, Jakarta - Orang Indonesia yang tinggal di luar negeri biasanya mengobati kerinduan terhadap Tanah Air dengan bersantap di restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia. Di banyak negara seperti Singapura, Australia, Jepang, Prancis hingga Amerika Serikat, bisa dijumpai sejumlah restoran khas Indonesia.
Di Melbourne, Australia, misalnya, ada D’Penyetz yang buka sejak 2019. Namun, D'Penyetz sebenarnya sudah ada sejak 2009 di Singapura. Menurut pemiliknya, Edy Ongkowijaya, ia diajak membuka restoran oleh pasangan dari Indonesia yang sudah lama tinggal di Melbourne. Mereka tertarik bekerja sama setelah mengetahui kesuksesan D’Penyetz di Singapura.
"Kita observasi dulu sampai akhirnya mendapatkan lokasi yang pas di Lygon, karena di sana banyak orang Asia. Orang Australia yang sering ke Bali dan wisata Indonesia lainnya juga banyak yang suka karena mereka sudah mengenal kuliner Indonesia dan merasa sangat sesuai di lidah mereka," terang Edy pada , Kamis, 15 Juli 2021.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Edy, ada beberapa faktor yang harus disesuaikan agar sesuai dengan selera lokal. Contohnya seperti porsi yang lebih besar, ukuran ayam dan ikan yang lebih besar dari biasanya di Indonesia. Ada juga pilihan sambal yang mild atau tidak terlalu pedas,
"Ada juga faktor kesehatan, seperti menggunakan cholestrol-free cooking oil dan harus dicantum kadar kalori dan alergen warning," ungkapnya.
Menu makanan yang ditawarkan tak hanya ayam penyet, tapi ada beberapa menu makanan Indonesia lainnya, seperti iga bakar, sop buntut, satai ayam, terong balado, dan sayur asem. Yang difavoritkan adalah ayam penyet, iga bakar, sop buntut, nasi goreng, satai ayam, tahu telor, dan gado-gado.
"Kita pakai bumbu premix, tepung premix, dan sambal dikirim dari central kitchen Jakarta. Ini demi konsistensi dan juga rasa asli Indonesia dengan rempah asli Indonesia," terang Edy.
D'Penyetz juga punya minuman D'Cendol yang menggunakan cendol dan gula aren dari Indonesia. Toppingnya beragam, seperti nangka, durian, oreo, dan masih banyak lagi.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Kuliner dapat menjadi cara ampuh memperkenalkan sebuah bangsa. Kekayaan kuliner Indonesia merupakan modal untuk melakukan diplomasi gastro. Namun ini tak mudah, apalagi di masa pandemi korona di mana banyak bisnis restoran terkena dampak ekonomi yang...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mayoritas Pengunjung
![Restoran D'Penyetz di Australia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/-imd9D4wuCecByVxg0QFC7PtXYw=/0x30:768x798/640x640/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3512244/original/095272700_1626377771-Penyet_1.jpg)
Edy menyebut 70 persen pelanggannya adalah orang Asia. Kebanyakan merupakan warga Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina yang banyak tinggal di Melbourne. Sisanya barulah warga Australia, terutama mereka yang menikah dengan orang Indonesia dan menetap di sana.
Di masa pandemi ini, Edy mengakui penjualan sempat menurun drastis, apalagi saat Australia pertama kali menerapkan lockdown. "Tapi justru itu momen yang digunakan untuk istirahat karena sebelumnya kita tidak pernah tutup dan selalu ramai," kata Edy.
Saat situasi sudah agak membaik, mereka buka kembali tapi lebih mengandalkan delivery order dan take away. "Kami tidak menyerah dan terus berusaha. Setelah kembali boleh dine in, kami kembali diserbu pelanggan yang sudah rindu makan di tempat," ucap Edy.
"Tepat setahun setelah cabang pertama di Lygon, kita buka cabang kedua di 335A Clayton, dekat Monash University dan Clayton Station, dan ternyata responsnya luar biasa," sambungnya.
Advertisement
135 Outlet
![Restoran D'Penyetz di Australia](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
D’Penyetz berawal dari usaha Edy membuka restoran Indonesia di Singapura. Ia tinggal di Singapura sejak 1993 untuk menimba ilmu. Setelah lulus, ia memutuskan menjadi pengusaha kuliner dan tetap tinggal di Singapura. Setelah mencoba berbagai usaha restoran, Edy akhirnya mendirikan D’Penyetz yang menjadi awal kesuksesannya di dunia kuliner.
Dengan pengalamannya saat membuka waralaba sebelumnya, Edy memberanikan diri untuk membuka gerai ayam penyet sendiri di Jurong Point Mall pada 2009. Usahanya tak sia-sia, restoran D’Penytez banyak disukai dan kemudian membuka beberapa cabang.
"Tahun 2010 kita ekspansi ke Malaysia, 2011 di Brunei Darussalam dan baru 2012 buka di Indonesia, waktu itu di ITC Roxy Mas. Lalu 2014 masuk ke Myanmar dan 219 ke Australia," terang Edy.
"Total kita punya 135 outlet di enam negara. Di Singapura sudah ada lima outlet dan rencananya akan buka dua outlet lagi dalam waktu dekat. Targetnya, kita mau buka satu outlet lagi di Singapura. Jadi, total nanti ada delapan outket di tahun 2021 ini," ia menerangkan.
Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
![Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/8Ty14Q04FUMwcHsWEl3VCgTSTOk=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3400139/original/009207000_1615600249-210311_Diplomasi_Lewat_Jalur_Kuliner__P__1_.jpg)
Terkini Lainnya
Ada Nasi Goreng Petai, Cilok, dan Cireng di Restoran Indonesia di New York
Top 3 Berita Hari Ini: 6 Fakta Menarik Tangerang yang Dijuluki Kota Benteng
Pedagang Angkringan Bergaya Drive Thru yang Jadi Viral
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Mayoritas Pengunjung
135 Outlet
Diplomasi Lewat Jalur Kuliner
Singapura
restoran
Makanan Indonesia
ayam penyet
Australia
restoran indonesia
Kuliner
diaspora Indonesa
Rekomendasi
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Populer
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
Turis Thailand Boikot Perjalanan ke Korea Selatan, Kapok Ditolak Masuk Imigrasi dengan Alasan Tak Jelas
Hijaukan Labuan Bajo, 18 Duta Besar Tanam Pohon Tabebuya di Bukit Parapuar
Turki Dituding Tolak Isi Bahan Bakar Pesawat Israel yang Mendarat Darurat di Negaranya
Kepala Desa di Wakatobi Dirujak Warganet karena Memprotes Aksi YouTuber Denmark Kristian Hansen Perbaiki Jembatan Rusak
Pempek Palembang Masuk Daftar 50 Makanan Terbaik Berbasis Seafood Versi TasteAtlas
Potret Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo Kompak Jenguk Prabowo Usai Operasi
Top 3 Berita Hari Ini: Taman Safari Indonesia Resmi Laporkan Pemberi Makan Sampah Plastik Kuda Nil ke Polisi
Indofest 2024 Kampanyekan Edukasi Sampah untuk Pegiat Aktivitas Luar Ruang
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
Haji Thoriq Jadi Meme di Mana-Mana, Thariq Halilintar Siapkan Umrah Gratis bagi Orang Terkreatif
Pekerja Tekstil yang Dipecat Tak Dapat Jaminan Kehilangan Pekerjaan, DPR Minta BPJS Telusuri
7 Khasiat Torpedo Sapi yang Jarang Diketahui, Tak Kalah dari Torpedo Kambing
3 Doa Pembuka Pintu Rezeki Secepat Kilat dan Pelunas Utang dari Imam Nawawi
iPhone 16 Pro Max akan Dilengkapi Baterai Berkapasitas Besar, Fans Apple Antusias!
Rekomendasi Set Top Box untuk TV Tabung Bersertifikat Kominfo, Simak Cara Memasangnya
Harga Emas Antam Turun Tipis Hari Ini, Cek Rinciannya
Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Paguyuban Pedagang Madura: Bukti Pemerintah Tak Peka
Sempat Dikira Kambing, Korban Tewas Kebakaran SPBU di Pati Ternyata Sopir Espass
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas
Terlihat Sepele, Ternyata Paparan Cahaya Sepanjang Hari Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental Anda
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Seorang Jemaah Haji Pasuruan Meninggal di Jedah Usai Terjatuh di Kamar Mandi
Infografis Pasca-Serangan Ransomware ke PDN, Kementerian dan Lembaga Negara Wajib Cadangkan Data