, Jakarta Era globalisasi adalah periode dalam sejarah modern, di mana terjadi peningkatan signifikan dalam interkoneksi dan interdependensi antara negara-negara, perusahaan-perusahaan, dan individu-individu di seluruh dunia.
Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi era globalisasi? Globalisasi adalah periode di mana pergerakan barang, jasa, modal, informasi, dan orang menjadi lebih cepat dan lebih mudah melintasi batas-batas nasional, terutama karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Pada era globalisasi, banyak aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, budaya, sosial, dan politik, menjadi lebih terkait dengan peristiwa dan perkembangan yang terjadi di luar wilayah nasional. Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi era globalisasi? Hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan sistem pendidikan, untuk menghasilkan individu yang lebih terampil dan berpengetahuan.
Advertisement
Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi era globalisasi? Memberikan dukungan untuk penelitian dan pengembangan teknologi, serta mendorong penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai sektor, menjadi salah satu cara dalam menghadapi era globalisasi.
Melangkah maju dalam era globalisasi yang semakin kompleks, memerlukan pemikiran yang mendalam dan tindakan yang terfokus. Berikut ini faktor pendorong di era globalisasi yang rangkum dari berbagai sumber, Jumat (29/9/2023).
Perkembangan bisnis digital akan semakin bergerak cepat di era globalisasi ini. Dilihat dari penelitian Nielsen tahun 2017, media online menduduki posisi kedua sebagai media paling diminati setelah televisi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Pendidikan Berbasis Keterampilan
![Ilustrasi peta dunia atau globalisasi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/-o8xFzAUj4HWdZnNIKWrEoilp4Y=/0x49:733x462/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3560690/original/091732900_1630668437-Peta_Dunia.jpg)
Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi era globalisasi? Pendidikan yang sesuai dengan tuntutan era globalisasi, adalah pendidikan yang berorientasi pada pengembangan keterampilan praktis yang relevan. Ini mencakup literasi digital yang lebih mendalam, penguasaan bahasa asing, dan kemampuan pemecahan masalah yang lebih tinggi. Sistem pendidikan harus mendorong kreativitas, pemikiran kritis, dan adaptabilitas.
2. Keuangan dan Kewirausahaan
Globalisasi menawarkan peluang besar dalam hal akses ke modal dan pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, perlu ada fokus yang lebih besar pada pembangunan kewirausahaan. Pemerintah dapat mendukung pelaku usaha dengan memfasilitasi pembiayaan yang terjangkau, memberikan insentif pajak, dan menyederhanakan peraturan bisnis.
3. Pengembangan Industri Kreatif
Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi era globalisasi? Pengembangan industri kreatif adalah langkah yang krusial dalam menghadapi era globalisasi. Ini tidak hanya mencakup seni visual dan pertunjukan, tetapi juga teknologi kreatif seperti permainan video dan desain grafis. Dengan mendukung seniman dan pelaku industri kreatif lokal, negara dapat mempromosikan warisan budaya dan menghasilkan lapangan kerja yang berharga. Program pendidikan dalam seni dan budaya juga harus diperkuat, untuk menciptakan generasi masa depan yang kreatif dan berbakat.
4. Pengembangan Perdagangan Digital
Pengembangan perdagangan digital adalah salah satu aspek penting dari era globalisasi. Perdagangan elektronik dan e-commerce telah mengubah lanskap bisnis secara dramatis. Untuk mengambil keuntungan dari peluang ini, negara harus memastikan bahwa infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi mereka siap, dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini melibatkan investasi dalam jaringan broadband, keamanan data, dan pelatihan dalam e-commerce untuk pengusaha lokal.
5. Diplomasi Ekonomi yang Cerdas
Negara-negara perlu mengadopsi strategi diplomasi ekonomi yang cerdas. Ini melibatkan pembangunan dan pelestarian kemitraan ekonomi yang kuat dengan negara-negara lain. Perjanjian perdagangan yang seimbang, dan manfaat yang adil harus menjadi prinsip panduan dalam negosiasi perdagangan internasional.
6. Pelestarian Identitas Budaya
Saat kita terlibat dalam interaksi global yang intensif, penting untuk menjaga dan merawat identitas budaya kita. Ini termasuk pelestarian bahasa, tradisi, dan seni. Program seni dan budaya serta pelajaran tentang sejarah dan budaya lokal harus ditingkatkan dalam sistem pendidikan.
Advertisement
7. Manajemen Krisis yang Kompeten
![Ilustrasi globalisasi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/PVADurvWT5dHqActceIWEqG_1ig=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4424843/original/076080700_1683865300-Vector_2652.jpg)
Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi era globalisasi? Manajemen krisis adalah hal yang vital dalam menghadapi era globalisasi yang kompleks. Tantangan seperti pandemi, bencana alam, atau konflik internasional dapat memiliki dampak besar. Negara harus memiliki rencana kesiapsiagaan yang baik, personel terlatih, dan infrastruktur darurat yang efektif. Ini juga termasuk kerjasama internasional yang kuat dalam pertukaran informasi dan sumber daya dalam situasi darurat global. Lebih lanjut, negara perlu memastikan bahwa pendanaan yang cukup dialokasikan untuk manajemen krisis ini.
8. Peningkatan Kemampuan Teknologi
Teknologi telah menjadi pilar utama dalam era globalisasi. Investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi harus menjadi prioritas, untuk memastikan ketersediaan teknologi terdepan. Peningkatan infrastruktur digital, termasuk jaringan internet yang cepat dan aman, juga sangat penting.
9. Konservasi Sumber Daya Alam
Konservasi sumber daya alam adalah elemen kunci, dalam menjaga lingkungan global yang sehat. Ini mencakup pelestarian hutan, pengurangan limbah, dan perlindungan sumber daya air. Dalam menghadapi tekanan global terhadap sumber daya alam, penting bagi negara-negara untuk mengambil tindakan keras dalam mengimplementasikan kebijakan yang berkelanjutan. Penerapan teknologi hijau dan pengurangan emisi karbon, juga harus menjadi fokus dalam upaya pelestarian lingkungan.
10. Kerjasama Kesehatan Global
Kerjasama dalam kesehatan global adalah hal yang sangat penting, dalam menghadapi masalah kesehatan yang melintasi batas negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kerjasama regional seperti Uni Eropa, memiliki peran besar dalam mengkoordinasikan respons terhadap pandemi, dan ancaman kesehatan global lainnya. Negara juga harus terlibat aktif dalam membagikan data dan sumber daya, serta berpartisipasi dalam penelitian bersama untuk mengatasi masalah kesehatan global ini.
11. Kontrol Investasi Asing
Kontrol yang efektif atas investasi asing, adalah esensial dalam menjaga kedaulatan ekonomi. Negara perlu memiliki kerangka regulasi yang jelas dan mekanisme pengawasan yang kuat, untuk memastikan bahwa investasi asing mendukung kepentingan nasional. Ini tidak hanya melibatkan investasi dalam industri, tetapi juga keamanan nasional dan aspek-aspek lain yang relevan.
Faktor Pendorong
![Seputar Globalisasi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gQegI1svl-eRkpc2qNPxRde0ik8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3344852/original/051695700_1610240298-pexels-photo-421927.jpeg)
Melansir dari laman Center for Global Development, terdapat beberapa faktor yang menentukan jalannya globalisasi. Namun ada gunanya mencoba mengisolasi faktor-faktor pendorong yang paling penting, dan faktor-faktor yang sudah terlihat diantaranya:
Logika ekonomi
Dalam konteks logika ekonomi, penting untuk menekankan bahwa ketika kita terburu-buru untuk menyatakan bahwa globalisasi telah berakhir, kita harus tetap mengakui relevansi teori keunggulan komparatif. Perusahaan masih memiliki insentif kuat untuk tetap mencari sumber daya dan rantai pasokan yang efisien di seluruh dunia. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk biaya transportasi yang semakin terjangkau dan kemajuan teknologi yang terus berkembang. Digitalisasi, khususnya dalam sektor layanan, telah mempercepat proses globalisasi ini. Investasi besar dalam rantai pasokan global masih memiliki dasar yang kuat.
Pandemi COVID-19 dengan jelas telah memperlihatkan seberapa kompleks dan mahalnya upaya, untuk melepaskan ketergantungan pada rantai pasokan global. Selain itu, meningkatnya perdagangan baru-baru ini (kecuali sektor perjalanan dan pariwisata) telah menunjukkan, bahwa harapan untuk menggantikan struktur rantai pasokan global mungkin terlalu optimis. Oleh karena itu, kesimpulan bahwa perusahaan bersedia menanggung biaya yang seringkali lebih tinggi, dan risiko persaingan lokal di dunia pasca-pandemi dapat dianggap sebagai kesalahan. Politik mungkin akan memainkan peran yang lebih signifikan, dalam membentuk rantai pasokan di masa depan, namun peran ekonomi tetap sangat penting dan tidak dapat digantikan.
Demografi
Migrasi dan jumlah pengungsi yang meningkat, telah menjadi subjek utama perdebatan internasional dan telah memicu ketegangan politik di banyak negara. Fenomena ini memiliki relevansi khusus dalam dunia, yang memiliki karakteristik demografis yang berbeda-beda. Beberapa negara mengalami stagnasi dan penuaan populasi, sementara yang lain memiliki populasi yang muda dan terus bertambah. Ini juga mencerminkan dampak konflik dan perubahan iklim, yang diperkirakan tidak akan berkurang dalam waktu dekat. Migrasi, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber peluang yang signifikan dan bahkan menjadi faktor penting dengan manfaat bersama bagi negara asal dan negara tujuan. Penelitian yang dilakukan oleh CGD (Center for Global Development) telah menunjukkan potensi positif dari migrasi ini.
Namun, perlu diakui bahwa sistem global saat ini sebagian besar didasarkan pada aliran barang dan jasa, serta tingkat yang lebih rendah, aliran modal. Kurangnya kerjasama internasional dalam mengatasi isu migrasi, bersama dengan ketidaksetaraan dalam pembagian beban politik dan keuangan terkait migrasi, menjadi semakin sulit untuk dipertahankan.
Munculnya barang publik global (GPG)
Semakin banyak kesadaran tentang dampak yang memengaruhi kehidupan masyarakat, dan hanya dapat diatasi melalui koordinasi global yang efektif. Contohnya, pandemi dan perubahan iklim merupakan ilustrasi yang paling nyata. Selain itu, tantangan seperti terorisme biologis dan siber, pemberantasan aliran keuangan gelap, regulasi privasi data, dan kebijakan penggunaan kecerdasan buatan adalah contoh lain, di mana kita membutuhkan kerja sama hampir seluruhnya untuk mencapai tujuan bersama, yang mengarah pada keamanan dunia. Namun, kesulitan yang kita saksikan dalam meningkatkan respons global yang efektif terhadap masalah yang mendesak, seperti mengakhiri pandemi atau mencapai kesepakatan.
Reaksi yang muncul dari berbagai latar belakang politik, termasuk dari spektrum kanan dan kiri, mengaitkan sejumlah masalah umum dengan dampak globalisasi. Kedua kelompok ini, meskipun memiliki pandangan dan nilai yang berbeda, sering kali menyambungkan masalah seperti liberalisasi ekonomi yang meluas, ketidaksetaraan yang meningkat, krisis keuangan, dan perasaan kehilangan kendali atas nasib ekonomi dan sosial individu dengan fenomena globalisasi. Dalam beberapa aspek, pandemi COVID-19 telah memperkuat keyakinan bahwa perilaku yang lebih tertutup, akan mengurangi risiko. Namun, bukti menunjukkan sebaliknya, bahwa kerja sama internasional yang erat diperlukan untuk mengatasi pandemi ini dengan efektif.
Terkini Lainnya
1. Pendidikan Berbasis Keterampilan
2. Keuangan dan Kewirausahaan
3. Pengembangan Industri Kreatif
4. Pengembangan Perdagangan Digital
5. Diplomasi Ekonomi yang Cerdas
6. Pelestarian Identitas Budaya
7. Manajemen Krisis yang Kompeten
8. Peningkatan Kemampuan Teknologi
9. Konservasi Sumber Daya Alam
10. Kerjasama Kesehatan Global
11. Kontrol Investasi Asing
Faktor Pendorong
Logika ekonomi
Demografi
Munculnya barang publik global (GPG)
Apa yang Harus Kita Lakukan Untuk Menghadapi Era Globalisasi
Menghadapi Era Globalisasi
era globalisasi
globalisasi
Globalisasi dalam Ekonomi
Pengembangan Industri Kreatif
Faktor Pendorong Globalisasi
Piala AFF U-19
Cegah Bau Saat Piala AFF U-19, Jam Pembuangan Sampah ke TPA Benowo Diatur Ulang
2.180 Personel Gabungan Siap Amankan Laga Pembuka Piala AFF U-19 di Surabaya Hari Ini
Catat, Jadwal Lengkap Timnas U-19 Piala AFF 2024 dan Daftar Pemain
Indra Sjafri Tak Patok Target Juara AFF U-19, Begini Alasannya
2.959 Personel Gabungan Polri-TNI Siap Amankan Piala AFF U-19 di Surabaya
Donald Trump
Donald Trump Diprediksi Kerek Inflasi Global Jika Menang Pilpres AS
Profil Usha Vance, Istri JD Vance yang Mundur Jadi Pengacara Usai Suami Dipilih Donald Trump Jadi Cawapres
Pernyataan Donald Trump Ini Bikin Saham TSMC Merosot
Bos The Fed Jerome Powell Bakal Mundur Jika Donald Trump Terpilih
Lamine Yamal
Gol Lamine Yamal ke Gawang Prancis Dinobatkan yang Terbaik di Euro 2024
Bawa Spanyol Juarai Euro 2024, Beredar Foto Lamine Yamal Sewaktu Bayi Digendong Lionel Messi
Harga Fantastis Lamine Yamal, Pemain Muda Terbaik Euro 2024 yang Pecahkan Rekor Pele
Lamine Yamal Rengkuh Trofi Pemain Muda Terbaik Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Lamine Yamal Pemain Muda Terbaik dan La Roja Pecahkan Rekor Gol
Piala Presiden 2024
Jadwal Piala Presiden 2024 di Vidio, Mulai 19 Juli
Top 3: Daftar Hadiah Piala Presiden 2024 Bikin Penasaran
Maruarar Ungkap Alasan Piala Presiden 2024 Tetap di Emtek Group
Sahroni DPR: Hubungan Baik Polri dan PSSI Kunci Sukses Piala Presiden 2024
Daftar Hadiah Piala Presiden 2024: Juara Rp 5 Miliar, Match Fee Rp 350 Juta
TOPIK POPULER
Live Streaming
Live Streaming SCTV | TV Online (Live 24 Jam)
Populer
Apa itu Permen Zebra MPLS? Ketahui 70+ Jawaban Teka-teki Jajanan Lainnya
Viral Ibu Biarkan Balitanya Rebahan Bareng Ratusan Buaya, Ngeri!
Makanan 3 Cara MPLS yang Bikin Penasaran, Sering Dijadikan Teka-Teki
6 Resep Ikan Tongkol Balado Pedas Gurih, Lauk Harian yang Gugah Selera
7 Potret Transformasi Kimberly Ryder dari Remaja Hingga Jadi Ibu Dua Anak
Jawaban Teka-Teki MPLS Air, Simak Jawaban Teka-Teki Minuman MPLS Lainnya
Jam Operasional Bank BSI, Tetap Buka Saat Weekend
7 Potret Pacar Bule Cinta Kuya Pamer Rambut Baru, Dicukur Calon Mertua
Bantal Coklat MPLS atau Sebaliknya? Simak Teka-Teki yang Benar dan Jawabannya
7 Potret Febby Rastanty Jadi ‘Istri’ Agus Mulyadi di Film Seni Memahami Kekasih
Timnas Indonesia U-19
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Garuda Muda Pesta Gol Setengah Lusin
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Iqbal Gwijangge 2 Gol, Garuda Muda Unggul 4-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Indonesia vs Filipina, Rabu 17 Juli Pukul 19.30 WIB di SCTV dan Vidio
Berita Terkini
Bangunan di Pondok Pinang Kebakaran, 12 Unit Damkar dan 60 Personel Diterjunkan
AKI 2024 di Toba Jadi Katalisator Tingkatkan UMKM dan Ekonomi Kreatif
Khofifah Jadi Pemilih Terakhir Coklit Pilkada di Jemurwonosari Surabaya
Kapolri: Walau Kasus Vina Sudah 8 Tahun Berlalu, Kami Memiliki Kewajiban Lakukan Pendalaman
Partisipasi Kedua, Gregoria Mariska Tunjung Usung Motivasi Ekstra di Olimpiade Paris 2024
Beralih ke Energi Bersih, Tahun Ini Kota Yogyakarta Akan Memiliki Jaringan Gas
Everything Everywhere All at Once Sukses Raup 7 Oscar, Kenali Para Pemerannya
Kunci Berteman Menurut Gus Baha
Status Turun Jadi Waspada, Pendakian Gunung Semeru Segera Dibuka?
Top 3 Berita Hari Ini: Mikha Tambayong Ungkap Alasan Tak Makan Nasi Bertahun-Tahun, Bukan karena Diet
Mendag Zulkifli Hasan Optimistis Tren Surplus Perdagangan Dapat Bertahan
Dibebani Target 4 Besar, Manajer Tim Ungkap Kesiapan Timnas Indonesia Jelang Kejuaraan Voli Asia U-20 2024
KARA Akan Rilis Single Pra-rilis Hello dengan Anggota Penuh, Termasuk Suara Mendiang Goo Hara
The All New 5 BMW Resmi Diluncurkan di GIIAS 2024