uefau17.com

Kosakata Baku Adalah Kata Sesuai Kaidah Bahasa Indonesia, Ini Fungsi Dan Cirinya - Hot

, Jakarta Bahasa adalah salah satu aspek paling penting dari budaya manusia, dan menjadi alat utama bagi kita untuk berkomunikasi, menyampaikan gagasan, dan berinteraksi dengan sesama. Dalam setiap bahasa, ada standar tertentu yang ditetapkan untuk memastikan konsistensi dan keseragaman penggunaan kata-kata dan ungkapan. Kosakata baku adalah salah satu standar ini. 

Kosakata baku adalah standar penting yang perlu dipahami serta gunakan dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Jadi penting untuk mengetahui ciri-ciri kosakata baku, fungsi utamanya, dan bagaimana penggunaan yang tepat dari kosakata baku dapat meningkatkan kualitas komunikasi kita secara keseluruhan.

Saat kita memahami pentingnya kosakata baku, kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa kita dan lebih efektif menyampaikan pesan kepada orang lain. Terutama dalam kehidupan modern yang kaya akan teknologi dan media sosial, dimana bahasa telah mengalami perubahan dan perkembangan pesat. 

Lebih lengkapnya, berikut ini telah rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (26/7/2023). Pengertian kosakata baku, fungsi kosakata baku dan ciri-cirinya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kosakata baku adalah

Kosakata baku adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kata-kata atau ungkapan yang dianggap benar, sesuai dengan kaidah bahasa resmi dan baku suatu bahasa. Kosakata baku biasanya ditetapkan oleh lembaga bahasa resmi suatu negara atau wilayah untuk menjaga konsistensi penggunaan bahasa dalam tulisan dan percakapan.

Penggunaan kosakata baku sangat penting dalam komunikasi resmi, seperti dalam surat, dokumen resmi, buku, media massa, dan pidato. Penggunaan kata-kata baku membantu memperjelas arti dan maksud kalimat serta menjaga kualitas bahasa yang digunakan.

Dalam bahasa Indonesia, misalnya, beberapa contoh kosakata baku adalah sebagai berikut:

Baku: Sekolah

Tidak Baku: Skul

Baku: Makan

Tidak Baku: Makanan

Baku: Kucing

Tidak Baku: Kucink

Baku: Menulis

Tidak Baku: Nulis

Baku: Rumah

Tidak Baku: Ruma

Penting untuk diingat bahwa penggunaan kosakata baku harus diperhatikan agar tidak mengganggu pemahaman dan kesan dalam tulisan atau percakapan. Meskipun ada kosakata baku, bahasa juga dapat berubah seiring waktu, dan beberapa kata yang sebelumnya dianggap tidak baku dapat diterima sebagai variasi bahasa yang sah tergantung pada konteks dan gaya penulisan.

 
3 dari 4 halaman

Fungsi kosakata baku 

Fungsi kosakata baku memiliki beberapa tujuan penting dalam penggunaan bahasa, terutama dalam komunikasi tertulis dan lisan. Berikut adalah beberapa fungsi kosakata baku:

  1. Konsistensi: Kosakata baku memastikan konsistensi penggunaan bahasa di berbagai media dan komunikasi. Ini membantu mencegah kebingungan dan kesalahpahaman karena semua orang akan menggunakan istilah yang sama dalam konteks yang sama.
  2. Kepresisian: Kosakata baku membantu memperjelas arti dan maksud komunikasi. Penggunaan istilah yang tepat dan baku dapat meminimalkan ambiguitas dan memastikan pesan yang disampaikan sesuai dengan niat pengirim.

  3. Menjaga Integritas Bahasa: Dengan mengikuti aturan kosakata baku, kita dapat menjaga integritas dan kelangsungan bahasa itu sendiri. Ini membantu melindungi nilai dan identitas budaya dari bahasa tersebut.

  4. Formalitas: Kosakata baku sering digunakan dalam situasi formal, seperti dalam surat resmi, laporan, atau pidato. Penggunaannya memberikan kesan profesional dan teratur dalam komunikasi tersebut.

  5. Pendewasaan Bahasa: Menggunakan kosakata baku juga berperan dalam pendewasaan bahasa pada tingkat individu maupun masyarakat. Hal ini membantu meningkatkan standar bahasa dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan baik.

  6. Literasi dan Pendidikan: Dengan menggunakan kosakata baku, seseorang dapat lebih mudah memahami teks-teks formal, karya sastra, dan literatur. Selain itu, pembelajaran kosakata baku juga penting dalam pendidikan anak-anak untuk memahami bahasa yang baik dan benar.

  7. Menghindari Kesan Tidak Formal: Dalam situasi formal atau resmi, penggunaan kosakata baku membantu menghindari kesan tidak formal atau kurang sopan karena penggunaan kosakata yang terlalu santai atau tidak baku.

Namun, perlu diingat bahwa bahasa adalah dinamis dan selalu berubah seiring waktu. Meskipun penting untuk mematuhi kosakata baku dalam situasi formal, dalam percakapan sehari-hari atau bahasa lisan yang lebih santai, variasi dan variasi dalam penggunaan bahasa sering dapat diterima.

4 dari 4 halaman

Ciri-ciri kosakata baku 

Ciri-ciri kosakata baku adalah sebagai berikut:

  1. Standar Resmi: Kosakata baku merupakan standar resmi dari bahasa yang ditetapkan oleh lembaga bahasa atau otoritas bahasa resmi suatu negara atau wilayah. Ini menjadi acuan bagi semua pengguna bahasa untuk memastikan konsistensi dan keseragaman dalam penggunaan kata dan ungkapan.
  2. Tepat dan Jelas: Kosakata baku digunakan untuk memastikan kejelasan dan ketepatan dalam komunikasi. Penggunaan kata-kata baku membantu menghindari ambiguitas dan meminimalkan risiko salah interpretasi.

  3. Dilandasi Aturan Tata Bahasa: Kosakata baku mengikuti aturan tata bahasa yang ditetapkan untuk bahasa tersebut. Ini termasuk penggunaan ejaan, tata huruf, pembentukan kata, dan struktur kalimat yang sesuai dengan norma bahasa.

  4. Diterima Secara Umum: Kosakata baku diterima secara luas oleh masyarakat dan digunakan dalam berbagai konteks, seperti media massa, pendidikan, pemerintahan, dan komunikasi resmi lainnya.

  5. Menggambarkan Identitas Bahasa: Kosakata baku mencerminkan identitas budaya dan bahasa suatu komunitas. Penggunaan kata-kata baku membantu melindungi dan mempertahankan nilai-nilai bahasa tersebut.

  6. Penggunaan dalam Komunikasi Formal: Kosakata baku sering digunakan dalam komunikasi formal, seperti dalam tulisan resmi, surat, laporan, pidato, atau acara-acara penting lainnya.

  7. Kebakuannya Dijaga: Kosakata baku cenderung berubah lebih lambat daripada bahasa sehari-hari, karena perubahan dalam bahasa baku biasanya melalui proses standarisasi dan konsensus lembaga bahasa.

  8. Diatur oleh Lembaga Bahasa Resmi: Di banyak negara, ada lembaga bahasa resmi yang bertanggung jawab untuk menetapkan dan memantau penggunaan kosakata baku. Lembaga-lembaga ini seringkali menerbitkan kamus atau pedoman tata bahasa untuk membantu orang memahami dan menggunakan kosakata baku dengan benar.

Perlu diingat bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang hidup dan terus berkembang. Beberapa kata atau ungkapan yang sebelumnya dianggap tidak baku mungkin akan diakui sebagai bagian dari bahasa baku seiring berjalannya waktu. Jadi, selalu penting untuk mengikuti perkembangan bahasa dan pedoman resmi dari lembaga bahasa yang berwenang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat