uefau17.com

Ringan Tangan Artinya Istilah dalam Bahasa Indonesia, Ketahui Contoh Kalimatnya - Hot

, Jakarta Ringan tangan artinya adalah salah satu istilah dalam bahasa Indonesia. Kata ringan tangan sendiri termasuk peribahasa dalam bahasa Indonesia yang mengungkapkan sebuah perilaku atau sifat seseorang.

Dalam bahasa Indonesia, kata ringan tangan memiliki arti yang mengarah ke perilaku negatif dan positif. Sehingga, kalian bisa menjadikan ringan tangan sebagai ungkapan tergantung situasi yang sedang terjadi.

Ringan tangan artinya istilah dalam peribahasa bahasa Indonesia yang mengandung makna tersirat. Makna tersebut bisa kamu pilih sesuai dengan situai yang sedang terjadi. Baik dalam keadaan buruk maupun baik.

Berikut ulas mengenai arti ringan tangan dan contoh kalimatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (8/9/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ringan Tangan Artinya

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata ringan tangan artinya kemampuan atau keterampilan seseorang dalam melakukan sesuatu dengan mudah, gesit, dan terampil, ataupun kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas fisik dengan cepat dan tepat.

Selain itu, kata ringan tangan pada dasarnya memiliki makna yang mengarah ke negatif dan positif. Sehingga, kalian bisa menjadikan ringan tangan sebagai ungkapan tergantung situasi yang sedang terjadi.Dalam bahasa Indonesia, ringan tangan artinya suka memukul, suka menolong, dan lekas berbuat sesuatu.

Dalam bentuk negatifnya, arti ringan tangan sendiri digunakan untuk ungkapan bagi seseorang yang mudah sekali memukul atau menggunakan kekerasan. Sedangkan dalam bentuk positifnya, arti ringan tangan sendiri yaitu, digunakan untuk seseorang yang sangat suka menolong, cekatan, gesit, dan terampil.

Namun dalam konteks umum, kata ringan tangan adalah ungkapan positif yang menggambarkan kemampuan atau keahlian seseorang dalam melakukan berbagai tugas atau aktivitas. Hal ini bisa merujuk kepada keahlian dalam berbagai bidang, seperti memasak, bermain musik, mengolah data, atau melakukan pekerjaan fisik tertentu.

3 dari 4 halaman

Contoh Kalimat Ringan Tangan

Setelah mengetahui arti dari peribahasa ringan tangan, anda juga perlu memahami contoh kalimatnya adalah sebagai berikut ini:

  1. "Dia sangat ringan tangan dalam memperbaiki mesin-mesin ini." (Artinya, dia sangat ahli dalam memperbaiki mesin-mesin tersebut.)
  2. "Ibunya ringan tangan dalam memasak, masakan yang dia buat selalu enak." (Artinya, ibunya sangat terampil dalam memasak.)
  3. "Dia ringan tangan dalam bermain musik, dia bisa memainkan banyak alat musik dengan baik." (Artinya, dia memiliki keahlian yang luar biasa dalam bermain musik.)
  4. "Pak tukang reparasi itu ringan tangan, dia bisa memperbaiki segala macam peralatan." (Artinya, tukang reparasi tersebut sangat pandai dalam memperbaiki berbagai jenis peralatan.)
  5. "Dino sangat disayangi guru-gurunya, karena ia selalu ringan tangan membantu setiap guru yang membutuhkan pertolongannya." (Artinya, Dino sangat disayangi guru-gurunya, karena ia selalu gesit membantu setiap guru yang membutuhkan pertolongannya.)
  6. “Robby tak disukai teman-temannya, karena selain sifatnya yang pemarah dan angkuh, ia juga ringan tangan.” (Artinya, Robby tak disukai teman-temannya, karena selain sifatnya yang pemarah dan angkuh, ia juga suka memukul)
4 dari 4 halaman

Peribahasa dalam Bahasa Indonesia Lainnya

Selain peribahasa ringan tangan, masih banyak peribahasa dalam bahasa Indonesia lainnya yang perlu anda ketahui. Berikut penjelasannya:

  1. Air beriak tanda tak dalam (Orang yang banyak bicara biasanya kurang ilmunya)
  2. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga (Perilaku dan karakter seorang anak menurun dari orangtuanya (biasanya berkonotasi negatif))
  3. Ada udang di balik batu (Ada maksud tersembunyi di balik perilaku seseorang)
  4. Ada asap, ada api (Jika ada akibat, pasti ada sebabnya)
  5. Anjing menggonggong, kafilah berlalu (Membiarkan orang lain berbicara, mencemooh atau mempergunjingkan seseorang; tetapi tak dihiraukan)
  6. Bagaikan telur di ujung tanduk (Suatu keadaan yang sangat berbahaya, salah sedikit bisa celaka)
  7. Bagai pinang dibelah dua (Dua orang atau dua hal yang benar-benar serupa, sulit dibedakan)
  8. Bak kacang lupa kulitnya (Seseorang yang melupakan asal-usulnya)
  9. Bagai memancing di air keruh (Mengambil keuntungan dari perselisihan orang lain)
  10. Bagai pungguk merindukan bulan (Mengharapkan sesuatu yang sulit digapai)
  11. Bagaikan air di daun talas. (Tidak punya pendirian tetap)
  12. Bagaikan burung di dalam sangkar (Suatu kehidupan yang penuh kekangan)
  13. Barang siapa menabur angin akan menuai badai (Siapa yang berbuat buruk, dia pula yang menanggung akibat buruknya)
  14. Besar pasak daripada tiang. (Pengeluaran lebih besar daripada penghasilan alias rugi)
  15. Bagai musuh dalam selimut (Orang terdekat yang berkhianat)
  16. Bagai bumi dan langit (Perbedaannya terlalu jauh)
  17. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing (Senang dan susah dijalani bersama)
  18. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi (Kondisi yang adil dan berimbang)
  19. Dikasih hati minta jantung (Orang yang tidak tahu diri. Diberi sedikit, malah meminta lebih banyak)
  20. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung (Ke mana pun dia pergi, seseorang harus selalu mematuhi adat istiadat tempat yang dikunjunginya)
  21. Habis manis, sepah dibuang (Tak dipedulikan atau ditelantarkan jika dianggap sudah tidak berguna)
  22. Gali lubang, tutup lubang (Melunasi utang lama dengan utang yang baru)
  23. Gayung bersambut, kata berjawab (Serangan kata-kata yang dapat ditangkis. Kebaikan atau keburukan yang dibalas dengan kebaikan atau keburukan pula)
  24. Lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya (Setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda)
  25. Lempar batu sembunyi tangan (Orang yang bersikap pengecut dengan tidak bertanggungjawab/mengakui perbuatannya)
  26. Lubuk akal tepian ilmu (Orang yang pandai adalah tempat untuk bertanya)
  27. Malu bertanya, sesat di jalan (Kesulitan menghadapi suatu masalah karena enggan meminta pendapat orang lain)
  28. Menjilat air ludah sendiri (Meminta kembali barang yang sudah diberikan kepada orang lain atau mengingkari perkataannya sendiri)
  29. Menang jadi arang, kalah jadi abu (Menang atau kalah tetap rugi atau dua pihak yang berselisih hingga sama-sama rugi)
  30. Menggunting dalam lipatan (Mencelakakan atau menipu kawan sendiri)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat