, Jakarta - Penyakit autoimun adalah kondisi yang memerlukan pemahaman mendalam karena melibatkan respons tidak normal dari sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Gejala penyakit autoimun bisa sangat bervariasi, mulai dari ruam kulit, pegal-pegal, hingga kelelahan berlebihan.
Baca Juga
Advertisement
Pentingnya mengenali gejala penyakit autoimun tidak hanya terletak pada pemahaman kondisi tersebut, tetapi juga pada kesadaran akan perlunya pemeriksaan medis segera ketika gejala mencurigakan muncul. Diagnosis dini berperan penting dalam pengelolaan penyakit autoimun, mengingat banyak dari kondisi ini belum dapat disembuhkan sepenuhnya.
Melalui pemeriksaan yang tepat waktu, pengobatan dapat dimulai lebih awal, membantu meredakan gejala, dan mencegah risiko komplikasi serius yang dapat terjadi jika penyakit autoimun tidak ditangani secara tepat. Komplikasi yang dapat timbul dari penyakit autoimun melibatkan kerusakan organ tubuh, gangguan saraf, dan masalah kesehatan mental.
Berikut ulas lebih mendalam tentang apa itu penyakit autoimun, gejala, faktor risiko, cara mengobati, mencegah, dan komplikasinya, Jumat (26/1/2024).
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara dalam World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss pada 17 Januari 2024, berharap agar kepala-kepala negara bisa mencapai kesepakatan pandemi pada Mei mendatang untuk mengatasi musuh bersama te...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sistem Kekebalan Tubuh Menyerang Sel Sehat
![Ilustrasi sakit, rumah sakit](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/-rJwWvsAotT3PgeTQ5yIv5T_b-c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4561413/original/079054900_1693716332-pexels-andrea-piacquadio-3769151_1_.jpg)
Penyakit autoimun adalah kondisi serius yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang keliru menyerang sel-sel sehat di dalam tubuhnya sendiri. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjelaskan bahwa respon imun yang terjadi pada penyakit autoimun dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai jaringan tubuh dan mengganggu fungsi fisiologis secara keseluruhan.
Tanda klasik penyakit autoimun adalah adanya peradangan pada bagian tubuh tertentu. Sebagai ilustrasi, Healthline menyebutkan bahwa sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi, pada kondisi autoimun, malah merusak sel-sel sehat.
Dalam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh memiliki kemampuan untuk membedakan sel asing dan sel tubuh yang sehat. Namun, pada individu dengan penyakit autoimun, sistem ini keliru mengidentifikasi bagian tubuh, seperti persendian atau kulit, sebagai benda asing. Sebagai akibatnya, terjadi pelepasan protein atau autoantibodi yang menyerang sel-sel sehat.
Faktor Risiko Penyakit Autoimun
Faktor-faktor risiko penyakit autoimun mencakup:
- jenis kelamin perempuan,
- riwayat keluarga yang memiliki penyakit serupa,
- kelebihan berat badan atau obesitas,
- merokok,
- penggunaan obat-obatan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, serta
- paparan bahan kimia atau cahaya matahari.
Sebagai contoh, infeksi bakteri atau virus, seperti virus Epstein Barr, juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit autoimun.
Penyakit autoimun mencakup lebih dari 80 jenis, dan meskipun gejalanya dapat bervariasi, beberapa gejala umum melibatkan kelelahan, pegal otot, ruam kulit, demam ringan, rambut rontok, kesulitan konsentrasi, serta sensasi kesemutan di tangan dan kaki.
Adanya keragaman penyakit autoimun, diagnosis yang tepat menjadi kunci untuk penanganan yang efektif. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang faktor risiko dan karakteristik penyakit autoimun menjadi esensial dalam upaya pencegahan dan pengelolaan kondisi ini.
Advertisement
1. Muncul Ruam pada Kulit
ParsleyHealth melaporkan bahwa salah satu gejala awal yang mungkin terabaikan adalah seringnya muncul ruam pada kulit tanpa penyebab pasti. Ruam merah, gatal, bercak, atau bersisik yang muncul dan menghilang dapat menjadi tanda peradangan di dalam tubuh, menandakan potensi penyakit autoimun seperti lupus atau psoriasis. Bahkan, kondisi kulit seperti jerawat dan eksim juga dapat menjadi indikator hiperaktivitas sistem kekebalan tubuh yang mendasari.
2. Mengalami Pegal, Nyeri Otot, hingga Sendi
Selanjutnya, gejala penyakit autoimun dapat mencakup pegal-pegal, nyeri otot, dan nyeri sendi yang persisten tanpa penyebab yang jelas. Ini bisa menjadi tanda dari kondisi seperti tiroiditis Hashimoto, lupus, atau artritis reumatoid. Jika seluruh tubuh terasa sakit tanpa adanya aktivitas fisik yang berat, disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah atau bahkan rontgen untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kelainan autoimun.
3. Mengalami Lelah Berlebihan
Kelelahan yang berlebihan juga dapat menjadi gejala penyakit autoimun. Jika seseorang merasa lelah meskipun sudah mendapatkan tidur berkualitas selama 8 jam, hal ini bisa menandakan disfungsi kekebalan. Terkadang, kelelahan juga dapat menjadi tanda anemia penyakit kronis yang terkait dengan peradangan dalam tubuh, menjadi salah satu gejala awal defisiensi autoimun.
4. Sering Gangguan Pencernaan
Sakit perut yang persisten juga dapat menjadi gejala penyakit autoimun, meskipun dapat disebabkan oleh berbagai faktor lain seperti gangguan pencernaan atau reaksi terhadap makanan tertentu. Namun, jika ketidaknyamanan perut terjadi secara rutin, penyakit autoimun seperti Crohn atau celiac dapat menjadi perhatian.
5. Rambut Sering Rontok
Rambut rontok juga dapat terkait dengan penyakit autoimun, seperti penyakit Graves dan alopecia areata. Contohnya, dalam kasus Graves, penyakit autoimun dapat memicu rambut menjadi rapuh dan rontok, disertai dengan gejala lain seperti insomnia, mudah tersinggung, penurunan berat badan, dan tangan gemetar.
Pemahaman akan gejala-gejala ini menjadi krusial untuk mendeteksi dini dan mengelola penyakit autoimun. Seiring dengan itu, peran konsultasi medis dan pemeriksaan yang tepat sangat penting dalam menangani kondisi ini dengan efektif.
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala penyakit autoimun dapat muncul kapan saja, dan segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala berlangsung lebih dari satu minggu.
Rekomendasi dari Eka Hospital, bahwa dokter akan melakukan diagnosis melalui pemeriksaan gejala dan berbagai tes spesifik, seperti tes autoantibodi dan tes darah lengkap. Pemberian obat untuk meredakan gejala serta terapi khusus sesuai dengan gejala yang muncul juga dapat menjadi bagian dari penanganan penyakit autoimun.
Cara Mengobati Penyakit Autoimun
![Arti Mimpi Seputar Rumah Sakit](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/lg_Vlex228pmQLOij-tW430fQTs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3979503/original/007248800_1648626578-stephen-andrews-GwgFPDXiSIs-unsplash.jpg)
Pengobatan penyakit autoimun, yang pada umumnya belum dapat disembuhkan, fokus pada meredakan gejala dan mencegah flare. Metode pengobatan bervariasi tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Obat-obatan seperti NSAIDs dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan demam, sementara obat penekan sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid, digunakan untuk menghambat perkembangan penyakit.
Terapi anti-TNF, seperti infliximab, dapat diberikan untuk mencegah peradangan pada penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan psoriasis.
Terapi pengganti hormon juga menjadi bagian penting dari pengobatan, khususnya jika penyakit autoimun menghambat produksi hormon di dalam tubuh. Contohnya, penderita diabetes tipe 1 menerima suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah, sementara penderita tiroiditis memerlukan pemberian hormon tiroid.
Komplikasi Penyakit Autoimun
Meskipun pengobatan dapat membantu mengelola gejala, penyakit autoimun dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, deep vein thrombosis, dan kerusakan organ seperti hati atau ginjal. Bahkan, kondisi ini juga dapat berkontribusi terhadap gangguan mental seperti depresi atau gangguan kecemasan.
