uefau17.com

Anjuran Minta Doa Kepada Jamaah Haji yang Baru Pulang, Insya Allah Dikabulkan - Hot

, Jakarta Setiap tahunnya, para jamaah haji dari seluruh penjuru dunia menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Makkah dan Madinah. Setelah pulang dari perjalanan suci tersebut, mereka kerap dianggap membawa berkah dan doa mereka diyakini memiliki kekuatan khusus. Masyarakat muslim di berbagai daerah pun dianjurkan untuk meminta doa kepada jamaah haji yang baru kembali, dengan keyakinan bahwa doa-doa tersebut insya Allah akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Para jamaah haji yang baru pulang biasanya masih berada dalam keadaan spiritual yang sangat tinggi. Pengalaman langsung mereka dalam melaksanakan ibadah haji, termasuk melaksanakan thawaf, sa'i, dan wukuf di Arafah, membuat hati dan pikiran mereka lebih dekat dengan Allah SWT. Keadaan ini dianggap sebagai momen yang tepat untuk meminta doa agar hajat dan keinginan kita juga dapat dikabulkan.

Dalam tradisi Islam, doa dari mereka yang baru kembali dari Tanah Suci sering dipandang lebih mustajab. Hal ini karena mereka telah melalui berbagai macam rintangan dan tantangan dalam ibadah haji, yang menguji kesabaran dan ketakwaan mereka. Dengan kondisi hati yang bersih dan jiwa yang lebih suci, doa-doa yang dipanjatkan diharapkan lebih mudah diterima oleh Allah SWT.

Berikut ulas mengenai anjuran minta doa kepada jamaah haji yang baru pulang ke tanah air yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (24/6/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Meminta Doa kepada Jamaah Haji

Terkait dengan tradisi ini, mengutip NU Online, meminta doa kepada jamaah haji yang baru pulang ke daerah asalnya adalah sebuah anjuran dari Rasulullah SAW. Sebab orang yang menjalankan ibadah haji dan baru pulang ke tanah air dianggap doanya makbul. Tentang jemaah haji yang seperti bayi dilahirkan ini, Rasulullah SAW bersabda,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Artinya, “Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Sedangkan melansir dari penjelasan Ustadz Muhamad Abror, penulis keislaman NU Online di laman nu.or.id, ternyata Rasulullah SAW sendiri juga menganjurkan agar seseorang minta didoakan oleh jemaah haji yang baru pulang. Sebab, Allah menjamin, doa yang dipanjatkan seorang jemaah haji akan terkabul. Orang yang beribadah haji adalah tamu kehormatan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللهِ، وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ، وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ، فَأَجَابُوهُ، وَسَأَلُوهُ، فَأَعْطَاهُمْ

Artinya, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang beribadah haji, dan orang yang sedang umrah adalah tamu kehormatan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya.” (HR Ibnu Majah).

3 dari 4 halaman

Waktu dan Adab Meminta Doa kepada Jamaah Haji yang Baru Pulang

Tak sembarang waktu untuk meminta doa kepada jamaah haji yang baru pulang. Waktu yang paling utama adalah sebelum jamaah memasuki rumahnya. Kita bisa menunggu kedatangan jamaah ketika sedang perjalanan pulang. Begitu sampai, usahakan agar ia memanjatkan doa ampunan terlebih dulu.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumidddin dengan mengutip penjelasan (atsar) Umar bin Khattab memaparkan, waktu meminta doa tidak harus saat baru kedatangan jamaah haji. Memang itu yang lebih utama. Akan tetapi, keutamaan mendapat doa tersebut bisa diperoleh sejak bulan Dzulhijjah, Muharram, Shafar, sampai tanggal 20 Rabi’ul Awwal.

Selain itu, terdapat adab yang perlu kita lakukan saat menyambut kedatangan jamaah haji yang beru pulang ke tanah air adalah dengan mengucapkan salam, menjabat tangannya, lalu memintanya untuk berdoa memohon ampunan bagi semua orang yang hadir. Dalam satu hadits diriwayatkan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا لَقِيتَ الْحَاجَّ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَصَافِحْهُ وَمُرْهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بَيْتَهُ فَإِنَّهُ مَغْفُورٌ لَهُ

Artinya, “Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Jika kamu menjumpai orang yang baru berpulang dari haji maka berilah salam kepadanya, dan jabatlah tangannya, serta mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun buatmu sebelum ia memasuki rumahnya, sebab ia telah diampuni dosa-dosanya.’” (HR Imam Ahmad).

Hadits ini menjelaskan umat Muslim disunnahkan menyambutnya dengan ucapan salam, menjabat tangan, dan meminta doa kepada jamaah haji yang baru pulang ke Tanah Air.

4 dari 4 halaman

Doa untuk Jemaah Haji yang Baru Pulang

Dikutip keterangan dari Imam Al-Ghazali, menjelaskan bahwa penyambutan jamaah haji saat baru tiba di rumah sudah menjadi tradisi para ulama sejak dulu. Biasanya, begitu jamaah tiba mereka akan menyambutnya dengan mencium keningnya sebelum sempat melakukan sebuah dosa. Dasar tradisi ini adalah hadis Nabi berikut:

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ ابْنِ عُمَرَ نَتَلَقَّى الْحَاجَّ فَنُسَلِّمُ عَلَيْهِمْ قَبْلَ أَنْ يَتَدَنَّسُوا

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Isma'il bin Abdil Malik dari Habib bin Abi Tsabit dia berkata, ‘Saya berangkat bersama Ibnu Umar, kami menjumpai para jamaah haji, dan mengucapkan salam kepada mereka sebelum mereka kotor (melakukan dosa).’” (HR. Imam Ahmad) (Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumidddin, 2016 :juz 1, h. 315) 

Salah satu doa yang bisa dibaca oleh jamaah haji yakni dari redaksi riwayat Imam Al-Baihaqi dari Sahabat Abu Hurairah ra sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ

Arab Latin: Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini.”  

Syekh Abdurrauf Al-Munawi memberi catatan agar doa di atas dibaca sebanyak tiga kali. (Al-Munawi, Faidhul Qadir, 2018: juz 2, h. 127)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat