uefau17.com

Mujahadah An Nafs adalah Pengendalian Diri, Ini Ciri-Ciri dan Hikmahnya - Hot

, Jakarta Mujahadah an nafs adalah suatu tindakan yang baik bagi umat Islam. Dalam Islam, arti dari mujahadah an nafs adalah tindakan yang dapat mengendalikan diri, baik mengendalikan diri dari amarah, emosi, maupun hawa nafsu.

Mujahadah an nafs adalah tindakan terpuji yang harus dimiliki setiap umat Muslim. Tindakan terpuji ini juga termasuk dari jihat. Sebab perang tersulit yang dihadapi oleh umat Muslim adalah melawan diri sendiri atau hawa nafsunya.

Tidak semua umat Muslim mampu mengendalikan diri, meski begitu mujahadah an nafs adalah mengendalikan diri sangat penting untuk diterapkan umat Muslim karena akan memberikan hikmah dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini ulas mengenai arti mujahadah an nafs beserta ciri-ciri dan hikmahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (26/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Arti Mujahadah An Nafs

Dikutip dari laman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota NTB, mujahadah as nafs adalah perilaku kontrol diri atau pengendalian diri. Pengendalian diri artinya menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperti sifat serakah atau tamak. Sebagaimana yang firmankan oleh Rasulullah SAW,

“Wahai golongan pemuda! Barangsiapa dari antaramu mampu menikah, hendaklah dia nikah, kerana yang demikian itu amat menundukkan pemandangan dan amat memelihara kehormatan, tetapi barangsiapa tidak mampu, maka hendaklah dia puasa, kerana (puasa) itu menahan nafsu baginya.” (HR. Bukhari)

Dalam Islam sendiri, hawa nafsu dibagi menjadi tiga bagian, yakni:

1. Nafsu ammarah, nafsu yang mendorong seseorang untuk berbuat buruk, marah, sombong.

2. Nafsu lawwanah, nafsu yang membuat seseorang menyesali perbuatan buruknya.

3. Nasu mutmainnah, nafsu yang telah terkendali.

3 dari 6 halaman

Dalil Tentang Mujahadah An Nafs

Adapun beberapa dalil tentang mujahadah an nafs adalah sebagai berikut ini:

1. Mujahadah an nafs terkandung dalam Al-Qur’an pada surat Hujarat ayat 12, artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan) karena sebagian dari purba sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Hujarat:12).

2. Mujahadah an nafs terkandung dalam Al-Qur’an pada surat Al Anfal ayat 72, artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoLongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S.Al Anfal:12).

4 dari 6 halaman

Ciri-ciri dari Mujahadah An Nafs

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari mujahadah an nafs, yakni:

1. Sabar

2. Selalu bersyukur

3. Mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup sesuai kemampuan diri.

4. Tenang dan damai.

Sedangkan perilaku yang mencerminkan mujahadah an nafs, antara lain:

1. Berpikir positif

2. Bekerja keras, tuntas, dan ikhlas.

3. Bersyukur ketika mendapat keberhasilan.

4. Optimis dalam segala hal.

5. Bersabar ketika mendapat kegagalan.

5 dari 6 halaman

Hikmah dari Mujahadah An Nafs

Adapun hikmah dari mujahadah an nafs adalah sebagai berikut ini:

1. Meningkatkan kesabaran.

2. Dapat mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup sesuai kemampuan diri.

3. Meningkatkan rasa bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah SWT.

4. Menghindarkan seorang muslim dari perbuatan maksiat.

5. Menghindari perpecahan dan timbulnya perselisihan.

6. Mengurangi rasa gelisah, cemas, iri, dan tidak puas.

7. Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

6 dari 6 halaman

Cara Menerapkan Mujahadah An Nafs

Dikutip dari buku berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X (2019) diterbitkan Kementerian Agama RI, perilaku pengendalian diri dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut ini:

1. Menghindari dan menjauhi perbuatan dosa dan maksiat

Renungkanlah dampak negatif perbuatan dosa dan maksiat, dan renungkanlah akibat positif beramal saleh. Setiap perbuatan dosa dan maksiat, akan berakibat buruk bagi diri sendiri, misalnya hati gelisah, tidak tenang, dan merasa jauh dari Allah SWT. Sebaliknya, amal saleh akan berakibat positif bagi dirinya, misalnya hidup tenang, optimis, merasa dekat dengan Allah SWT.

2. Mengarahkan seluruh aktivitas hidup untuk meraih rida Allah SWT

Seluruh aktivitas hidup manusia akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Maka, niatkan dan arahkan seluruh aktivitas hidup untuk beribadah guna meraih ridha Allah SWT.

3. Menahan dan mengendalikan hawa nafsu

Jika ada bisikan hawa nafsu untuk melakukan maksiat, maka segera minta perlindungan Allah SWT. dengan membaca ta’awudz.

4. Memperbanyak dan membiasakan dzikir kepada Allah SWT

Dzikir akan membuat hati tenang dan dekat dengan Allah SWT. Ketenangan hati akan menjadikan diri kita kuat menahan godaan hawa nafsu. Kedekatan kita dengan Allah SWT. akan semakin menambah kekuatan dalam melawan hawa nafsu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat