, Jakarta Kata kerja dalam bahasa Jepang merupakan bagian yang sangat krusial, untuk membentuk kalimat dan percakapan sehari-hari. Kata kerja atau verb dalam bahasa Jepang memiliki perubahan bentuk, tergantung pada waktu, tingkat hormat dan juga pola kalimat yang digunakan.
Baca Juga
Advertisement
Terdapat beberapa perubahan bentuk yang sering terjadi pada kata kerja dalam bahasa Jepang. Bentuk dasar disebut Kata bentuk kamus yang digunakan, ketika kata kerja tersebut berdiri sendiri sebagai predikat kalimat. Namun, ketika digunakan dalam kalimat tanya atau kalimat negatif, bentuk dasar kata kerja harus mengalami perubahan.
Selain perubahan bentuk, kata kerja dalam bahasa Jepang juga memiliki golongan atau kelas tertentu. Misalnya, golongan pertama yang disebut "Golongan Ichidan" dan golongan kedua yang disebut "Golongan Godan". Persentase penutur bahasa Jepang yang menggunakan golongan Ichidan lebih banyak dibandingkan golongan Godan, sehingga penting bagi kita untuk mengenal perbedaan antara keduanya.
Berikut ini penjelasan tentang kata kerja dalam bahasa Jepang yang rangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/3/2024).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kata Kerja dalam Bahasa Jepang
Bahasa Jepang, sebuah bahasa yang kaya akan budaya dan sejarahnya sendiri, memiliki kompleksitas yang menarik dalam penggunaan kata kerja. Sebagaimana halnya bahasa-bahasa lainnya, kata kerja dalam bahasa Jepang juga merupakan salah satu elemen yang sangat vital, dalam pembentukan kalimat dan ekspresi makna. Namun, untuk memahami sepenuhnya bagaimana kata kerja digunakan dalam konteks bahasa Jepang, kita perlu melihat lebih dalam pada dua aspek penting diantaranya:
Penempatan Kata Kerja di Akhir Kalimat
Dalam bahasa Jepang, penempatan kata kerja memiliki perbedaan fundamental jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain seperti bahasa Inggris. Bahasa Jepang menggunakan struktur kalimat SOV (Subject – Object – Verb) yang berarti kata kerja, biasanya ditempatkan di akhir kalimat setelah subjek dan objek. Ini adalah kontras dengan bahasa Inggris yang mengadopsi struktur kalimat SVO (Subject – Verb – Object). Penempatan kata kerja di akhir kalimat dalam bahasa Jepang, memberikan dinamika tersendiri dalam menyusun kalimat, membutuhkan pemikiran yang berbeda dalam proses komunikasi. Yang menarik, bahasa Jepang juga memungkinkan pembentukan kalimat hanya dengan menggunakan kata kerja saja, tanpa keberadaan subjek.
Konjugasi Kata Kerja
Karakteristik lain yang sangat penting dalam memahami kata kerja dalam bahasa Jepang adalah konjugasi. Konjugasi mengacu pada perubahan bentuk kata kerja sesuai dengan waktu, kelompok kata kerja dan konteks kalimat. Mirip dengan bahasa Inggris, kata kerja dalam bahasa Jepang juga mengalami perubahan bentuk, seperti perubahan untuk menunjukkan waktu (tenses) atau untuk menyelaraskan dengan subjek, atau objek yang terlibat dalam kalimat tersebut. Untuk menguasai bahasa Jepang dengan baik, pemahaman akan konjugasi kata kerja menjadi krusial, karena hal ini memengaruhi bagaimana kata kerja digunakan secara tepat dan efektif dalam berbagai situasi komunikasi.
Advertisement
Dengan memahami kedua aspek tersebut secara mendalam, seseorang dapat merasakan keindahan dan kekayaan bahasa Jepang dalam penggunaan kata kerja, serta memperluas kemampuan komunikasi mereka dalam berbagai konteks budaya dan sosial.
