, Banyumas - BBM naik diikuti dengan naiknya harga berbagai kebutuhan masyarakat. Pengamat meramalkan, inflasi bakal terjadi lebih tinggi tahun ini.
Pemerintahpun menggelontorkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan beragam bansos untuk meringankan beban masyarakat miskin. Ini adalah bagian dari kompensasi kenaikan BBM.
Menengok sejarah, subsidi juga pernah dilaksanakan pada masa Khulafaur Rasyidin. Abu Bakar dan Umar bin Khattab pernah memberikan bansos dan melakukan subsidi untuk membantu masyarakat kurang mampu.
Advertisement
Mengutip laman NU, bentuk bansos dan barang-barang subsidi pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab sangat beragam. Berangkat dari kemampuan negara yang terbatas sejak awal pemerintahannya, pemerintahan Umar berusaha menyinergikan bansos dan subsidi bagi masyarakat muslim.
Baca Juga
Khalifah Umar pernah berpidato dan menyatakan usahanya untuk meningkatkan penerimaan negara serta memenuhi kekurangan kaum muslimin (Haekal, Al-Faruq ‘Umar, Juz I, Darul Ma’arif, tanpa tahun: halaman 94). Realisasi dari niat mulia itulah yang nantinya menjadi bentuk bansos dan subsidi di era pemerintahannya.
Kala itu, perluasan wilayah Islam ketika masa Umar bin Khattab menjadi khalifah sampai ke Syam, Mesir, dan Iraq. Ketika ada daerah lain yang lebih makmur, maka Umar mengusahakan subsidi barang-barang kebutuhan pokok dari daerah yang makmur ke daerah yang kekurangan.
Saat kondisi krisis menerpa Madinah, Umar menulis surat kepada semua gubernur di wilayah provinsi-provinsi lainnya untuk mengirimkan bahan makanan sebagai bentuk subsidi silang. Bahan makanan pokok didatangkan dari Syam dan Mesir.
Uniknya, selain untuk dibagikan kepada penduduk yang miskin, bahan makanan ini juga menjadi cara Umar memberikan subsidi agar harga makanan tetap stabil.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Warga Kaget, Tiba-Tiba Polisi Ketuk Pintu dan Kasih Bansos Sembako di Kebumen
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Subsidi Bahan Makanan dari Wilayah Surplus
![Kisah Umar bin Khattab](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/FIXCVrMGsiuj3swHuVQPPIGhUSQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/904566/original/070698300_1434622909-desert-camels.jpg)
Khalifah Umar mengirimkan surat kepada para gubernur di berbagai daerah agar membantu penduduk Madinah dan sekitarnya. Gubernur pertama yang mengirimkan bantuan adalah Abu Ubaidah bin Jarrah dengan membawa empat ribu unta yang penuh muatan makanan.
Lalu Umar menugaskan orang untuk membagikannya kepada penduduk di sekitar Madinah dan dia pun ikut membagikannya. Lalu datanglah bantuan dari gubernur lainnya secara berurutan sehingga penduduk Hijaz memperoleh kecukupan.
Gubernur ‘Amr bin ‘Ash memperbaiki jalur laut Qulzum untuk pengiriman makanan melalui jalur laut ke Madinah sehingga harga makanan di Madinah sama dengan harganya di Mesir.” (Ibnu al-Atsir, Al-Kamil fit Tarikh, jilid II, Darul Kutub al-Ilmiyah, Beirut, 1995: halaman 397)
Harga bahan makanan di Mesir tentu lebih murah daripada di Madinah karena Mesir lebih subur dan merupakan daerah pertanian penghasil bahan pangan yang beragam. Bila makanan dari Mesir itu diperdagangkan pada situasi normal, maka harganya di Madinah sudah pasti lebih tinggi daripada di Mesir.
Pada kondisi krisis, bahan makanan di Madinah benar-benar langka dan bila ada harganya sangat mahal. Kejelian Khalifah Umar tampak dalam pengelolaan bantuan pangan dari para gubernurnya itu.
