museum MACAN menyebut, hal inilah yang membuat ciri khas dari buku tersebut.
"Buku ini hadir bukan seperti katalog pameran pada umumnya. Sebaliknya, kami berupaya untuk memperluas konsep terdalam dan proses dalam membaca karya Agus Suwage, menarik gambaran dan simpati dengan para pemikir kritis secara bersamaan," sebutnya.
Ina berharap, buku ini dapat menjadi sebuah medium untuk menjangkau audiens baru. Menurutnya, karya seni rupa juga bisa berkaitan dengan seni lainnya.
Demi meningkatkan budaya membaca, seorang penarik becak asal Yogyakarta memfungsikan becaknya menjadi perpustakaan keliling. Bahkan ia juga meminjamkan buku-buku yang ia bawa kepada siapapun yang ingin membaca buku koleksinya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kebebasan Menulis
![Agus Suwage](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Lg9lfpIPCARhYoEPCS036LRGz6E=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4321747/original/035047400_1676233956-Ziggy_Zezsyazeoviennazabrizkie__Agus_Suwage__and_Eka_Kurniawan._Image_Courtesy_of_Museum_MACAN.jpg)
Ina menjelaskan hanya memberikan ketentuan menulis 3000 kata dalam waktu 30 hari sementara untuk jenis penulisannya bebas. Pada kesempatan ini, Eka Kurniawan yang terkenal dengan karya fiksinya, memilih untuk menginterpretasikan dalam bentuk esai.
Menurut Eka, walau diberikan kebebasan dalam menulis, hal ini menjadi sebuah tantangan baginya. "Saya sendiri harus memberi bingkai pada tulisan untuk membuat batasan sendiri," jelasnya. Pemberian bingkai itu dia andaikan seperti lukisan yang telah dibingkai agar tidak melewati batas.
Ziggy merasakan kecemasan dalam menginterretasikan koleksi Agus Suwage ke dalam karya tulisannya. "Saya yang menginterpretasikannya pun takut mengalami kesalahan, bukan hal yang dimaksud. Tapi, aku juga harus memposisikan diriku sebagai orang yang nggak membuat karya," kata Ziggy.
Sementara, Ina menyebut proses kerja sama dengan para penulis cukup lancar karena komitmen dan tepat waktu. Dari awal, pihaknya tidak menentukan untuk alur cerita sehingga untuk penyusunan pada buku juga berdasarkan urutan alfabet dari nama penulis.
Advertisement
Pilihan Karya Seni
![Agus Suwage](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/k1SN3ENDvgX0lEs2PwOsekdGiTM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4321748/original/003151500_1676233958-Pressure_and_Pleasure_Book_Talk_1._Image_Courtesy_of_Museum_MACAN.jpg)
Erni Aladjai pada kesempatan ini memilih karya Siklus #1 (2010). Dia ingin menyelami perspektif baru dan mendalam akan kematian. "Karya ini mengingatkan saya pada masa pandemi ketika mendengar kabar kematian dari kerabat dan berpikir, akan tibanya giliran saya suatu saat nanti," tuturnya.
Novelis itu memilih untuk menulis cerita pendek mengenai kecelakaan pesawat jatuh dengan gaya yang ringan. Misal, pada karakter tengkorak yang ada pada karya tersebut memilih identitasnya masing-masing dan terhubung satu sama lain di titik kehidupan mereka. Lewat karyanya ini, dia ingin memaknai kembali kematian dengan cara yang sama seperti kita memandang keindahan dalam kehidupan.
Sementara, Eka memilih karya Ugly Self Potraits (1997) untuk ditulis dalam sebuah esai mengenai keburukan sebagai representasi dari ekspresi dan kritik diri. "Sesuatu yang jelek itu kadang lebih menarik daripada yang biasa kita lihat, harmoni, sempurna, dan enak dilihat," jelasnya.
Goenawan Mohamad menyebut bahwa ini adalah eksplorasi baru baginya. "Menulis fiksi yang merespons pada sebuah karya perupa adalah sesuatu yang saya belum pernah lakukan sebelumnya," paparnya.
Pilihan Karya Seni
![pressure and pleasure](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/QMnqMQh7Ufskt3nyauMNx5VW6jQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4321749/original/078752000_1676233958-Pressure_and_Pleasure_Cover._Image_courtesy_of_Museum_MACAN.jpg)
Laksmi Pamuntjak memilih Daughter of Democracy (1996) dan seri Daughter of Democrazy (1996) untuk dijadikan sebuah dialog imajiner antara Agus Suwage dan anaknya, Carkultera.
"Salah satu kemewahan dalam menulis fiksi, seperti yang kita ketahui adalah kejutan-kejutan yang hadir dalam prosesnya terdapat perenungan tentang identitas sebagai sesuatu yang diwariskan, tentang kematian dan kelahiran kembali, tentang harapan dan penebusan," ucapnya.
Mahfud Ikhwan menulis cerita pendek yang terinspirasi dari lukisan Pressure and Pleasure (1999) yang akhirnya dibuat menjadi judul buku. Dia menyebut karya tersebut terdapat gambar tenda militer dan oster film dewasa Indonesia dari era 90-an.
Dia berkata, "Seperti sebuah lemari tua yang penuh sesak, tiba-tiba tumpah memenuhi kepala saya dengan ingatan, pengalaman, dan obsesi yang kemudian menuntun untuk menulis Setelah Hilangnya Pelukis Iman Amanullah."
Karya Tembok Toleransi (2012) dan Social Mirrors #3 (2013) adalah karya yang dipilih Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. "Secara khurus menarik perhatian saya, karena isu konservatisme yang jarang dibarengi dengan empati dan kepedulian akan sesama adalah tema yang selalu saya upayakan, dan kedua karya ini memiliki sentimen yang mirip," pungkasnya.
Buku ini tersedia di Gramedia dengan harga Rp360 ribu.
![infografis hari museum internasional](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/vEuENoOC_QjHlqgG9c4FhpBGCMY=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1236180/original/086888400_1463482323-Infografis_Hari_Museum_Internasional.jpg)
Terkini Lainnya
6 Tahun Vakum, Akhirnya Penulis Buku Terlaris Haruki Murakami Bakal Rilis Novel Terbaru
Tekan Angka Stunting, Buku Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Diluncurkan
Buku Masak Ini Membantu Penyandang Disabilitas Lebih Mandiri
Kebebasan Menulis
Pilihan Karya Seni
Pilihan Karya Seni
Museum MACAN
Agus Suwage
Eka Kurniawan
Erni Aladjai
Goenawan Mohamad
Mahfud Ikhwan
Laksmi Pamuntjak
Februari
seni rupa
Art and Culture
Rekomendasi
Museum MACAN dan Fasilitasnya, Tempat Wisata Seni Baru yang Wajib Dikunjungi Gen Z
Social House Kolaborasi dengan Seniman Kaca Patricia Untario dan Museum MACAN, Pajang Instalasi Botol Unik
Refleksi Kasih Sayang Lewat Pameran Patung Manusia Hybrid Karya Seniman Australia di Museum Macan
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
Populer
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Bahan Baku Kosmetik Lokal, di Antara Tuntutan Kemandirian dan Minimnya Kepercayaan Pengusaha Dalam Negeri
Brand Skincare Lokal Menjamur, Apakah Bikin Loyalitas Konsumen Menurun?
Sadar Lingkungan, Aksi Pangeran William Naik Skuter Listrik Saat ke Kastil Windsor Jadi Viral
Tren Belanja di Omnichannel, Kawinkan Pengalaman Online dan Offline
Restoran Korea Hidden Gem di Jakarta, Ketika Resep Warisan Keluarga Berpadu Nuansa Premium
Kiprah Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024, Raih Predikat Finalis Berbakat Berkat Permainan Musik Kecapi
Thariq Halilintar Diajak Pergi Haji Gratis, Setelah Nyinyiran Warganet Sudah ke Makkah Sejak Bayi
Bella Saphira Lebih Bangga Unggah Kuliner Lokal daripada yang Mewah dan Pemilih Saat Terima Endorse
Aurelie Moeremans Bagikan Tips Padu-padan Sneaker, Gaya Kasual sampai Feminin
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Rebut Pole Position, Marc Marquez Babak Belur
7 Potret Tasyakuran Rieta Amilia Pulang Haji, Digelar di Hotel Bintang Lima
Diduga Gelapkan Mobil Rental, Anggota DPRD Dilaporkan ke Polisi
Bolehkah Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah? Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Bendungan Jebol di China Picu Banjir, 6.000 Warga Mengungsi
AirAsia Buka Penerbangan Internasional Langsung Kuala Lumpur-Labuan Bajo
Hari Ciuman Internasional, Seperti Ini Gaya Ciuman Masing-Masing Zodiak
Bawaslu Situbondo Temukan Pantarlih Hanya Tempel Stiker Coklit, Tidak Temui Langsung Pemilih
Sejarah Hari Ciuman Sedunia 6 Juli, Kenali Tiga Bentuk Kecupan Menurut Orang Romawi
Saham Tesla Melambung 27% Pekan Ini, Apa Pendorongnya?
Sadar Lingkungan, Aksi Pangeran William Naik Skuter Listrik Saat ke Kastil Windsor Jadi Viral
Asal-usul Amalan Minum Susu 1 Muharram, Doa, dan Adabnya