, Jakarta Pengebab autis pada anak dapat terjadi akibat faktor keturunan atau genetik maupun faktor lingkungan. Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu.
Gejala atau ciri-ciri anak autis sebenarnya sudah bisa terlihat ketika ia masih bayi, misalnya jarang melakukan kontak mata serta kurang responsif atau tidak tanggap sama sekali ketika namanya dipanggil. Namun, secara umum, gejala autisme biasanya mulai terlihat jelas saat anak menginjak usia 2–4 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Autisme mencakup segala gangguan dalam interaksi sosial, perkembangan bahasa, dan keterampilan komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal. Gangguan perkembangan ini umumnya dimulai pada masa kanak-kanak dan bertahan seumur hidup. Anak autis cenderung kesulitan untuk menuangkan pikiran dan mengekspresikan diri, baik dengan kata-kata, gerak tubuh, ekspresi wajah, dan sentuhan.
Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai penyebab autis, ciri-ciri dan faktor yang meningkatkan risikonya yang tealh dirangkum oleh dari berbagai sumber, Sabtu (2/10/2021).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ciri-ciri Anak Autis
Sebelum mengetahui penyabab autis, terlebih dahulu mengenali ciri-ciri anak autis. Gejala autisme sangat beragam dan tiap anak yang menderita kondisi ini dapat menunjukkan gejala yang berbeda. Namun, secara umum, ciri-ciri anak autis terdiri dari 3 karakteristik utama, yaitu:
1. Kesulitan komunikasi
Masalah komunikasi yang kerap dialami anak penderita autisme, antara lain sulit bicara, menulis, membaca, dan memahami bahasa isyarat, seperti menunjuk dan melambai. Hal ini kemudian membuatnya sulit untuk memulai percakapan dan memahami maksud dari suatu perkataan atau petunjuk yang diberikan orang lain.
Advertisement
Tak jarang anak dengan autisme mengucapkan satu kata secara berulang atau yang beberapa waktu lalu didengarnya, mengucapkan sesuatu dengan nada tertentu atau seperti sedang bersenandung, atau sering tantrum.
2. Gangguan dalam berhubungan sosial
Salah satu ciri-ciri anak autis adalah sulit bersosialisasi. Anak dengan autisme sering kali terlihat asyik dengan dunianya sendiri, sehingga sulit terhubung dengan orang-orang di sekitarnya. Terkadang anak dengan autisme juga terlihat kurang responsif atau sensitif terhap perasaannya sendiri atau pun orang lain. Oleh karena itu, anak autis biasanya tidak mudah berteman, bermain dan berbagi mainan dengan teman, atau fokus terhadap suatu objek atau mata pelajaran di sekolah.
3. Gangguan perilaku
Berikut ini adalah beberapa pola perilaku khas yang biasanya ditunjukkan oleh anak dengan autisme:
a. Marah, menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas.
b. Hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu.
c. Melakukan tindakan atau gerakan tertentu dilakukan secara berulang, seperti mengayun tangan atau memutar-mutarkan badan.
d. Hanya menyukai objek atau topik tertentu.
e. Melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya sendiri, seperti menggigit tangan dengan kencang atau membenturkan kepala ke dinding.
f. Memiliki bahasa atau gerakan tubuh yang cenderung kaku.
g. Sulit tidur.
Kendati demikian, gejala autisme tidak selamanya buruk. Beberapa anak dengan autisme ada yang memiliki kelebihan atau bakat di bidang tertentu, seperti mampu belajar secara rinci lalu mengingatnya untuk waktu yang lama dan tertarik mempelajari seni musik dan menggambar.
Advertisement
Penyebab Autis
dr. Faisal mengungkapkan penyebab autis belum diketahui secara pasti. Hanya, diperkirakan autisme terjadi karena adanya kelainan dari sistem saraf (neurologi). Penelitian tentang penyebab autis juga masih pada taraf awal, meski di beberapa negara maju sudah sejak lama mengenal dan mengelola gangguan mental tersebut.
Pendapat yang sudah menjadi konsesus bersama para ahli belakangan ini mengakui bahwa autisme diakibatkan oleh terjadinya kelainan fungsi luhur di daerah otak. Kelainan fungsi tersebut bisa disebabkan oleh bermacam trauma, seperti:
1. Sewaktu bayi dalam kandungan, misalnya karena keadaan keracunan kehamilan (toxemia gravidarum), infeksi virus rubella, virus cytimegalo).
Advertisement
2. Kejadian segera setelah lahir (perinatal) seperti kekurangan oksigen (anoksida).
3. Keadaan selama kehamilan seperti pembentukan otak yang kecil, misalnya vermis otak kecil yang lebih kecil (mirkosepali) atau terjadi pengerutan jaringan otak (tuber sclerosis).