Advertisement
Kata Kerja Golongan I
Kata kerja bahasa Jepang Golongan I disebut dengan sebutan godan doshi dan terdiri dari kata kerja yang memiliki akhiran u, ku, tsu, ru dan sebaiknya. Beberapa contoh kata kerja bahasa Jepang yang termasuk dalam Golongan I adalah sebagai berikut :
1. Akhiran U (う).
Contoh kata kerja dengan akhiran U antara lain :
a. Au (会う) : bertemu
Advertisement
b. Kau (買う) : membeli
c. Tsukau (使う) : memakai
d. Warau (笑う) : tertawa
e. Omou (思う) : berpikir
f. Shirau (知り合う) : berkenalan
g. Tetsudau (手伝う) : menolong
h. Iu (言う) : berkata
i. Narau (習う) : belajar
j. Harau (払う): membayar
2. Akhiran Ku (く)
a. Iku (行く) : pergi
b. Kaku (書く) : menulis
c. Hiku (引く) : menarik
d. Aruku (歩く) : berjalan kaki
e. Naku (泣く) : menangis
f. Tataku (たたく) : mengetuk
g. Hataraku (働く) : bekerja
h. Usowotsuku (嘘をつく) : berbohong
i. Fuku (吹く) : meniup
j. Oku (置く) : menaruh
3. Akhiran Ru (る)
a. Hashiru (走る) : berlari
b. Kakaru (掛かる) : memerlukan
c. Noru (乗る) : naik (kendaraan)
d. Agaru (上がる) : naik (tangga)
e. Toru (取る) : mengambil
f. Uru (売る) : menjual
g. Aru (ある): ada
h. Damaru (黙る) : diam
i. Tsukuru (作る) : membuat
j. Odoru (踊る) : menari, berdansa
4. Akhiran Mu (む)
a. Sumu (盗む) : tinggal
b. Yomu (読む) : membaca
c. Nomu (飲む) : minum
d. Yasumu (休む) : istirahat
e. Umu (生む) : lahir
f. Itamu (痛む) : sakit
g. Tanomu (頼む) : meminta, memohon
h. Kamu (かむ) : menggigit
i. Nusumu (盗む) : mencuri
5. Akhiran Su (す)
a. Hanasu (話す) : berbicara
b. Kasu (貸す) : meminjam
c. Kaesu (返す) : mengembalikan
d. Dasu (出す) : mengeluarkan
e. Osu (押す) : menekan
f. Watasu (渡す) : menyerahkan
g. Naosu (直す) : memperbaiki, mengoreksi, menyembuhkan
h. Otosu (落とす) : menjatuhkan
i. Tamesu (試す) : mencoba
j. Nokosu (残す) : meninggalkan, menyisakan
6. Akhiran Gu (ぐ)
a. Oyogu (泳ぐ) : berenang
b. Kogu (こぐ) : mendayung
c. Nugu (脱ぐ) : menanggalkan
d. Isogu (急ぐ) : bergegas
e. Togu (とぐ) : mengasah, menggosok
f. Kagu (嗅ぐ) : mencium
g. Sosogu (注ぐ) : menuangkan
h. Sawagu (騒ぐ) : membuat keramaian
7. Akhiran Bu (ぶ)
a. Korobu (転ぶ) : jatuh
b. Asobu (遊ぶ) : bermain
c. Tobu (跳ぶ) : melompat
d. Narabu (並ぶ) : berbaris
e. Manabu (学ぶ) : belajar
f. Hakobu (運ぶ) : mengangkut
g. Erabu (選ぶ) : memilih
h. Yobu (呼ぶ) : memanggil
i. Musubu (結ぶ) : mengikat
8. Akhiran Tsu (つ)
a. Tatsu (立つ) : berdiri
b. Matsu (待つ) : menunggu
c. Sodatsu (育つ) : bertumbuh
d. Akehanatsu (開け放つ) : membuka
e. Katsu (過つ) : melewati
f. Katsu (勝つ) : menang
g. Utsu (打つ) : memukul
h. Wakatsu (別つ) : membagikan, membedakan
i. Motsu (持つ) : membawa
9. Akhiran Nu (ぬ)
a. Shinu (死ぬ) : mati
Hal Penting yang Harus Dikuasai Saat Belajar Bahasa Jepang
1. Tata Bahasa
Tata Bahasa dalam bahasa Jepang sangat penting dalam membentuk kalimat dan percakapan sehari-hari. Salah satu komponen utama dalam tata bahasa Jepang adalah kata kerja. Kata kerja dalam bahasa Jepang memiliki berbagai bentuk dan pola penggunaan yang berbeda-beda. Pertama, kata kerja dalam bahasa Jepang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kata kerja kelompok pertama, kedua, dan ketiga. Setiap kelompok memiliki pola konjugasi yang berbeda. Contohnya, kata kerja kelompok pertama ditandai dengan akhiran "-u", seperti "taberu" (makan) dan "hanasu" (bicara). Sedangkan kata kerja kelompok kedua ditandai dengan akhiran "-ru", seperti "miru" (melihat) dan "kiku" (bertanya).
Selain itu, dalam tata bahasa Jepang, terdapat bentuk kata kerja yang disebut dengan bentuk te dan bentuk nai. Bentuk te digunakan untuk mengungkapkan tindakan berkelanjutan, sedangkan bentuk nai digunakan untuk menyatakan keberadaan atau ketiadaan sesuatu. Contohnya, "tabete" (sambil makan) adalah bentuk te dari kata kerja "taberu", sedangkan "nakanai" (tidak menangis) adalah bentuk nai dari kata kerja "naku".
2. Jenis Huruf Jepang
Jepang memiliki tiga jenis huruf yang digunakan dalam menulis, yaitu hiragana, katakana dan kanji. Ketiga jenis huruf ini memiliki peran yang berbeda dalam bahasa Jepang. Hiragana adalah huruf yang digunakan untuk menulis pengucapan kata-kata asli Jepang. Huruf-huruf ini memiliki bentuk yang sederhana dan berfungsi sebagai pengganti kata-kata yang sulit diucapkan dengan huruf kanji. Karena hiragana ada sekitar 46 karakter, maka pemahaman dan penggunaannya sangat penting dalam membaca dan menulis dalam bahasa Jepang. Katakana di sisi lain, digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari bahasa asing, seperti kata-kata Inggris.
Advertisement
Huruf-huruf katakana memiliki bentuk yang lebih kotak dan tegas, sehingga cukup mudah dikenali. Contoh penggunaan katakana adalah ketika menulis nama-nama orang atau merek dagang yang berasal dari negara lain. Sedangkan huruf kanji adalah karakter logogram yang diadopsi dari bahasa Tionghoa. Dalam bahasa Jepang, karakter kanji digunakan untuk menulis kata benda, kata sifat, dan kata kerja. Penggunaan kanji memerlukan pemahaman akan makna karakter tersebut, sehingga pengetahuan tentang kanji sangat penting dalam memahami dan menguasai bahasa Jepang.
3. Pelafalan dan Pengucapan
Pelafalan dan pengucapan adalah aspek yang sangat penting dalam belajar bahasa Jepang, terutama ketika mempelajari kata kerja. Bahasa Jepang memiliki sistem pelafalan yang relatif sederhana, karena setiap huruf diucapkan dengan jelas dan tidak ada aturan pelafalan yang kompleks seperti dalam bahasa Inggris. Untuk mempelajari pelafalan dan pengucapan kata kerja dalam bahasa Jepang, penting untuk memahami bunyi kana, yaitu huruf-huruf dasar dalam bahasa Jepang. Kana terdiri dari dua jenis, yaitu hiragana dan katakana. Keduanya memiliki bunyi yang sama, tetapi memiliki penulisan yang berbeda.
Dalam pelafalan kata kerja, penting untuk memperhatikan intonasi dan penekanan suku kata. Beberapa kata kerja memiliki pola pelafalan khusus, seperti kata kerja iru dan eru yang diucapkan dengan pelafalan yang sama. Selain itu, ada juga kata kerja yang memiliki pelafalan yang berbeda tergantung pada konteks dan situasi penggunaannya. Untuk menguasai pelafalan dan pengucapan kata kerja dalam bahasa Jepang, diperlukan latihan dan praktek yang konsisten. Mendengarkan penutur asli, berpartisipasi dalam percakapan, dan mengulang latihan pelafalan secara teratur akan sangat membantu dalam memperbaiki kemampuan dalam memahami dan mengucapkan kata kerja dengan benar.
