, Jakarta Anemia aplastik adalah suatu kondisi yang mungkin masih asing di telinga kebanyakan orang. Pasalnya, anemia aplastik ini merupakan penyakit yang langka namun menyebabkan kondisi yang cukup serius bagi orang yang mengalaminya.
Baca Juga
Anemia aplastik adalah kondisi yang terjadi ketika sel darah tidak cukup diproduksi dalam tubuh. Kondisi anemia satu ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kelelahan, lebih berisiko terkena infeksi, hingga pendarahan yang tak terkendali.
Advertisement
Anemia aplastik merupakan kondisi yang levelnya bisa ringan maupun berat. Kondisi ini juga bisa terjadi tiba-tiba, atau bisa berkembang secara perlahan dan memburuk setelah beberapa waktu. Kamu perlu memahami penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya.
Berikut rangkum dari Centre for Clinical Haematology dan berbagai sumber lainnya, Senin (4/9/2023) tentang anemia aplastik.
Penggemar Diego Maradona berkumpul di luar rumah sakit tempat sang mantan bintang sepak bolah dirawat karena akan menjalani operasi di otaknya. Maradona menderita anemia, ada penumpukan darah di antara selaput dan otaknya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal Anemia Aplastik
![Anemia Aplastik](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/PGaMFwoHQhr2rgrWzYxipAHVy3k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1462829/original/006551800_1483626948-TanyaDokter_Image_Anemia-Aplastik.jpg)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anemia aplastik adalah anemia yang terjadi ketika tubuh tidak memproduksi sel-sel darah baru yang cukup sehingga menyebabkan kelelahan, risiko tinggi terkena infeksi, dan pendarahan yang tidak terkendali. Anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang tidak sanggup memproduksi sel darah baru dalam jumlah yang cukup.
Kondisi ini dapat menyebabkan jumlah salah satu atau semua jenis sel darah merah menurun. Anemia aplastik merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika sel darah tidak cukup diproduksi di dalam tubuh. Sehingga mengakibatkan gejala-gejala seperti mudah lelah, pusing, bahkan kondisi infeksi karena kekurangan leukosit atau sel darah putih.
Anemia aplastik diketahui bisa terjadi pada orang-orang di segala usia. Namun, kondisi ini paling sering terjadi pada orang-orang yang berusia antara 10 hingga 20 tahun atau 60 hingga 65 tahun. Perawatan untuk anemia aplastik meliputi obat-obatan, transfusi darah, dan transplantasi sumsum tulang yang juga disebut sebagai transplantasi sel induk.
Advertisement
Penyebab Anemia Aplastik
![Penyebab Anemia Aplastik](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/EppnZO2aF5fSTEjZH26PRqetKzw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3508217/original/020877800_1626078554-exhausted-young-woman-touching-her-head-with-eyes-closed-female-exchange-worker-suffering-from-unbearable-headache-health-concept_176420-10937.jpg)
Penyebab anemia aplastik yang paling umum adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang dan merusak sel punca di sumsum tulang. Hal ini mengakibatkan sel punca yang rusak ini tidak mampu memproduksi sel darah dengan baik, sehingga jumlah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit) berkurang, atau disebut sebagai pansitopenia. Hal ini juga pada akhirnya menyebabkan sumsum tulang menjadi kosong (aplastik) atau mengandung sel darah yang tidak mencukupi (hipoplastik).
Selain itu, ada berbagai macam faktor lainnya yang dapat memengaruhi fungsi sumsum tulang ini. Faktor risiko anemia aplastik lainnya yaitu sebagai berikut:
- Paparan bahan kimia beracun: Paparan insektisida, pestisida, dan bahan dalam bensin yang disebut benzena dikaitkan dengan risiko anemia aplastik yang lebih tinggi.
- Efek samping obat-obatan tertentu: Beberapa antibiotik dan obat-obatan dapat menyebabkan anemia aplastik.
- Kemoterapi dan radiasi: Perawatan kanker yang membantu membunuh sel kanker ini juga dapat menyebabkan kerusakan sel-sel sehat termasuk sel-sel induk di sumsum tulang yang mengakibatkan anemia aplastik. Namun, efek samping ini bersifat sementara dan cenderung hilang setelah pengobatan kanker selesai.
- Kehamilan: Selama kehamilan, sistem kekebalan dapat menyerang sumsum tulang, sehingga mengurangi kemampuannya untuk memproduksi sel darah.