4. Mungkin karena kelainan metabolism seperti pada penyakit Addison karena infeksi Tuberkulosa sehingga terjadi bertambahnya pigment tubuh dan kemunduran mental.
5. Mungkin karena kelainan kromosom seperti pada sindrom kromosom X yang fragil seperti diberitakan banyak terjadi di Gunuh Kidul. DIY dan sindrom kromosom XYY
Dalam buku Kenali Autisme Sejak Dini (2010) karya Huzaemah, beberapa ahli setelah melakukan penelitian, menyatakan bahwa penyebab autis telah ada jauh hari sebelum bayi dilahirkan, bahkan sebelum dilakukan vaksinasi. Kelainan itu dikonfirmasi dalam hasil pengamatan beberapa keluarga melalui gen autisme. Patricia Rodier, ahli embrio dari Amerika Serikat menyatakan bahwa korelasi antara autis dan catat lahir yang disebabkan oleh Thalidomide menyimpulkan bahwa kerusakan otak dapat terjadi paling awal 20 hari pada saat pembentukan janin.
Cara Menangani Autis
Setelah mengetahui penyebab autis, Anda juga harus tau cara menanganinya. Sangat penting untuk mewaspadai gejala autisme sedini mungkin. Meski tidak bisa disembuhkan, terdapat berbagai metode untuk menangani autisme yang bertujuan agar penderita dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang memperlihatkan perilaku seperti autisme belum tentu mengidap autisme. Perilaku tersebut bisa juga disebabkan oleh adanya gangguan selain autis. Pemeriksaan klinis dan penunjang lainnya mungkin diperlukan untuk memastikan kemungkinan adanya penyebab lain tersebut. Ada beberapa jenis pemeriksaan medis yang dapat dilakukan untuk memastikan kondisi autism, di antaranya yakni:
1. Pemeriksaan CT Scan
Pada pemeriksaan CT Scan dan pneumo encephalogram pada anak autisme akan tampak: Verntrikel lateral otak tidak normal, terutama daerah temporal Juga terlihat pelebaran ventrikel lateral otak.
Advertisement
2. Pemeriksaan Histopatologi
Pembentukan sel-sel di daerah hippocampus terlihat tidak normal dan amygdala di kedua sisi otak.
3. Pemeriksaan EEG
Terdapat kelainan tidak khas, meskipun kadang-kadang tampak cischarge temporal.
Terkini Lainnya
Mengenal Kondisi dan Perasaan Anak dengan Sindrom Autisme
Dari Bayi hingga 12 Tahun, Ini Tahap Perkembangan Emosi Anak
Penyebab Anak Autis, Gejala dan Pengobatan yang Bisa Dilakukan
Ciri-ciri Anak Autis
1. Kesulitan komunikasi
2. Gangguan dalam berhubungan sosial
3. Gangguan perilaku
Penyebab Autis
Cara Menangani Autis
1. Pemeriksaan CT Scan
2. Pemeriksaan Histopatologi
3. Pemeriksaan EEG
Autisme
Penyebab Autis Pada Anak
penyebab autisme pada anak
autis
Konten Timeless
Uber Cup
Apresiasi Menpora Dito Ariotedjo pada Tim Regu Putri Indonesia Usai Jadi Runner Up Piala Uber 2024
Daftar Juara Piala Uber dari Masa ke Masa hingga 2024: China 16 Trofi, Indonesia Berapa?
Indonesia Masuk Final, Simak Daftar Pemenang Thomas Cup dan Uber Cup Sejak 1948 hingga 2022
Link Streaming dan Jadwal Pertandingan Semifinal Uber Cup 2024
Link Live Streaming Piala Uber 2024 Indonesia vs Korea Selatan, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Link Live Streaming Piala Uber 2024 Indonesia vs Thailand, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Piala Asia U-23 2024
Dukungan Maksimal BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Berkibar
Top 3 Berita Bola: Bidik Tiket Terakhir ke Paris, Ini Jadwal Guinea vs Timnas Indonesia di Play-off Olimpiade 2024
Kalahkan Uzbekistan, Jepang Juara Piala Asia U-23 2024
Hasil Final Piala Asia U-23 2024: Drama Var dan Penalti di Injury Time, Jepang Bungkam Uzbekistan
Ekspresi Nathan Tjoe-A-On Saat Bahas Makanan Indonesia Favoritnya Dipuji Bikin Hati Meleleh
Puji Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir: Garuda Muda Masih Punya Peluang Tampil di Olimpiade Paris 2024
Timnas Indonesia U-23
Usai Kalah dari Irak di Piala Asia U-23, Menpora Janjikan Hal Ini Jika Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2024
Top 3 Berita Bola: Bidik Tiket Terakhir ke Paris, Ini Jadwal Guinea vs Timnas Indonesia di Play-off Olimpiade 2024
Infografis Timnas Indonesia U-23 Berburu Tiket Terakhir Olimpiade Paris 2024, Harapan, dan Head to Head Lawan Guinea
Simak, Kumpulan Hoaks Seputar Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia 2024
Jokowi Optimistis Timnas Indonesia Menang Lawan Guinea dan Lolos Olimpiade Paris 2024
HEADLINE: Timnas Indonesia U-23 Berburu Tiket Terakhir Olimpiade Paris 2024, Mampu Atasi Guinea?
BRI Liga 1
Klasemen Akhir BRI Liga 1 2023/2024: Borneo FC Juara Musim Reguler, Rans Nusantara Degradasi
Hasil BRI Liga 1: Dihajar Persija, PSIS Gagal Rebut Tiket Championship Series dari Madura United
Klub Milik Raffi Ahmad Rans Nusantara FC Terdegradasi dari BRI Liga 1, Arema FC Selamat
Happy Ending Akhiri Kompetisi Kalahkan Persik, Persebaya Siapkan Kerangka Tim untuk Musim Depan
Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23 2024, PT LIB Susun 3 Opsi Jadwal Championship Series BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
TOPIK POPULER
Populer
6 Pemotretan Shenina Cinnamon dan Angga Yunanda Ini Curi Perhatian
Misteri 'Lubang Biru' yang Terbentuk Ribuan Tahun, Miliki Kedalaman 420 Meter
6 Potret Orang Pamer Skill Olahraga di Medsos vs Realita, Tak Semahir yang Dilihat
Penyakit DBD Apakah Berbahaya? Ketahui Gejala dan Tanda Perlu Perawatan di RS
Dikira Dedaunan, Jalanan yang Dilalui Wisatawan Ini Dipenuhi Ribuan Kaki Seribu
6 Potret Tata Janeeta yang Kerap Tampil Berhijab Usai Lebaran, Banjir Dukungan
8 Potret Mahalini dan Rizky Febian Jalani Upacara Mepamit di Bali, Berlangsung Khidmat
50 Kali Order Makanan Lewat Aplikasi, Pria Ini Sengaja Prank Mantan Pacar
Ulang Tahun Ke-31, Isyana Sarasvati Bagikan Momen Jadi Pembicara APMF 2024
13 Fakta Yamato One Piece dan Kekuatan-Kekuatan yang Dimiliki
Thomas Cup
Sederet Peran BUMN di Balik Prestasi Olahraga Indonesia
Indonesia Masuk Final, Simak Daftar Pemenang Thomas Cup dan Uber Cup Sejak 1948 hingga 2022
Indonesia Lolos ke Final Thomas Cup 2024, Warganet: Alhamdulillah, Terima Kasih
Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Indonesia vs Chinese Taipei, Tayang di Vidio
Sikat Korea Selatan, Ini Lawan Tim Putra Indonesia di Semifinal Piala Thomas 2024
Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Indonesia vs Korea Selatan, Segera Tanding di Vidio
Berita Terkini
China Juara Piala Thomas 2024 Setelah Kalahkan Indonesia, 8 Kali Kawinkan dengan Piala Uber
Benarkah Ada Kuota Visa Non Haji 2024? Simak Penjelasan Kemenag
Gerindra Jelaskan Maksud Luhut ke Prabowo Jangan Bawa Orang Toxic, Ingatkan Tak Adu Domba TKN dan Relawan
Agincourt Resources Ingin Olympiar 2024 Cetak Aset Talenta di Sektor Pertambangan
Orangutan Sumatera Terekam Mengobati Lukanya Sendiri Pakai Tanaman Obat, Dinilai Ahli Bukti Kemiripan dengan Manusia
Alasan PVMBG Tambah Peralatan Pemantauan Aktivitas Gunung Ruang
Cak Imin soal Kemungkinan PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran: Kita Lihat di 20 Oktober
Demokrat Surabaya Puji Kesuksesan Eri Cahyadi Kurangi Angka Stunting
Tonton Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Tottenham di Vidio 5 Mei 2024, Segera Dimulai
Hasil Liga Inggris: Chelsea Lumat West Ham, Jackson Bikin 2 Gol
Lindungi Ekosistem Kawasan Pesisir, Industri Asuransi Tanam Mangrove
Waspada! Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah Bank Mandiri dengan Website Phising
Jadwal dan Hasil Piala Thomas dan Uber 2024, Minggu 5 Mei: Indonesia atau China yang Jadi Juara?
Perubahan Iklim Picu Suhu Dingin Laut yang Mematikan Bagi Kehidupan Binatang, Ini Penjelasannya
Hasil Piala Thomas 2024: Bagas/Fikri Keok, China Kalahkan Indonesia 3-1