, Jakarta Ciri-ciri pneumonia atau radang paru-paru sering kali dianggap sepele. Padahal penyakit ini telah membunuh banyak orang dari segala macam usia, mulai balita hingga orang dewasa.
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Kondisi kesehatan ini sering kali disebut dengan paru-paru basah, sebab paru-paru bisa dipenuhi dengan air atau cairan lendir. Akibatnya, penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil.
Advertisement
Baca Juga
Pneumonia adalah salah satu penyakit paru-paru yang menyumbang angka kematian tertinggi, khususnya pada anak-anak. Penyakit yang bahkan dijuluki dengan The Forgotten Killer (Pembunuh yang terlupakan) ini, merupakan penyebab kematian nomor kedua pada balita, setelah diare di Indonesia.
Bagi orang dewasa, kebanyakan orang berpikir penyebab dari pneumonia atau paru-paru basah disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya seperti sering berkendara motor larut malam, mandi malam hari, juga merokok. Padahal sebenarnya, penyakit Pneumonia ditandai dengan adanya infeksi dari satu atau kedua paru-paru yang biasanya disebabkan bakteri dan virus.
Berikut rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/8/2021) tentang ciri-ciri pneumonia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ciri-Ciri Pneumonia
![Gejala Penyakit Pneumonia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/OE7rjl26zSBOiZCtji3YYg2hMk0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3199625/original/046900900_1596613140-woman-blanket-coughing_23-2147934390.jpg)
Ciri-ciri pneumonia dapat berkembang secara tiba-tiba atau perlahan selama 24 hingga 48 jam. Ciri-ciri pneumonia ini biasanya ditunjukkan dengan gejala flu, hanya biasanya durasinya lebih lama. Flu yang menjadi ciri-ciri pneumonia inilah yang sering dianggap sepele. Selain flu, berikut beberapa ciri-ciri pneumonia lainnya:
- Demam, mual dan muntah
- Sesak napas dan lemas
- Diare dan selera makan menurun
- Berkeringat dan menggigil.
- Detak jantung menjadi cepat
- Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk
- Batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, atau disertai darah.
Pada penderita lansia di atas 65 tahun, ciri-ciri pneumonia bisa terjadi tanpa demam, namun bisa disertai penurunan kesadaran, seperti tampak bingung atau kurang waspada.
Advertisement
Penyebab Pneumonia
Selain ciri-ciri pneumonia, kamu tentunya juga harus mewaspadai penyebabnya. Apalagi penyakit ini sangat mudah ditularkan melalui udara. Biasanya, penularannya terjadi ketika seseorang yang terkena kondisi ini bersin atau batuk. Virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut saat bersin dan kemudian menginfeksi tubuh yang lain. Pasalnya, bakteri dan virus dapat dikeluarkan dengan mudah saat seseorang bernapas.
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit pneumonia, seperti:
- Bayi yang berusia 0-2 tahun
- Lansia yang memasuki usia di atas 65 tahun
- Pernah memiliki riwayat penyakit stroke sebelumnya
- Cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, akibat penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti steroid.
- Memiliki kebiasaan merokok. merokok dapat menyebabkan penumpukan lendir dan cairan di dalam paru, sehingga menyebabkan paru-paru basah.
- Mempunyai riwayat penyakit kronis tertentu, seperti asma, diabetes, gagal jantung, cystic fibrosis, HIV dan AIDS.
- Sedang menjalani pengobatan kanker. Pengobatan kanker seperti kemoterapi dapat menurunkan kekebalan tubuh, sehingga bakteri atau virus penyebab paru-paru basah ini dapat masuk.
- Sedang dirawat di rumah sakit. Bila kamu sedang dirawat di rumah sakit – meski bukan dirawat akibat infeksi paru – maka kamu berisiko tinggi untuk terkena pneumonia. Pasalnya, virus dan bakteri penyakit ini cukup banyak ditemukan di area rumah sakit.
Pencegahan Pneumonia
![Penyebab Penyakit Pneumonia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/7LwQL9QcQfQtW8-Vub-OYAXGF9Q=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3199624/original/044711400_1596613140-doctor-examining-lung-radiography_53419-3801.jpg)
Dalam mencegah pneumonia, meningkatkan daya tahan tubuh sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, jagalah kebersihan diri dengan menerapkan hal-hal berikut dalam keseharian:
- Rajin mencuci tangan
- Mengenakan masker ketika pergi ke tempat umum
- Berolahraga secara teratur
Selain itu, hindari juga merokok dan minum minuman beralkohol secara berlebihan. Melakukan vaksinasi pneumonia juga perlu dilakukan sebagai pencegahan pneumonia.
Advertisement
Pengobatan Pneumonia
Penyakit pneumonia adalah penyakit yang disebabkan infeksi, sehingga pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan infeksi dan mencegahnya datang di kemudian hari. Pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan tipe, keparahan dari infeksi paru yang terjadi, usia pasien, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Macam-macam opsi pengobatan pneumonia adalah:
Obat batuk
Obat ini digunakan untuk meredakan gejala batuk yang biasanya dialami ketika infeksi paru menyerang. Biasanya akan diberikan untuk membuat kamu lebih nyaman dan supaya tidak merasakan sakit akibat batuk terus menerus.
Obat antivirus
Obat ini digunakan untuk pasien yang mengalami infeksi akibat virus. Virus tidak bisa dilawan dengan antibiotik, jadi kalau ada pasien yang mengalami infeksi paru setelah flu maka sebaiknya diberikan obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (relenza).
Obat penghilang rasa sakit
Bila kamu mengalami nyeri sendi atau otot, kepala pusing, atau demam, maka dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit untuk meredakan gejala yang kamu alami, seperti ibuprofen dan acetaminophen.
Antibiotik
Obat antibiotik akan diberikan pada orang yang terserang penyakit pneumonia bakterial. Biasanya, tim medis akan memeriksa dulu jenis bakteri apa yang menyebabkan infeksi di organ paru, kemudian akan disesuaikan dengan jenis antibiotik yang akan diberikan. Ketika pemberian antibiotik tidak dapat mengatasi gejala infeksi yang dialami, maka bisa jadi bakteri telah kebal terhadap obat tersebut, sehingga dokter akan menggantinya dengan jenis obat yang baru.
Terkini Lainnya
12 Penyebab Batuk Terus-menerus, Jangan Sepelekan Bahayanya
Penyebab Amandel Meradang, Faktor Risiko, Jenis, dan Gejalanya
Penyebab Pneumonia, Kenali Faktor Risiko, Penularan, dan Pencegahan
Ciri-Ciri Pneumonia
Penyebab Pneumonia
Pencegahan Pneumonia
Pengobatan Pneumonia
Radang Paru-Paru
Pneumonia
Ciri-Ciri Pneumonia
Penyebab Pneumonia
Pencegahan Pneumonia
Pengobatan Pneumonia
paru-paru basah
Konten Timeless
TOPIK POPULER
Populer
6 Tulisan Perumpamaan Suara ketika Tutup Pintu Ini Kocak, Bikin Dahi Berkerut
6 Resep Bola-bola Daging Sapi, Menu yang Cocok untuk Keluarga
9 Resep Bumbu Kuah Bakso Sapi yang Mudah Dibuat, Gurih dan Sedap
Ya Allah Aku Bingung Mau Usaha Apa, Coba 20 Usaha Rumahan yang Nggak Ada Matinya
Link Pendaftaran Beasiswa Unggulan 2024, Catat Syarat dan Tanggalnya
Posisi Tidur Saat Asam Lambung Naik Agar Tetap Nyaman dan Nyenyak
Daftar Komoditas Ekspor Indonesia, dari Bahan Bakar Mineral hingga Perhiasan
Ingat Alwi Assegaf di Sinetron ‘Raden Kian Santang’? 7 Potretnya Sudah Dewasa
7 Momen Cindy Fatikasari Rayakan Hari Nasional Kanada, Sajikan Kuliner Nusantara
8 Bumbu Sate Enak dan Gurih, Kaya Rempah dan Bikin Selera
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum