, Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah dalam acara The Fourth Meeting of the Conference of Parties (COP-4) Konvensi Minamata. Konvensi ini merupakan bagian dari upaya Indonesia mengatasi merkuri.
"Konvensi ini tujuannya adalah melindungi kesehatan manusia, keselamatan lingkungan dari emisi lepasan merkuri," ujar Rosa Vivien Ratnawati, Presiden COP-4 Konvensi Minamata, dalam media briefing Road To COP-4 Minamata Convention on Mercury, Selasa, 26 Oktober 2021.
Konvensi Minamata akan diikuti oleh 135 negara di dunia. Pencemaran besar-besaran yang terjadi pada 1950 di Jepang menjadi cikal bakal pertemuan ini.
Advertisement
Konvensi pada tahun ini akan digelar dua tahap, yaitu COP-4.1 yang akan diadakan pada 1--5 November 2021 dan COP-4.2 pada Maret 2022 mendatang. Pertemuan pertama akan diadakan secara online, sementara pertemuan kedua direncanakan secara offline. "Pihak Indonesia merencanakan untuk COP-4.2 akan dilaksanakan di Bali pada tanggal 21-25 Maret 2022," ujar Vivien.
Pada pertemuan COP-4.1 akan dibahas tentang anggaran program tahun 2022-2023. Selanjutnya, mereka juga akan membahas mekanisme pendanaan GEF (Global Environment Facility) bagi negara yang membutuhkan dana untuk pengelolaan merkuri.
Dalam pertemuan ini juga akan disampaikan draf pedoman pengisian National Reporting yang harus diisi oleh 135 negara. Draf ini untuk mengetahui aturan, pelaksanaan, dan penghapusan merkuri di negara masing-masing.
"Yang paling susah ini, membahas effectiveness evaluation, bagaimana kita melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Konvensi Minamata," ujar Vivien.
Vivien yang juga menjabat sebagai Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3), KLHK mengatakan, setiap negara memiliki kepentingan dan kendalanya tersendiri. Setiap kali membahas indikator permasalahan sering belum satu tujuan. Meski begitu, mereka tetap akan menetapkan tanggal penyelenggaraan COP-4.2 dan COP-5.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Polisi membongkar home industry bahan berbahaya dan beracun (B3) jenis merkuri (air raksa).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perdagangan Ilegal
![Indonesia Jadi Tuan Rumah Konvensi Minamata Internasional, Bahas Dana Penanganan Merkuri di Bali](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/8QukuiOp67vyNV4CJhTWPlaHGrw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3614033/original/001312500_1635303063-WhatsApp_Image_2021-10-26_at_16.24.06.jpeg)
Pertemuan COP-4.2 diusulkan untuk membahas beberapa isu antara lain, penambahan peraturan tentang penggunaan bahan tambahan merkuri sebagai produk yang harus dilarang, penambahan peraturan untuk proses yang menggunakan merkuri (biasanya industri manufaktur), serta pedoman penyusunan national action plan pada sektor pertambangan emas skala kecil.
Muhsin Syihab, Staf Ahli Kementerian Luar Negeri Bidang Hubungan Antar Lembaga, mengatakan latar belakang dari konvensi ini salah satunya mengenai perdagangan ilegal merkuri merupakan ancaman terhadap kesehatan, terutama kesehatan anak-anak dan perempuan.
"Penggunaan merkuri yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan cacat pada janin, menusia, bahkan kematian. Selain itu, dapat mengancam lingkungan hidup," ujar Muhsin.
Muhsin menambahkan bahwa perdagangan ilegal merkuri masih saja terjadi, termasuk di kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. Umumnya, perdagangan ini ada di negara-negara berkembang dan terjadi secara lintas batas sehingga, perlu adanya kerja sama internasional.
Advertisement
Dongkrak Bali
![Indonesia Jadi Tuan Rumah Konvensi Minamata Internasional, Bahas Dana Penanganan Merkuri di Bali](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/svMjN6eONBLg1HumSL1bxYBiXfc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3614034/original/013611500_1635303063-WhatsApp_Image_2021-10-26_at_16.24.06__2_.jpeg)
Dalam COP-4 Konvensi Minamata, pemerintah Indonesia ingin mencapai empat hal, yakni kontribusi Indonesia dalam mempertegas komitmen untuk upaya pengurangan dan penghapusan merkuri dan menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menangani merkuri. Selanjutnya, sebagai wujud pengakuan dunia internasional dan mengukuhkan kepemimpinan Indonesia dalam lingkungan hidup secara global.
Secara langsung, konvensi ini dapat bermanfaat dalam mendongkrak perekonomian Bali dan sekitarnya sebagai bagian dari program pemulihan perekonomian nasional serta meningkatkan dukungan internasional terhadap pengurangan dan penghapusan merkuri di Indonesia.
"Kita ingin mengirim pesan yang kuat kepada masyarakat internasional bahwa diplomasi lingkungan hidup kita bekerja dengan baik, tidak hanya bagi sesama negara berkembang bahkan kepada negara maju," kata Muhsin.
"Keberhasilan kesuksesan COP-4 menjadi parameter utama terhadap kondisi yang kondusif terhadap pergerakan ekonomi kita. Mengirim sinyal yang kuat kepada masyarakat yang luas bahwa Indonesia is open for business now," imbuh dia. (Gabriella Ajeng Larasati)
10 Titik Lengah Penularan Covid-19 di Rumah
![Infografis 10 Titik Lengah Penularan Covid-19 di Lingkungan Rumah](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/HjbJsWV_SpHIQoqqgge0kcdSl9Y=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3502849/original/052884600_1625577745-lengah_1.jpg)
Terkini Lainnya
Sungai Batanghari dalam Cengkeraman Merkuri
Perdagangan Ilegal
Dongkrak Bali
10 Titik Lengah Penularan Covid-19 di Rumah
Indonesia
Konvensi Minamata
merkuri
Bali
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
TOPIK POPULER
Populer
Betrand Peto Suntik Filler Dagu, Diklaim Bikin Wajahnya Jadi Maskulin
Atasi Overtourism, Amsterdam Bakal Larang Kapal Pesiar Berlabuh Mulai 2035
Kontroversi Video Warga Kampung Minum Air Cucian Kaki Jemaah Haji untuk Dapat Berkah
Asal-usul Pecel Lele, Makanan Favorit Naufal Hafidz Si Jenius dari ITB
Daftar Bridesmaid Pernikahan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Mahalini sampai Azizah Salsha
3 Resep Mi Tahu Fantasi, Bisa Jadi Camilan sampai Ide Jualan
Jaksa Sebut Dior dan Armani Jual Tas Puluhan Juta Rupiah Buatan Pekerja Migran yang Dibayar Hanya Rp30 Ribu per Jam
Lukisan Gua Prasejarah Berusia 51.200 Tahun dari Sulawesi Indonesia Jadi Temuan Seni Naratif Tertua di Dunia
Bukchon Hanok Village di Seoul Bakal Batasi Jam Kunjungan Turis demi Kurangi Sampah dan Suara Berisik
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Megawati Sebut Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP
Jangan Lewatkan Mega Series Magic 5, di Indosiar Jumat 5 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Ini Daftar Penyakit Kardiovaskular yang Dijamin BPJS Kesehatan
Erick Thohir Angkat Megy Sismandany Jadi Direktur PTDI
5 Trik Ini Bantu Gula yang Menggumpal Saat Disimpan Kembali Masir dan Bisa Digunakan
Cara Daftar Prakerja Lewat HP, Ketahui Persyaratan dan Tahapannya yang Benar
Mengulik Kelengkapan Tipe Terendah Yamaha NMax Gen 3
Potret Cerita Kurikulum Merdeka: Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus Sebut Guru Lebih Kreatif
Sierra Leone Resmi Larang Perkawinan Anak, Penjara 15 Tahun dan Denda Rp65 Juta Menanti Pelanggar
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Nasib Djakarta Lloyd Ditentukan Pekan Depan, Janjikan Bisnis Positif Usai PKPU
Nintendo Tutup Layanan Perbaikan Konsol Game Wii U, Ini Alasannya
6 Mitos dan Larangan Malam 1 Suro Menurut Adat Jawa, Bisa Membawa Sial
Ancaman Serius yang Perlu Diwaspadai, Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Paru-paru?