, Jakarta Apa itu autis? Autis adalah salah satu kondisi neurodevelopmental yang mempengaruhi interaksi sosial dan komunikasi. Autisme, atau Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah spektrum kondisi di mana tingkat dan bentuk dampaknya pada setiap individu bervariasi. Tanda-tanda autis bisa terlihat sejak masa bayi dan anak-anak, dan kerap mencakup kesulitan dalam membuat kontak mata serta cara berkomunikasi dengan orang lain.
Ketika mengetahui apa itu autis, maka sangat membantu profesional kesehatan mental dalam melakukan diagnosis, setelah melakukan evaluasi dan tes yang sesuai. Meskipun ada beberapa teori mengenai penyebab autis, tidak ada satu faktor tunggal yang diketahui menjadi penyebab pastinya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik, perkembangan otak, dan lingkungan dapat memainkan peran dalam perkembangan autisme.
Baca Juga
Untuk membantu individu dengan autis mencapai potensi mereka dan hidup yang lebih baik, terapi dan pendekatan intervensi yang tepat sangat penting. Beberapa jenis terapi yang digunakan untuk membantu individu dengan autisme meliputi terapi perilaku, terapi komunikasi, terapi pendidikan, dan terapi ocupational.
Advertisement
Apa itu autis? Secara keseluruhan, autis adalah kondisi yang kompleks dan bervariasi sehingga membutuhkan pendekatan yang holistik, dan individual untuk memastikan bahwa individu dengan autisme memiliki potensi hidup yang lebih baik. Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, individu dengan autisme dapat mengatasi tantangan mereka dan menjalani hidup bahagia.
Berikut ini penjelasan tentang gejala dan penyebab autis yang rangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/2/2023).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa itu Autis
Autis atau gangguan spektrum autisme (ASD), mengacu pada berbagai kondisi yang ditandai dengan tantangan dengan keterampilan sosial, perilaku berulang, ucapan, dan komunikasi nonverbal. Menurut Centers for Disease Control, autisme mempengaruhi sekitar 1 dari 44 anak di Amerika Serikat saat ini. Perlu diketahui bahwa tidak hanya ada satu autisme tetapi banyak subtipe, dan bahkan sebagian besar dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Karena autisme adalah gangguan spektrum, setiap orang dengan autisme memiliki kekuatan dan tantangan yang berbeda. Melansir dari laman autism speaks, cara orang dengan autisme belajar, berpikir, dan memecahkan masalah dapat berkisar dari sangat terampil hingga sangat tertantang. Beberapa orang dengan ASD mungkin memerlukan dukungan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka, sementara yang lain mungkin membutuhkan lebih sedikit dukungan dan, dalam beberapa kasus, hidup mandiri sepenuhnya.
Beberapa faktor dapat memengaruhi perkembangan autis, dan seringkali disertai dengan sensitivitas sensorik dan masalah medis seperti gangguan gastrointestinal (GI), kejang atau gangguan tidur, serta tantangan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan masalah perhatian. Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada usia 2 atau 3 tahun. Beberapa keterlambatan perkembangan yang terkait dapat muncul lebih awal, dan seringkali dapat didiagnosis sejak usia 18 bulan. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi dini mengarah pada hasil positif di kemudian hari bagi orang dengan autisme.
Advertisement
Gejala Autis
Gejala autisme dapat berbeda-beda pada setiap individu, namun ada beberapa tanda dan gejala umum yang sering ditemukan pada individu dengan autisme, antara lain:
- Komunikasi
Beberapa individu dengan autis mungkin mengalami kesulitan dalam berbicara, atau memulai dan menjaga percakapan. Mereka mungkin juga menunjukkan kecenderungan, untuk menggunakan bahasa secara monolog atau untuk membahas topik yang tidak berhubungan dengan pembicaraan saat ini.
- Interaksi Sosial
Individu dengan autis, mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan membina hubungan sosial dengan orang lain. Mereka mungkin memiliki kecenderungan untuk menghindari kontak mata, atau tidak menunjukkan respon yang tepat terhadap perasaan dan ekspresi emosional orang lain.
- Kebiasaan dan Aktivitas
Beberapa individu dengan autis mungkin memiliki kebiasaan dan aktivitas yang terulang dan membosankan, seperti mengulang-ulang gerakan fisik atau mengomel dengan nada yang sama. Mereka juga mungkin memiliki kecenderungan, untuk menolak perubahan dalam rutinitas atau lingkungan mereka.
- Sensori
Beberapa individu dengan autisme, mungkin memiliki sensori yang sangat peka atau tidak peka terhadap suara, cahaya, atau sentuhan. Mereka mungkin merasa sangat tidak nyaman dengan sentuhan atau suara tertentu, atau sebaliknya, mereka mungkin mencari sensasi yang sangat intens, seperti menggeliat atau memukul diri mereka sendiri.
- Keterampilan Bekerja
Beberapa individu dengan autis mungkin memiliki keterampilan bekerja yang baik dan fokus, sementara yang lain mungkin mengalami kesulitan dalam memulai dan menyelesaikan tugas.
- Perkembangan Bahasa
Beberapa individu dengan autis, mungkin memulai berbicara pada usia yang normal, sementara yang lain mungkin memiliki keterlambatan dalam berbicara atau memiliki bahasa yang terbatas.
- Minat
Beberapa individu dengan autisme mungkin memiliki minat yang sangat spesifik, dan mengikuti topik tertentu secara mendalam, sementara yang lain mungkin memiliki lebih sedikit minat atau tidak memiliki minat yang jelas.
Penyebab Autis
Penyebab spesifik dari autis saat ini masih tidak diketahui secara pasti. Penelitian menunjukkan bahwa ada kombinasi faktor genetik dan lingkungan, yang mungkin memainkan peran dalam perkembangan autisme. Beberapa faktor yang dicurigai berkontribusi pada perkembangan autis meliputi:
1. Faktor Genetik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada faktor keturunan, yang mempengaruhi risiko seseorang untuk mengembangkan autis. Ada beberapa bukti yang menunjukkan, adanya pola keturunan dalam keluarga dengan anggota yang menderita autisme. Beberapa studi juga menunjukkan adanya variasi genetik yang terkait dengan risiko autisme.
2. Perkembangan Otak
Ada beberapa indikasi bahwa perkembangan otak yang abnormal, dapat memainkan peran dalam perkembangan autis. Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam struktur dan fungsi otak, pada individu dengan autisme, seperti adanya perbedaan ukuran dan bentuk beberapa bagian otak, dan perbedaan dalam jalur saraf yang mempengaruhi komunikasi dan interaksi sosial.
3. Lingkungan
Terdapat beberapa faktor lingkungan yang dicurigai memainkan peran dalam perkembangan autisme, seperti paparan terhadap zat kimia dan racun, masalah kesehatan pada ibu selama kehamilan, dan pengaruh lingkungan prenatal yang tidak memadai. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya kaitan antara paparan terhadap obat-obatan, seperti thalidomide dan valproate, dan risiko autis.
4. Interaksi Genetik dan Lingkungan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada interaksi antara faktor genetik dan lingkungan, yang mempengaruhi perkembangan autisme. Misalnya, variasi genetik tertentu mungkin membuat seseorang lebih rentan terhadap dampak buruk dari faktor lingkungan, seperti paparan terhadap zat kimia berbahaya.
Harus dicatat bahwa banyak faktor yang berkontribusi pada perkembangan autis belum diketahui secara pasti, dan penelitian masih dilakukan untuk memahami lebih jauh tentang penyebab dan faktor risiko autisme. Namun, dengan memahami kontribusi dari faktor genetik, lingkungan, dan interaksi keduanya, kita dapat membantu orang yang terkena dampak dari autisme dan membantu membentuk intervensi yang lebih efektif.
Advertisement
Pengobatan Autis
Saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan autis. Namun, ada berbagai pendekatan pengobatan yang dapat membantu individu dengan autis, juga mengatasi beberapa gejala dan memfasilitasi perkembangan dan peningkatan keterampilan. Berikut adalah beberapa pendekatan pengobatan yang umum digunakan:
Terapi Perilaku
Terapi perilaku menekankan pada peningkatan perilaku positif, dan penurunan perilaku negatif melalui metode yang terukur dan dianalisis secara sistematis. Terapi ini dapat membantu individu dengan autisme memperbaiki keterampilan sosial dan komunikasi.
Terapi Komunikasi
Terapi komunikasi dapat membantu individu dengan autis, untuk memperbaiki keterampilan berkomunikasi, termasuk peningkatan keterampilan bahasa dan memahami konvensi sosial.
Terapi Occupational
Terapi Occupational difokuskan pada membantu individu dengan autis, untuk memperbaiki keterampilan yang relevan dengan aktivitas sehari-hari, seperti memakan, berpakaian, dan berkendara.