- Infeksi virus: Infeksi virus yang memengaruhi sumsum tulang dapat memicu perkembangan anemia aplastik. Virus hepatitis, cytomegalovirus, HIV, dan parvovirus B19 terkait dengan risiko anemia aplastik yang lebih tinggi.
- Gangguan autoimun: Gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan menyerang dan menghancurkan sel-sel sehat dapat memengaruhi sel induk yang menyebabkan anemia aplastik.
- Kelainan langka: Beberapa pasien dengan anemia aplastik memiliki kelainan langka yang disebut hemoglobinuria nokturnal paroksismal. Kondisi ini terjadi karena kerusakan dini sel darah merah yang mengakibatkan anemia aplastik. Dalam beberapa kasus, anemia aplastik dapat terjadi pada pasien dengan penyakit bawaan langka yang disebut anemia Fanconi. Anak yang lahir dengan anemia Fanconi cenderung memiliki cacat bawaan seperti pertumbuhan abnormal dan anggota badan yang kurang berkembang.
Selain itu, pada sebagian besar kasus, penyebab pasti anemia aplastik tidak dapat diidentifikasi (Anemia Aplastik Idiopatik).
Gejala Anemia Aplastik
![Gejala Anemia Aplastik](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/_o5E1-nWoqydjC8h4fHSmLCEQJc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3560265/original/005039100_1630654071-pexels-photo-5843343.jpeg)
Gejala anemia aplastik bisa bervariasi tergantung pada fungsi sel darah yang terpengaruh. Bahkan, seseorang mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, biasanya gejala anemia aplastik ini meliputi:
- Kelelahan
- Sesak napas
- Pusing
- Sakit kepala
- Detak jantung cepat dan tidak teratur
- Kulit pucat atau ruam kulit
- Infeksi yang sering atau menetap
- Demam
- Memar yang tidak dapat dijelaskan
- Mimisan
- Gusi berdarah
- Pendarahan berlebihan dari luka kecil
Kondisi anemia aplastik ini bisa berlangsung sementara atau kronis. Jika tidak ditangani dengan baik maka kondisi dapat memburuk dan menyebabkan komplikasi yang fatal, seperti infeksi parah, perdarahan, penumpukan zat besi dalam tubuh (hemokromatosis), kanker darah (leukemia), hingga kanker kelenjar getah bening (limfoma).
Advertisement
Cara Mengobati Anemia Aplastik
![Cara Mengobati Anemia Aplastik](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/glKaEC_wlYkwm9Jba1TuTu3Z72M=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3550710/original/091955400_1629876104-bermix-studio-e5wjYI5c1Rw-unsplash.jpg)
Cara mengobati anemia aplastik tergantung pada usia dan tingkat keparahan kondisi. Tujuan pengobatan yaitu untuk mengembalikan produksi sel darah. Pasien kemungkinan besar membutuhkan transfusi darah dan trombosit, serta pengobatan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi. Berikut beberapa cara mengobati anemia aplastik:
1. Transfusi darah
Transfusi darah dapat meredakan gejala dengan memberikan sel-sel darah pada tubuh yang tidak dapat diproduksi oleh sumsum tulang. Transfusi darah mungkin melibatkan pemberian sel darah merah atau trombosit.
2. Stimulan sumsum tulang
Perawatan ini melibatkan penggunaan obat-obatan (juga dikenal sebagai faktor pertumbuhan atau faktor perangsang koloni) untuk merangsang sumsum tulang membentuk sel darah baru. Faktor pertumbuhan yang berbeda membantu merangsang sumsum tulang untuk bereaksi secara berbeda.
Filgrastim (G-CSF), Pegfilgrastim (G-CSF) dan Sargramostim (GM-CSF) meningkatkan produksi sel darah putih, Epoetin Alfa meningkatkan produksi sel darah merah, dan Eltrombopag membantu meningkatkan produksi trombosit. Faktor pertumbuhan ini sering digunakan dengan imunosupresan untuk meningkatkan hasil.
3. Imunosupresan
Imunosupresan adalah obat yang digunakan untuk menekan atau mengendalikan aktivitas sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi kerusakan yang dilakukan pada sel induk sumsum tulang. Pemberian imunosupresan Ini memungkinkan sumsum tulang untuk pulih dan menghasilkan sel darah baru untuk meringankan gejala anemia. Kortikosteroid seperti metilprednisolon sering digunakan dalam kombinasi dengan imunosupresan.