Cara Mencegah Penyakit Autoimun
Pencegahan penyakit autoimun tidak selalu mungkin karena faktor genetik yang sering terlibat. Namun, beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risiko, seperti
- berolahraga secara rutin,
- menjaga berat badan tetap ideal, dan
- tidak merokok.
Penggunaan alat pelindung saat bekerja dapat membantu menghindari paparan bahan kimia yang dapat memicu penyakit autoimun. Menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan juga menjadi langkah preventif untuk menghindari infeksi virus dan bakteri yang dapat memicu reaksi autoimun. Meskipun belum ada langkah pasti untuk mencegah penyakit autoimun, upaya pencegahan ini dapat berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.
Terkini Lainnya
6 Potret Cita Citata Curhat Penyesalan Sering Suntik Putih, Kini Idap Autoimun
Mengenal Stiff Person Syndrome, Penyakit Autoimun yang Menyebabkan Otot Kaku Ekstrem
Autoimun adalah Penyakit Berbahaya, Ketahui Penyebab dan Pengobatannya
Sistem Kekebalan Tubuh Menyerang Sel Sehat
Faktor Risiko Penyakit Autoimun
1. Muncul Ruam pada Kulit
2. Mengalami Pegal, Nyeri Otot, hingga Sendi
3. Mengalami Lelah Berlebihan
4. Sering Gangguan Pencernaan
5. Rambut Sering Rontok
Kapan Harus ke Dokter?
Cara Mengobati Penyakit Autoimun
Komplikasi Penyakit Autoimun
Cara Mencegah Penyakit Autoimun
penyakit autoimun
Autoimun adalah
Autoimun
Gejala Autoimun
Faktor Risiko Autoimun
Cara Mencegah Autoimun
Komplikasi Autoimun
Penyebab Autoimun
Konten Menarik
Rekomendasi
Selain Kanker Kulit, Paparan Sinar Matahari Dapat Menyebabkan Penyakit Autoimun?
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Populer
6 Keinginan Netizen Jika Punya Senter Pembesar di Doraemon Ini Bikin Senyum
6 Potret Estetik Kamar Mandi Tahun 90-an, Kini Jadi Inspirasi
6 Resep Bola-bola Daging Sapi, Menu yang Cocok untuk Keluarga
Belah Semangka Artinya Apa? Definisi dan Contoh Penggunaannya dalam Sengketa
Viral Tren Sentuh Pantat Domba di China, Disebut Bisa Hilangkan Stress
4 Racikan Bumbu Barbeque Sapi Rumahan, Simple Dijamin Enak
BPJS Kesehatan Checking dan Langkah Mudah Melakukannya, Bisa Lewat Online
9 Resep Bumbu Kuah Bakso Sapi yang Mudah Dibuat, Gurih dan Sedap
Membatalkan Pernikahan Setelah Lamaran Menurut Pandangan Islam, Begini Tuntunannya
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
PKB Akui Ida Fauziyah Potensial Jadi Cawagub Anies, Tapi Ingin Fokus DPR
6 Potret Selvi Kitty Ajak Anak Liburan di Macau, Kunjungi Tempat Wisata Ikonik
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
2.564 ATM Kripto Baru Telah Dipasang di Seluruh Dunia pada 2024
Indonesia Ajak Australia Jalankan Transisi Energi di Derah Terpencil
Bolehkan Sapi Betina untuk Kurban? Simak Syarat Sah dan Ketentuannya
PKB Akui Condong ke Bobby Nasution untuk Pilkada Sumut
Samsung Gelar Galaxy Unpacked 10 Juli, Pre-Order Galaxy Z Terbaru Sudah Buka
Allah Tidak Suka Orang yang Berdoa Begini, Kata Gus Baha
Thariq Halilintar Balas Warganet yang Mengolok-oloknya soal Gelar Haji: Aku Berangkatin Umrah!
KPK Bakal Dalami Green House Milik Ketua Partai yang Bersumber dari Dana Kementan
Israel Disebut Buang Limbah Cemari Aliran Air Al-Auja Spring, Kesehatan Warga Palestina di Desa Al-Auja Kian Terancam
Anak Buah Menperin Luruskan Pernyataan Soal Bea Masuk 200% Produk Impor
7 Resep Bumbu Ketupat Sayur yang Enak dan Gurih, Sedapnya Bikin Nambah Terus