Terapi Edukasi
Terapi edukasi lebih difokuskan pada memberikan pendidikan yang khusus, dan membantu individu dengan autisme memperbaiki keterampilan akademis dan sosial.
Terapi Keterampilan Sosial
Terapi Keterampilan Sosial akan difokuskan, untuk membantu individu dengan autis memperbaiki keterampilan sosial dan memahami konvensi sosial.
Ini hanyalah beberapa contoh pendekatan pengobatan yang umum digunakan. Pilihan pendekatan pengobatan tergantung pada kebutuhan individu, dan bisa berubah seiring dengan perkembangan dan perubahan gejalanya. Oleh karena itu, penting untuk bekerja dengan profesional kesehatan mental dan medis, untuk menentukan pendekatan pengobatan yang paling sesuai.
Terkini Lainnya
60 Ide Balasan Ucapan Idul Adha, Sambung Tali Silaturahmi
14 Manfaat Chia Seeds dan Cara Konsumsinya, Jaga Berat Badan Ideal
Apa itu Autis
Gejala Autis
- Komunikasi
- Interaksi Sosial
- Kebiasaan dan Aktivitas
- Sensori
- Keterampilan Bekerja
- Perkembangan Bahasa
- Minat
Penyebab Autis
1. Faktor Genetik
2. Perkembangan Otak
3. Lingkungan
4. Interaksi Genetik dan Lingkungan
Pengobatan Autis
Terapi Perilaku
Terapi Komunikasi
Terapi Occupational
Terapi Edukasi
Terapi Keterampilan Sosial
kesehatan mental
Autisme
artikel menarik
Apa Itu Autis
autis
Autisme Anak
Autism Spectrum Disorder (ASD).
Faktor Genetik
Tanda-tanda autisme
terapi komunikasi
terapi ocupational
Interaksi sosial
Rekomendasi
14 Manfaat Chia Seeds dan Cara Konsumsinya, Jaga Berat Badan Ideal
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Totalitas Kerja Pro Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Maju Cabup Majalengka
TOPIK POPULER
Populer
Rincian Biaya Admin BRI 2024 per Bulan, Simak Pula Bank Lainnya
8 Potret Melody Prima saat Asuh Anak, Umumkan Kehamilan Ketiga
Rumah Orang Kaya di Berbagai Belahan Dunia, Mengalami Inflasi Signifikan
Apa Itu Gestun? Ketahui Risiko dan Alasan Dilarang oleh Bank Indonesia
Cara Menghitung Zakat Mal Menurut Islam, Simak Pula Syarat dan Ketentuannya
Alasan Ekshumasi Dilakukan Beserta Prosedurnya, Simak Dasar Hukum di Indonesia
8 Potret Nikita Mirzani di Rumah Masa Kecil yang Terbengkalai, Langganan Banjir
Rekomendasi Set Top Box untuk TV Tabung Bersertifikat Kominfo, Simak Cara Memasangnya
Kurs Rupiah ke Dollar Australia Berapa? Lihat Rekor Tertinggi dan Terendahnya
6 Resep Daging Kambing Bumbu Kecap Pedas Manis, Bikin Keluarga Ketagihan
Euro 2024
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Disrupsi Adalah Apa? Ini Pengertian, Teori, Penyebab, Dampak dan Contohnya
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Malang, Pria di Philadelphia Alami Gangguan Penglihatan Usai Bola Mata Disengat Lebah
Paman Tusuk Keris Keponakan hingga Tewas di Bangkalan, Begini Kronologinya
Lebih Siap Diajak Bertualang, Ini yang Disuguhkan Ducati DesertX Discovery
Erick Thohir Bakal Kerahkan BUMN Sokong Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Terperosok di Zona Merah, Berikut Kinerja Memecoin Dogecoin
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Qodari Sebut Jokowi Effect Jadi Variabel Kunci di Pilkada Jawa Tengah
Cak Imin Kritik Menko Muhadjir soal Usulan Kenaikan UKT
Rumah Orang Kaya di Berbagai Belahan Dunia, Mengalami Inflasi Signifikan
Penerima Gaji Buta di Manchester United Bersyukur Tak Ditendang Sir Jim Ratcliffe
Mantan Dirut BEI Ini Bakal Akumulasi Saham GOTO meski Berpotensi Masuk FCA
Ransomware Terus Berkembang, Ahli Keamanan Siber Jelaskan Cara Perkuat Ekosistem Digital
Sejarah Singkat Dulmuluk, Kesenian Teater Khas Sumatra Selatan