4. Transplantasi sel punca
Transplantasi sel punca melibatkan transplantasi sel punca yang sehat dari donor yang cocok untuk menggantikan sel punca pasien yang rusak guna membangun kembali sumsum tulang..Saat ini, transplantasi sel punca mungkin merupakan satu-satunya pengobatan yang berhasil untuk anemia aplastik.
Perawatan ini direkomendasikan untuk pasien yang lebih muda dan menderita anemia aplastik berat, yang memiliki donor yang cocok, lebih disukai saudara kandung. Dalam beberapa tahun terakhir dengan peningkatan teknologi dalam transplantasi, hasil yang semakin sukses juga terlihat pada pasien yang lebih tua, serta mereka yang memiliki anggota keluarga yang tidak cocok (transplantasi haplo-identik) atau donor di luar keluarga tetapi cocok.
Terkini Lainnya
Seperti Apa Kehidupan Sebelum Manusia Kenal Kuman? Bau Jadi Tanda Penyakit
7 Cara Meningkatkan Penyerapan Zat Besi, Cegah Anemia
12 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan, Tingkatkan Imun Tubuh dan Cegah Anemia
Mengenal Anemia Aplastik
Penyebab Anemia Aplastik
Gejala Anemia Aplastik
Cara Mengobati Anemia Aplastik
1. Transfusi darah
2. Stimulan sumsum tulang
3. Imunosupresan
4. Transplantasi sel punca
Anemia Aplastik
Penyebab Anemia Aplastik
Gejala Anemia Aplastik
Cara Mengobati Anemia Aplastik
Anemia
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
Live Streaming
Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT KE-78 Bhayangkara
Populer
6 Potret Tertipu dengan Bakpao Ini Bikin Dahi Berkerut, Berbeda dari Biasanya
Michael Bambang Hartono, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Pemilik Grup Djarum
6 Potret Masa Kecil Mahalini yang Bikin Gemas, Pancarkan Pesona Gadis Bali
6 Pasang Seleb Dunia Ini Pakai Outfit Sama, Tapi Terlihat Sangat Berbeda
6 Potret David Beckham saat Berkebun, Panen Daun Bawang untuk Victoria
Daftar Tanggal Merah Juli 2024, Berapa Banyak Hari Libur?
7 Potret Angelina Sondakh dan Keanu Massaid Waktu Ikut Summer Camp di Barcelona
6 Cara Update Windows 11 Gratis, Ini Spesifikasi PC yang Bisa Diupgrade
6 Potret Nagita Slavina Berhijab Usai Berhaji yang Disorot, Didoakan Segera Istikamah
Sengketa Laut China Selatan, Filipina dan AS Kerahkan Kapal Perang
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
PMN Non Tunai 4 BUMN Mandek dari 2022, Sri Mulyani Lapor Lagi Komisi XI DPR RI
Pedagang Resah Soal Pelarangan Zonasi Penjualan Rokok dalam RPP Kesehatan
6 Destinasi Unik di India Ini Bisa Dikunjungi saat Liburan Musim Hujan, Jelajahi Alam
Kubu Firli Bahuri Minta Kasus Dihentikan, Ini Jawaban Polda Metro Jaya
BCA Finance dan BCA Multi Finance Bakal Merger, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba Vale Indonesia Kompak Anjlok pada Kuartal I 2024
Rencana Israel Legalkan 5 Permukiman Yahudi di Tepi Barat Picu Kecaman Internasional
Hampir Sepekan Pencarian, Tiga Nelayan Hilang di Perairan Sumenep Belum Ditemukan
10 Anime dengan Ending yang Tak Memuaskan, Bikin Penonton Penasaran
Sandiaga Tidak Yakin Jokowi Ikut Cawe-Cawe Sodorkan Kaesang di Pilkada Jakarta
Kado HUT ke-79 RI, Imigrasi Luncurkan Desain Baru Paspor Indonesia pada 17 Agustus 2024
7 Resep Bola Daging Praktis dan Enak, Anti Hancur saat Dimasak
Pasca Serangan Ransomware, Pemerintah Targetkan PDNS 2 Pulih Juli 2024
6 Rekomendasi Cafe Cantik di Sekitar Dago Bandung
Jangan Anggap Sepele, Aneurisma Otak Bisa Ditandai dengan Gejala Kelopak Mata Jatuh Sebelah