Untuk penduduk yang tidak mampu, Umar memberikan bahan pangan kiriman dari Mesir, Syria dan daerah lain yang surplus sebagai bansos dengan cara dibagikan secara gratis. Penerimanya didaftar dengan teliti oleh petugas khusus yang jujur.
Namun, Umar juga tetap memperhatikan kondisi ekonomi pasar di Madinah sehingga mencetuskan penormalan harga bahan pangan melalui model subsidi. Kelebihan bahan pangan setelah diberikan secara gratis dikelola untuk menormalkan harga di pasaran. Artinya, orang Madinah yang memiliki kemampuan untuk membeli bahan pangan dapat memperoleh harga yang wajar, bahkan sama dengan harga barang tersebut di Mesir sebagai tempat yang menghasilkannya.
Advertisement
Bansos untuk Ibu Menyusui
![Usai Rebut Palestina, di Sini Umar bin Khatab Salat Pertama Kali](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/1y4RuwjtzeNHttWJrch52lmrzjI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1607799/original/061109600_1496043508-masjid.jpg)
Pada muslim paceklik yang lain, Umar bin Khattab memberikan bantuan untuk orang-orang di pinggiran Kota Madinah. Bantuan yang diberikannya saat itu adalah tepung, minyak, daging unta, dan tempat tinggal. Beliau sendiri yang membagikan bahan makanan itu kepada penduduknya, bahkan sekaligus menjadi juru masaknya.
Satu hal yang diubahnya adalah model tunjangan terkait penyusuan anak. Semula, tunjangan hanya diberikan kepada anak yang telah berhenti menyusu. Namun, setelah melihat langsung dampaknya, Beliau mengubah aturannya dengan memberikan tunjangan sejak bayi dilahirkan agar ibunya tidak buru-buru menyapih demi mendapatkan tunjangan.
Semua itu merupakan bahan kebutuhan pokok masyarakat. Menjelang akhir hayat Umar bin Kattab, kemakmuran menyelimuti seluruh kaum muslimin di berbagai wilayah. Selain bantuan berupa makanan pokok, Umar juga memberikan tunjangan berupa uang.
Di sebuah daerah yang bernama Qadisiyah, seorang sahabat yang bernama Khalid bin ‘Arfathah mengisahkan secara langsung kepada Umar bin Khattab sebagai berikut: “Wahai Amirul Mukminin, kutinggalkan orang-orang yang memohon kepada Allah agar menambah umurmu dari umur-umur mereka. Seseorang tidak akan memasuki Qadisiyah, melainkan ia mendapat dua ribu atau seribu lima ratus. Dan setiap bayi yang baru lahir mendapat seratus dan dua rangkai kurma setiap bulan, baik lelaki maupun perempuan. Sementara setiap anak yang sudah baligh mendapat lima ratus atau enam ratus.” (Khalid Muhammad Khalid, Khulafaur Rasul, Darul Muqattam, Kairo, 2003: halaman 120).
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Khalifah Umar bin Khattab berhasil mengelola sumber-sumber kekayaan negara untuk memberikan subsidi dan tunjangan bagi penduduknya. Selain mengoptimalkan baitul mal, ia juga mengatur penggunaan lahan agar produktif.
Bahkan ada sebuah tempat gembala yang subur dan luas di mana kaum muslimin dapat menggembalakan ternaknya di lahan itu tanpa membayar. Lahan dan penyediaan pakan ini merupakan salah satu bentuk subsidi negara untuk peternak yang miskin.