4. Intonasi
Dalam bahasa Jepang, intonasi kata kerja memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk kalimat dan percakapan sehari-hari. Intonasi merupakan bagian dari bunyi ujaran yang mengacu pada perubahan nada vokal selama pengucapan suatu kata. Hal ini dapat memberikan makna yang berbeda pada kata yang sama. Misalnya, kata kerja "iku" memiliki dua intonasi yang berbeda. Jika diucapkan dengan intonasi tinggi, kata tersebut memiliki arti "pergi". Namun, jika diucapkan dengan intonasi rendah, kata tersebut bermakna "mengundang".
Dalam kalimat "Watashi wa kinō kara sampo ni ikimasu" (Saya pergi berjalan-jalan sejak kemarin), intonasi tinggi pada kata "iku" menunjukkan bahwa subjek dalam kalimat tersebut sedang pergi. Selain itu, intonasi juga dapat memberikan nuansa perasaan dan ekspresi saat berbicara. Misalnya, jika seorang penutur bahasa Jepang ingin mengekspresikan kemarahan atau kejutan, ia dapat menggunakan intonasi yang tajam dan meningkat. Sebaliknya, jika ingin mengekspresikan ketertarikan atau kegembiraan, intonasi yang sedikit meningkat dapat digunakan.
Terkini Lainnya
165 Kosakata Bahasa Jepang Beserta Artinya, Menambah Perbendaharaan Kata
Kata Sifat dalam Bahasa Jepang, Ini Pengelompokan dan Penggunaannya
Memahami Kata Kerja Bahasa Jepang, Ketahui Perubahan Bentuk dan Golongannya
Kata Kerja dalam Bahasa Jepang
Penempatan Kata Kerja di Akhir Kalimat
Konjugasi Kata Kerja
Kata Kerja Golongan I
1. Akhiran U (う).
2. Akhiran Ku (く)
3. Akhiran Ru (る)
4. Akhiran Mu (む)
5. Akhiran Su (す)
6. Akhiran Gu (ぐ)
7. Akhiran Bu (ぶ)
8. Akhiran Tsu (つ)
9. Akhiran Nu (ぬ)
Hal Penting yang Harus Dikuasai Saat Belajar Bahasa Jepang
1. Tata Bahasa
2. Jenis Huruf Jepang
3. Pelafalan dan Pengucapan
4. Intonasi
Bahasa Jepang
Kata Kerja dalam Bahasa Jepang
Kata Kerja
Konjugasi Kata Kerja
Konten Menarik
Joko pinurbo
Top 3 Tekno: Jadwal MPL ID S13 2024 hingga Ucapan Dukacita Warganet untuk Joko Pinurbo Bikin Penasaran
Mengenang Joko Pinurbo, Sebut Gus Dur Ibu Kota Bagi Kaum Teraniaya dalam Puisi Berjudul Durrahman
Belasungkawa Najwa Shihab Setelah Joko Pinurbo Meninggal, Hatinya Luluh oleh Sesak dan Duka
Joko Pinurbo Wafat, Pernah Bakar Sajak-Sajaknya yang Dirasa Gagal
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Warganet Ungkap Kesedihan dan Doa Terbaik untuk Sang Maestro Kata
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Ini 3 Puisinya yang Mengisahkan Pandemi COVID-19
Liga Inggris
Link Live Streaming Liga Inggris Tottenham vs Arsenal di Vidio, 28 April 2024
Prediksi Liga Inggris Nottingham Forest vs Manchester City: Waspada Ancaman Tim Papan Bawah
Prediksi Liga Inggris Tottenham vs Arsenal: Derby London Utara Beda Kepentingan
Drama Gol Dianulir, Chelsea Gagal Menang Lawan Aston Villa
Manchester United Ditahan Burnley, Ten Hag Sentil Onana dan Wasit
Hasil Liga Inggris: Chelsea Beri Sedikit Pertolongan pada Manchester United
Thomas Cup
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
Jadwal dan Link Siaran Langsung BWF Thomas & Uber Cup 2024 di Vidio
PP PBSI Rilis Skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2024, Ada Kejutan di Tim Putri
Thomas dan Uber Cup 2024: Hasil Drawing dan Link Streaming di Vidio
Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Tantang Juara Bertahan, PBSI Klaim Indonesia Bisa Unggul
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis untuk Putra adalah Thomas Cup, Kenali Sejarahnya
BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Klasemen BRI Liga 1: Persaingan Tiket Championship Series dan Degradasi Menuju Klimaks
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
TOPIK POPULER
Populer
8 Kisah Absurd Bapak-bapak di Twitter, Agak Lain Tingkahnya
Kepribadian Berdasarkan Bentuk Ujung Jari Telunjuk, Mana Milikmu?
Bahasa Inggrisnya Bayi Baru Lahir, Ini 100 Contoh Ucapannya
6 Potret Mesra Kim Soo Hyun dengan Lawan Mainnya dalam Drama, Nggak Cuma Kim Ji Won
Cara Menghadapi Curahan Hati Seorang Anak yang Selalu Disalahkan, Simak Contohnya
120 Quotes Broken Home Tapi Tidak Cerai Bahasa Inggris, Bikin Semakin Tegar
8 Potret Putri Isnari Bareng Tiga Ibu Mertua, Keluarga Crazy Rich Haji Alwi
Anwar Fuady Siap Menikah Lagi di Usia 77 Tahun, Ini 6 Potret Cantik Calon Istrinya
Viral di Medsos Es Krim Rasa Jeans dari Jepang, Begini Rasanya
Aksi Super Cepat Pria Peluk Ribuan Pohon dalam Sejam, Raih Rekor Dunia
Gempa Garut
Pertamina Pastikan Sarana dan Fasilitas Energi Aman Setelah Gempa Magnitudo 6,5 di Garut
BPBD Cianjur: 77 KK Diungsikan Akibat Rumah Rusak Dampak Pergerakan Tanah Usai Gempa Garut
Air Laut Sempat Surut usai Gempa Garut, Kata Warga Pesisir Selatan
BNPB: Rumah Rusak Akibat Gempa Garut Bertambah Jadi 110 Unit, Korban Luka 8 Orang
VIDEO: Guncangan Gempa Garut Terasa hingga Jakarta, Penghuni Apartemen Kalibata City Panik
10 Daerah Terdampak Gempa Garut M6,2, Ini Rekomendasi PVMBG untuk Wilayah Jabar Selatan
Berita Terkini
Teladan Prima Agro Tebar Dividen Rp 12,21 per Saham, Catat Jadwalnya
Pasangan LGBT di Irak Terancam Penjara hingga 15 Tahun, AS dan Inggris Prihatin
Apakah Wajib Mencuci Pembalut Sebelum Dibuang? Ini Kata Ahli dan Para Ulama
Polisi Gerebek Rumah Dijadikan Laboratorium Tembakau Sistetis di Sentul
Menguat Pasca Bitcoin Halving, Pasar Masih Waspadai Data Ekonomi AS
Meneropong Prediksi BI Terkait Kebijakan Suku Bunga The Fed
BPBD Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa Jakarta, Apa Saja?
BMW Indonesia Catatkan Rekor Penjualan Kuartal Pertama Tertinggi Sepanjang Sejarah
Kakek Asal Prancis Masih Menjadi Tukang Cukur di Usia 90 Tahun
Pengguna Keluhkan Akun Apple ID Logout Sendiri, Diminta Ganti Password
Pengamat Ungkap Saingan Khofifah di Pilkada Jatim Harus Dekat NU
Link Live Streaming Liga Inggris Tottenham vs Arsenal di Vidio, 28 April 2024
Aksi Super Cepat Pria Peluk Ribuan Pohon dalam Sejam, Raih Rekor Dunia
5 Gelanggang Pacuan Kuda Terbaik di Sumbar, Menikmati Keindahan Olahraga Tradisional