“Ia juga memberikan perhatian secara khusus kepada kekayaan hewani. Karenanya, ia mengkhususkan sebuah tempat gembala yang subur dan luas, di mana kaum muslimin memelihara ternak mereka tanpa membayar. Bahkan, ia pun selalu mengunjungi tempat gembala itu. Pada tengah hari yang terik, ia keluar sambil meletakkan bajunya di atas kepalanya untuk melindunginya dari matahari, menuju ke tanah tempat penggembalaan ternak itu. Beliau memeriksa dan menyelidikinya serta memperingatkan penjaganya agar jangan ada seorangpun yang menebang pohonnya atau membacoknya dengan kapak.” (Khalid Muhammad Khalid, 2003: 120). (Sumber: NU Online)
Terkini Lainnya
Ironi Eko Kuntadhi Usai Hina Ning Imaz: Garang di Medsos, 'Insecure' di Depan Kiai
Tatkala Khalifah Umar bin Khattab Menolak Salat di Gereja Yerusalem
Misteri Imam Mahdi, Antara Pandangan Syiah dan Muhammadiyah
Saksikan Video Pilihan Ini:
Subsidi Bahan Makanan dari Wilayah Surplus
Bansos untuk Ibu Menyusui
blt
inflasi
Bansos
subsidi
Subsidi Silang
BBM Naik
Umar Bin Khattab
kenaikan bbm
Rekomendasi
Kemenhub Guyur Subsidi Rp 2,6 Miliar untuk Angkutan Danau Toba
Usung Makan Bergizi Gratis, Prabowo Bakal Dongkrak Harga Pertalite pada 2025?
Ini Bocoran Subsidi Jokowi yang Mau Dilanjutkan Prabowo-Gibran
Pertamina Patra Niaga RJBB Gencar Sosialisaikan QR Code Pertalite di Jawa Bagian Barat
Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Motor Listrik hingga Mei 2024 Lampaui Pencapaian 2023
Kuota BBM Bersubsidi Diusulkan Sampai 19,99 Juta Kilo Liter
Subsidi Listrik Diusulkan hingga Rp 88,3 Triliun Tahun Depan, Ini Acuan Hitungannya
Menteri ESDM Usul Subsidi Solar Naik Hingga Rp 3.000 Seliter di 2025
Kementerian ESDM Ajukan Rp 88,36 Triliun Subsidi Listrik di 2025, Siapa Saja Penerimanya?
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
TOPIK POPULER
Populer
Top 3 Islami: Tatkala Malaikat Jibril Bertanya, Kapan Kiamat Terjadi? Cincin Buya Yahya Ada Naganya?
Fadhilah Sholawat Nuril Qiyamah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Tubuh Bercahaya di Hari Kiamat
Kisah Iblis Curhat kepada Nabi Musa Ingin Taubat, Diceritakan Gus Baha
30 Tanda Kiamat yang Disebut Pendiri NU Mbah Hasyim Asy’ari Lengkap Penjelasannya
Gus Baha Kisahkan Raja Angkuh yang Ternyata Gak Ada Apa-apanya
Macam-Macam Maksiat Hati dan Bahayanya Menurut Syekh Nawawi
Kapan Tahun Baru Islam 1446 H? Ini 12 Amalan Muharram yang Jangan Dilewatkan
Kalau Ada yang Tidak Bisa Sholat, Siapa yang Salah? Ini Penjelasan Buya Yahya
Orang Rajin Sholat tapi Masih Gemar Maksiat, Ustadz Adi Hidayat Pastikan Ada 1 Kesalahan yang Terjadi
Sejarah Menakjubkan Sholawat Jibril, Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Utang
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
5 Alasan Gen Z Memilih Menunda Pernikahan, Ingin Mandiri Finansial Masuk Daftar
Indonesia Kecam Keputusan Israel Sahkan Pos Pemukiman Yahudi, Dinilai Langgar Hukum Internasional dan Resolusi PBB
25,2 Juta Orang Penduduk Indonesia Masih Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Apa
6 Potret Masa Kecil Mahalini yang Bikin Gemas, Pancarkan Pesona Gadis Bali
Sandiaga: Pemerintah Bentuk Tim Khusus Kaji Family Office di Indonesia
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
670 Ribu Wajib Pajak Belum Padankan NIK Jadi NPWP
7 Potret Jennifer Bachdim dan Irfan Bachdim Kerja Bareng, Gantian Momong Anak
CIMB Niaga Optimistis Minat Masyarakat pada KPR Hijau Meningkat
Lirik Lagu Viral Too Sweet dari Hozier dan Artinya, Penolakan atas Hidup yang Serba Teratur
Ketua KPK: Kita Akan Buka Data Caleg Terpilih yang Tidak Lapor LHKPN
Perayaan HUT Bhayangkara ke-78 Dibayang-bayangi Dugaan Kebocoran Data Polri